You are on page 1of 32

PRESENTASI

KASUS

SYOK SEPSIS e.c.


SELULITIS

www.themegallery.com
Presentan:

1 Irmawati suling : 20050310037

2 Rizki Azaria : 20050310050

3 Daniswara : 20050310114

4 Donny Kurniyanto : 20050310030

5 Dika Ajun H : 20050310044


STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN..

Nama : Tn.M
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 89 tahun
Alamat : Rowokele, Kebumen
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
No. RM : 2095xx
Tanggal masuk : 15 November 2011
Tanggal Keluar : 17 November 2011
ANAMNESIS..(S)

Keluhan utama
kaki kanan terasa panas, nyeri dan
melepuh sejak 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


3 hari SMSR Os mulai mengeluh kaki
kanan terasa panas, nyeri, dan
melepuh.
1 minggu SMRS Os. Jatuh dari sepeda
dan terdapat luka dilutut kanan.
Lanjut

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Hipertensi sejak 5 tahun yg lalu
(dalam pengobatan)
Riwayat Diabetes melitus disangkal
Riwayat Asma bronkial disangkal
Riwayat Penyakit Jantung disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga dengan keluhan yang
sama disangkal
Riwayat Hipertensi & DM disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK..

Keadaan Umum : Tampak sakit


sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign :
TD : 80/p mmHg
Nadi : 100x/menit, reguler.
RR : 20 x/menit, reguler
T : 380C
STATUS GENERALIS..

Pemeriksaan Kepala
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung : Sekret (-), epistaksis (-)
Telinga : Simetris, discharge (-)
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor &
tremor (-)
Pemeriksaan Leher
JVP tidak meningkat (5-2) cmH20,
Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Thorax
Inspeksi : simetris (+), iktus kordis
tidak terlihat
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri
Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : sonor dikedua lapangan paru
Auskultsi : vesikuler (+), suara
tambahan (-).
HR : 112 x/menit, reguler, bising
jantung (-), gallop (-).
Lanjut.
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : DD//DP, benjolan (-),
spider nevi (-),
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani (+), shiffting
dullnes (-), tes
undulasi (-). Redup hepar (+)
Palpasi : supel, hepar tak
teraba, lien tak
teraba, masa tumor
(-), nyeri tekan
STATUS LOKALIS.
Pemeriksaan Extremitas
Extremitas superior : akral dingin (+),
sianosis (-).
Extremitas Inferior : pada kaki kanan
tampak patch eritematosa yang
sebagian terdapat bula dan krusta,
berbatas tidak tegas, bentuk tidak
teratur, distribusi regional.
Hasil Laboratorium tgl 15 -11-20 11
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Leukosit 6,24 4,80 10,0 10^3/L

Eritrosit 3,82 4,70 6,10^6/L


Trombosit 153 4150 450 ^6/L
Haemoglobin 12,5 14,0 18,0 g/dL
Hematokrit 37,8 42,0 52,0 %
MCV 99 79,0 99,0 fL
MCH 32,7 27,0 31,0 pg
MCHC 33,1 33,0 37,0 g/dL
Gol.Darah O
GDS 94 70,0 105,0mg/dL
Albumin 2,1 3,40 4,80 mg/dL
DIAGNOSIS.

Diagnosis Sementara (IGD) :

Selulitis Cruris Dextra


TERAPI ..
Terapi di IGD
Pasang O2 2-3 liter
IVFD RL 200 cc (guyur) 20 tpm
Inj. Terfacef 1 gram/12 jam
Inj. Metronidazol 500 mg/8 jam
Inj. Torasic 30 mg/8 jam
Inj. Acran 50 mg/12 jam
Obat oral
Sanmol tab 3 x 1.
Follow up 16 -11-2011
Kondisi Diagnosi Tambahan Px.
s Terapi Penunjang

S/ Panas (+), A / Syok O2 NRM Ur : 229


Lemes (+), sepsis -Inj. Dopamin Cr: 3,1
sesak (+) e.c. dlm 100
O/ Kes : Selulitis cc D5 10-20
Somnolen tpm
TD : 90/p - Inj
HR : 102x/m Dexametason 1
RR : 28x/m Amp/8 j
T : 38,7oC -Inj. Antran 1
Amp/8 j
-Balance cairan
Follow up 17-11-2011.
Kondisi Px.Darah Dx Tambahan Terapi
Panas (+), AL : 18,2 Syok O2 NRM
semakin GDS : sepsis -Inj. Dopamin dlm
lemah. 151 e.c. 100
Kes : sopor Selulitis cc D5 10-20 tpm
E2V1M2 - Inj Dexametason 1
TD : 80/p Amp/8 j
HR : 120x/m -Inj. Antran 1 Amp/8
RR : 30x/m j
T : 39oC -Pasang DC
-Pasang NGT
Lanjut
Atas izin dr. yang merawat, pasien
dipindahkan ke ICU, dan pasien
dinyatakan meninggal pada tanggal
17 november 2011
PEMBAHASAN
DEFINISI
SIRS (systemic inflammatory response syndrome) :
respon tubuh trhadap inflamasi sistemik mencakup
2 atau lebih keadaan berikut :
Suhu : > 38oC atau < 36oC
Frekuensi jantung : > 90 x/menit
Frekuensi napas : > 20x/menit atau PaCO 2 < 32
mmHg
Leukosit darah > 12.000/mm3, < 4.000/mm3 atau >
10% bentuk imature

Sepsis : keadaan klinis berkaitan dengan


kemungkinan adanya infeksi atau bukti infeksi
dengan manifestasi SIRS
(Source : Chen K & Pohan H, 2004 dalam IPD FK UI )
Lanjut
Sepsis berat :
sepsis yang disertai dengan disfungsi organ,
hipoperfusi atau hipotensi termasuk asidosis
laktat, oliguria dan penurunan kesadaran

Syok sepsis :
Sepsis dengan hipotensi meskipun telah
diberikan resusitasi cairan secara adekuat atau
memerlukan vasopresor untuk mempertahankan
tekanan darah dan perfusi organ

(Source : Chen K & Pohan H, 2004 dalam IPD FK


UI)
PATOFISIOLOGI.
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Eliminasi sumber infeksi
Terapi Antimikroba yang sesuai
Dukungan Hemodinamk
Resusitasi cairan
Vasopresor dan Inotropik
Terapi suportif
Terapi adjuvan
(Source : Chen K & Pohan H, 2004 dalam
IPD FK UI)
Lanjut
Eliminasi Sumber Infeksi
Tujuan : menghilangkan patogen
penyebab
Sumber infeksi harus dicari dengan
teliti
Bila teridentifikasi, dilakukan :
Drainase atau bedah sumber
infeksi bila diperlukan
Membebaskan obstruksi

www.themegallery.com
Lanjut..
First line antibiotik spektrum luas lactam
karena tempat infeksi dan mikroorganisme
biasanya belum diketahui awalnya.

Untuk gram positif sering dipakai vancomycin .


Selain itu digunakan juga apabila pasien
resistan terhadap methicillin untuk melawan
Staphylococcus aureus .

Pada gram negatif digunakan antibiotik yang


mencegah pelepasan endotoksin
www.themegallery.com
Lanjut.

Terapi Empiris Terapi Kombinasi


Sumber infeksi tak jelas : 1. Memperluas spektrum
cefotaxim 3 g iv/6jam 2. Mengatasi jenis bakteri
ceftazidime 2 g/ 8 jam + resisten yang muncul setelah
Gentamycin/ Tobramycin 1,5 bakteri sensitif mati selama
mg/Kg/BB/8 jam pengobatan
Urosepsis : ampicilin- 3. Mendapatkan efek aditif dan
sulbaktam, karbapenem, sinergis
fluorokuinolon .Mis : Sefalosporin generasi
Sistem epidermidis : III & aminoglikosida :
Klindamisin, sefalosporin (seftriakson, seftazidim,
generasi III sefotaxim
Infeksi intra abdomen: +gentamisin/amikasin)
karbapenem, fluorokuinolon
dengan kombinasi
metronidazole untuk anaerob
Terapi Hemodinamik
Resusitasi Cairan
Mencapai CVP 8-12 mmHg
UOP : > 0,5 mL/Kg.BB/jam
Perbaikan status mental
Cairan Kristaloid (Ringer Lactat, NaCl
0.9%) 1-2 liter
Cairan Koloid (Albumin 5%)
Tranfusi PRBC mencapai diatas 8-10
g/dl
Vasopresor & Inotropik.

Tujuan : mencapai MAP 60-65 mmHg atau TDS 90


mmHg
Diberikan setelah hipovolemik teratasi namun
masih terjadi hipotensi.
Pilihan vasopresor: dopamin mulai 8
mcg/kg/menit, norepinefrin 0,03-1,5
mcg/kg/menit, fenieferin 0,5-8 mcg/kg//menit,
epinefrin 0,1-0,5 mcg/kg/menit
Pilihan inotropik : dobutamin 2-28 mcg/kg/
menit, dopamin 3-8 mcg/kg/ menit, epinefrin
0,1-0,5 mcg/kg/ menit atau fosfodiesterase
inhibitor (amrinon & milrinon).
www.themegallery.com
Lanjut
Comparison if Dopamin & Norepinefrin in
Shock
Angka kematian dalam 28 hari pada pasien syok yg
mendapat terapi dopamin lebih tinggi secara
signifikan dibandingkan nor epinefrin.

Peningkatan frekuensi nadi lebih sering terjadi pada


kelompok yg diberikan dopamin dibandingkan
norepinefrin berperan meningkatkan angka
kematian pasien dengan syok kardiogenik yang
memperoleh terapi dopamin.
(Haruo Tomoda et al, Tokyo Heart Institute, Japan,
2010)
Terapi Suportif.
Oksigenasi
Nutrisi
Kebutuhan kecukupan nutrisi berupa
kalori, protein (asam amino), asam
lemak, cairan vitamin dan mineral
perlu diberikan sedini mungkin.
Diutamakan pemberian enteral, bila
perlu parenteral.
Perlu pengendalian kadar gula darah.
Terapi Adjuvan
Kortikosteroid
Indikasi insufisiensi adrenal.
Hidrokortison 50 mg bolus IV 4x sehari selama 7
hari menurunkan mortalitas dibanding kontrol.
Disfungsi Renal
Terjadi secara akut pada pasien sepsis dan Syok
Septik
Pada oliguria pemberian cairan dipantau ketat.
Vasopresor: Dopamin dosis renal (1-3 mcg/kg/menit)
Hemodialisis

You might also like