You are on page 1of 37

Cairan tubuh, elektrolit dan

pengaturannya
Pendahuluan
Cairan tubuh kita terdiri dari air dan zat yang
terlarut seperti elektrolit, yang berperan penting
dalam fungsi tubuh kita
Fungsi cairan tubuh :
- Berperan dalam termoregulasi
- Sebagai pelindung dan lubrikan
- Sebagai pelarut
- Sebagai media transport
- Sebagai reactan
Pergerakan cairan antar
kompartemen
Pergerakan cairan antar kompartemen
ditentukan oleh tekanan hidrostatik dan tekanan
osmotik.
Hukum starling : keseimbangan antara besarnya
tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik.
Tekanan hidrostatik menyebabkan terjadinya
pergerakan cairan ke luar dari kapiler arteri,
sedangkan tekanan osmotik menyebabkan
gerakan cairan masuk ke dalam kapiler vena
Keseimbangan cairan
Mekanisme pengaturan keseimbangan
cairan intake dan output melalui
mekanisme feedback negatif yang
melibatkan sistem endokrine dan sistem
asaraf autonomik
Total cairan tubuh orang dewasa sehat
adalah 40 liter atau 60%BB. Jumlah ini
akan selalu diatur dalam kondisi konstan.
Osmolaritas cairan tubuh
Osmosis : pergerakan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
yang lebih tinggi
Bila jumlah zat terlarut dalam darah meningkat maka akan terjadi
peningkatan osmolaritas.
Peningkatan osmolaritas akan merangsang pengeluaran ADH
Bila kita mendapat infus cairan yan bersifat isotonis, tidak akan
terjadi perubahan osmolaritas
Bila mendapat infus cairan hipotonis, osmolaritas menurun, maka
akan terjadi perpindahan air dari kapiler ke jaringan interstisiel
sehingga terjadi odem dan sel membengkak
Bila mendapat infus hipertonis, osmolaritas meningkat, sehingga
terjadi penarikan air ke dalam pembuluh darah dan sel akan
mengkerut
Mekanisme pengaturan keseimbangan
cairan intake dan output
Melalui 4 mekanisme :
1. ADH
2. Mekanisme haus
3. Aldosteron
4. Saraf simpatis
Gangguan akibat kelebihan/kekurangan cairan dan
elektrolit

Keterangan: Cairan dan Cairan


bahan terlarut

kelebihan Hipervolume Overhidrosis


(Infus (terlalu banyak
hipertonis) minum)

hilang Hipovolume Dehidrosis


(perdarahan) (diare, muntah,
berkeringat
banyak)
Pengaturan tekanan darah
Jangka pendek:
Tekanan darah turun

Baroreseptor di a.carotis/aorta

otak

Kontraksi jantung
meningkat dan Tekanan darah
vasokonstriksi meningkat / normal
pembuluh darah
Jangka panjang
Volume darah turun, tekanan darah turun, ANP turun

Aliran darah ke ginjal turun

renin

aldosteron angiotensin Pusat haus di


hipotalamus
Penyerapan air dan
natrium di ginjal vasokonstriksi ADH
meningkat

Volume Urin sedikit


darah dan haus
meningkat
Tekanan darah meningkat
Keseimbangan kalium
Ganguan konsentrasi kalium akan mengganggu
resting membran sel
Hipokalemi : penurunan kadar kalium dalam
darah akan menyebabkan terjadinya kram,
palpitasi, kelelahan karena penurunan resting
membran
Hiperkalemi: peningkatan kadar kalium dalam
darah menyebabkan terjadinya henti jantung
karena hiperpolarisasi berlebihan
Kadar kalium diatur oleh
Hormon aldosteron. Tingginya aldosteron
akan meningkatkan ekskresi kalium di
ginjal
Diet
p H darah. Pada saat terjadi asidosis, ion
H menggantikan ion K dan disekresikan
untuk ditukar dengan natrium
interstisiel Sel tubulus ginjal
Lumen
tubulus

Na Na
K CO2+H20

H2CO3
K Na
HCO3- H+ H
HCO3
Tempat pengaturan kalium
Pengaturan terjadi di ductus kolectivus cortikalis.
Peningkatan kadar kalium dalam darah akan
menyebabkan peningkatan sekresi dan ekskresi
kalium melalui ginjal, sedangkan rendahnya
kalium dalam darah akan menghambat sekresi
dan ekskresi melalui ginjal, dengan demikian
akan terjadi keseimbangan.
Pengaturan kadar kalium terutama tergantung
dari hormon aldosteron
Kalsium
Kalsium penting untuk pengaturan kontraksi
otot, maupun reaksi biokimiawi dalam sel
Hipokalsemi di otot akan menyebabkan
peningkatan permeabilitas membran terhadap
Na+ sehingga terjadinya kontraktur
Hiperkalsemi akan menyebabkan penurunan
permeabilitas membran terhadap Na sehingga
terjadi penghambatan impuls saraf.

You might also like