You are on page 1of 27

Oleh :

Prof. DR. Soehartojo Hardjopranjoto., M.Sc., drh


FISIOLOGI REPRODUKSI
(PENDAHULUAN)
Tujuan Hewan Bereproduksi:
1. Melipatgandakan Jumlah Populasi Spesies
Hewan.
2. Kelangsungan Hidup Suatu Spesies Hewan.
3. Produksi Untuk Kepentingan Manusia (Telur,
Susu, dsb).
4. Memperbaiki Sifat-Sifat Genetik Hewan Yang
Bersangkutan (Seleksi).
Faktor yang Menunjang
Proses Reproduksi:
Makanan
Metabolisme
Ekskresi
Pergerakan
Pertumbuhan
Adaptasi
2. Perkembangan Reproduksi
Hewan

Asexual
Perkembangan Reproduksi
Hewan Sexual

Asexual: Perkembangbiakan tanpa adanya


gabungan sel
spermatozoa dan sel telur.
Sexual : Perkembangbiakan dengan penggabungan
sel
jantan (Spermatozoa) dan sel Betina (Ovum)
A. Perkembangbiakan
Asexual
1. Pembelahan (Fission)
2. Budding ( Pembentukan Kuncup)
3. Regeneratif/Vegetatif
1. Pembelahan (Fission)
Dari satu sel membelah menjadi dua sel dan dari
dua sel menjadi empat sel dan demikian
seterusnya
Inti sel membelah, demikian pula sitoplasmanya
sehingga masing-masing sel yg baru tumbuh
menjadi sel yang normal
Contoh: - Paramesium, Bakteri dll.
2. Budding
Ditandai pembentukan kuncup-kuncup dari
induk, kemudian kuncup-kuncup melepaskan
diri menjadi makhluk hidup yang baru
Contoh: - Hydra
3. Regeneratif / Vegetatif
Ditandai terbentuknya makhluk hidup yg
baru dari potongan-potongan makhluk
hidup yg lama
Contoh: cacing (anellida)
B. Perkembangbiakan
Sexual
1. OVIPHAROUS
* Telur diluar tubuh.
* Fertilisasi diluar tubuh.
* Tidak ada Copulasi.
* Telur sangat Permiable terhadap sel
spermatozoa diluar tubuh induk.
Contoh: Ikan
Kodok
2. OVOVIVIPHAROUS
* Telur ada dalam saluran reproduksi.
* Fertilisasi terjadi di dalam alat kelamin
betina.
* Terjadi Copulasi.
* Sel telur tidak pemiable terhadap sel
spermatozoa diluar alat kelamin.
* Individu baru yang terbentuk berkembang
sementara di dalam alat kelamin betina
kemudian diluar.
3. VIVIPHAROUS
* Ovulasi terlur ada dalam kelamin betina.
* Fertilisasi terjadi di dalam alat kelamin
betina.
* Terjadi Copulasi.
* Individu baru yang terbentuk mengadakan
pertumbuhan di dalam saluran alat kelamin
betina sampai dilahirkan.
Contoh: Mammalia, Primata
Fertilization (Pembuahan)
Luar (External Fertilization)
Dalam (Internal Fertilization)

PARTHENOGENESIS:
Proses Pembelahan Sel Telur Tanpa Adanya
Pembuahan
Oleh Sel Spermatozoa.
INSEMINASI BUATAN
(PENDAHULUAN)
I. Pendahuluan
II. Masalah Keuntungan dan Kekurangan dari IB.
III. Pemeliharaan Pejantan Meliputi:
- Pengumpulan Air Mani
- Pemeriksaan Air Mani
- Pengolahan Air Mani
- Penyimpanan Air Mani
- Pengangkutan Air Mani
IV. Masalah Pelaksanaan IB yang Sebenarnya.
V. Hal Lain yang Diperlukan dalam IB.
INSEMINASI BUATAN
(PEMBUAHAN BUATAN)
Inggris : Artificial Insemination
Belanda: Kunsmatige Inseminatie.
Jerman : Ksliche Besamung.
Awam : Kawin Suntik

Artificial = Buatan = Tiruan


Insemination berasal dari kata Latin INSEMINATUS.
In = Ke dalam, Memasukkan, Deposit.
Inseminatus Semen = Air Mani.
Inseminatus: Memasukkan Air Mani ke dalam Alat
Kelamin
Inseminasi Buatan: Deposisi / Pemasukan Air Mani ke
dalam Alat Kelamin Betina dengan Memakai Alat-Alat
Buatan Manusia, bukan Secara Alam.

Perkawinan Alam:
Air Mani dari Alat Perkawinan Deposit ke dalam Alat
Kelamin Betina Kelamin Betina

Inseminasi Buatan:
Air Mani Alat
Kelamin
Dari Alat Pengolahan Alat2 Betina
Kelamin Mani

Jantan
Dalam Praktek Di Indonesia:
IB berarti:
- Seleksi
- Recording
- Pemeliharaan Pejantan
- Penampungan Air Mani
- Pemeriksaan Air Mani
- Penilaian
- Pengenceran
- Penyimpanan
- Pengawetan
- Pengangkutan
I. Inseminasi Buatan
1. Merupakan Teknologi Baru Dibidang
Peternakan.
2. Cepat dalam Menyebarluaskan Bibit Unggul
Disuatu Wilayah.
3. Kesempatan Bereproduksi Sebanyak-
banyaknya Bagi Pejantan.
4. Menghemat Biaya dan Tenaga (Efisiensi
Reproduksi yang Tinggi).
5. Dapat dipakai untuk Mengarahkan Program
Peternakan pada Suatu Tujuan Produksi
Tertentu (Susu, Daging, dsb).
II. Masalah Keuntungan dan
Kekurangan dari IB
Keuntungan IB
1. Peningkatan Mutu Genetik dari Sapi-Sapi Setempat (Lokal).
2. Pejantan bisa digunakan untuk mengawini ribuan sapi
dalam 1 tahun/Efisiensi Pemakaian Pejantan Unggul (Proven
Stres)
3. Biaya Murah.
4. Resiko Penyebaran Penyakit Kelamin Menular dapat
Dicegah.
5. Merangsang Pembuatan Recording.
6. Hubungan Petugas dan Masyarakat Peternak Lebih Erat.
7. Perluasan Pemakaian Pejantan dalam Arti Radius
Pelayanannya.
8. Kesempatan Seleksi yang Baik.
9. Mempertinggi Efisiensi Reproduksi.
10. Memungkinkan Perkawinan antara Hewan-hewan yang
Terpisah dalam Waktu dan Tempat.
Kerugian IB
1.Diperlukan Tenaga Teknis yang Terampil.
2.Penyebaran Penyakit Menular Kelamin yang
Lebih Meluas bila Pemeriksaan Air Mani Tidak
Teliti.
3.Penyebaran Sifat-sifat Genetik yang Jelek Lebih
Luas bila Recording System Tidak Baik.
4.IB Intrauterina pada Sapi yang Gravid dapat
Mengakibatkan Abortus.
Kegiatan Lain yang
Menunjang Keberhasilan
Program IB
1. Pemeriksaan Kebuntingan Pasca Inseminasi.
2. Pencatatan Hasil IB.
3. Penanggulangan Gangguan Reproduksi.
4. Pembinaan Makanan Ternak Hijauan.
5. Pembinaan Pemasaran Ternak dan Hasil Ternak.
Program Inseminasi Buatan
(IB) Dalam Praktek Di
Indonesia
Seleksi
Pemeliharaan Pejantan
Penampungan Air Mani
Pemeriksaan
Penilaian
Pengenceran
Penyimpanan
Pengawetan
Pengangkutan
Recording
Penentuan Hasil IB
Pencegahan /Pemberantasan Kemajiran
Bimbingan dan Penyuluhan kepada Peternak/Pemilik Ternak

*Inseminasi Buatan : Artificial Breeding


Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas dan
Kuantitas Air Mani
1. Makanan
2. Temperature & Musim
3. Frekuensi Pengambilan Air Mani
4. Perlakuan Terhadap Pejantan
5. Penyakit
6. Bakteria
7. Transportasi
8. Umur
9. Heriditer
10. Exercise
Epidydymis/Vas Deferens
Bulbourethralis

Cairan Prostata
Air Mani Vesicula Seminalis
Ampula
Padat (Sel Mani) Tubulus
Seminiferus

Sel Mani: - Kepala


- Leher
- Ekor Caput
Corpus
Cauda
Masing-masing Bagian Sel Mani Mempunyai
Perbedaan dalam Susunan Kimiawinya
Cairan Semen Mengandung AUTOGLUTININ
yang menghalangi Proses Aglutinasi dari Air
Mani dan Sel Mani.
Ada Antibodi terhadap Autoglutinin
Androgen Memelihara Kel. Acessoris.
*Ada Zat Anti Androgen yaitu Zat Progesteron:
1. Iq-Nor-Progesteron
2. Iq-Nor-17-Ethyniltestosteron
3. G-Cloro-Dihydro-17acetox4progesterone
Anatomi Alat Kelamin
Jantan
Teknik Inseminasi
Buatan
Teknik Inseminasi
Buatan

You might also like