You are on page 1of 42

Luka

dan
Teknik Operasi
Minor
Muhamad Radyn Haryadi
Widjaya
Nikita Bilqis
Penyembuhan
Luka
Definisi Luka
Adalah hilangnya sebagian jar. Tubuh yg
dapat disebabkan oleh:
- trauma Benda tajam
Benda tumpul
- perubahan suhu
- zat kimia
- ledakan
-sengatan listrik
-gigitan hewan
Macam macam Luka
Vulnus scissum

Vulnus punctum

Vulnus laceratum

Vulnus ekskoriatum
Fase Penyembuhan Luka
1) Fase inflamasi
Terjadi luka - + hari ke 5
Luka pemb. darah putus perdarahan

vasokonstriksi

retraksi &
kalor dolor homeostasis
Rubor tumor
Vasodilatasi &
eksudasi
permeabilitas
Fase Penyembuhan Luka
(lanj.)
2) Fase proliferasi (fibroplasia)
Akhir fase inflamasi - + akhir minggu ke-3
Kolagen dibentuk dan dihancurkan kembali
untuk menyesuaikan tegangan pd luka yg
cenderung mengkerut
Sifat kontraktil miofibroblas & kolagen tarikan
tepi luka
Luka dipenuhi sel radang, fibroblas, kolagen,
angiogenesis jaringan granulasi
Tertutupnya permukaan luka
Fase Penyembuhan Luka
(lanj.)
3) Remodelling
Penyerapan jar. berlebih Jaringan
Pengerutan yg sesuai dg gravitasi baru

Udem dan sel


radang diserap

Sel muda menjadi Jaringan


matang
parut pucat,
Kapiler menutup
tipis dan
dan diserap kembali lentur
Kolagen berlebih
diserap
Cara Penyembuhan Luka
Primer (sanatio per primam intentionem)
luka yang diupayakan segera bertaut jahit
dapat dilakukan jika luka bersih &tdk terinfeksi
Cara Penyembuhan Luka
(lanj.)
Sekunder (sanatio per secundam intentionem)
luka dibiarkan terbuka
luka terisi jar granulasi
epitel menutup jar granulasi
perupaan kembali disertai pengerutan
Cara Penyembuhan Luka
(lanj.)
Primer tertunda
luka dibiarkan terbuka
adanya jar granulasi dgn atau tanpa tanda
infeksi
pasang jahitan
penyembuhan
Cara Penyembuhan Luka
(lanj.)
Debrideman : usaha menghilangkan jar mati
dan jar yg terkontamminasi dgn
mempertahankan struktur anat yg
penting.
Luka kotor/kasarpembilasandebrideman

jahit lapis demi lapis

Penyembuhan primer
A.Primer
B.Sekunde
r
C.Primer
tertunda
Debrideman
Penyebab Gangguan Penyembuhan
Luka
Endogen
koagulopati, gg sist.imun, hipoksia lokal,
gizi, malabsorpsi, gg. Metabolisme,
neuropati, infeksi jamur, keganasan lokal,
KU << baik
Eksogen
Pascaradiasi, imunosupresi, infeksi,
jaringan mati, kemiskinan vaskularisasi
Teknik Operasi
Minor
Operasi Minor
Adalah tindakan operasi ringan yang
dikerjakan dengan anastesi lokal.
Penanganan
luka

Bedah
minor

Biopsi Sirkumsisi
Persiapan Alat

scalpel

bistouri
Persiapan Alat

Gunting metzembaum

Gunting Mayo
ommon scissors: Clockwise from top right: Potts vascular, Iris, Tenotomy,
etzenbaum, Mayo, Fergusons.
Persiapan Alat (lanj.)
Instrumen Pemegang
Pinset
Pinset bergerigi (pinset
sinurgis) memegang
jaringan subkutis, otot,
serta fascia

Pinset tak bergerigi (pinset


anatomis) memegang
jaringan yang mudah robek
seperti mukosa
Persiapan Alat (lanj.)
Hemostat (klem)
Klem bergigi
(Kocher)
memegang kulit
dengan kuat
sehingga tidak
menimbulkan
kerusakan jaringan

Klem tidak bergigi


(Pean)
menghentikan
perdarahan
Some common surgical clips and
clamps. From left: Roberts, Moynihan,
Lahey, Mixter, plain artery, mosquito.
Persiapan Alat (lanj.)
Needle holder
Persiapan Alat (lanj.)
Jarum
1. Jarum traumatis : jarum yang
mempunyai mata untuk memasukkan
benang di bagian ujung tumpulnya
sehingga benangnya bisa diganti.

2. Jarum atraumatis : jarum yang tidak


memiliki mata sehingga ujung
jarumnya langsung dihubungkan
dengan benang dan memiliki ukuran
penampang yang sama.

3. Jarum cutting : jarum yang


penampangnya berbentuk segitiga
atau pipih dan tajam.
Dipakai untuk menjahit kulit dan
tendon
4. Jarun non-cutting (tappered) : jarum
yang penampangnya bulat dan
ujungnya saja yang tajam.
Dipakai untuk menjahit jaringan yang
lunak
Persiapan Alat (lanj.)
Benang
1. Benang yang dapat diserap (absorbable)
Digunakan untuk menjahit jaringan dibawah kulit
Contoh:
Catgut : terbuat dari usus halus dan kucing
Benang sintesis: multifilamen (asam poliglikoliat dan

asam poliglaktik) dan monofilamen (polidiaksone)

2. Benang yang tidak diserap (non aborbable)


Digunakan untuk menjahit kulit
Sutera
Poliester(dacron)
Polipropilene(prolene)
Anestesi Lokal
Macam anestesi lokal
-senyawa ester (prokain, tetrakain,
benzokain, kokain)
-senyawa amida (lidokain, bupivakain,
dibukain, mepivakain, prilokain)
Infiltrasi anestesi
Penjahitan Luka
1. Penjahitan Continuous

Sering digunakan untuk menjahit


luka yang lama dimana ketegangan
kulit dapat diminamalisasi dengan
penjahitan yang dalam.

Sering digunakan untuk penutupan


kulit kepala.

Memberikan keuntungan dalam


hemostasis dengan mengkompresi
tepi luka.
Penjahitan Luka (lanj.)
2. Penjahitan terputus

Merupakan standar baku dan jenis jahitan yang paling sering


digunakan.

Bisa dilakukan pada semua jenis luka.

Memiliki kekuatan tarik lebih besar dan kecenderungan minimal dalam


menyebabkan edema luka dan gangguan sirkulasi kulit
Penjahitan Luka (lanj.)
3. Penjahitan subkutikuler

-Dapat dilakukan secara terputus atau kontinyu.


-Pada penutupan subkutan kontinyu, jarum lewat secara
horizontal pada dermis superfisial sejajar permukaan kulit
untuk mendekatkan permukaan kulit.
-Teknik ini menghindari perlunya jahitan kulit luar dan
mengurangi kemungkinan timbulnya bekas jahitan pada kulit.
BIOPSI
Pengambilan dan pemeriksaanjaringan
dari pasien untukmenentukan diagnosis,
treatment dan manajemen
Peralatan: antiseptic, kassa, lidokain2%,

pisauskalpel, pinset, gunting jaringan,


klem, needle holder,jarumdanbenang
MACAM-MACAM BIOPSI
Biopsi
Insisi

Shave
Biopsi Biops
Biops
Eksisi i y

Punch
Biops
y
BIOPSI INSISI
Teknik
Kulit ditegangkan denganibu jari dantelunjuk

kemudian disayat menggunakanmata skalpel yang


tajam

Jika membuat insisiyang panjangdan lurus,skalpel


dipegang dengan seperti menggenggam pisau dengan
jari telunjuk memfiksasi atas gagang pisau

Jika membuat insisi yang kecil dan rumit, skalpel


dipegang seperti memegang pena

Insisi harus tegak lurus dengan kulit sehingga


penyembuhannya lebihbaik
BIOPSI EKSISI
Teknik
Tentukan dan bersihkan daerah yang akan

dibiopsi

Rancang garis insisi denganmemperhatikan


segi kosmetik dan arah kolagen kulit

Sebaiknya panjang elips 4x panjang


lebarnya

Anastesi pasien dengan lidokain 2%

Eksisi dengan skalpel sampai mendapatkan


sampel

Inspeksi luka danperdarahan

Lakukan jahitan subkutan dengan benang


yang dapat diserap untuk menjahit lapisan
lemak dan menghentikan perdarahan

Tutup kulit dengan jahitan sederhana


Shave Biopsy
proses di mana sejumlah
kecil lapisan atas dari
kelainan kulit diambil
untuk pengujian
kemungkinan terdapatnya
sel kanker
Teknik ini sangat

tergantung kemampuan
pengguna
Sudut memulai biopsi akan

menentukan kedalaman
biopsi.
Punch Biopsy
Teknik
Planning: Alat punch biopsy 1-8 mm

Perkirakan anatomi di bawahnya

Pigmented lesions : usahakan untuk


mendapatkan margin di sekitarnya

Identifikasi RSTL

Regangkan perpendikular kulit untuk


merelaksasikan garis regangan.

Putar punch kulit ke dalam dermis,


pastikan untuk mendapatkan spesimen
cukup mendalam.

Lepaskan pukulan ketika memasuki


lemak subkutan

SIRKUMSISI
Tindakan pengangkatan sebagian /
seluruhprepucium penis
Indikasi medis : phimosis, praphimosis,
kondiloma akuminata, pencegahan kanker
penis
Kontraindikasi :
Absolut : hipospadia, epispadia
Relatif : gangguan pembekuan darah, infeksi
lokal / umum, DM
Algoritma Sirkumsisi
Persiapan Operasi
Anestesi Lokal
Periksa Keefektifan Anestesi
Pembersihan Glans Penis
Pengguntingan
Penjahitan
Perawatan Luka
Pemberian Obat-Obatan
Anjuran Pasca Operasi
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidayat. R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu
Bedah. EGC ed 2: Jakarta. 2007.
Barbul A. Wound healing in: Scwartz Manual of
surgery. Eight edition. Eds: Brunicardi FC, Andersen
DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, et al. United
States of America: McGraw-Hill Companies. 2006 . p
165-182
Leaper DJ, Low L. Surgical access: incission, and the
management of wounds.In: Clinical surgery in
general. Fourth edition. Eds: Kirk RM, Ribbans WJ.
China: Churcill Livingstone. 2004. p230-248
Kaufman MS, Stead LG, Stead SM, Mishra N. First Aid
For the Surgery Clerkship. Second edition. p25-34
DAFTAR PUSTAKA
Erdmann D, Stokes TH. Wound healing and wound
management in: First Exposure General surgery. Ed: Jacobs
D. United states of America: McGraw-Hill. 2007. p121-35
Walker S. Local anaesthesia: in Pocket Clinician H ospital

surgery . Eds Aziz O, Purkayastha S, Paraskeva P. United


States of America: Cambridge university press. 2009. p666-
69
Whalan C. Assisting at Surgical Operations. United states of

America: Cambridge University press. 2006. p56-66


Sunaryo. Anestesi lokal, dalam: Farmakologi dan terapi. Edisi

4. Gaya Baru: Jakarta. Hal 234-46.


Google image, diunduh dari: http://

www.hospira.com/products_and_services/drugs/LIDOCA
INE_HYDROCHLORIDE_AND_DEXTROSE_SPINAL

You might also like