Professional Documents
Culture Documents
Agent Penyakit
Kelompok : 14
ANGGOTA KELOMPOK
(Kelas F)
ALUMINIUM?
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan
unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon.
Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23%
dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan
dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan
lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain).
Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium
merupakan logam yang cukup reaktif
SIFAT FISIK
Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm 3, tetapi daya ini dapat berubah
menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses
pencairan atau roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan
unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
Tahan terhadap korosi
Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya
lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium
(fenomena pasivasi). Pasivasi adalah pembentukan lapisan pelindung
akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan
tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi. Lapisan ini
membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena
perbedaan melting point (titik lebur).
Daya Hantar Listrik Yang Baik
menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen sesuai reaksi :
2 Al(s) + 3 H2O(l) Al2O3(s) + 3 H2(g)
Oksida ini dibuat khusus melapis tipis alumunium di anoda dalam sel
elektrolistik Alumunium anodis.
Alumunium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer,
Bijih alumunium yang lebih dikenal dengan nama bauksit banyak terdapat di daerah
Tropik dan Sub-Tropik, yaitu Afrika, India Barat, Amerika Selatan dan Australia.
Bijih bauksit dimurnikan menjadi alumunium oxide trihydrate (alumina) kemudian
secara elektrolisa direduksi menjadi logam alimunium. Logam alumunium didapat
dari proses pengolahan bauksit menjadi alumina (proses bayer) dan pengolahan
alumina menjadi alumunium (proses Hall-Heroult).
Setelah mendapatkan Alumina dari proses Bayer maka proses selanjutntya untuk
b. Air
Aluminium yang terdapat di air murni merupakan konsekwensi sebagai
pelarutan dari batu karang dan lahan. Dalam survei dari aluminium di
dalam perairan di USU, berkisar pada 14-290 ug/liter di dalam air tanah
dan 16-1170 ug/liter air permukaan seperti yang dilaporkan. Garam-garam
aluminium digunakan sebagai bahan penggumpal di dalam pengolahan air.
Konsentrasi residu aluminium di dalam air merupakan fungsi aluminium
untuk mengukur di dalam air.
c. Tanah
Alumunium terakumulasi dalam air tanah karena ph tanah yang tinggi sehingga
alumunium melekat di tanah yang dapat menyerap hingga kedalam sehingga
membahayakan unsur hara yang berada pada tanah. Selain itu alumunium juga
dapat mengurangi kadar posfat karena ion alumunium bereaksi dengan ion fosfat,
sehingga organisme-organisme tanah akan kekurangan fosfat sebagai protein yang
akan menyebabkan kematian organisme
d. Makanan
Konsentrasi aluminium di dalam makanan berbeda-beda tergantung pada jenis
bahan-bahan makanan. Aluminium dilepaskan dari daun teh merupakan
konstribusi penting untuk sejumlah bahan makanan. Penggunaan zat aditif pada
makanan mengandung aluminium, seperti bahan pengawet, zat pewarna,
pengemulsi dan tepung pengembang, yang juga ditambahkan pada bahan makanan.
Sebagai tambahan di dalam makanan yang didalamnya terdapat aluminium,
aluminium yang terlepas dari perkakas dapur dapat menunjukkan satu sumber
potensial yang terdapat pada sejumlah makanan. Penggunaan dari aluminium oleh
industri makanan di dalam pengemasan dan kontainer-kontainer dalam berbagai
sumber makanan (Effendi, 2003).
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN BAHAYA
ALUMINIUM BAGI MANUSIA
Dampak yang ditimbulkan akibat terpapar serbuk alumunium yaitu :
a) Kerusakan pada sistem saraf pusat
b) Kerusakan Paru-paru
c) Demensia (Menurunnya kekuatan intelektual otak)
d) Kehilangan memori ingatan
e) Kelesuan
f) Gemetar berat
Melalui air minum yang kurang matang dan masih mengandung unsur logam.
Melalui makanan zat adiktif seperti pengembang tepung, pengawet yang
mengandung alumunium .
Melalui alat alat makan yang terbuat dari alumunium.
Melalui kemasan makanan yang terbuat dari alumunium.
Melalui rumput yang dimakan hewan ternak mengandung unsur logam.
Menghirup unsur logam saat berada di kawasan pabrik logam .
Dilapisan kulit telur yang mengandung alumunium fosfat.
Terdapat pada daging hewan yang mengkonsumsi rumput mengandung logam.
PENCEGAHAN
Memasak air minum hingga matang.
Merebus telur dan daging hingga matang.