You are on page 1of 23

PERPINDAHAN

PANAS
Dasar Teori

Bila suatu sistem terdapat gradien suhu, atau bila dua sistem yang suhunya berbeda
disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi. Proses di mana perpindahan energi
itu berlangsung disebut perpindahan panas.

Perpindahan panas pada dasarnya merupakan akumulasi dari perpindahan dari panas dan
energi dari suatu tempat ketempat lain. Perpindahan panas sering terjadi dalam kombinasi
dengan unit operasi lain seperti distilasi, evaporasi, pengeringan dan lain-lain.

Perpindahan panas akan terjadi apabila ada perbedaan temperatur antara 2 bagian benda.
Panas akan berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah.
Ilustrasi Perpindahan Panas dari Temperatur
Tinggi ke Temperatur Rendah
Dimana: T1>T2
Kegunaan mempelajari ilmu perpindahan panas adalah sebagai berikut:
- Untuk merencanakan alat- alat penukar panas (heat exchanger)
- Untuk menghitung kebutuhan media pemanas atau pendingin pada suatu reboiler atau
kondensor dalam kolom destilasi
- Untuk perhitungan furnace/dapur radiasi
- Untuk perancangan ketel uap / boiler
- Untuk perancangan alat alat penguap (evaporator)
- Untuk perancangan reaktor kimia;
1. Eksotermis membutuhkan pendingin
2. Endotermis membutuhkan pemanas (Buchori, 2011)
Panas dapat berpindah dengan 3 cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Konduksi adalah proses di mana panas atau kalor mengalir dari daerah yang bersuhu
tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat, cair atau gas)
atau antara medium - medium yang berlainan yan bersinggungan secara langsung tanpa
adanya perpindahan molekul yang cukup besar menurut teori kinetik.
1. K, yaitu:konduktivitas termal bahan.
2. A, yaitu: luas penampang dimana panas mengalir dengan cara konduksi yang harus
diukur tegak lurus terhadap arah aliran panas.
3. dT/Dx, yaitu: gradien suhu terhadap penampang tersebut, yaitu perubahan suhu T
terhadap jarak dalam arah aliran panas x.
Prosedur Praktikum
Bahan uji yang digunakan adalah brass (kunigan) dan steel (baja).
1. Siapkan alat utama seperti gambar 2.3
2. Siapkan alat LINIER HEAT
CONDUCTION EXPERIMENT
(TD1002A) seperti gambar 2.4

3. Posisi alat ukur temperature adalah


seperti gambar 2.5
4. Alirkan air melalui selang
5. Pasang spesimen uji pada alat seperti gambar 2.6

6. Hidupkan power listrik


7. Hidupkan komputer
8. Input daya sebesar 30 watt
9. Tunggu sampai keadaan steady, baca temperatur T1 T7 pada komputer
10. Catat hasil temperatur pada tabel
11. Ulangi prosedur diatas dengan daya 50 watt
12. Ulangi prosedur 1 11 diatas dengan bahan uji steel.
Temperature brass pada daya 30 watt
Temperature brass pada daya 50 watt
Temperature steel pada daya 30 watt
Temperature steel pada daya 50 watt
Grafik Hubungan temperature terhadap waktu pada brass daya 30 watt
Untuk menghitung gradient (), digunakan
persamaan:

untuk brass pemanasan 30 watt, gradiennya


adalah:

= 61,66
Grafik Hubungan temperature terhadap waktu pada brass daya 50 watt

untuk brass pemanasan 50 watt, gradiennya adalah:

= 85
Grafik Hubungan temperature terhadap waktu pada steel daya 30 watt

untuk steel pemanasan 30 watt,gradiennya adalah:

= 46.6
Grafik Hubungan temperature terhadap waktu pada steel daya 50 watt

untuk steel pemanasan 50 watt, gradiennya adalah :

= 73.3
Menghitung nilai konduktivitas thermal (k) pada brass pemanas 30 watt

Diketahui : q = 30 watt
A = 7.06 X 10-4 m2
dT= 7.6 K
dx= 0.12 m

Di Tanya : k = ?
Menghitung nilai konduktivitas thermal (k) pada brass pemanas 50 watt

Diketahui : q = 50 watt
A = 7.06 X 10-4 m2 dT = 10.4 K
dx= 0.12 m
Di Tanya : k = ?
Menghitung nilai konduktivitas thermal (k) pada steel pemanas 30 watt

Diketahui : q = 30 watt
A = 7.06 X 10-4 m2
dT= 5.8 K

dx= 0.12 m
Di Tanya : k = ?
Menghitung nilai konduktivitas thermal (k) pada steel pemanas 50 watt

Diketahui : q = 50 watt
A = 7.06 X 10-4 m2
dT= 9.2 K
dx= 0.12 m
Di Tanya : k = ?
Sekian dan Terimakasih

You might also like