You are on page 1of 19

REFERAT

UJI TEST INTERFERON GAMMA RELEASE


ASSAY UNTUK MENDIAGNOSIS
TUBERCULOSIS

Jonathan Wiradinata 11.2015.134

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam RSUD Cengkareng


Periode 24 April 1 Juli 2017
DEFINISI
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis

Umumnya TB menyerang paru-paru, sehingga disebut dengan TB paru.


Tetapi kuman TB juga bisa menyebar ke bagian atau organ lain dalam
tubuh

Seseorang yang tertular dengan kuman TB belum tentu menjadi sakit TB.
Kuman TB dapat menjadi tidak aktif (dormant) selama bertahun-tahun
dengan membentuk suatu dinding sel berupa lapisan lilin yang tebal

Bila sistem kekebalan tubuh seseorang menurun, kemungkinan menjadi


sakit TB menjadi lebih besar. Seseorang yang sakit TB dapat disembuhkan
dengan minum obat secara lengkap dan teratur.
ETIOLOGI
Tuberculosis (TB) merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara dan
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (M.tuberculosis)

M. Tuberculosis merupakan bakteri berbentuk bentuk batang, tidak


menghhasilkan spora, bersifat aerob. Pada umumnya berukuran 0,5 m
hingga 3 m dan diklasifikasikan sebagai acidfast bacilli dan memiliki
struktur dinding sel yang penting untuk kelangsungan hidupnya

Barier inilah yang menyebabkan bakteri TB memiliki banyak karakter


fisiologi yang menyulitkan bidang kesehatan, termasuk resistensi pada
antibiotic dan mekanisme perthanyan tubuh
ASPEK IMUNOLOGI INFEKSI
TB Bakteri masuk respon imun oleh
fagosit dan sel NK sel NK
memproduksi Interferon Gamma
(IFN-g) aktivasi makrofag

Timbul respon imun protektif utama


Terhadap bakteri intrasel CD4+ dan
CD8+

Aktivasi sel hasilkan sitokin (IFN-g


dan TNF) hiperkativasi granuloma
dan nekrosis sentral (nekrosis kaseosa)

Pembentukan granuloma fibrosis dan


nekrosis scaring keluhan TB
TESTING METHODS FOR TB INFECTION
Saat ini, ada dua metode yang tersedia untuk mendeteksi infeksi M. tuberculosis
di Amerika Serikat, yaitu

Tes kulit tuberkulin Mantoux (TST)

Release assay interferon-gamma (IGRA)

Quantiferon-TB Gold test in Tube (QFT-GIT)


Uji T-SPOT.TB

Untuk membedakan yang terinfeksi dari orang-orang yang tidak terinfeksi.


Namun, reaksi negatif terhadap salah satu tes tidak mengecualikan
diagnosis LTBI atau penyakit TB
Keputusan tidak boleh didasarkan pada hasil TST atau IGRA saja. Tes
tambahan diperlukan untuk mendiagnosis penyakit TB
MANTOUX TUBERCULIN SKIN TEST
Suatu zat yang disebut purified protein derivative (PPD), yang berasal dari
tuberkulin, disuntikkan di bawah kulit

PPD menghhasilkan T-sel yang dimediasi tertunda-jenis reaksi


hipersensitivitas jika seseorang telah terinfeksi M. tuberculosis

Dibutuhkan 2 sampai 8 minggu setelah infeksi awal dengan M. tuberculosis


untuk sistem kekebalan tubuh untuk dapat bereaksi terhadap PPD dan
infeksi yang akan terdeteksi oleh TST

Pada beberapa orang yang terinfeksi M. tuberculosis, kemampuan untuk


bereaksi terhadap PPD mungkin berkurang selama bertahun-tahun.
MENGATUR DAN MEMBACA TST

TST dilakukan dengan suntikan intradermal 0,1 ml PPD yang mengandung 5 unit
tuberkulin ke permukaan volar lengan bawah

Reaksi terhadap PPD biasanya mulai 5 sampai 6 jam setelah injeksi, mencapai
maksimum pada 48 sampai 72 jam, dan mereda selama beberapa hari

TST dibaca dengan meraba tempat suntikan untuk menemukan area indurasi
(pembengkakan)
FENOMENA BOOSTER TST
INTERFERON-GAMMA RELEASE ASSAYS
IGRA mendeteksi adanya infeksi M. tuberculosis dengan mengukur respon imun
terhadap protein TB di seluruh darah

IGRA tidak bisa membedakan antara LTBI dan penyakit TB aktif

IGRA dapat digunakan untuk keperluan surveilans atau untuk


mengidentifikasi orang-orang yang mungkin memperoleh manfaat dari
pengobatan, termasuk orang-orang yang atau akan berada pada
peningkatan risiko perkembangan penyakit TB jika terinfeksi M.
tuberculosis

Tes QuantiFERON-TB Emas in-Tube (QFT-GIT)


Uji T-Spot.TB.
INTERFERON-GAMMA RELEASE ASSAYS
IGRA mendeteksi adanya infeksi M. tuberculosis dengan mengukur respon imun
terhadap protein TB di seluruh darah

IGRA tidak bisa membedakan antara LTBI dan penyakit TB aktif

IGRA dapat digunakan untuk keperluan surveilans atau untuk


mengidentifikasi orang-orang yang mungkin memperoleh manfaat dari
pengobatan, termasuk orang-orang yang atau akan berada pada
peningkatan risiko perkembangan penyakit TB jika terinfeksi M.
tuberculosis

Tes QuantiFERON-TB Emas in-Tube (QFT-GIT)


Uji T-Spot.TB.
TUBERCULIN SKIN TEST VS. INTERFERON-GAMMA
RELEASE ASSAY
TST maupun IGRA memiliki mekanisme yang sama yaitu stimulasi pelepasan
sitokin oleh sel T setelah pemberian antigen tertentu
ANTIGEN SPESIFIK TB: ESAT6 DAN CFP10
Lokus RD1 tediri atas 9 gen aitu Rv3871 sampai Rv3879 dengan panjang 9,5 kb
mengkode suatu sistem sekresi yang dinamakan ESX-1

Sistem sekesi ESX-1 pada M. tuberculosis disebut juga sistem sekresi tipe
VII karena sistem sekresi tipe I sampai VI telah teridentifikasi terlebih
dahulu dan merupakan milik baktei gram negatif.

Sistem sekresi ESX-1 tedrii dari banyak protein di antaranya terdapat dua
potein target antigenik sel T yang imunodominan dan paling esensial
terhadap virulensi M. tuberculosis, yaitu
secreted antigenic target dengan berat molekul 6 kDa (ESAT6)
culture filtrate protein dengan berat molekul 10 kDa (CFP10)
PRINSIP PEMERIKSAAN IGRA
3 tabung : tabung kosong (Nil), tabung TB
Antigen, dan tabung Mitogen

Tabung TB Antigen berisikan campuran cocktail


peptida yang menyerupai protein-protein ESAT-6,
CFP-10, dan TB7.7 untuk merangsang sel darah
putih limfosit dalam darah heparin tersebut

diinkubasi pada suhu 37*C secepat mungkin


dalam jangka waktu selama 16-24 jam, lalu
plasma dipisahkan dengan cara pemusingan
(centrifuge)

Tabung Mitogen menjadi kontrol positif dan juga


untuk mengetahui apakah prosedur penanganan
spesimen darah serta inkubasi sudah benar
Plasma diperiksa dengan cara ELISA terhadap
kadar interferon- (IFN-) yang dikaitkan dengan
infeksi MTB
PENAFSIRAN HASIL TES
IGRA
Uji dianggap positif bila kadar IFN- yang terbentuk pada tabung TB
Antigen lebih banyak secara bermakna (dalam IU/mL) daripada tabung Nil.
Tabung Mitogen dapat dipakai sebagai kontrol positif.
Bila respons rendah terhadap Mitogen dan hasil tabung TB Antigen juga
negatif maka dinyatakan sebagai indeterminate. Ini dapat dijumpai pada
keadaan limfosit sedikit, keaktifan limfosit rendah karena penanganan
spesimen yang kurang baik
Tabung Nil dipakai untuk menilai latar belakang (background), pengaruh
antibodi heterofil, atau IFN- tidak spesifik dalam darah
PERANAN IGRA PADA BERBAGAI KASUS
1. TB aktif

Dari penelitian disimpulkan bahwa IGRA lebih superior dibandinkan TST untuk deteksi TB
aktif dengan pooled sensitivitas 70% (TST), 81% (QTF-IT) dan 87,5% (T-SPOT TB).
2. TB Laten

Kendala dalam menentukan akruasi diagnosis baik IGRA maupun TST adalah tidak
adanya baku emas untuk diagnosis TB laten.
3. Anak-anak

IGRA dapat meningkatkan ketepatan diagnosis TB hanya pada anak imunokompeten


berusia lebih dari 5 tahun
4. Individu dengan HIV

Akurasi IGRA cukup rendah baik untuk memastikan maupun menyingkirkan diagnosis TB
aktif pada individu dewasa dengan HIV
5. Pekerja kesehatan

Seiring berjalannya implementasi program didapatkan fakta bahwa positifvitas QTF-IT


cukup tinggi angka konversi (perubahan dari negatif menadi positif) dan reversi
(perubahan dari positif menjadi negative) juga cukup tinggi pada pemeiksaan serial
menandakan bahwa repodusibilitas QTF-IT buruk
KESIMPULAN
IGRA memiliki banyak keunggulan dibandingkan TST khususnya pada
individu dengan riwayat vaksinasi BCG dan rendahnya angka kunjungan
kedua untuk pembacaan hasil TST

IGRA tidak dapat membedakan infeksi TB aktif ataupun TB laten

Terdapat 2 platform komesrial IGRA yang tesedia di dunia dan juga


Indonesia yaitu Quantiferon dan T-SPOT.TB

Mengingat harganya yang tergolong mahal saat ini penggunaaan IGRA di


Indonesia masih tebatas pada sektor privat

You might also like

  • Sdffwefwefwe
    Sdffwefwefwe
    Document1 page
    Sdffwefwefwe
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • GDDRGRG
    GDDRGRG
    Document2 pages
    GDDRGRG
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • DHF Nelson
    DHF Nelson
    Document2 pages
    DHF Nelson
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • AKI Penyebab dan Patogenesis
    AKI Penyebab dan Patogenesis
    Document31 pages
    AKI Penyebab dan Patogenesis
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • AKI Penyebab dan Patogenesis
    AKI Penyebab dan Patogenesis
    Document31 pages
    AKI Penyebab dan Patogenesis
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • DHF Nelson
    DHF Nelson
    Document2 pages
    DHF Nelson
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • GDDRGRG
    GDDRGRG
    Document2 pages
    GDDRGRG
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Dgfjygyjgyf
    Dgfjygyjgyf
    Document16 pages
    Dgfjygyjgyf
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • DBFDFD
    DBFDFD
    Document6 pages
    DBFDFD
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Sfgjghjgyj
    Sfgjghjgyj
    Document19 pages
    Sfgjghjgyj
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Feafsefs
    Feafsefs
    Document28 pages
    Feafsefs
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Afdsdfa
    Afdsdfa
    Document10 pages
    Afdsdfa
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • NGHFHFH
    NGHFHFH
    Document1 page
    NGHFHFH
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Feafsefs
    Feafsefs
    Document28 pages
    Feafsefs
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Dasaedfdsfsdfsfss
    Dasaedfdsfsdfsfss
    Document1 page
    Dasaedfdsfsdfsfss
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • SFSD
    SFSD
    Document5 pages
    SFSD
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Saddsadas 7
    Saddsadas 7
    Document22 pages
    Saddsadas 7
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • DFSFSF
    DFSFSF
    Document27 pages
    DFSFSF
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Dasda
    Dasda
    Document2 pages
    Dasda
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • DFSFSF
    DFSFSF
    Document27 pages
    DFSFSF
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Wfwewe
    Wfwewe
    Document23 pages
    Wfwewe
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Cover Sepsis PDF
    Cover Sepsis PDF
    Document3 pages
    Cover Sepsis PDF
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • SFSD
    SFSD
    Document5 pages
    SFSD
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • GGDDFG
    GGDDFG
    Document29 pages
    GGDDFG
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • SFSD
    SFSD
    Document5 pages
    SFSD
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Dasdsa
    Dasdsa
    Document29 pages
    Dasdsa
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Fsdfs
    Fsdfs
    Document5 pages
    Fsdfs
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • Dasfsdf
    Dasfsdf
    Document32 pages
    Dasfsdf
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet
  • BHKBKJB
    BHKBKJB
    Document32 pages
    BHKBKJB
    Jonathan wiradinata
    No ratings yet