You are on page 1of 21

SIFAT-SIFAT BAHAN KIMIA

BERBAHAYA TERHADAP KESEHATAN


DAN CARA PENANGANANNYA

Nanang Hermawan
PENDAHULUAN

Bahan Kimia Berbahaya terhadap Kesehatan


Bahan Kimia Toksik (Beracun)
Logam-logam berat : Pb, Hg, Cd
Pelarut-pelarut organik : metanol, benzena, kloroform, karbon
tetraklorida
Gas-gas beracun : HCN, CO, NH3, H2S
Pestisida : organoklor, organofosfat dan karbamat

Bahan Kimia Korosif (Iritan)


Padat, debu : NaOH, CaC2
Cair : HNO3, H2SO4, HCl
Gas : Cl2, SO2, HCl
Bahan Karsinogenik (Penyebab Kanker)
Kate- Keterangan Contoh
gori
A1 Terbukti : kanker pada manusia, cukup Senyawa Cr(VI),
data epidemi Asbes, VCM, Benzidin,
B-naftilamina

A2 Tebukti kanker pada binatang belum Silika (quarts),


terbukti pada manusia formaldehida, Etilena
oksida, CCl4
A3 Terbukti kanker pada binatang (dosis Hidrazin, DMS,
tinggi) tidak ada relevansi pada manusia Hidrogen peroksida,
DDT, Anilina, PCP,
TCA, p-Toluidin
A4 Dapat bersifat karsinogenik pada Krom (III), Stirena,
manusia belerang dioksida, Na-
bisulfit, ozon
A5 Tidak dicurigai karsinogenik pada Kaprolaktam
manusia, tidak cukup bukti kanker pada
binatang
Jalur Masuk & Efek Lokal
Pernafasan (Inhalation)
Iritasi SPA
Pneumokoniosis
Kulit (Absorption)
Iritasi
Dermatitis
Tertelan (Ingestion)
Iritasi saluran pencernaan
Diare

DARAH

EFEK SISTEMIK
Efek Sistemik
Menuju organ-organ
Sumsum : kanker darah
Otak : kanker otak, degradasi
Lever : sirosis
Ginjal : kanker, batu
Syaraf : kesadaran
Reproduksi : mutagenik, teratogenik

Efek Akut dan Kronis


Akut :
Penyerapan jumlah besar dalam waktu
pendek efek langsung

Kronis :
Penyerapan jumlah sedikit, terus menerus
dalam waktu lama efek jangka panjang
TOLOK UKUR

Toksisitas
Lethal Dose (LD)-50
Dosis racun (oral) 50 % binatang percobaan mati
Klasifikasi
Klas Keterangan LD-50 Contoh
(mg/Kg)
I Supertoxic <1 Nikotin, TCDD
II Extremely toxic 1-5 Aflatoksin B-1
III Highly toxic 5 - 50 Na-sianida
IV Moderately toxic 50 - 500 DDT, Kafein
V Slightly toxic 500 - 5000 Kloroform
VI Non-toxic 5000 - 15000 Garam dapur

Lethal Concentration (LC)-50


Dosis konsentrasi racun dalam udara pernafasan 50 %
kematian binatang percobaan
Batasan Keterpaan
Definisi
Batas konsentrasi (gas, uap, debu, aerosol) dalam udara kerja
yang tidak memberikan gangguan kesehatan yang berarti

Tubuh mempunyai daya tangkal atau mampu recovery


Aspek legal :
Saran, rekomendasi
Sangsi hukum

Istilah
MAC : Maximum Allowable Concentration (Jerman, Rusia,
Belanda)
LC : Limit Control (Inggris)
TLV : Threshold Limit Value (US)
NAB : Nilai Ambang Batas (NAB) - Indonesia
Nilai Ambang Batas (NAB)
Definisi
Konsentrasi pencemaran udara maksimum di tempat kerja
yang boleh dihirup selama 8 jam perhari selama 5 hari atau
40 jam/minggu tanpa gangguan kesehatan yang berarti.

Pengertian
Bukan batas aman (sehat) dan bahaya
NaCN Vs HCN atau NaF Vs HF
HCN lebih berbahaya d/p NaCN (NAB : sama CN)
Gas beracun lebih berbahaya d/p padat

Sifat Bahaya Bahan


NAB : Semakin kecil semakin bahaya
Sifat fisika : titik didih (tekanan uap)
Kondisi : tertutup atau terbuka
Sumber Data Batas Keterpaan
OSHA :
Occupational Safety and Health Administration (US,
Dept. of Labour)
PEL : Permissible Exposure Levels
Unit : ppm atau mg/m3

ACGIH :
American Conference of Government and Industrial
Hygienists
TLV-TWA : TLV. Time Weighted Average
Unit : ppm atau mg/m3

NIOSH :
National Institute of Occuptional Safety and Health
IDLH (Immediately Dangerous to Life and Health)
Khusus

Catatan : PEL (OSHA) TLV (ACGIH)


DFG :
Deutschen Forschungsgemeinschaft
MAK (MAC)
8 jam kerja/hari untuk rata-rata 40 jam/minggu
Unit : ppm atau mg/m3

Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi Indonesia


NAB (Nilai Ambang Batas)
Unit : ppm atau mg/m3

Perubahan Nilai Batas Keterpaan

Setiap tahun (ACGIH)


Penemuan & pekembangan ilmu
Satuan Batas Keterpaan
Gas , Uap : ppm atau mg/m3
Debu, aerosol : ppm atau mg/m3
Asbes : jumlah serat/cc
Konversi satuan mg/m3 ppm
ppm : satu dalam satu juta (10-6)
Air limbah : ppm = mg/L
1L = 1 Kg = 106 mg
Udara : ppm = mL/m3
1 m3 = 100 L = 106 ml
Konversi
mg/m3 = ppm x BM
24,5
Kondisi : 25 oC, 1 atm
BM : Berat Molekul gas
Contoh :
75 ppm = . mg/m3
17
mg/m3 = 75(ppm) x = 52 ppm
24,5
Beberapa Istilah
TLV, TWA : Time Weighted Average
STEL = Short Term Exposure Limit
Keterpaan yang diperbolehkan melibihi NAB untuk waktu
pendek (+ 15 menit)
TLV.C : Ceiling Value
Batas konsentrasi keterpaan tertinggi karena keterpaan
bahan bersifat akumulatif atau karsinogenik
TLV-Skin
Bahan dapat terserap ke dalam tubuh lewat kulit
TLV atau NAB : bukan tolok ukur
Tolok Ukur : BEI
BEI: Biological Exposure Index
TLV A1, A2 : Bahan bersifat karsinogenik
A1 = Confirmed Human Carcinogens
A2 = Suspected Human Carcinogens
Contoh NAB atau TLVTWA (TLVs and BEIS : 2000, ACGIH)
Nama Bahan CAS TLV-TWA STEL/C Notasi Berat Mol Effek

Asam Asetat 64-19-17 10 ppm 15 ppm - 60 Iritasi

Akrolein 107-02-8 - <0,1 ppm Skin, A4 56,06 Iritasi,


pulmonary,
edema
Arsen, elemen 7440-38-2 0,01 mg/m3 - A1, BEi 74,92 Kanker (paru
kulit) asebstosis
Asbes, semua 1332-21-4 0,1 f/cc - A1 - Kanker
bentuk
Benzena 71-43-2 0,5 ppm 2,5 ppm Skin,A1, 78,11 Lever, kanker
BEI
Endrin 72-20-8 0,1 mg/m3 - Skin,A4 380,93 CNS , lever

Karbon tetraklor 56-23-5 5 ppm 10 ppm Skin,A2 153.84 Lever, kanker

Krom(VI), - 0,05 mg/m3 - A1,BEI - Lever, kanker


senyawa ginjal
Klor 7782-50-5 0,5 ppm 1 ppm A4 70.91 Iritasi

Metanol 67-56-1 200 ppm 250 ppm Skin, BEI 32,04 Penglihatan, CNS

Vinil klorida (VCl) 75-01-4 1 ppm - A1 62,50 CNS, Kanker,


Lever, CNS
SIFAT - SIFAT FISIKA
Membantu menentukan sifat bahaya bahan selain NAB
Penting :
Titik Beku : perubahan fasa padat cair
Titik Didih :
Perubahan cair gas
Semakin rendah mudah menguap semakin berbahaya
Tekanan Uap
Banyak uap di atas permukaan cairan
Semakin tinggi mudah menguap semakin berbahaya
Berat jenis cairan
Vs berat jenis air (=1)
BJ. > 1 : di bawah air (tidak larut)
Berat jenis uap/gas
Vs berat jenis udara (=1) : letak detecktor dan ventilasi
BJ. > 1 : merayap di bawah
BJ < 1 : Bergerak ke atas
Kelarutan dalam Air
Besar larut dalam air
PENANGANAN BAHAN

Prinsip
Mencegah atau mengurangi masuknya bahan ke dalam
tubuh lewat :
Pernafasan
Kulit
Mulut

Monitoring :
Udara tempat kerja : NAB
Kesehatan pekerja & BEI

Penaggulangan akibat keterpaan


P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pengobatan
Pengendalian Jalur Pernafasan
Cemaran dalam Udara Kerja
Gas : HCN, SO2, H2S, NH3
Uap : benzena, metanol, kloroform, Hg
Debu : SiO2, asbes, karbon
Mist : H2SO4, HCl, HNO3
Fume : Pb, Cd

Monitoring :
Sampling & analisa udara tempat kerja
< NAB : Aman

Kontrol
Mengurangi emisi uap, gas & debu akibat :
o Pemanasan pelarut atau cairan
o Kebocoran gas
o Pembentukan debu
Kontrol (lanjutan)
Mengurangi penyebaran
o Bekerja dalam lemari asam
o Isolasi sumber dan penyedotan
o Pengenceran udara dengan ventilasi
Memakai Alat Pelindung Diri
o Pembersih udara (cartridge)
o Pembersih debu (filter)
o SCB :
Cemaran kadar tinggi
Udara dengan kadar oksigen rendah
P3K
Lindungi diri, bawa korban ke tempat udara segar
Bantuan pernafasan, bila perlu
Usaha tambahan
Jaga kebersihan (house keeping)
Tempat duduk istirahat tidak dalam tempat kerja/lab
Tidak merokok, makan & minum di tempat kerja
Menangani tumpahan bahan atau kebocoran gas secepat
mungkin
Menjaga almari asam atau local exhauster tetap beroperasi
dengan baik
Menyediakan alat-alat safety : shower, pancuran air pencuci
mata (eye wash fountain)

Motto :
Menghindari keterpaan lebih mudah dan aman
dari pada mengobati penyakit akibat bahan
kimia
Pengendalian Jalur Absorpsi Lewat Kulit
Bahan :
Pelarut organik : benzena, ksilena
Debu korosif : CaC2
Bahan dengan NAB Kulit (TLV-skin)

Evaluasi :
Biologi : darah, urin
Baku Mutu : Biological Exposure Index (BEI)
Contoh BEI :
o Benzena : 25 mg/g kreatin (urin)
o Anilin : 5 mg/g kreatin (urin)
1,5 % hemoglobin (darah)
Kontrol
APD : Pakaian kerja, gloves, sepatu, kacamata
Shower, eye wash fountain
P3K
Cuci dengan air segera
Pengendalian Jalur Pencernaan
Bahan :
Beracun : pestisida
Berbahaya terhadap kesehatan

Penyebab :
Kontaminansi makanan & minuman
Salah baca label atau tidak berlabel
Kontrol
Hindari kontaminasi dalam penyimpanan : gudang & almari
pendingin
Bahan berlabel jelas
Jaga kebersihan
P3K
Tertelan bahan toksik non-korosif : encerkan dengan minum air,
muntahkan
Tertelan bahan korosif : encerkan dan jangan dimuntahkan,
serap dengan norit.
KESIMPULAN

Bahan Berbahaya Efek terhadap Kesehatan


terhadap Kesehatan Waktu
Beracun o Akut
Korosif o Kronis
Karsinogen Sasaran :
o Lokal
Toksisitas o Sistemik
LD-50 Pengandalian
LC-50 Mengurangi emisi
Mengurangi keterpaan
Batas Keterpaan :
Memakai APD
TLV & PEL
NAB

You might also like