You are on page 1of 6

AUTISME

Oleh:
Bangar P.T Siagian

Pembimbing:
Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, Sp. KJ (K)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta
Kriteria Diagnosis DSM-V

kurangnya komunikasi & interaksi perilaku yang terbatas, pola perilaku yang repetitif,
sosial yang bersifat menetap pada ketertarikan, atau aktivitas yang termanifestasi
berbagai konteks minimal 2 dari perilaku berikut
kekurangan kemampuan komunikasi sosial & pergerakan motor repetitif/stereotype, penggunaan objek-objek/bahasa

emosional perhatian yang berlebihan pada kesamaan, rutinitas yang


terganggunya komunikasi non-verbal yang kaku/pola perilaku verbal atau nonverbal yang diritualkan
digunakan untuk interaksi sosial. integrasi kelekatan & pembatasan diri yang tinggi pada suatu ketertarikan
verbal-nonverbal sangat parah. hilangnya yang abnormal
hiperaktivitas/hipoaktivitas pada input sensori/ketertarikan yang
kontak mata, bahasa tubuh, dan ekspresi
tidak biasa pada aspek sensori pada lingkungan
wajah
gejala harus muncul pada periode perkembangan awal
kekurangan dalam mengembangkan &
gejala menyebakan perusakan yang signifikan pada
mempertahankan hubungan
kehidupan sosial, pekerjaan, /setting penting lain dalam
kehidupan
gangguan ini lebih baik tidak dijelaskan dengan istilah
ketidakmampuan intelektual/gangguan perkembangan
intelektual/keterlambatan perkembangan secara global
Tingkat keparahan gangguan spektrum autis
Tingkat keparahan Komunikasi sosial Perilaku berulang terbatas

Level 3 "memerlukan dukungan Kekurangan yang parah dari Perilaku-perilaku yang tidak
sangat substansial" keahlian komunikasi verbal & non- fleksible, kesulitan ekstrem
verbal menyebabkan gangguan menghadapi perubahan, atau
yang parah dalam keberfungsian, perilaku berulang terbatas jelas
keinginan mengawali interaksi sekali tampak mengganggu
sosial yang sangat terbatas & keberfungsian pada semua bidang.
tanggapan minimal terhadap Kesulitan besar merubah perhatian
ajakan bersosialisasi dari pihak & tindakan
lain. Contoh : seseorang yang
berbicara dengan jelas dengan
sedikit kata, yang sangat jarang
mengawali interaksi, & apabila hal
tersebut dilakukannya, dengan cara
tidak lazim untuk pemenuhan
kebutuhannya, & tanggapan hanya
pada pendekatan sosial yang sangat
langsung.
Level 2 "memerlukan dukungan Kekurangan yang kentara dari Perilaku yang tidak fleksible,
substansial" keahlian komunikasi verbal & non- kesulitan menghadapi perubahan,
verbal; gangguan sosial yang nyata atau perilaku-perilaku berulang
walaupun mendapat dukungan di terbatas lainnya cukup sering
tempat; keterbatasan mengawali terjadi sehingga tampak jelas oleh
interaksi sosial; respon yang pengamat yang biasa dan
sedikit/abnormal terhadap ajakan mengganggu keberfungsian pada
bersosialisasi dari pihak lain. konteks yang beragam. Kesulitan
Contoh : seseorang yang berbicara merubah perhatian dan tindakan.
kalimat sederhana, yang
interaksinya terbatas/sempit pada
minat tertentu, & yang tampak
jelas keganjilan komunikasi non-
verbal.
Level 1 "memerlukan dukungan" Tanpa dukungan di tempat, Perilaku yang tidak fleksible
kekurangan dalam hal komunikasi menyebabkan pengaruh yang
sosial menimbulkan gangguan signifikan dalam keberfungsian
yang berarti. Kesulitan mengawali pada satu konteks atau lebih.
interaksi sosial, & contoh yang Kesulitan beralih diantara beberapa
jelas dari respon yang tidak aktivitas. Permasalahan dalam
normal/tidak sukses terhadap mengorganisir dan merencanakan
ajakan dari pihak lain. Contoh : sesuatu menghalangi kemandirian.
seseorang yang dapat berbicara
dengan kalimat utuh & mampu
terlibat dalam komunikasi, namun
gagal dalam percakapan 2 arah
dengan orang lain, & yang
memiliki cara-cara yang ganjil &
gagal dalam berteman.

You might also like