You are on page 1of 27

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

Penumbuhan Budi Pekerti

Anies R. Baswedan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Lingkungan pendidikan sebagai taman
foto: Leon Photowork 2010
Intra
01 Kurikuler

Ekstra
02 Kurikuler

Non Kadang terkesampingkan.

03 Kurikuler
Perlu dirancang dengan
sengaja sejak awal.
Penumbuhan Budi Pekerti
Pelaksanaan serangkaian kegiatan non kurikuler di sekolah
yang bertujuan untuk menciptakan iklim sekolah menyenangkan
bagi seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak bangsa
Nilai-nilai Mendasar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Penumbuhan Budi Pekerti
Budi Pekerti Luhur yang diharapkan dapat tumbuh mencakup antara lain
Sekolah selayaknya menjadi "taman" yang di dalamnya anak-anak
Indonesia akan mendapatkan suasana belajar penuh tantangan tapi a Internalisasi nilai moral dan e Pengembangan potensi
menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur. Bersamaan spiritualdalam kehidupan. utuh siswa.
b Rasa kebangsaan dan cinta f Pemeliharaan lingkungan
dengan dimulainya tahun ajaran 2015/2016, Kemdikbud mencanangkan
gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non tanah air. sekolah yang mendukung
c Interaksi positif antara iklim pembelajaran.
kurikuler, yaitu rangkaian kegiatan harian dan periodik wajib maupun g
pilihan, seperti tertuang dalam Permendikbud tentang Penumbuhan Budi peserta didik dengan guru Pelibatan orangtua dan
masyarakat.
Pekerti untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai dan karakter positif. d dan orangtua.
Interaksi positif antar siswa.

Alur Pembudayaan Kegiatan Sehari-hari di Sekolah


Contoh kasus: hidup bersih
Beberapa kegiatan wajib Contoh-contoh pembiasaan baik
Diajarkan
Diajarkan tentang cara hidup bersih dan
Membaca buku non-pelajaran sekitar Menyanyikan satu lagu daerah
bahaya hidup kotor.
15 menit sebelum jam pelajaran (dari seluruh nusantara). Mengakhiri
Dibiasakan pertama dimulai. dengan berdoa, dipimpin bergantian
Dibiasakanmembersihkan yang kotor Hari pelajaran dimulai dengan berdoa, oleh siswa di bawah bimbingan guru.
dan membuang sampah pada tempatnya. dipimpin bergantian oleh siswa di bawah
bimbingan guru.
Dilatih Konsisten Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan/atau
Diarahkan bila tidak dikerjakan, satu lagu wajib nasional atau lagu terkini
ditegur jika dilanggar. yang menggambarkan semangat cinta tanah
air.
Menjadi Kebiasaan
Menjadikebiasaan (tanpa disadari) Upacara bendera tiap hari Senin. Pertemuan wali kelas dan orangtua siswa
membersihkan dan membuang sampah Olah raga bersama seluruh warga untuk menjelaskan visi, misi dan aturan
pada tempatnya. sekolah minimalseminggu sekali. sekolah serta tahapan belajar siswa. Siswa
Menjadi Karakter Siswa piket membersihkan kelas dan dibiasakan belajar kelompok baik di sekolah
lingkungan sekolah secara bergantian. maupun di rumah dengan sepengetahuan guru
Suka kebersihan dan tidak nyaman melihat
sampah bukan pada tempatnya. dan orangtua. Siswa terlibat dengan masyarakat
untuk melihat dan memecahkan masalah-
Menjadi Budaya masalah nyata di lingkungan sekolah.
Masyarakat yang berbudaya Masyarakat dari berbagai profesi berbagi ilmu
hidup bersih. www.kemdikbud.go.id @Kemdikbud_RI dan pengalaman kepada siswa di sekolah.
Penumbuhan Budi Pekerti

Sekolah selayaknya menjadi "taman" yang di dalamnya anak-anak


Indonesia akan mendapatkan suasana belajar penuh tantangan tapi
menyenangkan
Alur Pembudayaan
dan menumbuhkan budi pekerti luhur. Bersamaan
dengan dimulainya tahun ajaran 2015/2016, Kemdikbud mencanangkan
gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non
kurikuler, yaitu rangkaian kegiatan harian dan periodik wajib maupun
pilihan, seperti tertuang dalam Permendikbud tentang Penumbuhan Budi
Pekerti untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai dan karakter positif.

www.kemdikbud.go.id @Kemdikbud_RI
Budi Pekerti Luhur yang diharapkan
Penumbuhan dapat tumbuh mencakup
Budi Pekerti
antara lain
1. Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan.
2. Rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan
orangtua.
4. Interaksi positif antar siswa.
5. Pengembangan potensi utuh siswa.
6. Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim
pembelajaran.
7. Pelibatan orangtua dan masyarakat.
Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual
Menghayati hubungan spiritual dengan Sang Pencipta dan diwujudkan dengan sikap moral
keseharian untuk menghormati sesama makhluk hidup dan alam sekitar.
Foto: International Islamic Student Organization
Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual

Kegiatan wajib
Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai keyakinan
masing-masing-masing, sebelum dan sesudah hari
pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta didik secara
bergantian di bawah bimbingan guru.

Contoh-contoh pembiasaan baik


foto: SD An-Nizaam

Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai


agama dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah
maupun bersama masyarakat.
Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan
kegiatan yang sederhana dan hikmat.
Membiasakan siswa menginisiasi dan melakukan kegiatan
sosial.
Penanaman nilai kebangsaan & kebhinnekaan
Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinnekaan untuk menjalin dan merekat
tenun kebangsaan. Mampu terbuka terhadap perbedaan bahasa, suku bangsa, agama dan
golongan, dipersatukan oleh keterhubungan untuk mewujudkan tindakan bersama sebagai
satu bangsa dan satu tanah air.
Foto: SDN Petungsewu 1 Wagir
Penanaman nilai kebangsaan dan kebhinnekaan
Kegiatan wajib
Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan
mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan
ketetapan sekolah.
Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan
MOPDB untuk jenjang SMP, SMA/SMK.
Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru
dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya.
Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru
dan peserta didik menyanyikan lagu daerah, lagu wajib
nasional maupun lagu terkini yang bernuansa patriotik
atau cinta tanah air.
Contoh-contoh pembiasaan baik
Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal
siswa melalui berbagai media dan kegiatan.
Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan
foto: ruangkumemajangkarya.wordpress.com
mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan semangat
yang melandasinya melalui berbagai media dan
kegiatan.
Foto: indobackpackers.com

Interaksi positif dengan sesama siswa


Kepedulian terhadap kondisi fisik dan psikologis antar teman sebaya, adik dan kakak kelas.
Interaksi positif dengan sesama siswa

Kegiatan wajib
Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau
rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru
dan/atau orangtua.

Contoh-contoh pembiasaan baik


Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah
dengan menjenguk warga sekolah yang sedang
mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.
Gerakan kakak kelas asuh, di mana seorang kakak kelas
membimbing seorang adik kelas yang baru masuk ke
sekolah.

foto: Solo Pos


Interaksi positif dengan guru dan orangtua
Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah
dan rumah, yaitu mampu dan mau menghormati guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan,
warga masyarakat di linglkungan sekolah dan orang tua, yang sebaliknya menghargai dan
menyayangi para siswa.
Foto: SMPN 1 Dayeuhluhur | begawanariyata.wordpress.com
Interaksi positif dengan guru dan orangtua
Kegiatan wajib
Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa
pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: a)
visi; b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana capaian belajar
siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin
tersebut.

Contoh-contoh pembiasaan baik


Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap
orang di komunitas sekolah.
Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk
menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata
nilai yang berlaku.
Membiasakan peserta didik untuk berpamitan dengan
orang tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat
pulang, sesuai kebiasaan/ adat yang dibangun masing-
masing keluarga.
Secara bersama peserta didik mengucapkan salam
foto: Sekolah Insan Teratai
hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai,
dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.
Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak
Penghargaan terhadap keunikan dan keutuhan potensi peserta didik untuk dikembangkan.
Mendorong siswa mengembangkan kecakapan dasar serta minat-bakatnya.

Foto: Antara
Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak

Kegiatan wajib
Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran
untuk membaca buku selain buku mata pelajaran.
Contoh-contoh pembiasaan baik
Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam
berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).
Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik
mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa
mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan pertanyaan.
Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi
pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa
tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-
kegiatan bersama/berkelompok.
Warga sekolah memanfaatkan waktu sebelum memulai hari
pelajaran pada hari-hari tertentu (dilaksanakan secara berkala dan
rutin) untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani.
Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai dengan
potensi dirinya.
Pemeliharaan lingkungan sekolah
Ikut bertanggung jawab memelihara lingkungan sekolah secara bergotong-royong untuk
menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
Foto: SDIntegral.sch.id
Pemeliharaan lingkungan sekolah

Kegiatan wajib
Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik,
telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari
dan oleh siswa.
Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung
jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

Contoh-contoh pembiasaan baik


Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan
pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan
bergantian regu.
Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir
antar kelas.
Foto: kesehatanlamsel.wordpress.com
Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas
kebersihan setempat.
Pelibatan orangtua dan masyarakat
Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat di sekitar sekolah dengan melibatkan
secara aktif dalam kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah.
Foto: ayahbundaazzam.wordpress.com
Pelibatan orangtua dan masyarakat

Kegiatan wajib
Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir
tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan
masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.

Contoh-contoh pembiasaan baik


foto: drglintasbatas.wordpress.com
Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20
menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak
mengenai kegiatan di sekolah.
Sekolah bekerja sama dengan instansi swasta dan
organisasi profesi untuk mengenalkan profesi dan
kegiatan kemasyarakatan kepada para siswa.
Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk
mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik
dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di
lingkungan sekitar sekolah.
Dukungan Dinas Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Pengumpulan dan penyebaran
praktek-praktek baik
C C B
B A B
B A
B
A
B
C Dinas
A Pendidikan C

B
A
C B
Mendorong pendidikan sebagai gerakan

foto: anakbersinar.com
Mohon beri masukan lewat surel:

menteri@kemdikbud.go.id
TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

You might also like