You are on page 1of 13

TINGKAT NYERI SAAT

DILAKUKAN PEMASANGAN
INFUS DI RSUD dr. M.
ASHARI KABUPATEN
PEMALANG

AMALIYAH HUSNI
G3A016123

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
PENDAHULUAN

Prosedur pemasangan infus merupakan prosedur invasif


yang sering dilakukan pada perawatan anak di rumah sakit
(Wang, Sun & Chen, 2008). Adanya prosedur penusukan
vena dalam pemasangan infus dapat menimbulkan rasa
cemas, takut, dan nyeri pada anak (Wang, Sun, & Chen,
2008).
Teknik pengurangan nyeri pada dasarnya dikategorikan
menjadi 2 yaitu farmakologi dan nonfarmakologi.
Farmakologi termasuk obat-obatan yang dapat mengurangi
nyeri, sedangkan nonfarmakologi meliput distraksi,
relaksasi, stimulasi kutaneus dan imajinasi terpimpin
(guided imagery).
TUJUAN
Setelah dilakukan terapi relaksasi guided imagery pada
anak yang dilakukan pemasangan infus tingkat nyeri sedikit
TELAAH JURNAL

JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Nyeri
Anak Usia 7-13 Tahun Saat Dilakukan Pemasangan
Infus Di RSUD Kota Semarang

NAMA PENELITI
Mariyam , Sri Widodo

TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada di RSUD Kota


Semarang
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
kuasi eksperimen dengan non equivalent control
group after only design.

Cara pengambilan sampel


Convinience sampling

Populasi

Seluruh anak usia 7-13 tahun yang dibawa ke


RSUD Kota Semarang yang di rawat di ruang
parekesit kelas II dan kelas III
METODE PENELITIAN
Sampel
28 kelompok kontrol dan 28 kelompok intervensi

Instrumen
kuesioner untuk mengetahui karakteristik anak, lembar
pengkajian tingkat nyeri yaitu Wong Bacer Faces Pain Rating
Scale, dan MP4 yang berisi rekaman guided imagery
Analisa data
Analisis univariat = variabel tingkat nyeri dan karakteristik
responden yang meliputi usia, jenis kelamin, kehadiran keluarga
selama prosedur pemasangan infus, dan pengalaman responden
dalam prosedur pemasangan infus sebelumnya.
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan atau
perbedaan yang bermakna antara dua variabel. Hubungan
hubungan variabel kategorik dengan numerik menggunakan uji
T
HASIL

Tingkat nyeri responden antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol


ditunjukkan pada tabel 1 yang menunjukkan proporsi terbesar pada kelompok
intervensi yaitu nyeri sedikit 35,7 % dan sedikit lebih nyeri 39,3 %. Proporsi
pada kelompok kontrol yang tertinggi yaitu nyeri hebat 42,9 %.
KESIMPULAN

Umur responden antara umur 7-13 tahun yang banyak berjenis kelamin
laki-laki, saat responden dilakukan tindakan pemasangan infus selalu
didampingi oleh keluarga dan didominasi oleh kehadiran ibu dan
sebagian besar responden tidak memiliki pengalaman infus
sebelumnya.
Rata-rata tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun yang tidak diberikan
guided imagery saat dilakukan pemasangan infus adalah 4,18 dan rata-
rata tingkat nyeri anak usia 7-13 tahun yang diberikan guided imagery
saat dilakukan pemasangan infus adalah 1,68. Ada pengaruh pemberian
guided imagery terhadap tingkat nyeri pada anak usia 7-13 tahun saat
pemasangan infus.
KELEBIHAN KEKURANGAN

Kelebihan dalam jurnal ini Kekurangan dalam jurnal


adalah prosedur terapi
ini adalah respon nyeri
guided imagery
menggunakan rekaman pada anak berbeda-beda
audio guided imagery yang
sesuai dengan usia anak
diberikan selama prosedur
pelaksanaan pemasangan
infus sampai selesai sangat
tepat hal ini sebagai
pengalihan perhatian dari
stimulasi yang menyakitkan
JUSTIFIKASI/ALASAN PENERAPAN EVIDENCE BASED
NURSING PRACTICE

Terapi relaksasi guided imagery dapat berfungsi sebagai


pengalih perhatian dari stimulus yang menyakitkan dengan
demikian dapat mengurangi respon nyeri.
MEKANISME APLIKASI JURNAL (SPO)

SPO TERAPI RELAKSASI GUIDED IMAGERY

Pengertian Teknik untuk menuntun individu dalam membayangkan sensasi apa yang
dilihat, dirasakan, didengar, dicium, dan disentuh tentang kondisi yang santai
atau pengalaman yang menyenangkan untuk membawa respon fisik yang
diinginkan (sebagai pengurang stres, kecemasan, dan nyeri).
Tujuan 1. Untuk memelihara kesehatan atau relaks melalui komunikasi dalam tubuh
melibatkan semua indra (visual, sentuhan, penciuman, penglihatan, dan
pendengaran) sehingga terbentuklah keseimbangan antara pikiran, tubuh,
dan jiwa.
2. Dapat mempercepat penyembuhan yang efektif dan membantu tubuh
mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi dan asma.
3. Untuk mengurangi tingkat stres, penyebab, dan gejala-gejala yang
menyertai stres.
4. Guided imagery musik dapat untuk menggali pengalaman pasien depresi.
Prosedur 1. Instruksikan klien untuk berbaring dalam posisi semi fowler (senyaman
klien).
2. Anjurkan klien berbaring dengan tenang dan nyaman.
3. Jelaskan kepada klien tujuan, manfaat pemasangan infus
4. Identifikasi hal-hal yang menyenangkan bagi klien
5. Anjurkan klien untuk manarik dan menghembuskan napas secara rileks
6. Sugesti khusus untuk imajinasi yaitu:
a. Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu tempat yang menyenangkan
dan merasa senang ditempat tersebut
b. Sebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium, dan apa yang dirasakan
c. Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati berada ditempat
tersebut
d. Sekarang, bayangkan diri anda seperti yang anda inginkan (uraikan
sesuai tujuan yang akan dicapai/ diinginkan).
7. Setelah klien mengikuti sugesti perawat mulai melakukan tindakan
pemasangan infus
8. Amati respon nyeri yang di ekspresikan klien pada saat pemasangan infus
(adanya gerakan tarik/penolakan saat pemasangan infus, menangis, atau
secara verbal)
9. Terminasi
10. Dokumentasi
TERIMA KASIH

You might also like