Professional Documents
Culture Documents
RENCANA AKSI
JAMINAN
PENSIUN DAN Perbaikan sistem pembayaran dari sistem pay as you go
9 JAMINAN HARI menjadi semangatnya fully funded (dana pensiun)
TUA
Arah organisasi
Pengorganisasian Audit Organisasi sesuai Nawacita
Anjab & ABK dg e-Formasi (Sesuai Potensi Daerah) & SIM-ASN
SIM ASN yg Andal
Perekrutan & Sistem Etika, Integritas, dan Disiplin
Orientasi
Rekruitmen dan Penugasan (C)ASN Talenta Terbaik
Pengembangan Standar Kompetensi Jabatan
Kapasitas JobPerson Fit
Assesment Kompetensi sesuai Jabatan
LAMA
19 PP 3 PerPres
BARU
7 PP 3 PerPres
OPERASIONALISASI KEBIJAKAN UU NO. 5 TAHUN 2014
19 RPP
1. Pemberhentian, Pemberhentian Sementara, dan Pengaktifan Kembali PNS
2. PNS Yang Diangkat Sebagai Pejabat Negara
3. Pengisian Jabatan ASN tertentu yg berasal dari prajurit TNI dan anggota B
POLRI
4. Manajemen PPPK 4 RPERPRES
5. Tata Cara Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Jumlah dan Jenis Jabatan 1. R-PERPRES KASN
6. Pengadaan dan Tata Cara Sumpah/Janji PNS dan Pengangkatan ASN dalam
(Sekretariat, Tata
Jabatan ASN
7. Pangkat dan Jabatan ASN Kerja, Sistem &
8. Gaji, Tunjangan Kinerja, Tunjangan Kemahalan dan Fasilitas Lain Manajemen SDM,
9. Pengembangan Karier, Pengembangan Kompetensi, Pola Karier, Promosi & Tanggung Jawab &
Mutasi
10. Jabatan Administrasi
Pengelolaan Keuangan
11. Jabatan Pimpinan Tinggi KASN)
12. Jabatan Fungsional 2. R-PERPRES BKN
13. Hak dan Kewajiban Pegawai ASN A
3. R-PERPRES LAN
14. Disiplin
15. Upaya Administratif dan Badan Pertimbangan ASN 4. R-Perpres tentang
16. Korps Pegawai ASN Jenis Jabatan Yang
17. Pengelolaan Program Jaminan Pensiun & Jaminan Hari Tua Dapat Diisi PPPK
18. Perlindungan (Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Kematian dan Bantuan Hukum)
19. Penilaian Kinerja C
1 PERMENPANRB
Seleksi dan Tata Cara Pembentukan Tim Seleksi
TARGET PP dan RPP
PP Manajemen PNS
RPP Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil
MANAJEMEN ASN :
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
TUJUAN UTAMA UU ASN
KEKURANGAN
FORMASI
29 PNS
PENETAPAN KEBUTUHAN
Disampiakan ke
MenPANRB paling
lambat akhir Mei
Tahun Berikutnya
2.4 Pengadaan
PANITIA SELEKSI NASIONAL
Untuk menjamin obyektivitas, Menteri membentuk Panitia
Seleksi Nasional.
Diketuai oleh Kepala BKN.
Terdiri atas unsur : Kementerian PANRB, Kemendagri,
Kementerian Keuangan, Kemenristek Dikti, Kemendikbud, BKN,
BPKP dan instansi sesuai kebutuhan.
BY POSITION
VI 1. Utama
(BAB IX)
VII 2. Madya
VIII 3. Pratama
IX
15 FUNGSIONAL
14
AHLI
13 ADMINISTRASI Utama, Madya, Muda,
BY CAREER
BY CAREER
12 1. Administrator Pertama
11 2. Pengawas
10 3. Pelaksana TERAMPIL
9 Penyelia, Mahir, Terampil
8 Pemula
7
1
JABATAN ASN
UTAMA
JABATAN PPPK
PIMPINAN
MADYA
TINGGI
PRATAMA
PNS
ADMINISTRATOR KEAHLIAN
JABATAN
JABATAN FUNGSIONAL PPPK
ADMINISTRASI
PENGAWAS KETRAMPILAN
PELAKSANA
PENGANGKATAN DALAM JABATAN ADMINISTRASI
Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas dilakukan seleksi dari PNS yang tersedia,
baik dari internal maupun instansi lain
4 DAN
PENGANGKATAN
dan moralitas, memiliki pengalaman, memiliki kompetensi,
berkinerja baik 2 tahun terakhir, batas usia pengangkatan
Pyb usul kepada PPK
Mengundurkan diri, diberhentikan sementara dari PNS,
5 PEMBERHENTIAN ctln, tugas belajar > 6 bulan, ditugaskan diluar JF, tidak
memenuhi persyaratan
JABATAN PIMPINAN TINGGI
Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada Instansi Pemerintah
JPT utama; 1.
2.
Tersusunnya kebijakan yang mendukung pelaksanaan pembangunan
Peningkatan kapabilitas organisasi
3. Terwujudnya sinergi antar instansi
4. Terselesaikannya masalah yang memiliki kompleksitas dan risiko
tinggi yang berdampak politis
42
JABATAN PIMPINAN TINGGI
JPT Utama dan JPT Madya tertentu dapat diisi dari kalangan non-PNS dengan
persetujuan Presiden
pengisian; 1.
2.
Terbuka dan kompetitif;
Dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan,
seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan penetapan
3. Selain melalui pelamaran Pansel dapat mengundang PNS yang
memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam seleksi
utama 1.
2.
Minimal D-IV/S-1
Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 10 thn
4. Sedang atau pernah menduduki JPT Madya/JF Ahli Utama min 2 thn
5. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
6. Usia max 58 thn
7. Sehat jasmani dan rohani
madya 1.
2.
Minimal D-IV/S-1
Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 7 thn
4. Sedang /pernah menduduki JPT Pratama/JF Ahli Utama min 2 thn
5. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
6. Usia max 58 thn
7. Sehat jasmani dan rohani
1. Minimal D-IV/S-1
pratama 2. Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 5 thn
4. Sedang /pernah menduduki Administrator/JF Ahli Madya min 2 thn
5. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
6. Usia max 56 thn
7. Sehat jasmani dan rohani 44
PERSYARATAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Dari Kalangan Non-PNS
utama 1.
2.
Minimal S-2
Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 15 thn
4. Tidak menjadi pengurus atau anggota partai politik min 5 thn
sebelum pendaftaran
5. Tidak pernah dipidana penjara
6. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
7. Usia max 58 thn
8. Sehat jasmani dan rohani
9. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, anggota
Polri, atau prajurit TNI.
madya 1.
2.
Minimal S-2
Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 10 thn
4. Tidak menjadi pengurus atau anggota partai politik min 5 thn
sebelum pendaftaran
5. Tidak pernah dipidana penjara
6. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
7. Usia max 58 thn
8. Sehat jasmani dan rohani
9. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, anggota
Polri, atau prajurit TNI.
45
PERSYARATAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Dari Kalangan TNI/Polri
utama 1.
2.
Minimal S-2
Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 10 thn
4. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
5. Usia max 55 thn
6. Sehat jasmani dan rohani
madya 1.
2.
Minimal S-2
Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 7 thn
4. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
5. Usia max 58 thn
6. Sehat jasmani dan rohani
1. Minimal D-IV/S-1
pratama 2. Memiliki kompetensi yang diperlukan
3. Memiliki pengalaman di bidang jabatan secara kumulatif min 5 thn
4. Memiliki rekam jejak dan integritas yg baik
5. Usia max 53 thn
6. Sehat jasmani dan rohani
46
2.6 Pengembangan Karier, Pengembangan
Kompetensi, Pola Karier, Promosi Dan Mutasi
PENGEMBANGAN KARIER, PENGEMBANGAN
KOMPETENSI, POLA KARIER, PROMOSI DAN MUTASI
Dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem merit untuk meningkatkan
kompetensi, kinerja dan profesionalitas PNS.
Setiap instansi wajib memiliki Sistem Informasi Manajemen Karier yg merupakan
bagian terintegrasi dari Sistem Informasi ASN
JPT
JA
JF
1. Pendidikan
dan Pelatihan 2. Seminar
3. Kursus
4. Penataran
5. Praktik Kerja
Di Instansi Pusat
dan Daerah 6. Pertukaran
selama 1 tahun PNS dan
Swasta
1. Kualifikasi
BERDASARKAN
2. Kompetensi
3. Penilaian kinerja, dan;
4. Kebutuhan Instansi
Pemerintah
1. Integritas dan;
MEMPERTIMBANGKAN 2. Moralitas
POLA KARIR PEGAWAI ASN
PRATAMA
PNS KARIER
ADMINISTRATOR KEAHLIAN
JABATAN
JABATAN FUNGSIONAL PPPK
ADMINISTRASI
PENGAWAS KETRAMPILAN
PELAKSANA
jabatan, pangkat, pendidikan dan
PELAKSANA pelatihan jabatan, kompetensi,
pengalaman, masa jabatan.
kepastian
profesionalisme
transparan
PERPINDAHAN PEGAWAI ASN
UTAMA
JABATAN
PIMPINAN MADYA
TINGGI
PRATAMA
VERTIKAL VERTIKAL
HORIZONTAL
ADMINISTRATOR KEAHLIAN
JABATAN JABATAN
DIAGONAL
ADMINISTRASI FUNGSIONAL
PENGAWAS KETRAMPILAN
PELAKSANA
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
INPASSING
(PENYESUAIAN)
PENGANGKATAN
PERTAMA
PERPINDAHAN
DARI JABATAN LAIN
PENGANGKATAN DALAM JABATAN ADMINISTRASI
POLA KARIR
PROMOSI
PERPINDAHAN
DARI JABATAN LAIN
PENGANGKATAN DALAM JABATAN PIMPINAN TINGGI
SELEKSI
TERBUKA
2.7 Penilaian Kinerja dan Disiplin
PENILAIAN KINERJA DAN DISIPLIN
Penghargaan berupa :
a. Tanda Kehormatan
b. Kenaikan pangkat istimewa
c. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi
d. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan
Presiden atau PPK sesuai dengan kewenangannya dalam menetapkan pemberhentian PNS
terlebih dahulu mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
Presiden atau Pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan kewenangannya menetapkan
pemberhentian sementara PNS.
PNS yang diberhentikan dengan hormat, atau diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS, diberikan hak kepegawaian yang terdiri atas Jaminan
pensiun dan Jaminan hari tua.
PEMBERHENTIAN SEMENTARA
DIANGKAT MENJADI
PEJABAT NEGARA
DIANGKAT MENJADI
KOMISIONER/ANGGOTA LNS
DITAHAN KARENA MENJADI
TERSANGKA TINDAK PIDANA
2.10 Penggajian, Tunjangan dan Fasilitas
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN
Gaji dibayarkan berdasarkan beban kerja,
tanggung jawab jabatan, dan resiko
pekerjaan
PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas
Tunjangan: tunjangan kinerja dan tunjangan
kemahalan
dibebankan pada APBN untuk PNS di Instansi
Pusat dan APBD untuk PNS di Instansi
Daerah
2.10 Perlindungan dan Cuti
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015.
PERLINDUNGAN Ditetapkan tanggal 16 September 2015 dan
diundangkan pada 17 September 2015
Jaminan kesehatan
Jaminan kematian
Bantuan hukum
dalam perkara yang dihadapi di
pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya
CUTI
Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja
Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam tahun
berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja
cuti tahunan Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat
digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja
guru dan dosen yang mendapat liburan disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan
PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar paling lama 3
cuti besar bulan
PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti sakit
cuti sakit Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 tahun & dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan
PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah) bulan
Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS berhak atas cuti
cuti melahirkan melahirkan selama 3 bulan
cuti karena alasan Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 1 bulan
penting
Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan;
cuti bersama PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai dengan
jumlah cuti bersama yang tidak diberikan
cuti di luar PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan mendesak
dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara paling lama 3 (tiga) tahun
tanggungan negara
Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk
Calon Pegawai Negeri Sipil
Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam
peraturan tersendiri.
PNS YANG DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA DAN
PIMPINAN ATAU ANGGOTA LEMBAGA NONSTRUKTURAL
PNS sebagai Pejabat Negara dan Pimpinan Ketua, Wakil Ketua, dan
atau anggota Lembaga Nonstruktural: Anggota MA, MK, BPK, KY, KPK
Menteri dan jabatan setingkat
Diberhentikan sementara sebagai PNS dan menteri,
diaktifkan kembali sebagai PNS bila sudah Kepala perwakilan Republik
tidak menjabat lagi yg ditetapkan oleh Indonesia di Luar Negeri yang
Presiden (JPT Utama, Madya dan Jafung berkedudukan sebagai Duta
Ahli Utama) atau PPK Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh