You are on page 1of 22

DIREKTORAT SUSTAINABILITY

PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN


KEBIJAKAN WILAYAH DAN SEKTOR for FUTURE

KEBIJAKAN RENCANA PERLINDUNGAN DAN


PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP NASIONAL
2017 - 2047
Disampaikan Dalam Rangka :
Workshop Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Provinsi Aceh
Banda Aceh, 13 Juli 2017
LATAR BELAKANG SUSTAINABILITY
for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

1. Indonesia mengalami masa keemasan perekonomian antara tahun 70-an sampai


dengan 80-an, antara lain didorong oleh suksesnya pemanfaatan sumber daya alam
nasional dalam skala besar
2. Pembangunan telah memberikan peluang-peluang berbagai usaha yang membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun sumber daya alam dan lingkungan
hidup memiliki keterbatasan daya dukung
3. Pembangunan nasional perlu mendasarkan pada isu pembangunan berkelanjutan
sebagai isu utama, dimana aspek pengelolaan lingkungan hidup dijadikan dasar dalam
mengembangkan kebijakan pembangunan nasional
4. Diperlukan adanya strategi dan penjabaran lebih lanjut ke dalam langkah-langkah
perencanaan pembangunan dalam kurun waktu yang lebih operasional dan dapat
diimplementasikan secara konkrit di tingkat pemerintah pusat maupun daerah
PERAN DAN POSISI RPPLH SUSTAINABILITY
for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

PERAN RPPLH
1. Dari sisi perencanaan pembangunan nasional, RPPLH merupakan rencana
yang bersifat umum dan lintas sektoral dari perencanaan sektor lainnya;
2. RPPLH terstruktur dari tingkat Nasional yang dijabarkan dalam tingkat
Provinsi serta Kabupaten/Kota;
3. RPPLH Nasional merupakan bagian dari kerangka perencanaan
pembangunan nasional;
4. RPPLH menjadi dasar dan dimuat dalam rencana pembangunan, serta
menjadi masukan utama dan bagian integral dari dokumen perencanaan
pembangunan nasional;
5. RPPLH menjadi acuan bagi dokumen-dokumen perencanaan sumberdaya
lainnya yang lebih spesifik, seperti pengelolaan gambut, karst, mangrove,
termasuk perencanaan pengembangan pulau-pulau kecil.
PERAN DAN POSISI RPPLH SUSTAINABILITY
for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

POSISI RPPLH
1. RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, persoalan
lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaanya dalam kurun
waktu tertentu;
2. Penyusunan RPPLH merupakan mandat UU No 32/2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
3. RPPLH Nasional merupakan perencanaan yang berbasis ekoregion, yang
diharapkan dapat mengatur upaya penyelesaian masalah lingkungan hidup
yang bervariasi pada setiap ekoregion;
4. RPPLH Nasional mengarahkan upaya-upaya perlindungan dan pengelolaan LH
per pulau yang diharapkan dapat diadopsi dan diimplementasikan oleh K/L
dan Pemda dalam penyusunan program-program pembangunan yang ramah
lingkungan.
TUJUAN DAN SASARAN SUSTAINABILITY
for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

TUJUAN
1. Mengharmonisasikan pembangunan nasional dengan kemampuan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup;
2. Mempertahankan dan/atau meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan melindungi
keberlanjutan fungsi lingkungan hidup;
3. Mempertahankan dan/atau menguatkan tata kelola pemerintahan dan kelembagaan masyarakat
untuk pengendalian, pemantauan, dan pendayagunaan lingkungan hidup;
4. Mempertahankan dan/atau meningkatkan ketahanan dan kesiapan dalam menghadapi
perubahan iklim;

SASARAN
1. Terjaminnya ketersediaan air untuk kehidupan dan pembangunan secara berkelanjutan;
2. Terjaminnya dukungan lingkungan hidup bagi produksi pangan dan energi bersih secara
berkelanjutan;
3. Terjaminnya keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di perairan dan daratan;
4. Minimnya resiko dan dampak lingkungan hidup negatif yang ditanggung warga masyarakat; dan
5. Meratanya manfaat sumber daya alam bagi warga masyarakat
PRINSIP RPPLH SUSTAINABILITY
for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

1. Pembangunan Berkelanjutan : Pembangunan Ekonomi dan Sosial tidak


mengorbankan Lingkungan Hidup dan mengintegrasikan perlindungan
lingkungan dari lingkungan paling kecil (lokal dan regional);
2. Pembangunan Rendah Karbon : pelaksanaan pembangunan pada
Kabupaten/Kota yang rendah karbon dan hemat energy, serta menciptakan
harmonisasi antara pembangunan ekonomi dengan perlindungan ekologi;
3. Partisipasi Publik : Melibatkan publik dalam seluruh proses, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
4. Kerjasama antar Daerah : Mengutamakan kerjasama antar daerah dalam
satu Ekoregion dan antar ekoregion sebagai keniscayaan untuk mendorong
keberhasilan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.
SUSTAINABILITY
INDIKASI DDDT EKOREGION PULAU SUMATERA for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

1. Ekoregion pulau Sumatera dipengaruhi proses vulkanik (letusan gunung api), struktural
(pengangkatan dan pelipatan), dan fluvial (aliran sungai), serta beriklim tropika basah dan banyak
memiliki dataran organik (gambut).
2. Ekoregion Pulau Sumatera memberikan jasa layanan ekosistem :. Penyimpan air; produksi pangan;
pendukung sumberdaya genetik; tata air dan banjir; penyimpan karbon
3. Wilayah-wilayah di pulau Sumatera yang memberikan jasa penyimpan air : 1) Lahan gambut yang
banyak terdapat di bagian timur Pulau Sumatera, 2) pegunungan/perbukitan vulkanik di beberapa
wilayah di rangkaian pegunungan vulkanik dan 3) dataran fluvial di beberapa wilayah bagian tengah
Pulau Sumatera.
4. Jasa lingkungan penyedia pangan yang tinggi mayoritas terdistribusi pada dataran di Ekoregion
Sumatera bagian timur, walaupun beberapa bagian di pantai bagian barat juga tersedia jasa
tersebut.
5. Pulau Sumatera yang memiliki luasan hutan primer yang masih cukup signifikan, memiliki
keragaman spesies flora dan fauna (biodiversity). Beberapa spesies sudah terancam punah sehingga
patut dilindungi seperti Gajah dan Harimau.
SUSTAINABILITY
INDIKASI DDDT EKOREGION PULAU SUMATERA for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

6. Jasa lingkungan pengatur tata air dan banjir di pulau Sumatera tersebar di daerah pegunungan
bukit barisan yang memiliki kerapatan hutan yang cukup tinggi sebagai catchment area. Selain
hutan di pegunungan bukit barisan, lahan gambut Sumatera yang cukup luas di pesisir timur
merupakan media penampungan (reservoir) air yang sangat baik;
7. Sebagai pulau yang memiliki kerapatan hutan hujan tropis yang tinggi, pulau Sumatera memiliki
fungsi layanan penyerap & penyimpan karbon yang tinggi. Begitu pula lahan gambut pada
hakikatnya merupakan tempat cadangan karbon sangat besar.
SUSTAINABILITY
INDIKASI DDDT EKOREGION PULAU SUMATERA for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Jasa Penyedia Pangan

Jasa penyedia pangan tinggi di Pulau


Sumatera, terutama terdapat di Sumatera
Utara, sebagian Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, dan sebagian kecil di Aceh, Jambi
dan Lampung.

Tinggi
Sedang
Rendah
SUSTAINABILITY
INDIKASI DDDT EKOREGION PULAU SUMATERA for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Jasa Regulator Air

Jasa regulator air tinggi di Pulau Sumatera,


terdapat disepanjang tutupan hutan
pegunungan vulkanis dan struktural yang
membentang di bagian Selatan Sumatera
memanjang dari Aceh sampai Sumatera
Barat.

Tinggi
Sedang
Rendah
SUSTAINABILITY
INDIKASI DDDT EKOREGION PULAU SUMATERA for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Jasa Penyimpan Air

Jasa penyimpan air tinggi di Pulau


Sumatera, terdapat di dataran fluvial dan
gambut di Sumatera Bagian Utara
memanjang dari Sumatera Utara sampai
Lampung. Serta terdapat disepanjang
pesisir Sumatera Bagian Selatan.

Tinggi
Sedang
Rendah
ISU STRATEGIS DAN ISU POKOK NASIONAL SUSTAINABILITY
for FUTURE
DIREKTORAT (Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Isu Strategis Nasional


1. Menurunnya kemampuan ekosistem untuk menjaga keseimbangan siklus air.
Pengelolaan lingkungan hidup ke depan harus dapat menjamin pulihnya kemampuan ekosistem
untuk menyerap, menahan, menyimpan dan mengatur distribusi air.
Daerah-daerah yang menjadi resapan air harus dilindungi ekosistemnya, dipulihkan
kerusakannya, dan ditingkatkan kualitas tutupan hutannya.
Daerah-daerah yang merupakan penyimpan air alami harus dipulihkan dan dibebaskan dari area
terbangun.
2. Berkurangnya luasan lahan pangan kualitas tinggi di daerah-daerah lumbung pangan tradisional.
Pengelolaan lingkungan hidup ke depan harus mampu melindungi lahan-lahan pangan produktif,
mencegah alih fungsi lahan pertanian, dan memperketat penggunaan lahan yang potensial untuk
pangan menjadi daerah-daerah terbangun.
Perlu dikembangkan sumber-sumber pangan baru yang mempunyai kemampuan adaptasi tinggi
di luar Jawa.
Isu Pokok Nasional
Dari ke-dua isu strategis nasional tersebut, belum adanya alternatif lain untuk pemenuhan kebutuhan
air selain bersumber dari jasa lingkungan penyedia air dan pengatur tata aliran air dan banjir, maka
keberlangsungan jasa lingkungan penyedia air dan pengatur tata aliran air dan banjir ditetapkan sebagai
isu pokok RPPLH Nasional 2017 2047.
SUSTAINABILITY
TARGET IKLH NASIONAL 2017 -2047 for FUTURE
DIREKTORAT
PDLKWS
(Draft RPPLH Nasional)

2017 2037 2047


IKLH 64,05 67,15 73,25
Kualitas Air 59,47 62,56 68,83
Kualitas
84,33 85,07 93,38
Udara
Tutupan
65,30 69,62 73,58
Hutan
SUSTAINABILITY
TARGET RPPLH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

1. Pembangunan nasional yang sejalan dan diselenggarakan berdasarkan


pertimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
2. Kualitas dan fungsi lingkungan hidup berada pada kondisi yang optimum dalam
mendukung kehidupan bermasyarakat yang sejahtera.
3. Kerja sama pengelolaan lingkungan hidup antar daerah dalam mewujudkan
kelestarian lingkungan.
4. Kepedulian dan kewaspadaan negara dan masyarakat dalam menjaga kondisi
dan kualitas lingkungan hidup harus menjadi gaya hidup/kebiasaan/budaya.
SUSTAINABILITY
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Skema skenario kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup nasional


mencakup strategi untuk :
1. Menahan laju penurunan daya dukung dan daya tampung.
2. Memperbaiki kualitas jasa dari lingkungan.
3. Pengembangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam segala aspek
pembangunan.
4. Meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim.
5. Mendorong efisiensi konsumsi dan pemanfaatan sumberdaya alam.
SUSTAINABILITY
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Strategi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup nasional 2017 2047


1. Strategi pengendalian dampak lingkungan hidup.
Harmonisasi perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup;
Penerapan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
Penguatan tata kelola pemerintahan dan kelembagaan dalam pengendalian pembangunan,
serta perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Strategi pengelolaan kualitas lingkungan hidup.
Pemeliharaan dan perlindungan wilayah-wilayah penyedia jasa lingkungan hidup.
Pemulihan dan peningkatan kualitas air, udara, dan tanah.
3. Strategi pengelolaan ekosistem.
Perlindungan dan pemantapan kawasan hutan.
Perlindungan dan pengelolaan ekosistem penting dan esensial.
SUSTAINABILITY
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Skenario perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup nasional 2017 2047.


1. Skenario penurunan laju penyusutan sumber daya alam dan laju penurunan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup pada periode 10 tahun pertama, dengan Fokus Kinerja :
a. Penyelesaian RPPLH di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota;
b. Penyelesaian Instrumen turunan (tematik) dari RPPLH Nasional, sesuai dengan bidangnya;
c. Penyusunan Peta rawan bencana dan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait bencana dan
antisipasinya;
d. Pembenahan Sistem penganggaran Lingkungan Hidup;
e. Pembenahan Tata kelola Perijinan Lingkungan Hidup ;
f. Sinkronisasi Tata Ruang dengan Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan LH Nasional;
g. Pemulihan lahan kritis di kawasan jasa regulator air tinggi;
h. Perbaikan alur dan fisik sungai pada DAS-DAS yang bermuara di perkotaan rawan banjir;
i. Perbaikan infrastruktur penampung air hujan/air permukaan;
j. Penerapan instrumen ekonomi lingkungan;
k. Perlindungan daerah dengan keanekaragaman hayati tinggi.
SUSTAINABILITY
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Skenario perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup nasional 2017 2047.


2. Skenario pemulihan sumber daya alam dan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup pada periode 10 tahun kedua, dengan Fokus Kinerja :
a. Peningkatan kualitas tutupan lahan pada kawasan regulator air
b. Perbaikan pemanfaatan ruang melalui penegakan hukum dan pengawasan
c. Revitalisasi bantaran sungai di perkotaan dan daerah padat penduduk
d. Peningkatan pengawasan dan Perbaikan sistem pengelolaan limbah industri
e. Penerapan konsep green city pada kota-kota metropolitan dan kota tangguh pada kota-kota rawan
bencana
f. Pengembangan potensi ekonomi jasa lingkungan sebagai aspek utama pemanfaatan lingkungan
hidup
g. Pengurangan konsumsi bahan bakar fosil pada alat transportasi umum
h. Pengurangan penggunaan bahan tidak ramah lingkungan di rumah tangga dan pertanian
i. Pengembangan teknologi ramah lingkungan yang mempu mengurangi konsumsi energi
j. Perlindungan spesies flora dan fauna kunci yang berperan penting dalam ekosistem
SUSTAINABILITY
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Skenario perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup nasional 2017 2047.


3. Skenario perubahan pola produksi dan konsumsi serta penerapan teknologi pada periode 10
tahun ketiga, dengan Fokus Kinerja :
a. Mempertahankan kondisi tutupan lahan pada daerah-daerah regulator air
b. Pengembangan teknologi pengolahan air bekas pakai
c. Melanjutkan Penerapan konsep green city pada seluruh daerah pemukiman
d. Peningkatan pengembangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam infrastruktutr,
industri, dan transportasi.
e. Pengembangan sumber-sumber pangan baru.
SUSTAINABILITY
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Kebijakan Tingkat Pulau/Kepulauan


Kebijakan tingkat Pulau/Kepulauan merupakan arahan kebijakan spesifik sesuai dengan kondisi dan
karakteristik masing-masing ekoregion.
Arahan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pulau Sumatera :
a. Mempertahankan dan meningkatkan luas wilayah berfungsi lindung, khususnya wilayah yang
berfungsi memberikan jasa pengatur air terutama di sepanjang pegunungan vulkanik Bukit Barisan
dan wilayah penyimpan air terutama di danau dan dataran organik gambut di sebelah timur;
b. Membatasi dan mengelola dampak dari pengembangan perkotaan, budidaya dan infrastruktur,
terutama terhadap wilayah-wilayah ekosistem sensitif seperti gambut dan danau serta koridor
satwa liar;
c. Memulihkan dan mempertahankan kawasan habitat dan koridor satwa liar serta wilayah disekitar
kawasan konservasi;
d. Meningkatkan dan memulihkan kualitas air permukaan;
e. Menjaga dan memulihkan DAS, khususnya DAS yang aliran sungainya menjadi sumber air minum
dan melintasi wilayah perkotaan;
f. Memulihkan dan melaksanakan pencadangan pemanfaatan pada wilayah ekosistem gambut;
SUSTAINABILITY
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH NASIONAL for FUTURE
DIREKTORAT
(Draft RPPLH Nasional)
PDLKWS

Kebijakan Tingkat Pulau/Kepulauan


Kebijakan tingkat Pulau/Kepulauan merupakan arahan kebijakan spesifik sesuai dengan kondisi dan
karakteristik masing-masing ekoregion.
Arahan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pulau Sumatera :
g. Mencegah kebakaran lahan dan hutan serta memulihkan areal bekas kebakaran;
h. Memulihkan daerah-daerah yang terkontaminasi B3 dan limbah B3 dan membatasi penggunaannya;
i. Memulihkan ekosistem mangrove terutama di pesisir timur Pulau Sumatera; dan
j. Mencegah pembuangan limbah di laut serta mengelola dampaknya terutama di Selat Malaka
sekitar Kepulauan Riau.
SUSTAINABILITY
for FUTURE
DIREKTORAT
PDLKWS

TERIMAKASIH

You might also like