Professional Documents
Culture Documents
Sistem Tertutup :
Tidak ada penambahan nutrien lagi
setelah inokulasi (kecuali oksigen utk
yg aerob)
Pertumbuhan berhenti setelah bbrp shake flask agar plate
saat
Sistem Terbuka :
Nutrient secara kontinyu
dimasukkan setelah inokulasi,
pertumbuhan akan berlangsung
terus sepanjang medium segar
(fresh medium) ditambahkan.
mikroorganisme dan nutrien secara
koninyu masuk dan keluar dari
fermenter
Tipe Sistem Fermentasi
1) Batch culture: microorganisms are inoculated into a fixed volume
of medium and as growth takes place nutrients are consumed
and products of growth (biomass, metabolites) accumulate.
2) Semi-continuous:
fed batch-gradual addition of concentrated nutrients so that the
culture volume and product amount are increased (e.g. industrial
production of bakers yeast);
Perfusion-addition of medium to the culture and withdrawal of
an equal volume of used cell-free medium (e.g. animal cell
cultivations).
Pemurnia
n
Cara Memperoleh Strain
Mikroorganisme
REKAYASA
GENETIKA
Teknik biologi sel
Fusi Protoplas (terutama utk meningkatkan
frekuensi keberhasilan rekombinasi genetik)
Menghilangkan dinding sel menggunakan enzim litik
dengan adanya stabiliser osmotik
Dengan menggunakan agen fusogenik , misal
polyethylene glycol (PEG), protoplas diinduksi untuk fusi
dan membentuk hibrid atau diploid.
Regenerasi sel-sel yg viabel dari hasil fusi protoplas.
Preservasi dan Penyimpanan mikroorganisme
Konsentrasi Inokulum
organisme konsentrasi (%)Tinggi rendahnya
Bakteri 0,1 3,0 konsentrasi inokulum
actinomycetes 5,0 10,0 tergantung dari
viabilitas sel, inhibitor
fungi 5,0 10,0 pertumbuhan atau
suspensi spora 1 50.000/L rendahnya nutrisi
dalam medium
Preparasi Seed Fermenter
Sub-Kultur dalam medium standar/dasar
(mirip medium utk penyimpanan) selama
24 48 jam tgt macam
mikroorganismenya.
Memindahkan ke dalam medium cair
(komposisi mirip medium untuk produksi,
hanya medium produksi utama dalam
konsentrasi kecil) sesuai dengan
konsentrasi yg dianjurkan, selama 3 5
hari (syarat sudah masuk fase log).
Pemindahan ke dalam fermentor
fermentasi sesungguhnya.
Faktor kritis untuk mendapatkan
inokullum yg sesuai / pas adalah pada
pemilihan medium
Desain medium produksi ditentukan
oleh 2 faktor :
-Kebutuhan nutrisi organismenya, dan
-Pembentukan produk maksimum
Tahapan Penyiapan Inokulum
1. Kultur Master (induk) dikultur pada media padat
2. Sekitar 10 koloni diinokulasi pada agar miring sbg kultur
submaster. Setiap kultur submaster digunakan untuk
melakukan produksi baru. Pada tahap ini, labu gojok bisa
diinokulasi untuk mengecek produktivitas kultur,.
3. Kultur submaster digunakan untuk menginokulasi satu labu
gojok (250 or 500 ml containing 50 or 100 ml medium), yg
kemudian digunakan sebagai inokulum untuk labu yg lebih
besar, atau fermentor lab, yg digunakan untuk inokulasi
pilot-scale fermentor.
4. Kemurnian kultur dicek pada tiap tahapan untuk mendeteksi
kontaminasi seawal mungkin.
5. Untuk mikroorganisme yang berspora, proses dapat
dimodifikasi untuk memudahkan penggunaan spora sebagai
inokulum.
Penyiapan inokulum
Tahapan inokulum
Shake flash Experiments
Fermentor skala Lab (5-10 L)
Fermentor skala Pilot (300-3000 L)
Fermentor Komersial (10,000-500,000 L)
Syarat media
Selain itu, pd skala besar hrs dipakai sumber makanan yg relatif murah
dan memenuhi syarat sbb:
1. mproduksi hsl sebanyak2-nya
2. menuhi kadar produk atau biomassa sebanyak2-nya (per gram bhn
makanan terpakai) .
3. mproduksi produk yg tak diinginkan sekecil-kecilnya.
4. murah, mutu terjamin, mudah diperoleh.
5. nimbulkan efek samping sekecil2-nya akibat proses produksi spt
aerasi, agitasi, ekstraksi, pemurnian, dan pengolahan limbah.
Media & Produk Fermentasi
Formulasi medium tgt produknya dan sangat bervariasi
kmposisinya.
Jika produknya berupa biomassa atau metabolit primer
maka diupayakan medium yg memungkinkan utk
pertumb. optimal mikroorganisme
Untuk produksi metabolit sekunder : antibiotik, maka
diupayakan pertumb. optimal dikurangi.
Konsekuensinya media dibuat yg memungkinkan utk
pertumb. awal, diikuti dg yg memungkinkan utk
produksi metabolit sekunder. Pada titik ini suplay salah
atau bbrp nutrien (karbon, fosfor atau sumber nitrogen)
mungkin dibatasi utk mencapai tahap yg diperlukan.
Kebutuhan Dan Formulasi Media
Sebagian besar fermentasi, kecuali pd medium padat,
memerlukan sejumlah besar air dlm formulasinya.
Secara umum medium memerlukan : sumber karbon
baik utk energi maupun biositesis metabolit, sumber
nitrogen, fosfor dan sulfur.
Mikronutrien harus ditambahkan jika memang
diperlukan; bbrp mikrorganisme memerlukan vitamin
: biotin dan riboflavin.
Biasanya diperlukan buffer medium, pH medium
dikontrol dg menambah asam atau alkali dan
osmolaritasnya diperhatikan.
Diperlukan juga agen ati buih
MEDIA DESIGN
1. NUTRITIONAL REQUIREMENTS
- Elemental requirements
- Specific nutrients, e.g. vitamins. minerals, amino acids, etc.
- Energy requirements - Carbon source and Oxygen
- Growth
- Product Synthesis
- Maintenance
2. ENVIRONMENTAL REQUIUREMENTS
- pH profile
- Temperature profile
- Dissolved oxygen profile
- Catabolite repression
- Physiological constraints, e.g. ionic strength, product inhibition
Laboratory process development
Shake Flask Experiments
Optimization of conditions
for cell growth and product
formation using shake flask
experiments:
1. pH
2. Temperature
3. Dissolved oxygen (DO)
4. Substrate choice
5. Maximal and optimal
substrate concentration
6. Size and mass of cells
7. Others
Proses Fermentasi
Pemisahan bahan
tak larut Konsentrasi
Produk
Produk
akhir
Pengunduhan Produk Tak Larut
Gravitasi Mekanik
Penyerapan Listrik
permukaan
Sentrifugasi Filtrasi
Dialisa Absorbsi Elektroforesis
Flokulasi
Pertukaran ion Elektroosmosis
Flotasi Elektrodialisa
Suhu: 24oC
Sumber C: laktosa, dll
pH : 5 5,75
Sumber N: sodium nitrat
Aerasi : 400 Cu/mnt
Mineral: MgSO4.7 H2O
Oktadekanal 3%
Prekursor: asam fenil asetat
Antifoem tributil sitrat