Professional Documents
Culture Documents
Ibnuzaer Khalilullah
Rahmi Ramadhani
ABSES PERITONSIL
Anaerob Aerob
Aerob Anaerob
Streptococcus pyogenes
Porphyromonas, dan
(Group A Beta-hemolitik
Peptostreptococcus sp
streptoccus),
Staphylococcus aureus,
Fusobacterium,
dan Haemophilus
Prevotella,
influenzae
Epstein-Barr,
adenovirus,
Virus influenza A dan B,
herpes simplex,
dan parainfluenza
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi penderita
laki-laki = perempuan
Di Amerika berkisar
antara 45.000 kasus
setiap tahun
PATOLOGI
demam,
disfagia, Hot potato
trismus
dan voice
odinofagia
nyeri
banyak ludah telinga
(hipersalivasi),
(otalgia)
suara sengau
(rinolalia)
ipsilateral,
mulut
berbau
(foetor
ex orae),
Diagnosis
nyeri pada
tenggorokan
Anamnesis Riwayat adanya
faringitis akut
yang disertai
tonsilitis
Tonsil hiperemis, eksudasi, mungkin banyak detritus
dan terdorong ke arah tengah, depan, dan bawah.
Uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontralateral
Kavum oral
Gold Standar
(Aspirasi Jarum)
Diagnosis Banding
Abses Retrofaring
Abses Parafaring
Abses Submandibula
Angina Ludovici
Tatalaksana
Obat
tiap 6 jam
Metronidazole
Pilihan
dewasa 15 mg/kg dan
dosis penjagaan 6 jam
setelah dosis awal dengan
infus 7,5 mg/kg selama 1
jam diberikan selama 6-8
jam dan tidak boleh lebih
dari 4 gr/hari.
Komplikasi