You are on page 1of 33

LOKAL ANESTESIA

1. Teknik Blokade Saraf Penis atau (Penile


block technique) lebih baik daripada infiltrasi
karena anak tidak kesakitan karena proses
masuknya jarum suntik ke penis. Teknik ini
cukup dengan 2 kali pemasukan jarum. Lebih
memantapkan anestesi bagian ventral dan
sekitar, teknik ini sebaiknya disertai dengan
Teknik Cincin (Ring technique).
2. Untuk masa kerja anestesi yang lebih lama (4-5
jam), Zat Anestesi Lokal (ZAL) yang dipilih adalah
campuran Lidocaine 1% dan Bupivacaine 0.25%
dalam jumlah yang sama. Apabila tidak tersedia,
bisa digunakan ZAL Lidocaine 1% dan harus tanpa
campuran epinefrin (Jangan pakai Pehacain dsb)
karena dapat menimbulkan vasokonstriksi dan
iskemia jaringan. Dosis Lidocaine max
0.3ml/kgBB. Mudahnya, anak 20kg pakai 3
ampul. Hal yang penting dan sering terlupa
adalah memeriksa expire date.
3. Teknik penyuntikan
Penile block technique:
A. Dewasa: Suntik di jam 1 dan 11 pangkal penis,
tembus fascia Buck, masing-masing 2-3 ml. Lanjutkan
ring technique

B. Anak: Ambil pangkal penis. Suntik di jam 2 dan 10.


Untuk anak, suntikan tegak lurus relatif terhadap titik
permukaan penis. Disuntik 0.5-1.0 cm proksimal dari
pangkal, tembus fascia Buck, masing-masing 1 ml.
Lanjutkan ring technique

(Keterangan: Tembus Fascia Buck = sensasi


menembus kertas.)
Ring technique:
Jarum jangan ditarik ke luar setelah penile block.
Masukan infiltrasi subkutan ke bagian ventral masing2
sisi hingga dorsal secukupnya. Ini akan membuat
jaringan edema dan menggembung.
Masase 20 detik. Diamkan 3-5 menit. Sabar pada tahap
ini adalah salah satu kunci sukses anestesi. Tanpa
kesabaran, dokter akan melakukan injeksi-injeksi
infiltrasi lain yang menyakitkan dan tidak bermanfaat
bagi pasien.
Klem di jam 10, 2, dan 6 dan lihat ekspresi anaknya
Kegagalan Anestesi
Ciri-ciri gagal anestesi:
1. Pasien berteriak keras sewaktu kulit preputium diklem
2. Untuk anak dengan sifat manja dan cengeng, anak akan merasa
ada sensasi dicubit namun tidak sakit. Biasanya, anak akan berteriak
mengada-ada. Triknya, coba ajak anak bicara Sakit beneran atau
setengah-setengah? Kalau beneran sakitnya dokter suntik lagi tidak
apa-apa, ya?
3. Menjerit atau berteriak sewaktu digunting kecuali ketika bagian
frenulum jam 6, meskipun anestesi sudah mumpuni pun pasti ada
sensasinya, yang penting sudah minimal. Hati-hati justru operator
terlalu proksimal menggunting bagian frenulum. Sensasi ketika
bagian penting frenulum ikut terikat atau terpotong dalam adalah
rasa ingin buang air kecil.
Kesalahan atau teknik yang sering
membuat gagal anestesi:
1. Teknik suntik jam 12 lalu infiltrasi kanan dan kiri setelah tembus
fascia Buck.
Secara anatomi ada lateralisasi saraf jadi ZAL tidak sampai ke
sarafnya. Di dalam fascia Buck bukan hanya ada saraf, sehingga
masuk fascia Buck bukan berarti ZAL itu sudah bisa bekerja
memblokade saraf. Hal ini penting terutama pada penis dengan
diameter yang lebih besar.
2. Teknik infiltrasi.
Teknik ini membuat edema dan pemasukan jarum suntik yang lebih
sering. Hal ini sering berkaitan dengan kepercayaan anak yang
dijanjikan hanya beberapa kali suntikan namun pada prakteknya
dokter menyuntikan bisa lebih dari 8 kali Anak bisa jadi ansietas dan
tidak percaya.
3. Masuk pembuluh darah karena lupa mengaspirasi sebelum
penyuntikan ZAL.
Tips lain:
1. Boleh diberikan anxiolytic seperti Diazepam.
Perhatikan dosisnya.
2. Untuk anak, bicaralah seperti orang dewasa, kurangi
pernyataan yang bisa membohongi anak, karena
secara psikologi, anak itu tidak suka dibohongi dalam
rasa ingin tahunya tentang sebab akibat perilaku dia
dan tindakan kita. Sebutkan apa gunanya disuntik, apa
baiknya tindakan khitan, dan apa keinginan dia setelah
berkhitan.
REFERENSI
1. WHO. MANUAL FOR MALE CIRCUMCISION UNDER LOCAL ANESTHESIA.
2. LENHART JG1, LENHART NM, REID A, CHONG BK. LOCAL ANESTHESIA FOR CIRCUMCISION: WHICH

TECHNIQUE IS MOST EFFECTIVE? J AM BOARD FAM PRACT. 1997 JAN-FEB;10(1):13-9 .


Tandai batas yang
akan dipotong / insisi,
raba/ urut glans
penis se-proksimal
mungkin dan fiksasi
glans penis dengan
tangan kiri. Kemudian
pasang klem pada
lokasi jam 12 dan 6
ditarik ke distal
sampai preputium
nampak teregang.
Jepit koher pada
batas yang telah
ditandai dengan arah
melintang miring
(sekitar 40 derajat)
antara jam 12 dan 6 (
jam 6 lebih distal).
Gunting / sayat
dengan bisturi
dibagian atas
atau bawah
koher.
Lepaskan koher dan
munculkan kembali
glans penis. Rapikan
sayatan terutama jika
preputium masih
panjang / tidak
sesuai. Inspeksi, dan
lakukan kontrol
perdarahan (lakukakan
penjahitan perdarahan
a/v yang tidak dapat
dihentikan dengan
dep-tekan).
Lakukan
penjahitan anjara
ujung kulit yang
dipotong tadi
dengan kulit di
bagian pinggir
bawah glans penis,
umumnya
dilakukan pertama
kali di bagian
tengah posterior
penis.
Balut batang
penis/ bagian
yang dikhitan
dengan kasa
steril yang
difiksir dengan
plester
(sebelumnya
dapat diberikan
zalp antibiotik).
insisi dibawah
koher, arah sisi
tajam bisturi
selalu menjauh
dari glans penis.
Observasi keadaan
pasien minimal 15
menit sebelum
memperbolehkan
pasien pulang.

You might also like