Professional Documents
Culture Documents
TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah : Proses pemindahan darah dari
donor ke resipien.
Darah yang dipindahkan dapat berupa darah
lengkap dan komponen darah
WHO (1995) :
1. Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi
kuat.
2. Transfusi hanya diberikan berupa komponen
darah pengganti yang hilang/kurang.
DARAH DAN KOMPONEN DARAH
Komponen darah
Fraksi plasma
Produk darah
A A Anti-B
B B Anti-A
Positif Negatif D+
Uji Minor
Memeriksa ada tidaknya antibodi dalam darah donor yang
mungkin dapat merusak eritrosit resipien.
Reaksi ini kurang penting dibanding reaksi silang mayor
antibodi donor akan sangat diencerkan oleh plasma di dalam
sirkulasi darah resipien.
COOMBS TEST
Selular Nonselular
PRC
Platelet Single donor
leukocytes
concentrate plasma
reduced
leukocytes
reduced
Cryoprecipit
PRC washed
ate AHF
PRC frozen /
PRC
deglycerolize
d
WHOLE BLOOD
Kandungan
Sel darah merah , leukosit, trombosit
plasma
Indikasi pemberian
Meningkatkan jumlah sel darah merah & volume plasma
Kontraindikasi
Anemia kronis yang normovolemik
Kandungan
Indikasi
Indikasi
1 unit/ 10kgBB
GRANULOSIT FERESIS
Kandungan
Indikasi
Perhatian
Indikasi
Konsentrat plasma
Faktor VIII 80-120 unit, fibrinogen 150-250mg, faktor Von Willebrand 40-
70%, faktor XIII 20-30%
Indikasi
Immunoglobuli
n
Rh
immunoglobulin
Plasma
ekaspander
sintetik
ALBUMIN DAN FRAKSI PROTEIN
Kandungan
Indikasi
Syok 500mL secara cepat ( pd luka bakar pertahankan protein plasma >
5,2g/dL)
Anak 10-20mL/kgBB
Tidak memperbaiki hipoalbuminemia kronis
KONSENTRAT FAKTOR IX
Kandungan
Faktor IX 1-5IU
Sedikit F II, VII, X dan beberapa protein
Indikasi
Faktor VIII
Dibuat dari plasma manusia, diproduksi secara rekombinan
Indikasi
Demam
Peningkatan suhu akibat antibodi leukosit, antibodi trombosit dan senyawa pirogen
dari darah donor
Cara mengurangi reaksi ini:
Melakukan uji cocok silang (crossmatch)
Memberikan produk darah yang mengandung sedikit leukosit
Memasang mikrofiltrasi
Obat : prednison 50mg/ lebih dlm sehari, kortison oral 50mg setiap 6 48 jam sebelum
transfusi, aspirin 1g saat mulai menggigil atau 1 jam sebelum transfusi.
Reaksi Alergi
Reaksi allergi ringan urtikaria (pd 3% kasus)
Reaksi anafilaktik berat interaksi antara IgA darah donor dgn anti-IgA spesifik pd
plasma resipien.
RISIKO TRANSFUSI (2)
Reaksi Hemolitik
darah inkompatible
50% kematian inkompatibilitas ABO akibat kelainan administratif.
Rx antara Ag eritosit dan Ab plasma Ab merosak eritosit destruksi eritrosit yang cepat
Hb bebas di dalam plasma kerusakan ginjal, toksemia, kematian.
Akibat paparan dekstrose 5%
Injeksi air ke dalam sirkulasi
Transfusi darah yang lisis
Transfusi darah dgn pemanasan yang berlebihan
Transfusi darah beku
Transfusi dengan darah yang terinfeksi
Transfusi darah dengan tekanan tinggi
Penularan penyakit
HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, virus dan bakteri lain infeksi bisa menjadi sepsis.
Kontaminasi
Pada eritrosit paling sering Yersinia enterocolitica
Trombosit Staphylococcus aureus, Klebsiella pnuemonia, Serratia marcenses, Staphylococcus
epidermidis.
RISIKO TRANSFUSI (3)
Aloimunisasi : antigen
eritrosit, trombosit, netrofil,
protein plasma Volume overload
Rx transfusi hemolitik :
segera, tertunda
Rx transfusi allergi
Purpura pasca transfusi
Lain2 : hemosiderosis,
Pengaruh immunosupresi plasticizer
Penyakit graft versus host
1. ALOIMUNISASI KEPADA ANTIGEN TRANSFUSI
Patogenesis
Pemeriksaa
Pencegahan
Klinis
Biasanya lebih ringan
Terjadi 2 -10 hari setelah transfusi
Terjadi hemolisis ekstravaskuler di RES : eritrosit
terbungkus IgG dihancurkan di RES
Pemeriksaan
Darah pasien diambil diperiksa tes antiglobulin direk
Penanganan
Tidak ada terapi khusus
2. REAKSI FEBRIS NON HEMOLITIK
Klinis
Terjadi pada pasien yang mendapat transfusi berulang
Menggigil panas, pening, mual, muntah, sesak
Muncul beberapa jam setelah transfusi
Penyebab
Aloimunisasi terhadap antigen leukosit dan trombosit
Kontaminasi bakteri/virus pada darah donor
Penanganan
Transfusi dihentikan
Diberikan antipiretik & hidrokortison
Darah sisa dan darah pasien dikirim ke PMI untuk diperiksa
Pencegahan
Memberikan darah yang kurang sel leukosit (leukocytes reduced)
3. ACUTE LUNG INJURY (TRALI)
Klinis
Penyebab
Penanganan
Penyebab
Reaksi antara IgE resipien dengan protein/bahan terlarut
dalam plasma donor sekresi antihistamin oleh sel mast &
basofil
Penanganan
Riwayat allergi berulang antihistamin
Jika tak terkontrol dgn antihistamin guna washed
erythrocytes
5. PURPURA PASCA TRANSFUSI
Klinis
Penyebab
Penanganan
Diberikan kortikosteroid
6. IMMUNOMUDULASI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN TRANSFUSI
Infeksi Parvovirus
Penting dilakukan skrinning terhadap calon donor dan pada
darah donor sebelum transfusi.
Lain-lain organ
Plasticizer : keracunan phthlate bahan yang terkandung
dalam kantung plastik darah akibat penyimpanan yang tidak
benar
DONASI DARAH
Seleksi Donor Darah
Keadaan umum baik
Usia 17 65 tahun
Berat badan >50kg
Tidak demam ( suhu sublingual : < 37,5 c)
Frekuensi dan irama denyut nadi normal
Tekanan darah : sistolik 90 180 mmHg dan diastolik 50 100 mmHg
Tidak ada lesi kulit berat
Donor terakhir minimal 8 minggu yang lalu
Tidak hamil
Tidak menderita TBC aktif, asma bronkial simptomatik, psca operasi ( min 6 bulan
setelah op besar, min 3 hari setelah ekstraksi gig)
Tidak ada riwayat kejang
Tidak ada riwayat perdarahan abnormal
Tidak menderita penyakit infeksi yang menular melalui darah ; HIV, Hep B/C
DONOR DARAH
Imunisasi dan vaksinasi
Calon donor yang baru saja mendapatkan imunisasi
diterima sekiranya tidak ada gejala setelah imunisasi
Malaria
Calon donor yang berpergian ke daerah endemis diterima
sbg donor stlh 6 bulan kembali, terbukti tidak menunjukkan
gejala malaria, tidak minum obat anti malaria
Calon donor yg pernah menderiat malaria : diterima setelah
3 tahun penyakitya asimptomatik dan obat dihentikan.
TERIMA KASIH