You are on page 1of 10

KELOMPOK:

Abdul Majid
M. Fajar Abdullah
Fikri Fadli
Wahyu Purnama M
Eri Eko Prasetyo
Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha kepada seseorang atau badan usaha yang tidak
menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) harus
diperpanjang atau didaftarkan setiap lima tahun sekali.

Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU), antara lain:
Fotocopy KTP permohonan
Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
Fotocopy IMB ( Izin Mendirikan Bangunan )
Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
Denah lokasi tempat usaha
Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga ( Izin Tetangga ) yang diketahui RT / RW
Izin sewa atau kontrak
Surat keterangan domisili perusahaan
Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaries
Berita acara pemeriksaan lapangan
Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tantang
penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) adalah surat izin untuk dapat
melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan
Perdagangan sesuai dengan tempat atau domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada para wirausaha baik
perseorangan, CV, PT, BUMN, firma, ataupun koperasi .
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
SIUP Kecil yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang menyetor modal
atau memiliki kekayaan bersih sampai dengan 200 juta diluar nilai tanah dan
bangunan usaha.
SIUP Menengah yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang menyetor
modal atau memiliki kekayaan bersih antara 200 juta sampai 500 juta diluar nilai
tanah dan bangunan usaha.
SIUP Besar yaitu SIUP yang diterbitkan untuk perusahaan yang menyetor modal
atau memiliki kekayaan bersih diatas 500 juta diluar nilai tanah dan bangunan usaha.
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) antara lain :
Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Fotocopy NPWP
Fotocopy KTP pemilik
Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )
Fotocopy Kartu Keluarga
Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
Fotocopy surat kontrak atau sewa
Foto direktur utama atau pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
Neraca perusahaan
Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
Apabila omset penjualan mulai berkembang dan terus meningkat dalam jumlah tertentu diwajibkan
mendaftarkan perusahaan sebagai Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) dan akan diberikan Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak ( NPPKP ). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak akan
dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 39 Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) / Nomor Register
Perusahaan ( NRP )
Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah daftar catatan resmi sebagai bukti bahwa perusahaan atau badan
usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982
tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD ( Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ) , akta pendirian
perusahaan yang memuat anggaran dasar yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia.
Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP )
Permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) yang berupa PT dan
yayasan harus mendapatkan pengesahaan dan persetujuan akta
pendirian perusahaan dari Menteri Hukum dan hak Asai Manusia terlebih
dahulu.
Perusahaan mengambil formulir permohonan TDP
Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai
dangan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.
Petugas kantor pendaftaran perusahaan
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP) antara lain:
1. Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV) atau Firma (Fa) dan Koperasi adalah sebagai berikut.
Formulir Isian
Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
Fotocopy Pengesahan Akta
Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
Nomor Pokok Wajib Pajak
Fotocopy SIUP
Fotocopy KTP
Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
Bukti setor biaya administrasi
Fotocopy paspor jika pemilik WNA
2. Perusahaan Perorangan ( PO )
Formulr Isian
Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Fotocopy SIUP
Fotocopy KTP penanggung jawab
Fotocopy NPWP
Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
Membuat Nomor Rekening Perusahaan
NRB ( Nomor Rekening Bank )
NRB berfungsi sebagai rekening kegiatan perusahaan sehingga
memudahkan .
perusahaan dalam mengontrol kondisi keuangan perusahaan.
Pihak yang bertanggungjawab biasanya 2 orang, yaitu bendahara dan
manajer keuangan.

Membuat AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL) adalah hasil kajian
mengenai dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses
pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di
indonesia.
Dasar Hukum AMDAL
Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian Pencemaran
Air.
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem.
Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93, No. B.
2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.
IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah produk hukum yang berisi
persetujuan atau perizinan yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah
Setempat (Pemerintah kabupaten / kota) dan wajib dimiliki / diurus
pemilik bangunan yang ingin membangun, merobohkan, menambah /
mengurangi luas, ataupun merenovasi suatu bangunan.

You might also like