You are on page 1of 18

BP3

ASPEK LEGAL I
ASSESSMENT KOMPETENSI
KLINIK

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERAWAT INDONESIA (BP3I)


DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
RUMAH SAKIT

DALAM UU NOMOR 44 TAHUN 2009

PASAL 36
SETIAP RUMAH SAKIT HARUS
MENYELENGGARAKAN TATA KELOLA
RUMAH SAKIT DAN TATA KELOLA KLINIS
YANG BAIK

2
KEPERAWAATAN
UU No.36 tahun 2009 ttg Kesehaatan
Pasal 63 (2)

Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan


pengendalian pengobatan dan/atau perawatan
Pasal 63 (3)

ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan


Pasal 63 (4)

Pelaksanaannya
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu 3
PRAKTIK KEPERAWATAN
ETIK LEGAL

KEWENANGAN
KEBAIKAN KEAHLIAN FORMIL
MATERIIL

BERETIK/
BERMORAL KOMPETEN BERIZIN

PENERAPAN KODE PROSES Proses sesuai


ETIK DAN NILAI PENGAKUAN UU (STR)
MORAL
PROSES PENGAKUAN.
KOMPETEN UNTUK PERTAMA KALI
uji kompetensi nasional (UU 38/2014)
- DILAKUKAN Exit exam (Ps 16 UU 36/2014)
- Oleh Institusi Pendidikan bersama OP atau LS yg terakreditasi
- Saat ini oleh Panitia Nasional Sertifikat Kompetensi/Profesi

KOMPETEN KEKHUSUSAN
BIDANG/CABANG KEILMUAN PERAWAT
Sertifikasi Modul-Modul Khusus (Gadar,
Critical care, Jiwa, Komunitas dll)
KOMPETENSI PERUSAHAAN/INSTITUSI
Work Place Assessment
Oleh Institusi Pelayanan
KREDENSIALING DALAM KERANGKA
IMPLEMENTASI KOMITE KEPERAWATAN
DI RS
UPAYA MEWUJUDKAN TATAKELOLA
KLINIK KEPERAWATAN
MENJAMIN MUTU
DIBAWAH PENGATURAN NURSING STAF
BY LAW

WORK PLACE ASSESSMET


Lulus workplace assessment
Ketetapan penguasanaan kompetensi
sesuai dengan standar, ybs mampu :
Mengerjakan suatu tugas keprofesian .
Mengorganisasikan agar tugas dpt dilaksanakan.
Membuat contingency plan
Problem solving untuk berbagai kasus yang tidak
sama
Memiliki kewenangan klinis sesuai
peraturan UU atau RS Penugasan klinis

Workplace assessment
Good Clinical Governance
(penatalaksanaan klinis yang baik)

Tata kelola klinis yang baik adalah


penerapan fungsi manajemen klinis
yang meliputi kepemimpinan klinik,
audit klinis, data klinis, resiko klinis
berbasis bukti, peningkatan kinerja,
pengelolaan keluhan, mekanisme
monitor hasil pelayanan,
pengembangan profesional dan
akreditasi RS.
8
PENGERTIAN BYLAWS
BYLAWS : REGULATIONS, ORDINANCES, RULES OR
LAWS ADOPTED BY AN ASSOCIATION OR
CORPORATION OR THE LIKE FOR IT GOVERNMENT
(Blacks Law Dictionary)
PERATURAN INTERNAL
HOSPITAL BYLAWS = PERATURAN INTERNAL
RUMAH SAKIT
NURSING STAFF BYLAWS = PERATURAN INTERNAL
KEPERAWATAN DI RS ATAU TEMPAT PRAKTIK LAIN
NSBL (Nursing Staff Bylaw)

MENGATUR:
Pengorganisasian staf keperawatan
rumah sakit
Peran, tugas dan kewenangan staf
keperawatan
Kewenangan Klinis & Penugasan Klinis
Organisasi Komite Keperawatan
FUNGSI NSBL
Sarana menjamin efektifitas, efisiensi dan
mutu pelayanan keperawatan
Sarana perlindungan hukum bagi tenaga
keperawatan
Sebagai acuan penyelesaian konflik
Memenuhi persyaratan akreditasi
KERANGKA HUKUM YG MENGATUR
KEHIDUPAN RUMAH SAKIT
Landasan Korporasi
Peraturan per-UU-an ttg kesehatan dan
perumahsakitan
Kebijakan kesehatan pemerintah
Peraturan Internal
Kebijakan teknis operasional rumkit
Aturan hukum umum
POSISI PERATURAN INTERNAL
ANG
GAR
AN
DAS
AR
YAY
ASA
N/
PT. /
B.L.U
(HOSPITAL BY-LAWS)
(MEDICAL STAFF
.
BYLAWS)
(NURSING STAFF
BYLAWS)

ATURAN PELAKSANAAN
(SOP, URAIAN TUGAS, DLL)
UU No 18 tahun 2002
Pasal 1 (14)
Organisasi profesi adalah wadah masyarakat ilmiah
dalam suatu cabang atau lintas disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi, atau suatu bidang
kegiatan profesi, yang dijamin oleh negara untuk
mengembangkan profesionalisme dan etika profesi
dalam masyarakat, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 12 (2)
Untuk menjamin tanggung jawab dan akuntabilitas
profesionalisme, organisasi profesi wajib menentukan
standar, persyaratan, dan sertifikasi keahlian, serta kode
etik profesi.

Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan batasan


dan persyaratan bahwa suatu organisasi masyarakat
ilmiah dapat dikatakan sebagai organisasi profesi di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi apabila
organisasi tersebut melaksanakan penegakan
profesionalisme dan etika profesi.
ORGANISASI PROFESI
Sebagai wadah yang menghimpun perawat
secara nasional dan berbadan hukum PPNI
Tujuan (UU 38/2014) :
Meningkatkan dan /atau mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, martabat, dan etika profesi perawat
Mempersatukan dan memberdayakan perawat dalam rangka
menunjang pembangunan kesehatan

Berfungsi : Pemersatu, pembina, Pengembang dan


Pengawas keperawatan di INDONESIA
Berlokasi di IBU KOTA NKRI dan dapat membentuk
perwakilan di daerah
PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN
PENGAWASAN
Pengembangan Praktik Keperawatan:
1. Tujuan mempertahankan dan meningkatkan
Keprofesionalan Perawat melalui : Pendidikan Formal
dan Non formal atau Pendidikan berkelanjutan
2. Pemilik atau pengelola Fasyankes harus memfasilitiasi
Perawat mengikuti Pendidikan Berkelanjutan
3. Pendidikan Non forMal dan berkelanjutan dapat
diaksanakan oleh : Pemerintah, Pemda, Organisasi
Profesi atau lembaga lain yg terakreditasi sesuai
dengan Per uu-an
4. Dasar : kebutuhan sesuai dg Std Pelayanan, Std profesi
dan SPO
TERIMA KASIH

You might also like