You are on page 1of 102

PENDIDIKAN PANCASILA

2012/2013

DOSEN Dr. Agus Salim *


LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
Landasan Historis
Landasan Kultural
Landasan Yuridis
Landasan Filosofis

LANDASAN HISTORIS

Secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki dan dilaksanakan oleh


bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

Pengakuan terhadap adanya Tuhan


Sikap tolong menolong, menghormati
Persatuan dan kesatuan adanya beberapa kerajaan besar
(Sriwijaya, Majapahit).
Gotong Royong, musyawarah mufakat.
Mengakui, menghormati hak dan kewajiban
SEJARAH PERADAPAN MANUSIA MEYAKINI ADANYA TUHAN /
KEKUATAN TERTINGGI / ROH TERTINGGI (YANG MAHA ESA)

-3000 TH SM--Permulaan Agama Hindu---Peradpan lembah Indus.Percya Satu


Tuhan Brahma sbg Roh tertinggi,Memiliki Dewa-Dewa utama1000lebih
,sifat utamanya trimurti:Brahma,Wisnu,Siva Kitabnya Veda-Shruti & Smriti

-1800 THSM--Agama Yudaisme Bapa-bapa Bangsa Israel-Musa (Abraham),-percaya


haya kpd Allah (monothiisme), tidak ada dewa, Kitabnya
TeNakh(bagianTaurot/hokum(persis perjanjian lama kitap Kristen),Para
Nabi/Neviim(Yoshua+hakim2+Samuel+Raja2), Sastra atau Ketuvim..
-500 TH SM---Agama Budhisme, asal dari Hinduisme, Orang yg mencerahkan
Sidarta Gautama,Dewa tertinggi Brahma,Filsafatinya Lahir-Hidup-Mati.
Kitab suci Threvada-/Tripitaka(tiga bakul:VinayaPitaka,Sutta
Pitaka,Abhimdhamma Pitaka; Kitab suci Mahayana/sabda Budha,lima
aturan moral,Doa&Meditasi(5 Larangan)

600-500 SMKepercayaan;Konfusianisme,Taoisme,Sintoisme,Zoroaster(Majusi)
berkembang pesat pada 200-600 M. dikelompokan dalam Agama Budhisme.
Sedangkan, Kepercayaan Bahai dalam kelompok Islam. Dll
0 TH M Agama Kristianitas- Disebarkan oleh Yesus Percaya Kpd Allah
Dengan Trinitas-satu Allah tiga pribadi(Bapa,Putra,Ruhul Kudus), Kiab
suci Alkitab: Perjanjian lama(24dibagi membentuk39 Kitab),&Perjanjian
baru(27Kitab+Injil,Kisah para Rosul+21surat/Epistola)

+500 TH M- Agama Islam, Percaya kpd Allah (Tuhan Yang Maha Esa),Kitab
sucinya Al-Quran, dilengkapi As-Sunah+Al Hadis,+Rukun Islam,Rukun
Iman, Solat 5 waktu dlm satu hari; diwahyukan kpd Nabi Muhammad,

+1500 TH MAgama Sikisme,Gabungan Agama Hindu dan Islam untuk


mencari kebenaran, percaya kepada Allah.diajarkan oleh Guru
Nanak/10 guru,

SEMUA AGAMA TERSEBUT DAPAT DISIMPULKAN ditinjau dari:


*TEOLOGI--BEDA/SAMA DLM PENGAKUAN Membangun:
ADANYA TUHAN( YANG MAHA ESA) 1. Etis/Etika(tolrans)

*IBADAH/CARA BERDOA ----TIDAK SAMA 2. Keyakinan.


*AQLAK----SAMA/SERUPA (YANG MENYANGKUT 3. Pranata sososial
MORAL MANUSIA YANG BAIK) yang baik
LANDASAN KULTURAL
Nilai nilai Pancasila digali dari budaya dan
peradapan bangsa Indonesia yang telah berurat,
berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan


dasar bangsa Indonesia tentang
kehidupan yang dianggap baik

Tata nilai kehidupan sosial dan


tata nilai kehidupan kerohanian
sebagai budaya dan peradapan
bangsa yang memberi corak,
watak dan ciri masyarakat dan
bangsa Indonesia yang
membedakan dengan
bangsa lain *
LANDASAN YURIDIS
Pembukaan UUD 1945 alinea IV
UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2 (Amandemen)
Kep. Dirjen Depdiknas No.38/Dikti/Kep/2002
tentang Rambu-rambu pelaksanaan mata
kuliah pengembangan kepribadian di
Perguruan Tinggi
UU No20 tahun 2003 ttg SISDIKNAS.
Pendidikan Nasional adalah
pendidikan yang berakar
pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasakan
*
Pancasila dan UUD 1945.
LANDASAN FILOSOFIS
Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945).
Pancasila adalah hasil perenungan jiwa yang mendalam.
sedangkan* Renungan isi jiwa yang mendalam
itu adalah Falsafah.

Pancasila itu adalah isi jiwa bangsa Indonesia.


Kalau filsafat bangsa itu adalah isi jiwa
(sesuatu) bangsa, maka filsafat Pancasila
itu adalah filsafat bangsa Indonesia.

Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka nilai-nilai Pancasila


merupakan dasar falsafah negara, konsekwensinya setiap aspek
Penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila,
termasuk sistem pepaturan perundang-undangan Negara.
*
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
Tujuan Nasional.
Tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan Pendidikan Pancasila.

TUJUAN NASIONAL
Dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 :
Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
*
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
UU No. 2/1989 jo UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas
manuisa Indonesia yaitu
Manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan YME,
Berbudi pekerti luhur,
Berkepribadian mandiri,
Maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil,
berdisiplin, beretos Kerja
profesional, bertangungjawab, dan
produktif serta
Sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan Nasional harus menumbuhkan(sikap,mental/karakter bangsa):


Jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air,
Meningkatkan semangat kebangsaan dan
Kesetiakawanan sosial serta
Kesadaran pada sejarah bangsa dan
Sikap menghargai jasa para pahlawan serta
Berorientasi ke masa depan.
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

SK Dirjen Dikti No39th2002 dengan Pendidikan Pancasila diharapkan


dapat :
Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil
sikap bertanggungjawab sesuai dengan nuraninya
Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali
masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya
Mengantarkan mahasiswa mampu
mengenali perubahan-perubahan dan
perkembengan IPTEK dan Seni
d. Mengantarkan mahasiswa memiliki
kemampuan untuk memakai sejarah dan
nilai-nilai budaya untuk menggalang
persatuan Indonesia.
*
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Perkembangan singkat kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia;
1. Zaman Kerajaan Kutai.
2. Zaman Kerajaan Sriwijaya,berdirinya sekitar abad VII XII (Th600-Th1400).
3. Zaman sebelum Kerajaan Majapait.( abad VII- abad XI)
4. Zaman Kerjaan Majapahit, berdirinya sekitar abad XIII - XVI(Th1293-Th1520)

*
PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

Perjuangan sebelum abad XX.


.
2. Kebangkitan Nasional (1908-1945)

*
PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945
MAKNA PROKLMASI BAGI BANGSA
INDONESIA
DALAM ARTI POLITIS:
DALAM ARTI YURIDIS:

Pembacaan teks proklmsi jam10.00(pernyataan berdirinya RI)


Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka
memperjuangkan kedaulatan bangsa.
Berdirinya NKRI dan berlakunya hukum Nasional sbg Sarana
mencapai tujuan nasional.
*
Ikut membentuk dunia baru yang damai dan abadi
PERUMUSAN PANCASILA & UUD 1945
Tgl. 7 September 1944 janji kemerdekaan oleh penguasa Jepang.
Tgl. 29 April 1945 diangkat Ketua BPUPKI yg dibentuk1maret 1945
Tgl. 28 Mei 1945 sidang pertama, anggota BPUPKI dilantik.
Tgl. 29 Mei 1 Juni 1945 sidang II tahap I BPUPKI:
Rancangan Dasar Negara. pidato Mr Muh. Yamin
Pandangan Prof.Soepomo ttg bentuk-bentuk negara
Pidato Ir.Soekarno tgl 1juni 1945 dengan nama Pancasila.
Tgl. 10-16 Juli 1945 sidang tahap II BPUPK hasil panitia IX:
Rancangan Hukum Dasar -dukumen tsb oleh Muh Yamin disebut
Piagam Jakarta(hasil panitia kecil VIII dengan anggota 38)
Tgl. 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk
(anggota 14 orang).
Tgl. 17 Agustus 1945 Proklamasi
Kemerdekaan RI,oleh Soekarno
Tgl. 18 Agustus 1945 PPKI+6 orang,
Tgl 19 Agustus 1945
Tgl 20 Agustus 1945
Tgl 21 Agustus 1945
*
MACAM-MACAM RUMUSAN PANCASILA
Dasar Negara Indonesia menurut Mr Muh Yamin pidato tgl 29 Mei 1945
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ke-Tuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan Sosial.

Dasar Negara Indonesia menurut Ir.Soekarno tgl 1juni 1945 ( Pancasila)


1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5.Ke-Tuhanan yg berkebudayaan atau
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

Dalam Pemerintahan Soekarno Pancasila


mengalami penafsiran-penafsiran:
TRI SILA 1. Sosio Nasional yaitu
Nasionalisme dan Internasionalisme
2. Sosio Demokrasi yaitu
Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat
3. Ketuhanan Yang Maha Esa *
Dasar negara Indonesia menurut Piagam Jakarta 11Juli 1945 oleh Panitia kecil IX
Ke-Tuhanan dg kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap
Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila dalam konstitusi RIS 29-12-1949 s/d17-8-1950 dan UUDS 1950 s/d 5Juli
1959.
Ketuhanan yang Maha Esa
Peri Kemanusiaan
Kebangsaan
Kerakyatan
Keadilan Sosial

RUMUSAN Pancasila di kalangan Masyarakat


Ketuhanan Yang Maha Esa
Peri Kemanusiaan
Kebangsaan
Kedaulatan Rakyat
Keadilan Sosial

*
PANCASILA dalam PEMBUKAAN UUD 1945
Dalam pembukaan UUD45 pada alinea ke empat tercantum Pancasila
yang di syahkan pada tgl 18 Agustus 1945 oleh sidang PPKI dengan
rumusan:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dlm permusyawaratan /
perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

*Pancasila pada masa Orde baru


- Ditandai dengan Hari kesaktian Pancasila
dan Tritura ( bubarkan PKI dan ormas-ormasnya;
pembersihan kabinet dr unsur2 PKI;
turunkan harga)

*Pancasila pada masa Reformasi


- Ditandai dengan turunnya
Pres.Soeharto dari jabatanya. *
PANCASILA SBG SISTEM FILSAFAT
Pengertian Sistem
Yang dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan,saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


- suatu kesatuan bagian - bagian.
- bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
- saling berhubungan, saling ketergantungan.
- kesemuanya dimaksud untuk mencapai suatu tujuan bersama.
- terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.

*
INTI PENGERTIAN FILSAFAT
*Perkataan Filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu falsafah atau falasifah,
*Berasal dari bahasa Yunani yaitu Phile atauPhileinyang berarti cinta dan
shopia yang berarti kebijaksanaan, kata Phile jamaknya philos =
pengetahuan, jadi kata Philoshopia artinya cinta pada ilmu pengetahuan=
Daya upaya manusia untuk mencari kebenaran atau bijaksana.

*Menurut pengertian dari etimologi filsafat adalah semua ilmu pengetahuan


yang membicarakan hakikat,dengan demikian setiap orang yang
berfilsafat akan jadi bijaksana (wisdom).

*Dari pengertian praktis, filsafat artinya alam


berpikir atau alam pikiran.

*Berfilsafat artinya Berpikir secara mendalam


dan dengan sungguh-sungguh tentang
hakikat segala sesuatu yang dilakukan
atas dorongan kehendak yang baik
berdasarkan putusan akal yang benar
sesuai rasa kemanusiaan.

*
Pancasila sbg suatu sistem filsafat

Sistem filsafat adalah ajaran yang bulat tentang berbagai segi


kehidupanyang mendasar. Suatu sistem filsafat paling sedikit
mengajarkan hakikat realitas, filsafat hidup,dan tata nilai(etika).

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikaynya merupakan sistem
filsafat. Pancasila terdiri atas bagian-bagian yaitu
sila-silanya merupakan satu asas,dr suatu fungsi
dan bertujuan tertentu yang isi sila-silanya
merupakan satu kesatuan yang bersifat
majemuk tunggal, konsekwensinya setiap
sila tidak dapat berdiri sendiri
terpisah dari sila-sila yang lain,
tetapi saling berkaitan,
saling berhubungan, bahkan saling mengkualifikasi.
Sila yang satu senantiasa dikualifikasi oleh sila-sila yang lainnya.
Kesatuan Pancasila sebagai suatu sistem dijelaskan sbb: Sila
pertama Ketuhanan Y M E meliputi dan menjiwai sila II,III,IV,V
Sila kedua meliputi dan menjiwai sila III,IV,V.diliputi dan dijiwai sila I
Sila ketiga meliputi dan menjiwai sila IV,V. diliputi dan dijiwai sila I,II.
Sila keempat meliputi dan menjiwai sila V, diliputi dan dijiwai sila I,II,III.*
CARA BERPIKIR FILSAFAT

Menurut Sidi Gazalba dalam Filsafat Sunoto(1985) ciri-ciri berpikir


filsafati adalah:
a. Radikal(berpikir mendasar sampai keakarnya).
b. Sistematik(berpikir logis bergerak selangkah demi selangkah).
c. Universal(berpikir secara umum/ keseluruhan).

Menurut A.Gunawan Setiardjo(1993) cara berpikir kefilsafatan :


a. Koheren(masing-masing tidak bertolak belakang+melengkapi).
b. Menyeluruh/Komprehensif(mencakup secara keseluruhan).
c. Mendasar/ Radikal(berpikir mendasar sampai keakarnya).
d. Sistematik(Menunjukan tataurut yg berurutan tdk bertentangan).
e. Konseptual(Hasil generalisasi dan abstraksi dari pengalaman2).
f. Bertanggung Jawab(Hasil pemikiran yang bertanggung jawab).

*
Pengertian Pancasila secara Filsafat

1.ASPEK ONTOLOGIS

Ontologis berasal dari bahasa Yunani asal kata onto berarti sesuatu yang sungguh-
sungguh ada atau kenyataan yang sesungguhnya dan logos berarti ilmu atau
teori atau studi tentang sesuatu.
Dari aspek ontologi, Pancasila meliputi persoalan-persoalan tentang
pembuktian keberadaan Pancasila melalui asal-usul terjadinya, apa
landasannya baik moral maupun yuridis.

Menurut Sumaryono (1994), tinjauan Ontologis untuk membahas Pancasila akan


didapatkan pokok-pokok pikiran Ontologis ssb:
a. Adanya asas dan sumber Ada yang Universal.
b. Pribadi manusia sebagai subyek,
baik secara individual maupun sosial.
c. Manusia sebagai subyek sadar bahwa
eksistensinya berada dalam Ada bersama,
baik secara sejajar atau horizontal.

*
2. Aspek Epistemologis

Kata Epistemologis berasal dari bahasa Yunani episteme berarti pengetahuan atau
kebenaran dan logos artinya ilmu atau teori, dengan demikian epistemologis
berarti ilmu pengetahuan yang benar.

Aspek epistemologi dalam Pancasila terletak pada keabsahan Pancasila sebagai


ilmu yang dapat dipertanggung jawabkan.

Sumbernya manusia sbg epistemologi yaitu bahwa Pancasila:


1. Sebagai sumber pengetahuan manusia
2. Teori kebenaran pengetahuan manusia
3. Watak pengetahuan manusia, yang isinya
Pancasila:
a. Umum Universal sbg pangkal tolak
pelaks.kenegaraan
b. Umum Kolektifsbg pedoman kolektif
negara tentang tertib.hukum di Indonesia.
c. Khusus dan Kongkritrealiasi praksis.

*
3. Aspek Aksiologi

Kata aksiologi berasal dari axios yang berarti nilai dan logos berarti ilmu atau
teori, jadi Aksiologi adalah teori tentang nilai,atau membahas tentang nilai, juga
disebut filsafat nilai.

Berbagai batasan tentang nilai banyak dikemukakan oleh para ahli. Secara
garis besar sebagian para ahli mengemukakan nilai adalah sesuatu yang
berharga, berguna, baik, benar, dan indah(B4,i). Mempunyai nilai artinya
mempunyai kwalitas yang dapat menyebabkan seseorang bersikap menyetujui.

Dalam Pancasila, terkandung implikasi moral yang terdapat dalam substansi


Pancasila sebagai suatu nilai, terkandung mulai sila pertama hingga sila kelima
yang merupakan cita-cita, harapan, dan dambaan bangsa Indonesia yang akan
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai Ketuhanan dan nilai Kemanusiaan


merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan
dengan ketiga nilai di bawahnya.
ke tiga ke empat dan ke lima, merupakan nilai
kenegaraan karena ketiganya
berkaitan dengan kehidupan kenegaraan.

Sedangkan sila ke empat merupakan sarana


terwujudnya suatu keadilan sosial dan
selanjudnya sila ke lima adalah tujuan dari *
ETIKA
Etika adalah ilmu yg membahas ttg bagaimana dan mengapa manusia
mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana manusia
bersikap,bertanggungjawabterhadab berbagai ajaran moral.

1. Etika umum : adalah prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.

2. Etika khusus : adalah membahas prinsip dalam hubungannya dengan


berbagai aspek kehidupan manusia
a. Etika individual kewajiban pd diri sendiri
b. Etika Sosial Kewajiban manusia dgn manusia lain

Etika berkaitan dengan predikat nilai :


- Susila tidak susila( Baik buruk)
Etika berkaitan dgn dasar-dasar filosofis
yaitu etika dalam hubungannya dengan
tingkah laku manusia

*
PANCASILA SEBAGAI ETIKA

Pancasila sebagai etika karena mengandung ajaran yb hrs dipertagung jawakan dlm sikap
dan tindakanyg terkait dengan nilai,moral,norma.
Pengertian Nilai, Moral dan Norma
Nilai, Value (Inggris) termasuk pengertian filsafat.
Filsafat disebut juga ilmu tentang nilai-nilai
Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yg artinya Keberhargaan (Worth)
atau kebaikan(Goodness), dan kata kerja yg artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu
dalam menilai atau melakukan penilaian
Moral
- Seluruh kaidah kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tertentu.
- Ajaran kesusilaan, tentang asas dan kaidah kesusilaan yg sistematis didalam etika,
Filsafat moral dan teologi moral
: Ajaran tentang hal yg baik dan buruk yg menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia
Norma
Peraturan hidup yg mempengaruhi tingkah laku manusia didalam masyarakat sbb:
a. Norma Agama ialah peraturan hidup yg diterima sbg perintah2 larangan2 anjuran2 yang
berasal dari Tuhan.
b. Norma Kesusilaan ialah peraturan2 hidup yang dianggap sbg suara hati sanubari
manusia( insan- kamil).
c. Norma Kesopanan ialah peraturan2 hidup yang timbul dari pergaulan segolongan
manusia.
d. Norma Hukum ialah peraturan2 yang timbul dibuat oleh penguasa negara.

*
NILAI DASAR, NILAI INSTRUMENTAL,
NILAI PRAKSIS
Tata nilai dalam kehidupan bernegara.
Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang
bersifat banyak sedikitnya mutlak,dan tidak dipertanyakan
lagi.

Nilai Instrumental adalah Pelaksanaan umum dari nilai dasar, biasanya


dalam wujud norma sosial atau wujud norma hukum yang
terkristalisasi dlm lembaga lembaga, sifatnya dinamis dan
kontekstual yaitu sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu, juga
merupakan semacam tafsir positif terhadap nilai dasar yang bersifat
umum tersebut.

Nilai Praksis adalah Nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam


kenyataan, seyogianya sama semangatnya dengan nilai dasar dan
nilai instrumental. Nilai praksis ini akan merupakan batu ujian apkah
nilai dasar dan nilai instromental sungguh-sungguh hidup dalam
masyarakat atau tidak, karena nilai praksis merupakan penjabaran
secara operasional dari nilai dasar dan instrumental yang berupa
peraturan-peraturan pelaksanaan.

*
PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FUNDAMENTAL
BAGI BANGSA DAN NEGARA
Sebagai falsafah hidup mengandung nilai-nilai yg sistematis,
fundamentali dan menyeluruh. Sila-sila Pancasila merupakan suatu
kesatuan yg bulat dan utuh, hirarki dan Sistematis. Kelima sila memilki
esensi serta Makna yg utuh. Setiap aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara harus berdasar nilai Pancasila.

Nilai obyektif.
Bersifat umum, universal dan abstrak.
Nilai Pancasila tetap ada sepanjang masa
Pancasila dalam pembukaan UUD45 sebagai pokok kaidah fundamental
merupakan Sumber hukum positif sebagai tertib hukum tertinggi

Nilai Subyektif.
Hasil pemikiran kritis, refleksi filosofis bangsa Indonesia
Pandangan hidup bangsa, jati diri bangsa sebagai sumber nilai kebenaran,
kebaikan, keadilan diwujudkan sesuai hati nurani karena bersyumber
pada kepribadian bangsa

*
INTI ISI SILA-2 PANCASILA SBG FILSAFAT
*Sila Ketuhanan Yang Maha Esa:
Menjiwai semua sila lainya; Pengejawantahan tujuan manusia sebagai makluk Tuhan YME; Segala
hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, moral negara, moral penyelenggara negara;
Pol.Neg, pemerintahan neg, hukum,peraturan perUUneg,kebebasan,&HAM warga negara dijiwai
Ketuhanan.

*Sila Kemanusiaan yang adil dan beradap:


Nilai kemanusiaan bersuber dasar fisolofis antropologi; Nilai yang menjunjung tinggi harkat,martabat
manusia sbg makluk yg beradap; Hak kodrati manusia/hak dasar(ham); .
Nilai kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia didasarkan potensi murni manusia; Nilai
kemanusiaan sbg makluk yg berbudaya,bermoral dan beragama;Nilai man harus adil thd diri
sendiri,lingkungan,masy,bangsa&negara; Menghargai kesamaan atas hak dan derajat tanpa
membedakan SARA;Nilai tenggang rasa,saling mencintai sesama manusia,tidak semena-mena.

*Sila Persatuan Indonesia:


Penjelmaan sifat kodrati man yg mono dualis,sbg makluk individu&sosial; Negara merupakan suatu
persekutuan hidup bersama antar SARA; Pengikat Indonesia Bhineka Tunggal Eka; Mengatasi
segala kesalah fahaman SARA memberi wahana atas tercapainya harkat&martabat manusia;
memanfaatkan potensi negara secara bersama dlm kehidupan berbangsa&bernegara.

*Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/ perwakilan :
Mewujudkan harkat&martabat manusia dlm suatu wil negara; Rakyat asal mula kekuasaan neg;
Negara adalah sbg penjilmaan sifat kodrati manusia sbg makluk individu&makluk sosial;
Musyawarah&mufakat digunakan sbg nilai demokrasi di Indonesia.

.*Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:


Terkandung nilai2tujuan negara; Keadilan dlm hubungan diri sendiri dan dengan manusia
lainya; Keadialan antara negara dan warganya(distributif,legal, kumulatif)

*
HAM MENURUT NILAI-NILAI
PANCASILA
Kebebasan dasar dan hak-hak dasar disebut HAM yang melekat pada
manusia secara kodrati sebagai anugerah Tuhan YME.

Dalam tiap-tiap sila dari Pancasila selalu terkandung makna tentang


HAM

HAM harus selalu menjadi titik tolak dan tujuan dalam


penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Hubungan negara dengan warga negara dalam kehidupan penegakan


HAM pada pembukaan UUD45 yang menjiwai keseluruhan pasal
dalam batang tubuh UUD45 terutama pasal 27 s/d pasal 34 dan
Amandemen UUD45 tahun 2002 BAB XA pasal 28A s/d 28J tentang
HAM

*
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Ideologi :
Idea : Gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
Logos: artinya ilmu
Ideologi : Ilmu pengetahuan tentang ide-ide / ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar.
-Dikemukan pertama oleh Destutt de Tracy orang Perancis(1796)
The Science of Ideas.
-Dikembangkan oleh Karl Marx sbg pandangan hidup berdsrkan
kepentingan kelas/ gol. Tertentu, dalam bid.politik/sosial ekonomi.
-Ideologi tergantung dari filsafat yang dianut oleh pok/negara.

Ideologi pengertian umum : Kumpulan gagasan , ide-ide, keyakinan-


keyakinan,kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia tertentu dalam pelbagi bidang kehidupan

*
MACAM-MACAM IDEOLOGI
1. Ideologi Leberlisme :
-Rasio diletakan pada nilai kebenara tertinggi
-Materialism meletakan materi sbg nilai tertinggi
- Pelopor : - John Loch menyatakan bahwa manusia dilahirkan bebas sempurna,sehingga
tiap-tiap orang mempunyai keleluasaan berbuat.
-Kebebasan individu sbg nilai tertinggi dlm bermasyarakat
-Hubungan dengan Agama Sekulerisme(tidak ada hubunganya)
2. Ideologi Komunis(KarlMARX) : Reaksi dari perkembangan masy. Kapitalism
-Filosofis materialism dialektis&historis kenyataan tertinggi adalah materi.
-Hak individu diganti milik kolektivif,dlm klas-klas(kapitalis& proletar)
-Disebut juga ideologi sosialisme,dg etika menghalalkan segala cara utk kptingan klas
-Manusia merupakan hakekat menciptakan dirinya sendiri
Tidak mengenal adanya Tuhan (Atheis), karena manusia diciptakan oleh diri sendiri
3. Ideologi Pancasila :
-Berasal dari falsafah bangsa Indonesia,
-Merupakan sari dari budaya2 Bangsa.
-Berkembang dengan pola pikir integralistik.
-Dengan pendekatan : kesisteman,keseimbangan,keserasian, kekeluargaan, koperasi dll.
-Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

*
MAKNA IDEOLOGI BAGI NEGARA
Bagi suatu bangsa dan negara, ideologi adalah wawasan, pandangan
hidup atau falsafah kebangsaan dan kenegaraan.

Ideologi adalah landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Ideologi mengandung inti serangkaian nilai / norma atau sistem nilai


dasar yang bersifat menyeluruh, mendalam yang dimiliki dan dipegang
oleh masyarakat, bangsa

Nilai dasar yang terangkum dalam Pancasila,


menjadi ideologi bangsa Indonesia, karena
bersumber dari budaya dan pengalaman
sejarah masyarakat, bangsa dan negara RI

*
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
DAN NEGARA INDONESIA

Ideologi Pancasila adalah Ideologi yang berasal dari falsafah bangsa


Indonesia, merupakan sari budaya dari budaya-budaya yang yang
di Indonesia

Ideologi Negara dalam arti cita-cita negara pada hakekatnya


merupakan asas kerohanian memiliki cir-ciri :
- Mempunyai derjat tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan
dan kenegaraan,
- Oleh karena itu mewujudkan asas
kerohanian, pandangn hidup,
pedoman hidup, yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikan
kepada generasi berikutnya
diperjuangkan dan dipertahankan
dengan kesediaan berkorban.
*
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
IDEOLOGI TERTUTUP
-Nilai &Cita-cita dari suatu kelompok orang
-Dibenarkan pengorbana yang dibebankan kepada masyarakat.
-Dituntut taat secara mutlak

IDEOLOGI TERTBUKA
-Nilai & cita-cita digali dari rohani, moral, budaya masyatakat
-Tidak dibenarkan pengorbanan kepada masyarakat.
-Berdasarkan hati nurani, tanggungjawab hak-hak asasi
Pancasila Ideologi terbuka : Memberi orientasi kedepan yaitu: Pancasila bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan zaman

Menurut Dr Alfian idiologi terbuka dituntut memiliki kekuatan2 sbb:

- Dimensi realita : nilai2 dasar bersumber dan hidup,berakar dlm masyarakat


- Dimens idealisme: nilai2 dasar yg memberi harapan masa depan.
- Dimensi fleksibilitas(pengembangan kedepan): luwes& merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru sesuai realitas perkembangan zaman.

*
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Kedudukan Pancasila sering disebut sebagai :


Dasar filsafata/falsafah negara,Ideologi negara,Dasar negara

Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara :


a-Sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum)
b-Meliputi suasana kebatinan UUD45.
c-Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara
d-Mengandung norma yang harus diikuti oleh semua warga
negara dan pemerintah.
e-Merupakan sumber semangat bagi UUD45

*
HUBUNGAN NEGARA DENGAN AGAMA
MENURUT PANCASILA
1.Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang berTuhan dan
melaksanakan ibadah sesuai agama/kepercayannya.
3. Manusia menurut kodratnya sebagai makluk Tuhan (tidak
Atheis/Sekuler).
4Tidak ada pertentangan bagi antar golongan intern/antar agama
5.Tidak memaksakan untuk memeluk kepada Agama tertentu.
6. Memberi toleransi dalam kehidupan beragama.
7. Pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara harus sesuai nilai-
nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
8. Negara pada hakekatnya berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa

*
Aktualisasi Pancasila 2 cara yaitu :
Secara obyektif yaitu aktualisasi Pancasila dalam
berbagai bidang kehidupan kenegaraan antara lain
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum,
dengan penjabarannya kedalam undang-
undang,menyangkut kelembagaan yaituLembaga
Eksekutif, Legislatif , Yudikatif serta kelembagaan
lainnya, termasuk kelompok supra dan infra
struktur politik.

Secara Subyektif adalah aktualisasi Pancasila pada


setiap individu terutama dalam aspek moral yang
kaitannya dengan negara dan masyarakat, dalam
hal ini warga biasa,pelajar,mahasiswa, aparat,
penguasa, pengusaha,intelektual dan lain-lainya. *
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN RI
Pancasila sebagai dasar negara merupakan asas kerokanian, sebagai
sumber norma dan tertib hukum yang melamdasi berbagai kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dan rakyat dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara (POLEKSOSBUDHANKAM).

Konsekuensi : Pemerintah dan warga negara dalam Ikatan hidup


bernegara harus tetap dalam jangkauan Pancasila
sebagai dasar negara

Ini berarti : Pokok-poko pikiran muatan Pancasila merupakan alat


ukur untuk menilai sejauh mana pemerintah dan warga
negara sudah menjalankan tugas dan kewajiban sesuai
tuntutan Pancasila
Negara Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan atas Hukum.

*
SISTEMATIKA HUKUM & PERUNDANG-
UNDANGAN RI
UUD 1945
KETETAPAN (TAP) MPR
UNDANG -UNDANG
PERPU
Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
Keputusan Menteri.
Peraturan Daerah.

Hukum Dasar : Meliputi UUD tertulis maupun tidak tertulis.


UUD : Hukum dasar yang tertulis
Konvensi : Hukum dasar yang tidak tertulis

UUD bagi suatu negara :


*Memberikan perlindungan HAM
*Pedoman bagi penyelenggaraan Negara
*Pedoman bagi warga negara, lembaga negara dan lembaga masyarakat
*
PROSES PERUMUSAN UNDANG-UNDANG
DASAR 1945
1. Dirancang dan diterima oleh : Badan Penyelidik
usaha-usaha persiaspan kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) tanggal 16 Juli 1945.
*Panitia kecil IX Pemeriksaan usul-usul dr pihak 2
*Panitian kecil IX perancang JAKARTA CHARTER
*Panitia Perancang UUD Negara
Panitia Kecil(7orang) sempurnakan naskah,
sedangkan bahasanya oleh panitia ahli bahasa
Indonesia: 3 orang (Perancang UUD)
2. Disyahkan & ditetapkan Oleh :
Panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
pada tanggal 18 Agustus 1945 pukul 1.45.

*
Pengertian
UUD 1945 adalah keseluruhan naskah terdiri dari :
1. Pembukaan 4 alinea
2. Batang Tubuh :
16 Bab, 37pasal, 4 Pasal aturan peralian dan 2ayat aturan tamb.
Disyahkan sidang PPKI Tgl. 18 Agustus 1945
Dimuat dan disiarkan dalam Berita Republik Indonesia
Tahun ke II No. 7 tanggal 15 Pebruari 1946.

Diamandemen oleh MPR dalam SI 1999,2000,2001,2002


Pada perubahan(amandemen)ditambahPasal6A,7ABC,18AB,20A,
22ABCDE, 23ABCDEFG, 24ABC, 28A s/d J, 36ABC,
ditambah BAB VIIA,B,VIIIA,IXA,XA,dan BAB IV dihapus.
Sedangkan :
4 Pasal, Aturan Perlihan dirubah 3 Pasal.
2 Ayat Aturan Tambahan ---- dirubah 2 Pasal
.
. *
B. Kedudukan
Menurut TAP.MPRS No. XX/MPRS/1966
Jo.TAP MPR No. V/MPR/1973
No.IX/MPR/1978
No.III/MPR/2000
UUD 1945 menempati kedudukan tertinggi dengan heirarki sebagai
berikut :
UUD 1945
TAP.MPR.
UU / peraturan Pemerintah sebagai
pengganti UU (Perpu)
4 Peraturan Pemerintah
5 Keputusan Presiden
6 Peraturan Daerah
7 Peraturan peraturan
pelaksanaannya lainnya,
(Peraturan/ keputusan Menteri ,dll).

*
C. Sifat UUD 1945

1). UMUM : aspek yg diatur oleh / dengan ketentuan didalam UUD harus
mencakup semua aspek kehidupan ketatanegaraan.

2). LUHUR : melihat isi / materi UUD memuat cita-cita serta pandangan hidup
bangsa yang menjadi tujuan serta landasan negara.

3). ISTIMEWA :
- Formil : pembentukan dan atau pembebannya dilakukan MPR
- Materiil isi UUD bersifat komplek, menjangkau seluruh kehidupan bangsa

4). KUSUS :
-Singkat / supel, flexibel :
hanya memuat 37 pasal, 3 pasal aturan
tambahan dan 2 ayat aturan peralihan,
cukup memuat aturan pokok.
- Luwes / kenyal : tetap menjamin
kejelasan dan kepastian hukum,
Peraturan lebih lanjut sebagai
penyelenggaraan aturan pokok dengan
hukum ditingkat yang lebih rendah,
*
karena mudah membuat/ merubahnya.
D. Fungsi UUD 1945
= Sebagai Dasar Negara RI.

= Sumber hukum dari segala sumber hukum yang berlaku di


Indonesia

= Sebagai alat kontrol bagi peraturan/perundang-undangan yang


berada dibawahnya.

= UUD berisi pembatasan kekuasaan dalam Negara, tampak


dalam 3 hal :
Menjamin hak asasi manusia atau hak warga negara.
Memuat ketatanegaraan suatu negara yang bersifat mendasar.
Mengatur tugas serta wewenang `dalam negara.

*
UDANG UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIATAHUN 1945
, PEMBUKAAN
(PREAMBUL)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. *
MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 BAGI
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.
MOTIVASI
ASPIRASI
SUMBER

CITA-CITA HUKUM
CITA-CITA MORAL

UNIVERSAL

NILAI-NILAI
LESTARI

*
2. MAKNA ALINEA-ALINEA DALAM
PEMBUKAAN.UUD45
ALINEA-ALINEA MAKNA
PEMBUKAAN
ALINEA I -DALIL OBYEKTIF
-PERNYATAA SUBYEKTIF
-LANDASAN POLITIK LN
ALINEA II -KESINMABUNGAN
PERJUANGAN
KEMERDEKAAN
(MOMENTUM)
ALINEA III -MOTIVASI SPIRITUAL
MOTIVASI RIIL &
MATERIAL
ALINEA IV -TUJUAN NASIONAL
-PRINSIP DASAR
*
3. POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945

PERSATUAN

KEADILAN SOSIAL

POKOK PIKIRAN
KEDAULATAN RAKYAT

KETUHANAN Y.M.E
MENURUT DASAR
KEMANUSIAAN YANG
ADIL DAN BERADAB

*
HUBUNGAN PEMBUKAAN DENGAN
BATANG TUBUH UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi hubungan langsung
bersifat kausal organik dengan batang tubuh UUD 1945,karena
dalam pembukaan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
Pembukaan memuat dasar falsafat negara dan UUD
merupakan arti kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
Makna yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 :
Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuk
negara.
Merupakan ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara
Indonesia terwujud (Alinea IV).

*
HUBUNGAN MASING-MASING ALINEA
DENGAN BATANG TUBUH UUD45
Alinea 1,2,3, merupakan pernyataan yang
tidak mempunyai hubungan kausal organik
dengan batang tubuh

Alinea 4 mempunyai hubungan kausal


organik :
a. UUD ditentukan
b. Dalam UUD diatur tentang
Pemeritahan Negara
c. Negera berbentuk Republik
berkedaulatan Rakyat
d. Ditetapkannya dasar Kerohanian
(Dasar falsafah Negara Pancasila) *
HUBUNGAN ANTARA PEMBUKAAN
DENGAN PANCASILA
Dalam Pembukaan UUD45 secara formal yuridis Pancasila ditetapkan
sebagai dasar Filsafat Negara RI.
1. Hubungan secara formal :
a. Rumusan Pancasila dalam Alinea 4
b. Pembukaan UUD45 merupakan pokok kaidah fundamental.
c. Pembukaan UUD45 Intinya adalah Pancasila tidak tergantung
pada batang Tubuh.
d. Pancasila sebagai dasar kelangsungan hidup Negara di
Proklamirkan pada 17 Agustus 1945
e. Pancasila adalah inti Pembukaan UUD45 melekat pada
kelangsungan hidup Negera
2. Hubungan secara material.
Dalam pembukaan UUD 45
materi yang dibahas oleh BPUPKI
pertama adalah filsafat Pancasila-
Pembukaan,tertib hukum Indonesia
bersumber pada Pancasila

*
PENGERTIAN HUKUM DASAR
HUKUM Mengikat
Isinya Norma-norma/Ketentuan
Dasar Merupakan Sumber hukum
Alat Kontrol
TERTULIS Undang-undang dasar
Ditetapkan/disahkan
TIDAK TERTULIS Timbul dalam praktek
ketatanegaraan (Konvensi)
Tidak boleh bertentang dengan
UUD pelengkap UUD

51
KONVENSI
->Konvensi adalah Hukum dasar yang tidak tertulis yang timbul dan
terpelihara dalam praktek kenegaraan.
->Konvensi tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
->Konvensi merupakan aturan pelengkap/mengisi kekosongan yang timbul
dari praktek kenegraan.
Contoh :
->Pidato kenegaraan setiap menjelang peringatan tanggal 17 Agustus
didalam sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
->Pidato pertanggunjawaban presiden setiap akhir masa jabatannya
->Pidato Presiden setiap Awal penetapan tahun anggaran baru/RAPBN.pada
bulan Januari.

52
KONSTITUSI
Konstitusi adalah semua ketentuan-ketentua yang
mengatur ketatanegaraan suatu negara.
Undang-undang dasar adalah suatu undang-undang
yang tertulis yang merupakan dasar pokok dari pada
ketatanegaraan suatu negara.
Pengertian Konstitusi :
-Lebih luas dari pada UUD atau
- Sama dengan pengertian UUD
UUD hanya meliputi konstitusi tertulis selain itu
terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup
dalam UUD
53
HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN PERUBAHAN
UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
DASAR PEMIKIRAN
TUNTUTAN REFORMASI SEBELUM PERUBAHAN PERUBAHAN TUJUAN PERUBAHAN

>Amandemen UUD 45 Jumlah : Kekuasaan tertinggi di Penyempurnakan aturan


Penghapusan doktrin 16 bab tangan MPR dasar :
Dwi Fungsi ABRI 37 pasal Kekuasaan yang Tatanan negara
Penegakan hukum, 49 ayat sangat besar pada Kedaulatan rakyat
HAM, dan 4 pasal Aturan Presiden HAM
pemberantasan KKN Peralihan Pasal pasal multitafsir Pembagian kekuasaan
Otonomi Daerah 2 ayat Aturan Pengaturan lembaga Kesejahteraan Sosial
Kebebasan Pers Tambahan negara oleh Presiden Eksistensi negara
Mewujudkan Penjelasan melalui pengajuan UU demokrasi dan negara
kehidupan demokrasi Praktek ketatanegaraan hukum
tidak sesuai dengan Sesuai dengan aspirasi
jiwa Pembukaan dan kebutuhan bangsa
UUD 1945
SIDANG MPR
Sidang Umum
HASIL PERUBAHAN MPR 1999 KESEPAKATAN DASAR DASAR YURIDIS
1421 Okt 1999
Jumlah : Tidak mengubah Pembukaan Pasal 3 UUD 1945
Sidang Tahunan
21 bab UUD 1945 Pasal 37 UUD
MPR 2000
37 pasal Tetap mempertahankan NKRI 1945
718 Agt 2000
170 ayat Mempertegas sistem presidensiil TAP MPR
Sidang Tahunan
3 pasal Penjelasan UUD 1945 yang membuat No.IX/MPR/1999
MPR 2001
Aturan Peralihan hal hal normatif akan dimasukkan TAP MPR
19 Nov 2001
2 pasal ke dalam pasalpasal (Batang Tubuh) No.IX/MPR/2000
Sidang Tahunan
Aturan Tambahan Perubahan dilakukan dengan cara TAP MPR
MPR 2002
Tanpa Penjelasan adendum No.XI/MPR/2001
111 Agt 2002

54
BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN
( Pasal 1)
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD ***)

Negara Kesatuan Berbentuk Republik

Negara Hukum ***)


55
LEMBAGA LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945

UUD 1945

BPK MA
Presiden/ DPR MPR DPD MK
Wakil
KPU Bank Presiden Badan- KY
sentral badan
Kementerian lain yang
Negara fungsinya
Dewan berkaitan
pertimbangan dengan
TNI / POLRI kekuasaan
kehakiman
PUSAT

------------------------------------------------------------------------------
------
Perwakilan BPK PEMDA PROVINSI Lingkungan DAERAH
Provinsi Peradilan
KPD DPRD
Umum
Agama
PEMDA KAB/KOTA
Militer
KPD DPRD
TUN 56
LEMBAGA LEMBAGA YANG MEMEGANG KEKUASAAN
MENURUT UUD

DPR PRESIDEN MK MA

Pasal 20 (1) * Pasal 4 (1) Pasal 24 (1)***


memegang memegang memegang kekuasaan
kekuasaan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
membentuk UU pemerintahan menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan
pemerintahan

57
BAB II MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

ANGGOTA ANGGOTA
DPR MPR DPD
dipilih melalui dipilih melalui
PEMILU
Pasal 2 (1)**** PEMILU

WEWENANG
1. Mengubah dan menetapkan Undang 5.Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
dan Pasal 37****] ; Yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Partai politik yang pasangan calon Presiden
Presiden [Pasal 3 ayat (2)***/****] ; dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan umum
Memberhentikan Presiden dan/atau sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya,
Wakil Presiden dalam masa jabatannya jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat,
menurutUndang Undang Dasar berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
[Pasal 3 ayat (3)***/****] ; melakukan kewajibannya dalam masa
Memilih Wakil Presiden dari dua calon Jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****]
yangdiusulkan oleh Presiden dalam hal
terjadi kekosongan Wakil Presiden
[Pasal 8 ayat (2)***] ;

58
BAB III KEKUASAAN PEMERINTAHAN
NEGARA
Presiden / Wakil Presiden

Calon Presiden dan calon Presiden dan Wakil Presiden


Wakil Presiden harus seorang dipilih dalam satu pasangan
warga negara Indonesia sejak secara langsung oleh rakyat
kelahirannya dan tidak pernah [Pasal 6A (1)***]
menerima kewarganegaraan lain
karena kehendaknya sendiri, tidak
PRESIDEN /
Presiden dan Wakil Presiden
pernah mengkhianati negara, WAKIL PRESIDEN
memegang jabatan selama
serta mampu secara rohani dan lima tahun, dan sesudahnya
jasmani untuk melaksanakan dapat dipilih kembali dalam
tugas dan kewajiban sebagai jabatan yang sama, hanya
Presiden dan Wakil Presiden untuk satu kali masa jabatan
[Pasal 6 (1)***] (Pasal 7*)

WEWENANG, KEWAJIBAN DAN HAK

59
WEWENANG, KEWAJIBAN, HAK
Antara lain :
Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)*] ;
Berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*] ;
Menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*] ;
Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya
serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [Pasal 9 (1)*] ;
Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU (Pasal 10) ;dng persetujuan DPR
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain [Pasal 11 (1)****] ;
Membuat perjanjian internasional lainnya..dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***] ;
Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12) ;
Mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*] ;
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*] ;
Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*] ;
Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*] ;
Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)* ;
Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada Presiden (Pasal 16)**** ;
Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*] ;
Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta
pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*] ;
Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang
memaksa [Pasal 22 (1}] ;
Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD [Pasal 23 (2)***] ;
Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD [Pasal 23F (1)***] ;
Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A
(3)***] ;
Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24b (3)***] ;
Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hak
konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
*
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
dalam satu pasangan secara langsung
oleh rakyat
MPR
KPU
1. Presiden & Wakil
Presiden dipilih 4. memperoleh
dalam satu jumlah suara
pasangan secara Calon >50 % dalam
langsung oleh Presiden pemilu dengan
rakyat 3. PEMILU Presiden /

bersumpah di
Dan sedikitnya 20 % di

[Pasal 9 (1)*]

memangku

5. melantik
[Pasal 3 (2)
[Pasal 6A (1)***] Wapres

hadapan
Wapres

sebelum
setiap Prov yang

jabatan,

***/****]
tersebar di lebih
dari jml Prov.
2. diusulkan sebelum [Pasal 6A (3)***]
pemilu Presiden dan
[Pasal 6A (2)***] Wakil Presiden
memegang
jabatan selama
4a. dalam hal tidak ada lima tahun &
pasangan calon terpilih, sesudahnya
Parpol / Gab. Parpol dapat dipilih
Peserta Pemilu dua pasangan calon yang
mendapat suara terbanyak kembali dalam
1 dan 2 dalam pemilu dipilih jabatan yang
oleh rakyat secara langsung sama, hanya
dan yang memperoleh suara untuk satu kali
RAKYAT terbanyak dilantik masa jabatan.
[Pasal 6A (4)****] (Pasal 7*)

*
Pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden

Pasal 7B (2) Pasal 7B (1)

Presiden
dan/atau Wakil
Pasal 7B (3) Pasal 7A Presiden
Usul
diberhentikan
diterima

MK DPR MPR
Pasal 7B (6)
Usul tidak
Pasal 7B (7)
diterima
Presiden
Pasal 7B (4) Pasal 7B (5)
dan/atau Wakil
Presiden terus
menjabat

*
DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal
7A***) ;
Usul tersebut dapat diajukan dengan terlebih dahulu mengajukan
permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat
DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran
hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)***] ;
Pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal
7B (2)] ;
Pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang
dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***] ;
MK.Wajib memeriksa ; mengadili dan memutus paling lama 90 hari setelah
permintaan diterima [Pasal 7B (4)] ;
Bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi
memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk
meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal7B (5)] ;
MPR.Wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling
lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***] ;
Keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi
kesempatan menyampaikan penjelasan [Pasal 7B (7)***] .

*
Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta
negara lain, pemberian grasi dan rehabilitasi,
pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi gelar
dan tanda jasa

DPR
5. grasi &

6. pertimbangan
rehabilitasi Presiden
[Pasal 14 (1)*]
1. Mengangkat 2. Pertimbangan
Duta & Konsul Duta
[Pasal 13 (1)] [Pasal 13 (2)*]

7. amnesti &

MA abolisi
[Pasal 14 (2)*]
3. menerima
penempatan
4. pertimbangan
duta negara lain
[Pasal 13 (3)*]

8. pertimbangan

9. Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain


tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang
(Pasal 15*)
*
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
DAN BAB V KEMENTERIAN NEGARA

1. Memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD
[Pasal 4 (1)]

4. dibantu
menteri negara [Pasal 17 (1)]
2. dalam melakukan
yang diangkat dan kewajiban dibantu oleh
diberhentikan oleh Presiden
PRESIDEN satu orang Wapres
[Pasal 17 (2)*] [Pasal 4 (2)]

membidangi urusan tertentu


dalam pemerintahan
[Pasal 17 (3)*]
3. membentuk
dewan pertimbangan #)
(Pasal 16)****

#) DPA dihapus

*
BAB VI PEMERINTAHAN
DAERAH
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang
[Pasal 18 (1)**]

Gubernur,
Anggota DPRD
Bupati, Walikota PEMERINTAHAN DAERAH
dipilih melalui
dipilih secara
pemilu
demokratis Kepala Pemerintahan Daerah DPRD
[Pasal 18 (3)**]
[Pasal 18 (4)**]
Mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
[Pasal 18 (2)**]

Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan


pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan
Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5)**]

*
Hubungan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten,
dan kota,atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**]

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan


sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**]

Negara mengakui dan menghormati satuan satuan pemerintahan daerah


yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan UU
[Pasal 18B (1)**]

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat


beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**]

*
BAB VII DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT
Anggota DPR
dapat
Anggota DPR diberhentikan dari
dipilih melalui DPR jabatannya, yang
pemilihan umum syarat-syarat dan
[Pasal 19 (1)**] tata caranya diatur
dalam UU
(Pasal 22B**)

Fungsi, Wewenang, dan Hak


1. ..memegang kekuasaan membentuk UU 8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden
[Pasal 20 (1)*] ; dalam pemberian amnesti dan abolisi
2..memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, [Pasal 14 (2)*] ;
dan fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ; 9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;
3. ..mempunyai hak interpelasi, hak angket, 10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN
dan hak menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ; yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***]
4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden 11. tentang pemilihan anggota BPK dengan mem-
dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ; perhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;
5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang, 12. tentang persetujuan calon hakim agung yang
membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;
(1) dan (2)****] ; 13. tentang persetujuan pengangkatan dan
6. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ;
dalam pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ; 14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim
7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
dalam menerima penempatan duta neraga lain
[Pasal 13 (3)] ;

*
Pembentukan
UU
TIDAK 4a.
Tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan masa itu
[Pasal 20 (3)*]
1a. Memegang kekuasaan
membentuk UU [Pasal 20 (1)*] 4. 4b.
persetujuan YA Mengesahkan
anggota berhak mengajukan
usul RUU (Pasal 21*)
bersama [Pasal 20 )4)*]

4c.
DPR Dalam hal RUU
3. tidak disahkan
PRESIDEN dalam waktu
RUU 30 hari,
RUU tersebut sah
menjadi UU
dan wajib
Dibahas bersama diundangkan
[Pasal 20 (2)*]
DPD 2.
[Pasal 20 (5)**]
Ikut
membahas

Memberi 1b. Berhak mengajukan RUU


pertimbangan [Pasal 5 (1)*]
RUU
tertentu UU

*
Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-
Undang

3b.
Harus dicabut
1. [Pasal 22 (3)]
Dalam hal ikhwal kegentingan
yang memaksa, berhak menetapkan
peraturan pemerintah
sebagai pengganti undang-undang TIDAK
[Pasal 22 (1)]

3. 3a.
DPR YA Menjadi UU
persetujuan
PRESIDEN

2.
Peraturan pemerintah
pengganti UU itu harus
mendapat persetujuan
[Pasal 22 (2)]

*
BAB VIIA DEWAN PERWAKILAN
DAERAH
Anggota DPD dipilih dari Anggota DPD
setiap provinsi melalui Pemilu. dapat diberhentikan
Anggota DPD dari setiap dari jabatannya,
provinsi jumlahnya sama DPD yang syarat-syarat
dan jumlah seluruh anggota dan tata caranya
DPD itu tidak lebih diatur dalam
1/3 jumlah anggota DPR : undang-undang
[Pasal 22C (1)*** dan (2)***] [Pasal 22D (4)***]

WEWENANG
1. Dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***] ;
2. Ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***] ;
3. Memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama, dan RAPBN
[Pasal 22D (2)***] ;
1. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***] ;
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***]

*
Pembentukan UU
Tertentu

UU
tertentu
4a.
Tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan masa itu TIDAK
{Pasal 20 (3)*]

4b.
4. Mengesahkan
persetujuan [Pasal 20 )4)*]
YA
1. bersama
Dapat mengajukan
[Pasal 22D (1)***] 4c.
Dalam hal RUU
RUU tidak disahkan
tertentu 3. dalam waktu
Membahas PRESIDEN 30 hari,
DPD DPR
bersama RUU tersebut sah
menjadi UU
dan wajib
2. diundangkan
Membahas RUU [Pasal 20 (5)**]
tertentu
[Pasal 22D (2)***]

*
BAB VIIB PEMILIHAN UMUM
PEMILU

2.
Luber, jurdil setiap 5 tahun
[Pasal 22E (1)***]
Untuk memilih
[Pasal 22E (2)***]

1.
Diselenggarakan oleh
komisi pemilihan
umum Presiden / Anggota Anggota Anggota
yang bersifat Wapres DPR DPRD DPD
nasional, tetap,
dan mandiri
[Pasal 22E (5)***]

3.
Dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat 5.
4.
[Pasal 6A (1)***] Peserta dari
Peserta dari
Diusulkan oleh parpol atau Perseorangan
Angg Partai Politik
gabungan parpol peserta pemilu [Pasal 22E (4)***]
[Pasal 22E (3)***]
[Pasal 6A (2)***]

*
BAB VIII HAL KEUANGAN
Penyusunan
APBN
1.
Mengajukan
[Pasal 23 (2)***]

RAPBN
2.
Memberi
Pertimbangan
[Pasal 23 (2)***]
DPD
PRESIDEN DPR

TIDAK

4b.
3. 4a. Pemerintah
Membahas Pemerintah Menjalankan
Bersama 4. menjalankan
[Pasal 23 (2)***] persetujuan YA APBN
DPR APBN
RAPBN
Tahun lalu
[Pasal 23 (3)***]
*
Bank Sentral

BANK SENTRAL
Pasal 23D ****

susunan kedudukan kewenangan tanggung jawab independensi

Diatur dengan undang undang

*
bAB VIII A BADAN PEMERIKSA
KEUANgan
Keanggotaan, Tugas dan Wewenang

Menyerahkan hasil
Anggota dipilih oleh DPR pemeriksaan
dengan memperhatikan keuangan negara
kepada DPR, DPD,
pertimbangan DPD dan
diresmikan oleh Presiden
BPK dan DPRD sesuai
[Pasal 23F (1)***] dengan kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]

Untuk memeriksa pengelolaan dan


tanggung jawab keuangan negara
diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
yang bebas dan mandiri
[Pasal 23E (1)***]

BPK berkedudukan di ibu kota negara,


dan memiliki perwakilan di setiap provinsi
[Pasal 23G (1)***]

*
Pemeriksaan Keuangan Negara

BPK
2.
Hasil pemeriksaan
diserahkan
1. [Pasal 23E (2)***]
Memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara
[Pasal 23E (1)***]

DPD DPR DPRD

3.
Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga
perwakilan dan/atau badan sesuai dengan
undang-undang[Pasal 23E (3)***]

*
Pemilihan Anggota BPK
[Pasal 23F (1)***]

DPD DPR PRESIDEN

2.Memberikan Anggota BPK 3.


1.Memilih calon terpilih diresmikan
pertimbangan

*
BAB IX KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung

Hakim agung harus Calon hakim agung


memiliki integritas dan MA diusulkan oleh Komisi Yudisial
kepribadian yang tidak tercela, kepada DPR untuk mendapat
adil, profesional, dan Pasal 24A *** persetujuan dan ditetapkan
berpengalaman di bidang hukum sebagai hakim agung
[Pasal 24A (2)***] oleh Presiden
UMUM [Pasal 24A (3)***]
AGAMA

MILITER

TUN

KEWAJIBAN DAN WEWENANG

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang
Pasal 24A (1)***] ;
2. Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
3. Memberikan pertimbangan dalam hal Prsiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].

*
Mahkamah Konstitusi

Hakim konstitusi harus Mempunyai sembilan


memiliki integritas dan orang anggota hakim
kepribadian yang tidak tercela, MK konstitusi yang
adil, negarawan yang menguasai ditetapkan oleh Presiden, yang
konstitusi dan ketatanegaraan, Pasal 24C *** diajukan masing-masing
serta tidak merangkap tiga orang oleh MA,
sebagai pejabat negara tiga orang oleh DPR
[Pasal 24C (5)***] dan tiga orang oleh Presiden
[Pasal 24C (3)***]

KEWAJIBAN DAN WEWENANG

1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
2. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden
dan/atau Wapres menurut UUD [Pasal 24C (2)***]

*
Komisi Yudisial

Anggota Komisi Yudisial


harus mempunyai pengetahuan KY Anggota Komisi Yudisial
diangkat dan diberhentikan oleh
dan pengalaman di bidang hukum
serta memiliki integritas
Pasal 24B *** Presiden dengan persetujuan DPR
dan kepribadian yang tidak tercela [Pasal 24B (3)***]
[Pasal 24B (2)***]

WEWENANG

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***] ;


2. Mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran,
martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***]

*
BAB IX A WILAYAH NEGARA

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang
(Pasal 25A)

*
BAB X WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

Warga negara ialah


orang-orang bangsa Penduduk ialah
WARGA NEGARA
Indonesia asli dan warga negara Indonesia
DAN
orang-orang bangsa dan orang asing
PENDUDUK yang bertempat tinggal
lain yang disahkan
dengan undang-undang di Indonesia
sebagai wrga negara [Pasal 26 (2)**}
[Pasal 26 (1)]

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam


hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan


penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta


dalam upaya pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan


pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang (Pasal 28)

*
BAB: X A HAK ASASI MANUSIA
Berkewajiban menghargai hak Mempertahankan Membentuk keluarga, keturunan dan
orang dan pihak lain serta hidup dan kehidupan perlindungan anak dari kekerasan dan
tunduk kepada pembatasan ( Pasal 28A )** diskriminasi (Pasal 28B)**
UU (Pasal 28J)**

Mengembangkan dan memajukan


Tidak dituntut atas dasar diri, serta mendapat pendidikan
hukum yang berlaku surut dan manfaat
dan bebas dari perlakuan dari IPTEK (Pasal 28C)**
diskriminatif (Pasal 28I)**
HAK
ASASI
Hidup sejahtera lahir dan MANUSIA Pengakuan yang sama di hadapan
batin, memperoleh pelayanan hukum, hak untuk bekerja dan
kesehatan, mendapat Kesempatan yang sama dalam
perlakuan khusus pemerintahan
(Pasal 28H)** (Pasal 28D)**

Perlindungan diri pribadi,


keluarga, kehormatan, Kebebasan beragama, meyakini kepercayaan,
martabat, dan harta benda Berkomunikasi dan memilih kewarganegaraan, memilih
serta bebas dari penyiksaan memperoleh informasi tempat tinggal, kebebasan berserikat,
(Pasal 28G)** ( Pasal 28F ) berkumpul dan berpendapat (Pasal 28E)**
*
BAB XI AGAMA

AGAMA
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
[Pasal 29 (1)]

Negara menjamin kemerdekaan tiap tipa penduduk untuk memeluk agamanya


masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
[Pasal 29 (2)]

*
BABXII PERTAHANAN DAN KEAMANAN
NEGARA

PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA


Usaha hankamneg
Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib TUGAS dilaksanakan melalui
sishankamrata oleh
ikut serta dalam usaha
TNI (AD, AL, AU) POLRI TNI dan POLRI sebagai
pertahanan dan
kekuatan utama, dan
keamanan negara
rakyat sebagai
[Pasal 30 (1)**]
Sebagai alat negara kekuatan pendukung
Sebagai alat negara
yang menjaga keamanan [Pasal 30 (2)**]
bertugas
dan ketertiban masyarakat
mempertahankan,
bertugas
melindungi, dan memelihara
melindungi, mengayomi,
keutuhan dan
melayani masyarakat,
kedaulatan negara
serta menegakkan hukum
[Pasal 30 (3)**]
[Pasal 30 (4)**]

Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan


kewenangan TNI dan POLRI di dalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
hankamneg, serta hal-hal yang terkait dengan hankam
diatur dengan UU
[Pasal 30 (5)**]

*
BABXIII PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang [Pasal 31 (3)****]

Setiap warga negara wajib Negara memprioritaskan anggaran pendidikan


mengikuti pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD
pemerintah wajib membiayainya untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
[Pasal 31 (2)****] pendidikan nasional [Pasal 31 (4)****]
Pendidikan
dan
Setiap warga negara berhak Kebudayaan
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
mendapatkan pendidikan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
[Pasal 31 (1)****] nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia [Pasal 31 (5)****]

Negara memajukan kebudayaan nasional


Indonesia di tengah peradaban dunia dengan Negara menghormati dan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara bahasa daerah
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai sebagai kekayaan budaya Nasional
budayanya [Pasal 32 (1)****] [Pasal 32 (2)****]

*
BABXIV PEREKONOMIAN NASIONAL DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Cabang-cabang produksi yang Bumi dan air dan kekayaan alam yang
penting bagi negara dan menguasai terkandung di dalamnya dikuasai oleh
hajat hidup orang banyak dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-
oleh negara [Pasal 33 (2)] besarnya kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)]

Disusun sebagai usaha bersama


berdasar atas asas kekluargaan Diselenggarakan berdasar atas demokrasi
[Pasal 33 (1)] Perekonomian ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
dan efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
Kesejahteraan berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan
Sosial
Fakir miskin dan anak-anak kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
yang terlantar dipelihara oleh [Pasal 33 (4)****]
negara [Pasal 34 (1)****]

Negara mengembangkan sistem jaminan sosial Negara bertanggung jawab atas


bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat penyediaan fasilitas pelayanan
yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan kesehatan dan fasilitas pelayanan
martabat kemanusiaan [Pasal 34 (2)****] umum yang layak [Pasal 34 (3)****]

*
BAB:XV BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG
NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN

ATRIBUT KENEGARAAN

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan


Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A)**

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B)**

*
BABXVI PERUBAHAN UNDANG-
UNDANG DASAR

Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam


MPR sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3
berwenang mengubah dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****]
dan menetapkan Pasal pasal
[Pasal 3 (1)***] Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara Perubahan
tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang UUD
diusulkan untuk diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****]

Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri


oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR
[Pasal 37 (3)****]

Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan


dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% + 1 anggota
dari seluruh anggota MPR [Pasal 37 (4)***]

Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan


perubahan [Pasal 37 (5)****]

*
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku
selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini
****)

Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini ****)

Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus
2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh
Mahkamah Agung ****)

*
ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat untukdiambil putusan pada Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003****)

Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)

*
BUDAYA PERGURUAN TINGGI UPN :
1. TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
Mempunyai 3 tugas pokok

a. Pendidikan dan Pengajara


Pendidikan dan Pengajaran yaitu melaksanakan dengan
menyelenggarakan perkuliahan atau kegiatan akademik dalam
berbagai bentuk sesuai jenis dan tingkat program pendidikan
yang diberikan, dengan tujuan mengantarkan mahasiswa untuk
menyelesaikan (menamatkan) pendidikan yang diikuti.
Pendidikan dan Pengajaran merupakan kegiatan paling utama dan
melibatkan berbagai unsur di perguruan tinggi seperti
mahasiswa, dosen, administrator, sarana dan prasarana dan
lingkungan pendididkan, agar mahasiswa :

1) Mendapatkan gambaran pola pikir yang


integralistik,kekeluargaan, kebersamaan,persatuan dan
kesatuan,Bhineka Tunggal Eka dan lain-lain.

2) Memiliki kebiasaan dan konsistensi dalam proses belajar


mengajar dapat memilah-milah hal-hal yang sesuai Pancasila.
*
. b. PENELITIAN
Yaitu suatu kegiatan telaah yang
besifat objektif dan upaya untuk
menemukan kebenaran dan atau
menyelesaikan masalah dalam IPTEK dan
seni. Tugas kedua ini merupakan tugas
sebagai pengembang ilmu dan pembinaan
keahlian. Sebagai pengembang dan
pembinaan ilmu tidak boleh berhenti terus
berjalan dan bersifat ilmiah. Dalam kegiatan
penelitian terus berkembang dan dapat
mengambil manfaat sebesar-besarnya dari
hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh
lembaga-lembaga lain( di dalam maupun
luar negeri), dengan tetap mendasarkan
kepada Pancasila.
*
Dalam melaksanakan penelitian hendaklah para
intelektual/mahasiswa diharapkan selalu mempunyai
moral sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila bermoral--
Ketuhanan dan kemanusiaan yaitu senantiasa
berpegang dan mengemban nilai kemanusiaan yang
didasari nilai Ketuhanan dan ilmiah. Seorang peneiti
harus bermoral jujur dan bersumber pada ketuhanan
dan kemanusiaan,

Hasil Penelitian TIDAK boleh karena motivasi uang;


kekuasaan; ambisi atau kepentingan tertentu.

Manfaat penelitian diusahakan untuk kepentingan


kesejahteraan umat manusia / masyarakat

*
c. Pengapdian masyarakat yaitu
suatu kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya
memberikan sumbang sih demi kemajuan masyarakat. Disamping itu
bebagai informasi sumbangan masukan pemikiran dan lain-lkain,di
masyarakat dapat diperoleh untuk kepentingan perguruan tinggi
yang bersangkutam dan masyarakat, keadaan ini menujukan
hubungan yang erat antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
2. Budaya Akademik.
Terdapat sejumlah ciri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik.
Ilmiah inilah yang harus dikembangan dan merupakan budaya dari
suatu masyarakat akademik :
a. Pengajar(dosen). Kegiatan pendidikan dan pengajaranlah
yang menjadi kehidupan perguruan tinggi.
b. Mahasiswa. Mahasiswa merupakan unsur utama perguruan
tinggi yang menjadi dasar diperlukannya perguruan tinggi
c. Pelayanan administrasi dan tehnisi. Pelayanan amat
diperlukan dalam untuk keberhasilan dalam program pendidikan.
d.Sarana&Prasarana pendidikan serta faktor
lingkungan yang yaman.

*
3. BUDAYA MASYARAKAT AKADEMIK

1. KRITIS
2. KREATIF
3. OBYEKTIF
4. ANALISIS
5. KONSTRUKTIF
6. DINAMIS
7. DIALOGIS
8. MENERIMA KRITIK
9. BEBAS DARI PRASANGKA
10. MENGHARGAI PRESTASI ILMIAH
11. MENGHARGAI WAKTU
12. MEMILIKI DAN MENJUNJUNG TINGGI KEGIATAN ILMIAH
13. BERORIENTASI KE MASA DEPAN
14. KESEJAWATAN / KEMITRAANMENGHARGAI TRADISI
ALMAMATER SEBAGAI SUATU TANGGUNG JAWAB MORAL
MASYARAKAT INTELEKTUAL AKADEMIK

*
4. Kampus sebagai Moral Force, pengembangan
Hukum & HAM
a. Kampus sebagai Moral Force
Penyelenggaran pendidikan berpijak pada perangkat kopetensi :
1). Kopetensi Pribadi :yang tangguh,adaptif & komunikatif.
2).Kopetensi intelektual: kemampuan akademik & keunggulan
analisis serta kemampuan pengambilan keputusan.
3).Kopetensi Ketrampilan Produktif: keunggulan produktif &
profesional.

b.Pengembangan Hukum.
Mengembangkan budaya hukum dengan maksud terciptanya
ketentraman, ketertiban,dan tegaknya supremasi hukum yang
berintikan kejujuran ,kebenaran dan keadilan.

c. Pengembangan HAM.
Untuk meningkatkan dan memantapkan menempatkan manusia
pada keluhuran harkat dan martabatnya, baik selaku makluk
pribadi maupun sebagai makluk sosial, berdasarkan nilai agama
dan keluhuran nilai budaya bangsa.
Pelaksanaan HAM melalui penegakan hukum dan peningkatan
kesadaran hukum bagi seluruh masyarakat kampus.
*
5. AKTUALISASI PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN KAMPUS

Sebagai pedoman yaitu Pancasila sebagai nilai, norma, dan


moral di kampus.
Sebagai dasar dalam setiap membuat suatu perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan di kampus
Sebagai tujuan ideal dalam jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang
Mengilhami kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
(Pendidikan & Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada
masyarakat
Budaya dan etika akademis
yang sesuai dengan pancasila.
Kampus sebagai moral Force
Pengembangan dan penegakan
hukum dan HAM

*
TRIMA KASIH ATAS PERHATIANYA

SIAPKAN DIRIMU UNTUK UAS

You might also like