Professional Documents
Culture Documents
2012/2013
LANDASAN HISTORIS
600-500 SMKepercayaan;Konfusianisme,Taoisme,Sintoisme,Zoroaster(Majusi)
berkembang pesat pada 200-600 M. dikelompokan dalam Agama Budhisme.
Sedangkan, Kepercayaan Bahai dalam kelompok Islam. Dll
0 TH M Agama Kristianitas- Disebarkan oleh Yesus Percaya Kpd Allah
Dengan Trinitas-satu Allah tiga pribadi(Bapa,Putra,Ruhul Kudus), Kiab
suci Alkitab: Perjanjian lama(24dibagi membentuk39 Kitab),&Perjanjian
baru(27Kitab+Injil,Kisah para Rosul+21surat/Epistola)
+500 TH M- Agama Islam, Percaya kpd Allah (Tuhan Yang Maha Esa),Kitab
sucinya Al-Quran, dilengkapi As-Sunah+Al Hadis,+Rukun Islam,Rukun
Iman, Solat 5 waktu dlm satu hari; diwahyukan kpd Nabi Muhammad,
TUJUAN NASIONAL
Dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 :
Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
*
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
UU No. 2/1989 jo UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas
manuisa Indonesia yaitu
Manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan YME,
Berbudi pekerti luhur,
Berkepribadian mandiri,
Maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil,
berdisiplin, beretos Kerja
profesional, bertangungjawab, dan
produktif serta
Sehat jasmani dan rohani.
*
PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN
*
PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945
MAKNA PROKLMASI BAGI BANGSA
INDONESIA
DALAM ARTI POLITIS:
DALAM ARTI YURIDIS:
Pancasila dalam konstitusi RIS 29-12-1949 s/d17-8-1950 dan UUDS 1950 s/d 5Juli
1959.
Ketuhanan yang Maha Esa
Peri Kemanusiaan
Kebangsaan
Kerakyatan
Keadilan Sosial
*
PANCASILA dalam PEMBUKAAN UUD 1945
Dalam pembukaan UUD45 pada alinea ke empat tercantum Pancasila
yang di syahkan pada tgl 18 Agustus 1945 oleh sidang PPKI dengan
rumusan:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dlm permusyawaratan /
perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
*
INTI PENGERTIAN FILSAFAT
*Perkataan Filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu falsafah atau falasifah,
*Berasal dari bahasa Yunani yaitu Phile atauPhileinyang berarti cinta dan
shopia yang berarti kebijaksanaan, kata Phile jamaknya philos =
pengetahuan, jadi kata Philoshopia artinya cinta pada ilmu pengetahuan=
Daya upaya manusia untuk mencari kebenaran atau bijaksana.
*
Pancasila sbg suatu sistem filsafat
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikaynya merupakan sistem
filsafat. Pancasila terdiri atas bagian-bagian yaitu
sila-silanya merupakan satu asas,dr suatu fungsi
dan bertujuan tertentu yang isi sila-silanya
merupakan satu kesatuan yang bersifat
majemuk tunggal, konsekwensinya setiap
sila tidak dapat berdiri sendiri
terpisah dari sila-sila yang lain,
tetapi saling berkaitan,
saling berhubungan, bahkan saling mengkualifikasi.
Sila yang satu senantiasa dikualifikasi oleh sila-sila yang lainnya.
Kesatuan Pancasila sebagai suatu sistem dijelaskan sbb: Sila
pertama Ketuhanan Y M E meliputi dan menjiwai sila II,III,IV,V
Sila kedua meliputi dan menjiwai sila III,IV,V.diliputi dan dijiwai sila I
Sila ketiga meliputi dan menjiwai sila IV,V. diliputi dan dijiwai sila I,II.
Sila keempat meliputi dan menjiwai sila V, diliputi dan dijiwai sila I,II,III.*
CARA BERPIKIR FILSAFAT
*
Pengertian Pancasila secara Filsafat
1.ASPEK ONTOLOGIS
Ontologis berasal dari bahasa Yunani asal kata onto berarti sesuatu yang sungguh-
sungguh ada atau kenyataan yang sesungguhnya dan logos berarti ilmu atau
teori atau studi tentang sesuatu.
Dari aspek ontologi, Pancasila meliputi persoalan-persoalan tentang
pembuktian keberadaan Pancasila melalui asal-usul terjadinya, apa
landasannya baik moral maupun yuridis.
*
2. Aspek Epistemologis
Kata Epistemologis berasal dari bahasa Yunani episteme berarti pengetahuan atau
kebenaran dan logos artinya ilmu atau teori, dengan demikian epistemologis
berarti ilmu pengetahuan yang benar.
*
3. Aspek Aksiologi
Kata aksiologi berasal dari axios yang berarti nilai dan logos berarti ilmu atau
teori, jadi Aksiologi adalah teori tentang nilai,atau membahas tentang nilai, juga
disebut filsafat nilai.
Berbagai batasan tentang nilai banyak dikemukakan oleh para ahli. Secara
garis besar sebagian para ahli mengemukakan nilai adalah sesuatu yang
berharga, berguna, baik, benar, dan indah(B4,i). Mempunyai nilai artinya
mempunyai kwalitas yang dapat menyebabkan seseorang bersikap menyetujui.
1. Etika umum : adalah prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
*
PANCASILA SEBAGAI ETIKA
Pancasila sebagai etika karena mengandung ajaran yb hrs dipertagung jawakan dlm sikap
dan tindakanyg terkait dengan nilai,moral,norma.
Pengertian Nilai, Moral dan Norma
Nilai, Value (Inggris) termasuk pengertian filsafat.
Filsafat disebut juga ilmu tentang nilai-nilai
Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yg artinya Keberhargaan (Worth)
atau kebaikan(Goodness), dan kata kerja yg artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu
dalam menilai atau melakukan penilaian
Moral
- Seluruh kaidah kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tertentu.
- Ajaran kesusilaan, tentang asas dan kaidah kesusilaan yg sistematis didalam etika,
Filsafat moral dan teologi moral
: Ajaran tentang hal yg baik dan buruk yg menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia
Norma
Peraturan hidup yg mempengaruhi tingkah laku manusia didalam masyarakat sbb:
a. Norma Agama ialah peraturan hidup yg diterima sbg perintah2 larangan2 anjuran2 yang
berasal dari Tuhan.
b. Norma Kesusilaan ialah peraturan2 hidup yang dianggap sbg suara hati sanubari
manusia( insan- kamil).
c. Norma Kesopanan ialah peraturan2 hidup yang timbul dari pergaulan segolongan
manusia.
d. Norma Hukum ialah peraturan2 yang timbul dibuat oleh penguasa negara.
*
NILAI DASAR, NILAI INSTRUMENTAL,
NILAI PRAKSIS
Tata nilai dalam kehidupan bernegara.
Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang
bersifat banyak sedikitnya mutlak,dan tidak dipertanyakan
lagi.
*
PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FUNDAMENTAL
BAGI BANGSA DAN NEGARA
Sebagai falsafah hidup mengandung nilai-nilai yg sistematis,
fundamentali dan menyeluruh. Sila-sila Pancasila merupakan suatu
kesatuan yg bulat dan utuh, hirarki dan Sistematis. Kelima sila memilki
esensi serta Makna yg utuh. Setiap aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara harus berdasar nilai Pancasila.
Nilai obyektif.
Bersifat umum, universal dan abstrak.
Nilai Pancasila tetap ada sepanjang masa
Pancasila dalam pembukaan UUD45 sebagai pokok kaidah fundamental
merupakan Sumber hukum positif sebagai tertib hukum tertinggi
Nilai Subyektif.
Hasil pemikiran kritis, refleksi filosofis bangsa Indonesia
Pandangan hidup bangsa, jati diri bangsa sebagai sumber nilai kebenaran,
kebaikan, keadilan diwujudkan sesuai hati nurani karena bersyumber
pada kepribadian bangsa
*
INTI ISI SILA-2 PANCASILA SBG FILSAFAT
*Sila Ketuhanan Yang Maha Esa:
Menjiwai semua sila lainya; Pengejawantahan tujuan manusia sebagai makluk Tuhan YME; Segala
hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, moral negara, moral penyelenggara negara;
Pol.Neg, pemerintahan neg, hukum,peraturan perUUneg,kebebasan,&HAM warga negara dijiwai
Ketuhanan.
*Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/ perwakilan :
Mewujudkan harkat&martabat manusia dlm suatu wil negara; Rakyat asal mula kekuasaan neg;
Negara adalah sbg penjilmaan sifat kodrati manusia sbg makluk individu&makluk sosial;
Musyawarah&mufakat digunakan sbg nilai demokrasi di Indonesia.
*
HAM MENURUT NILAI-NILAI
PANCASILA
Kebebasan dasar dan hak-hak dasar disebut HAM yang melekat pada
manusia secara kodrati sebagai anugerah Tuhan YME.
*
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Ideologi :
Idea : Gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
Logos: artinya ilmu
Ideologi : Ilmu pengetahuan tentang ide-ide / ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar.
-Dikemukan pertama oleh Destutt de Tracy orang Perancis(1796)
The Science of Ideas.
-Dikembangkan oleh Karl Marx sbg pandangan hidup berdsrkan
kepentingan kelas/ gol. Tertentu, dalam bid.politik/sosial ekonomi.
-Ideologi tergantung dari filsafat yang dianut oleh pok/negara.
*
MACAM-MACAM IDEOLOGI
1. Ideologi Leberlisme :
-Rasio diletakan pada nilai kebenara tertinggi
-Materialism meletakan materi sbg nilai tertinggi
- Pelopor : - John Loch menyatakan bahwa manusia dilahirkan bebas sempurna,sehingga
tiap-tiap orang mempunyai keleluasaan berbuat.
-Kebebasan individu sbg nilai tertinggi dlm bermasyarakat
-Hubungan dengan Agama Sekulerisme(tidak ada hubunganya)
2. Ideologi Komunis(KarlMARX) : Reaksi dari perkembangan masy. Kapitalism
-Filosofis materialism dialektis&historis kenyataan tertinggi adalah materi.
-Hak individu diganti milik kolektivif,dlm klas-klas(kapitalis& proletar)
-Disebut juga ideologi sosialisme,dg etika menghalalkan segala cara utk kptingan klas
-Manusia merupakan hakekat menciptakan dirinya sendiri
Tidak mengenal adanya Tuhan (Atheis), karena manusia diciptakan oleh diri sendiri
3. Ideologi Pancasila :
-Berasal dari falsafah bangsa Indonesia,
-Merupakan sari dari budaya2 Bangsa.
-Berkembang dengan pola pikir integralistik.
-Dengan pendekatan : kesisteman,keseimbangan,keserasian, kekeluargaan, koperasi dll.
-Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
*
MAKNA IDEOLOGI BAGI NEGARA
Bagi suatu bangsa dan negara, ideologi adalah wawasan, pandangan
hidup atau falsafah kebangsaan dan kenegaraan.
*
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
DAN NEGARA INDONESIA
IDEOLOGI TERTBUKA
-Nilai & cita-cita digali dari rohani, moral, budaya masyatakat
-Tidak dibenarkan pengorbanan kepada masyarakat.
-Berdasarkan hati nurani, tanggungjawab hak-hak asasi
Pancasila Ideologi terbuka : Memberi orientasi kedepan yaitu: Pancasila bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan zaman
*
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
*
HUBUNGAN NEGARA DENGAN AGAMA
MENURUT PANCASILA
1.Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang berTuhan dan
melaksanakan ibadah sesuai agama/kepercayannya.
3. Manusia menurut kodratnya sebagai makluk Tuhan (tidak
Atheis/Sekuler).
4Tidak ada pertentangan bagi antar golongan intern/antar agama
5.Tidak memaksakan untuk memeluk kepada Agama tertentu.
6. Memberi toleransi dalam kehidupan beragama.
7. Pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara harus sesuai nilai-
nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
8. Negara pada hakekatnya berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
*
Aktualisasi Pancasila 2 cara yaitu :
Secara obyektif yaitu aktualisasi Pancasila dalam
berbagai bidang kehidupan kenegaraan antara lain
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum,
dengan penjabarannya kedalam undang-
undang,menyangkut kelembagaan yaituLembaga
Eksekutif, Legislatif , Yudikatif serta kelembagaan
lainnya, termasuk kelompok supra dan infra
struktur politik.
*
SISTEMATIKA HUKUM & PERUNDANG-
UNDANGAN RI
UUD 1945
KETETAPAN (TAP) MPR
UNDANG -UNDANG
PERPU
Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
Keputusan Menteri.
Peraturan Daerah.
*
Pengertian
UUD 1945 adalah keseluruhan naskah terdiri dari :
1. Pembukaan 4 alinea
2. Batang Tubuh :
16 Bab, 37pasal, 4 Pasal aturan peralian dan 2ayat aturan tamb.
Disyahkan sidang PPKI Tgl. 18 Agustus 1945
Dimuat dan disiarkan dalam Berita Republik Indonesia
Tahun ke II No. 7 tanggal 15 Pebruari 1946.
*
C. Sifat UUD 1945
1). UMUM : aspek yg diatur oleh / dengan ketentuan didalam UUD harus
mencakup semua aspek kehidupan ketatanegaraan.
2). LUHUR : melihat isi / materi UUD memuat cita-cita serta pandangan hidup
bangsa yang menjadi tujuan serta landasan negara.
3). ISTIMEWA :
- Formil : pembentukan dan atau pembebannya dilakukan MPR
- Materiil isi UUD bersifat komplek, menjangkau seluruh kehidupan bangsa
4). KUSUS :
-Singkat / supel, flexibel :
hanya memuat 37 pasal, 3 pasal aturan
tambahan dan 2 ayat aturan peralihan,
cukup memuat aturan pokok.
- Luwes / kenyal : tetap menjamin
kejelasan dan kepastian hukum,
Peraturan lebih lanjut sebagai
penyelenggaraan aturan pokok dengan
hukum ditingkat yang lebih rendah,
*
karena mudah membuat/ merubahnya.
D. Fungsi UUD 1945
= Sebagai Dasar Negara RI.
*
UDANG UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIATAHUN 1945
, PEMBUKAAN
(PREAMBUL)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. *
MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 BAGI
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.
MOTIVASI
ASPIRASI
SUMBER
CITA-CITA HUKUM
CITA-CITA MORAL
UNIVERSAL
NILAI-NILAI
LESTARI
*
2. MAKNA ALINEA-ALINEA DALAM
PEMBUKAAN.UUD45
ALINEA-ALINEA MAKNA
PEMBUKAAN
ALINEA I -DALIL OBYEKTIF
-PERNYATAA SUBYEKTIF
-LANDASAN POLITIK LN
ALINEA II -KESINMABUNGAN
PERJUANGAN
KEMERDEKAAN
(MOMENTUM)
ALINEA III -MOTIVASI SPIRITUAL
MOTIVASI RIIL &
MATERIAL
ALINEA IV -TUJUAN NASIONAL
-PRINSIP DASAR
*
3. POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945
PERSATUAN
KEADILAN SOSIAL
POKOK PIKIRAN
KEDAULATAN RAKYAT
KETUHANAN Y.M.E
MENURUT DASAR
KEMANUSIAAN YANG
ADIL DAN BERADAB
*
HUBUNGAN PEMBUKAAN DENGAN
BATANG TUBUH UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi hubungan langsung
bersifat kausal organik dengan batang tubuh UUD 1945,karena
dalam pembukaan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
Pembukaan memuat dasar falsafat negara dan UUD
merupakan arti kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
Makna yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 :
Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuk
negara.
Merupakan ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara
Indonesia terwujud (Alinea IV).
*
HUBUNGAN MASING-MASING ALINEA
DENGAN BATANG TUBUH UUD45
Alinea 1,2,3, merupakan pernyataan yang
tidak mempunyai hubungan kausal organik
dengan batang tubuh
*
PENGERTIAN HUKUM DASAR
HUKUM Mengikat
Isinya Norma-norma/Ketentuan
Dasar Merupakan Sumber hukum
Alat Kontrol
TERTULIS Undang-undang dasar
Ditetapkan/disahkan
TIDAK TERTULIS Timbul dalam praktek
ketatanegaraan (Konvensi)
Tidak boleh bertentang dengan
UUD pelengkap UUD
51
KONVENSI
->Konvensi adalah Hukum dasar yang tidak tertulis yang timbul dan
terpelihara dalam praktek kenegaraan.
->Konvensi tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
->Konvensi merupakan aturan pelengkap/mengisi kekosongan yang timbul
dari praktek kenegraan.
Contoh :
->Pidato kenegaraan setiap menjelang peringatan tanggal 17 Agustus
didalam sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
->Pidato pertanggunjawaban presiden setiap akhir masa jabatannya
->Pidato Presiden setiap Awal penetapan tahun anggaran baru/RAPBN.pada
bulan Januari.
52
KONSTITUSI
Konstitusi adalah semua ketentuan-ketentua yang
mengatur ketatanegaraan suatu negara.
Undang-undang dasar adalah suatu undang-undang
yang tertulis yang merupakan dasar pokok dari pada
ketatanegaraan suatu negara.
Pengertian Konstitusi :
-Lebih luas dari pada UUD atau
- Sama dengan pengertian UUD
UUD hanya meliputi konstitusi tertulis selain itu
terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup
dalam UUD
53
HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN PERUBAHAN
UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
DASAR PEMIKIRAN
TUNTUTAN REFORMASI SEBELUM PERUBAHAN PERUBAHAN TUJUAN PERUBAHAN
54
BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN
( Pasal 1)
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD ***)
UUD 1945
BPK MA
Presiden/ DPR MPR DPD MK
Wakil
KPU Bank Presiden Badan- KY
sentral badan
Kementerian lain yang
Negara fungsinya
Dewan berkaitan
pertimbangan dengan
TNI / POLRI kekuasaan
kehakiman
PUSAT
------------------------------------------------------------------------------
------
Perwakilan BPK PEMDA PROVINSI Lingkungan DAERAH
Provinsi Peradilan
KPD DPRD
Umum
Agama
PEMDA KAB/KOTA
Militer
KPD DPRD
TUN 56
LEMBAGA LEMBAGA YANG MEMEGANG KEKUASAAN
MENURUT UUD
DPR PRESIDEN MK MA
57
BAB II MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
ANGGOTA ANGGOTA
DPR MPR DPD
dipilih melalui dipilih melalui
PEMILU
Pasal 2 (1)**** PEMILU
WEWENANG
1. Mengubah dan menetapkan Undang 5.Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
dan Pasal 37****] ; Yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Partai politik yang pasangan calon Presiden
Presiden [Pasal 3 ayat (2)***/****] ; dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan umum
Memberhentikan Presiden dan/atau sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya,
Wakil Presiden dalam masa jabatannya jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat,
menurutUndang Undang Dasar berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
[Pasal 3 ayat (3)***/****] ; melakukan kewajibannya dalam masa
Memilih Wakil Presiden dari dua calon Jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****]
yangdiusulkan oleh Presiden dalam hal
terjadi kekosongan Wakil Presiden
[Pasal 8 ayat (2)***] ;
58
BAB III KEKUASAAN PEMERINTAHAN
NEGARA
Presiden / Wakil Presiden
59
WEWENANG, KEWAJIBAN, HAK
Antara lain :
Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)*] ;
Berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*] ;
Menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*] ;
Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya
serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [Pasal 9 (1)*] ;
Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU (Pasal 10) ;dng persetujuan DPR
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain [Pasal 11 (1)****] ;
Membuat perjanjian internasional lainnya..dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***] ;
Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12) ;
Mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*] ;
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*] ;
Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*] ;
Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*] ;
Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)* ;
Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada Presiden (Pasal 16)**** ;
Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*] ;
Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta
pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*] ;
Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang
memaksa [Pasal 22 (1}] ;
Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD [Pasal 23 (2)***] ;
Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD [Pasal 23F (1)***] ;
Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A
(3)***] ;
Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24b (3)***] ;
Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hak
konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
*
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
dalam satu pasangan secara langsung
oleh rakyat
MPR
KPU
1. Presiden & Wakil
Presiden dipilih 4. memperoleh
dalam satu jumlah suara
pasangan secara Calon >50 % dalam
langsung oleh Presiden pemilu dengan
rakyat 3. PEMILU Presiden /
bersumpah di
Dan sedikitnya 20 % di
[Pasal 9 (1)*]
memangku
5. melantik
[Pasal 3 (2)
[Pasal 6A (1)***] Wapres
hadapan
Wapres
sebelum
setiap Prov yang
jabatan,
***/****]
tersebar di lebih
dari jml Prov.
2. diusulkan sebelum [Pasal 6A (3)***]
pemilu Presiden dan
[Pasal 6A (2)***] Wakil Presiden
memegang
jabatan selama
4a. dalam hal tidak ada lima tahun &
pasangan calon terpilih, sesudahnya
Parpol / Gab. Parpol dapat dipilih
Peserta Pemilu dua pasangan calon yang
mendapat suara terbanyak kembali dalam
1 dan 2 dalam pemilu dipilih jabatan yang
oleh rakyat secara langsung sama, hanya
dan yang memperoleh suara untuk satu kali
RAKYAT terbanyak dilantik masa jabatan.
[Pasal 6A (4)****] (Pasal 7*)
*
Pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden
Presiden
dan/atau Wakil
Pasal 7B (3) Pasal 7A Presiden
Usul
diberhentikan
diterima
MK DPR MPR
Pasal 7B (6)
Usul tidak
Pasal 7B (7)
diterima
Presiden
Pasal 7B (4) Pasal 7B (5)
dan/atau Wakil
Presiden terus
menjabat
*
DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal
7A***) ;
Usul tersebut dapat diajukan dengan terlebih dahulu mengajukan
permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat
DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran
hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)***] ;
Pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal
7B (2)] ;
Pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang
dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***] ;
MK.Wajib memeriksa ; mengadili dan memutus paling lama 90 hari setelah
permintaan diterima [Pasal 7B (4)] ;
Bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi
memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk
meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal7B (5)] ;
MPR.Wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling
lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***] ;
Keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi
kesempatan menyampaikan penjelasan [Pasal 7B (7)***] .
*
Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta
negara lain, pemberian grasi dan rehabilitasi,
pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi gelar
dan tanda jasa
DPR
5. grasi &
6. pertimbangan
rehabilitasi Presiden
[Pasal 14 (1)*]
1. Mengangkat 2. Pertimbangan
Duta & Konsul Duta
[Pasal 13 (1)] [Pasal 13 (2)*]
7. amnesti &
MA abolisi
[Pasal 14 (2)*]
3. menerima
penempatan
4. pertimbangan
duta negara lain
[Pasal 13 (3)*]
8. pertimbangan
1. Memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD
[Pasal 4 (1)]
4. dibantu
menteri negara [Pasal 17 (1)]
2. dalam melakukan
yang diangkat dan kewajiban dibantu oleh
diberhentikan oleh Presiden
PRESIDEN satu orang Wapres
[Pasal 17 (2)*] [Pasal 4 (2)]
#) DPA dihapus
*
BAB VI PEMERINTAHAN
DAERAH
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang
[Pasal 18 (1)**]
Gubernur,
Anggota DPRD
Bupati, Walikota PEMERINTAHAN DAERAH
dipilih melalui
dipilih secara
pemilu
demokratis Kepala Pemerintahan Daerah DPRD
[Pasal 18 (3)**]
[Pasal 18 (4)**]
Mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
[Pasal 18 (2)**]
*
Hubungan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten,
dan kota,atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**]
*
BAB VII DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT
Anggota DPR
dapat
Anggota DPR diberhentikan dari
dipilih melalui DPR jabatannya, yang
pemilihan umum syarat-syarat dan
[Pasal 19 (1)**] tata caranya diatur
dalam UU
(Pasal 22B**)
*
Pembentukan
UU
TIDAK 4a.
Tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan masa itu
[Pasal 20 (3)*]
1a. Memegang kekuasaan
membentuk UU [Pasal 20 (1)*] 4. 4b.
persetujuan YA Mengesahkan
anggota berhak mengajukan
usul RUU (Pasal 21*)
bersama [Pasal 20 )4)*]
4c.
DPR Dalam hal RUU
3. tidak disahkan
PRESIDEN dalam waktu
RUU 30 hari,
RUU tersebut sah
menjadi UU
dan wajib
Dibahas bersama diundangkan
[Pasal 20 (2)*]
DPD 2.
[Pasal 20 (5)**]
Ikut
membahas
*
Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-
Undang
3b.
Harus dicabut
1. [Pasal 22 (3)]
Dalam hal ikhwal kegentingan
yang memaksa, berhak menetapkan
peraturan pemerintah
sebagai pengganti undang-undang TIDAK
[Pasal 22 (1)]
3. 3a.
DPR YA Menjadi UU
persetujuan
PRESIDEN
2.
Peraturan pemerintah
pengganti UU itu harus
mendapat persetujuan
[Pasal 22 (2)]
*
BAB VIIA DEWAN PERWAKILAN
DAERAH
Anggota DPD dipilih dari Anggota DPD
setiap provinsi melalui Pemilu. dapat diberhentikan
Anggota DPD dari setiap dari jabatannya,
provinsi jumlahnya sama DPD yang syarat-syarat
dan jumlah seluruh anggota dan tata caranya
DPD itu tidak lebih diatur dalam
1/3 jumlah anggota DPR : undang-undang
[Pasal 22C (1)*** dan (2)***] [Pasal 22D (4)***]
WEWENANG
1. Dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***] ;
2. Ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***] ;
3. Memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama, dan RAPBN
[Pasal 22D (2)***] ;
1. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***] ;
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***]
*
Pembentukan UU
Tertentu
UU
tertentu
4a.
Tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan masa itu TIDAK
{Pasal 20 (3)*]
4b.
4. Mengesahkan
persetujuan [Pasal 20 )4)*]
YA
1. bersama
Dapat mengajukan
[Pasal 22D (1)***] 4c.
Dalam hal RUU
RUU tidak disahkan
tertentu 3. dalam waktu
Membahas PRESIDEN 30 hari,
DPD DPR
bersama RUU tersebut sah
menjadi UU
dan wajib
2. diundangkan
Membahas RUU [Pasal 20 (5)**]
tertentu
[Pasal 22D (2)***]
*
BAB VIIB PEMILIHAN UMUM
PEMILU
2.
Luber, jurdil setiap 5 tahun
[Pasal 22E (1)***]
Untuk memilih
[Pasal 22E (2)***]
1.
Diselenggarakan oleh
komisi pemilihan
umum Presiden / Anggota Anggota Anggota
yang bersifat Wapres DPR DPRD DPD
nasional, tetap,
dan mandiri
[Pasal 22E (5)***]
3.
Dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat 5.
4.
[Pasal 6A (1)***] Peserta dari
Peserta dari
Diusulkan oleh parpol atau Perseorangan
Angg Partai Politik
gabungan parpol peserta pemilu [Pasal 22E (4)***]
[Pasal 22E (3)***]
[Pasal 6A (2)***]
*
BAB VIII HAL KEUANGAN
Penyusunan
APBN
1.
Mengajukan
[Pasal 23 (2)***]
RAPBN
2.
Memberi
Pertimbangan
[Pasal 23 (2)***]
DPD
PRESIDEN DPR
TIDAK
4b.
3. 4a. Pemerintah
Membahas Pemerintah Menjalankan
Bersama 4. menjalankan
[Pasal 23 (2)***] persetujuan YA APBN
DPR APBN
RAPBN
Tahun lalu
[Pasal 23 (3)***]
*
Bank Sentral
BANK SENTRAL
Pasal 23D ****
*
bAB VIII A BADAN PEMERIKSA
KEUANgan
Keanggotaan, Tugas dan Wewenang
Menyerahkan hasil
Anggota dipilih oleh DPR pemeriksaan
dengan memperhatikan keuangan negara
kepada DPR, DPD,
pertimbangan DPD dan
diresmikan oleh Presiden
BPK dan DPRD sesuai
[Pasal 23F (1)***] dengan kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]
*
Pemeriksaan Keuangan Negara
BPK
2.
Hasil pemeriksaan
diserahkan
1. [Pasal 23E (2)***]
Memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara
[Pasal 23E (1)***]
3.
Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga
perwakilan dan/atau badan sesuai dengan
undang-undang[Pasal 23E (3)***]
*
Pemilihan Anggota BPK
[Pasal 23F (1)***]
*
BAB IX KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung
MILITER
TUN
1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang
Pasal 24A (1)***] ;
2. Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
3. Memberikan pertimbangan dalam hal Prsiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
*
Mahkamah Konstitusi
1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
2. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden
dan/atau Wapres menurut UUD [Pasal 24C (2)***]
*
Komisi Yudisial
WEWENANG
*
BAB IX A WILAYAH NEGARA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang
(Pasal 25A)
*
BAB X WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
*
BAB: X A HAK ASASI MANUSIA
Berkewajiban menghargai hak Mempertahankan Membentuk keluarga, keturunan dan
orang dan pihak lain serta hidup dan kehidupan perlindungan anak dari kekerasan dan
tunduk kepada pembatasan ( Pasal 28A )** diskriminasi (Pasal 28B)**
UU (Pasal 28J)**
AGAMA
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
[Pasal 29 (1)]
*
BABXII PERTAHANAN DAN KEAMANAN
NEGARA
*
BABXIII PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang [Pasal 31 (3)****]
*
BABXIV PEREKONOMIAN NASIONAL DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Cabang-cabang produksi yang Bumi dan air dan kekayaan alam yang
penting bagi negara dan menguasai terkandung di dalamnya dikuasai oleh
hajat hidup orang banyak dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-
oleh negara [Pasal 33 (2)] besarnya kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)]
*
BAB:XV BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG
NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN
ATRIBUT KENEGARAAN
*
BABXVI PERUBAHAN UNDANG-
UNDANG DASAR
*
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku
selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini
****)
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini ****)
Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus
2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh
Mahkamah Agung ****)
*
ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat untukdiambil putusan pada Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003****)
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)
*
BUDAYA PERGURUAN TINGGI UPN :
1. TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
Mempunyai 3 tugas pokok
*
c. Pengapdian masyarakat yaitu
suatu kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya
memberikan sumbang sih demi kemajuan masyarakat. Disamping itu
bebagai informasi sumbangan masukan pemikiran dan lain-lkain,di
masyarakat dapat diperoleh untuk kepentingan perguruan tinggi
yang bersangkutam dan masyarakat, keadaan ini menujukan
hubungan yang erat antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
2. Budaya Akademik.
Terdapat sejumlah ciri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik.
Ilmiah inilah yang harus dikembangan dan merupakan budaya dari
suatu masyarakat akademik :
a. Pengajar(dosen). Kegiatan pendidikan dan pengajaranlah
yang menjadi kehidupan perguruan tinggi.
b. Mahasiswa. Mahasiswa merupakan unsur utama perguruan
tinggi yang menjadi dasar diperlukannya perguruan tinggi
c. Pelayanan administrasi dan tehnisi. Pelayanan amat
diperlukan dalam untuk keberhasilan dalam program pendidikan.
d.Sarana&Prasarana pendidikan serta faktor
lingkungan yang yaman.
*
3. BUDAYA MASYARAKAT AKADEMIK
1. KRITIS
2. KREATIF
3. OBYEKTIF
4. ANALISIS
5. KONSTRUKTIF
6. DINAMIS
7. DIALOGIS
8. MENERIMA KRITIK
9. BEBAS DARI PRASANGKA
10. MENGHARGAI PRESTASI ILMIAH
11. MENGHARGAI WAKTU
12. MEMILIKI DAN MENJUNJUNG TINGGI KEGIATAN ILMIAH
13. BERORIENTASI KE MASA DEPAN
14. KESEJAWATAN / KEMITRAANMENGHARGAI TRADISI
ALMAMATER SEBAGAI SUATU TANGGUNG JAWAB MORAL
MASYARAKAT INTELEKTUAL AKADEMIK
*
4. Kampus sebagai Moral Force, pengembangan
Hukum & HAM
a. Kampus sebagai Moral Force
Penyelenggaran pendidikan berpijak pada perangkat kopetensi :
1). Kopetensi Pribadi :yang tangguh,adaptif & komunikatif.
2).Kopetensi intelektual: kemampuan akademik & keunggulan
analisis serta kemampuan pengambilan keputusan.
3).Kopetensi Ketrampilan Produktif: keunggulan produktif &
profesional.
b.Pengembangan Hukum.
Mengembangkan budaya hukum dengan maksud terciptanya
ketentraman, ketertiban,dan tegaknya supremasi hukum yang
berintikan kejujuran ,kebenaran dan keadilan.
c. Pengembangan HAM.
Untuk meningkatkan dan memantapkan menempatkan manusia
pada keluhuran harkat dan martabatnya, baik selaku makluk
pribadi maupun sebagai makluk sosial, berdasarkan nilai agama
dan keluhuran nilai budaya bangsa.
Pelaksanaan HAM melalui penegakan hukum dan peningkatan
kesadaran hukum bagi seluruh masyarakat kampus.
*
5. AKTUALISASI PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN KAMPUS
*
TRIMA KASIH ATAS PERHATIANYA