You are on page 1of 36

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Dr. I Gusti Putu Wiadnyana, MPH


Bag. IKK-IKP FKIK Unwar
Sistem KesehatanNasional
Kepmenkes RI No: 374/MENKES/SK/V/2009

RPJPK 2005-2025 dan SKN dokumen


Kebijakan Pembangunan Kesehatan sebagai
acuan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan
LATAR BELAKANG
Tujuan nasional Bangsa Indonesia tertera dalam
dalam Pembukaan UUD 1945
diselenggarakan melalui pembangunan nasional
UUD 1945 sebagai landasan SKN
Perubahan lingkungan strategis:
UU 32/2004 Pemerintah Daerah,
UU 33/2004 Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemda,
UU 25/2004 Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN),
UU 17/2007 RPJPN 2005-2025, dan upaya
percepatan MDGs
MAKSUD DAN KEGUNAAN

Penyusunan SKN 2009 dimaksudkan untuk


menyesuaikan SKN 2004 dengan berbagai
perubahan dan tantangan eksternal dan
internal, agar dapat dipergunakan sebagai
landasan, arah, dan pedoman
penyelenggaraan pembangunan kesehatan
baik oleh masyarakat, swasta maupun oleh
pemerintah (pusat, provinsi, kab/kota) serta
pihak-pihak terkait lainnya
SKN disusun dengan memperhatikan
pendekatan revitalisasi PHC
yang meliputi:
Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan
merata,
Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak
pada rakyat,
Kebijakan pembangunan kesehatan, dan
Kepemimpinan.
Pendekatan pelayanan kesehatan primer secara
global telah diakui sebagai pendekatan yang
tepat dalam mencapai kesehatan bagi semua
dengan mempertimbangkan kebijakan
kesehatan yang responsif gender.
PRINSIP DASAR SKN

Hak asasi manusia


Adil dan merata
Pemberdayaan dan kemandirian
masyarakat
Kemitraan
Pengutamaan & manfaat
Tata penyelenggaraan yg baik
TUJUAN SKN

Adalah: terselenggaranya pembangunan


kesehatan oleh semua potensi bangsa,
baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil-
guna dan berdaya-guna, sehingga
tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya
KEDUDUKAN SKN

Sistem Ketahanan Nasional Supra


Sistem SKN
SKN terhadap Sistem Nasional Lain
SKN terhadap Sistem Kesehatan Daerah
SKN terhadap Sistem Kemasyarakatan
dan Swasta
SUBSISTEM SKN

1. Subsistem Upaya Kesehatan


2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4. Subsistem Obat dan Perbekalan
Kesehatan
5. Subsistem Manajemen Kesehatan
6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
POLA PIKIR SKN

INPUT - PROSES - OUTPUT

UPAYA
SDM KESEHATAN

SARANA
TUJUAN
DANA PEMBERDAYAAN BANGKES
MASY

MANAJEMEN
KESEHATAN
CARA PENYELENGGARAAN SISTEM
KESEHATAN NASIONAL
A. SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

B. SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

C. SUBSISTEM SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN

D. SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN


MAKANAN MINUMAN

E. SUBSISTEM MANAJEMEN DAN INFORMASI KESEHATAN

F. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


1. SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
Tingkat Rumah Tangga
Tingkat Komunitas
Pelayanan Kes. Tingkat /Strata 1 Pem/Swasta/
Pelayanan Kes. Tingkat /Strata 2 Perorangan

Pelayanan Kes. Tingkat /Strata 3


Contoh : UPAYA KES
Rumah tangga - ibu
UKBM - Posyandu dll
Strata-1
Pemerintah :
Puskesmas (UKP, UKM)
Pos-2 Kesehatan
Swasta
Praktik-2 Nakes, Klinik
Apotek, Lab, toko obat, Optik, dll
Strata 2
Pem: RS C & B / RS Khusus
Swasta: RS, Praktik Nakes Spes Kons

Apotek, Lab, Optik, T Obt


Strata-3
Pem: RS Kelas A / RS Khusus
2. SUBSISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN

PRINSIP
1. Jumlah dana kesehatan harus cukup dan dikelola
secara berdaya-guna, adil dan berkelanjutan,
didukung oleh transparansi dan akuntabilitas.
2. Dana pemerintah untuk pembiayaan UKM dan
UKP bagi masy rentan dan keluarga miskin.
3. Dana masy diarahkan untuk pembiayaan UKP yg
terorganisir, adil, berhasil-guna dan berdaya-
guna melalui JPK
PRINSIP

4. Pemberdayaan masy dalam pembiayaan


kesehatan melalui penghimpunan dana
sosial atau memanfaatkan dana masyarakat
yg telah terhimpun
5. Pada dasarnya penggalian, pengalokasian
dan pembelanjaan pembiayaan kesehatan
di daerah merupakan tanggung jawab
pemerintah daerah.
3. SUBSISTEM SUMBERDAYA MANUSIA
KESEHATAN
Perencanaan
Jenis
UKM
Derajat kes.Masy yg setinggi-tingginya
Diklat SDM Kes
Jumlah
UKP
Kualifikasi
Dayaguna
PRINSIP
Pengadaan tenaga kesehatan mencakup jumlah,
jenis dan kualifikasi Nakes disesuaikan dg
kebutuhan dan dinamika pasar
Pendayagunaan Nakes memperhatikan asas
pemerataan pelayanan kesehatan serta
kesejahteraan dan keadilan
Pembinaan Nakes diarahkan pdpenguasaan
IPTEK serta pembentukan moral dan akhlak
sesuai dg ajaran agama dan etika profesi
Pengembangan karir dilaksanakan secara
objektif, transparan, berdasarkan prestasikerja
dan disesuaikan kebutuhanpembangunan
kesehatan secara nasional
4. SUBSISTEM OBAT & PERBEKALAN
KESEHATAN
Jaminan Ketersediaan
JENIS
JUMLAH
UKM
Derajat kes.Masy yg setinggi-tingginya
Jaminan Pemerataan

UKP
OBAT & PERBKLN KES
Jaminan Mutu

TRAD
PRINSIP
Tidak boleh diperlakukan sebagai komoditas ekonomi

Penetapan harganya dikendalikan oleh pemerintah

Tida dipromosikan secara berlebihan dan menyesatkan

Peredaran serta pemanfaatannya tidak bertentangan


dengan hukum, etika dan moral

Mengutamakan obat esensial generik bermutu didukung


pengembangan industri bahan baku
PRINSIP Lanjutan..

Optimalisasi industri nasional dengan


memperhatikan keragaman produk dan
keunggulan daya saing.
Disesuaikan standar formularium obat
rumah sakit dan mengacu DOEN
Diselenggarakan secara rasional dengan
memperhatikan aspek mutu, manfaat,
harga, kemudahan diakses serta keamanan.
PRINSIP Lanjutan..
Pengembangan dan peningkatan obat
tradisional yg bermutu tinggi, aman,
memiliki khasiat nyata dan teruji secara
ilmiah.
Pengamanan diselenggarakan dari tahap
produksi, distribusi dan pemanfaatan
Kebijaksanaan Obat Nasional ditetapkan
oleh pemerintah bersama pihak terkait
lainnya.
5. SUBSISTEM MANAJEMEN
KESEHATAN
PRINSIP
Berpedoman pd desentralisasi, dekon & tugas
pembngn dlm wadah NKRI
Perlu dukungan kejelasan hubungan admin dg
sektor lain serta antar unit kesehatan di
berbagai jenjang
Koordinasi yg jelas dg sektor lain serta antar unit
kes dlm jenjang yg sama
Adanya kejelasan kewenangan, tugas &tanggung
jawab antar unit kes
Administrasi Kesehatan
6. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PRINSIP
Berbasis masyarakat
Pemberdayaan dlm voice dan choise
Peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masy.
Kemitraan dng semangat gotong royong
Pemerintah bersikap terbuka, bertanggung
jawab dan tanggap
Sistem Kesehatan Daerah
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 , Pasal
14 ayat (3) tentang Pemerintahan Daerah;
PP. Republik Indonesia No 38 Th 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Otonomi daerah
Adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi
pemerintahan yang menjadi hak dan
kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan
pemerintahan untuk mengatur dan mengurus
fungsi-fungsi tersebut yang menjadi
kewenangannya dalam rangka melindungi,
melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan masyarakat
Kebijakan nasional adalah serangkaian aturan
yang dapat berupa norma, standar, prosedur
dan/atau kriteria yang ditetapkan
Pemerintah sebagai pedoman
penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Urusan pemerintahan terdiri atas
31 bidang urusan meliputi
a.pendidikan; r. kepemudaan dan olah raga;
b. kesehatan; s. kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
c. pekerjaan umum; t. otonomi daerah, pemerintahan umum,
d. perumahan; administrasikeuangan daerah, perangkat
daerah, kepegawaian,dan persandian;
e. penataan ruang;
u. pemberdayaan masyarakat dan desa;
f. perencanaan pembangunan;
v. statistik;
g. perhubungan;
w. kearsipan;
h. lingkungan hidup;
x. perpustakaan;
i. pertanahan;
y. komunikasi dan informatika;
j. kependudukan dan catatan sipil;
z. pertanian dan ketahanan pangan;
k. pemberdayaan pr & perlindungan anak;
aa. kehutanan;
l. klg berencana dan keluarga sejahtera;
bb. energi dan sumber daya mineral;
m. sosial;
cc. kelautan dan perikanan;
n. ketenagakerjaan & ketransmigrasian;
o. koperasi dan usaha kecil dan menengah;
p. penanaman modal;
q. kebudayaan dan pariwisata;
SKN UU RI tentang Kesehatan
UU No. 23/1992
Paradigma sakit
UU No. 36/2009
Paradigma sehat
Memperhatikan UU tentang Otonomi
Memperhatikan perubahan teknologi
Upaya Kesehatan Diselenggarakan Mll Kegiatan
(UU RI 36/2009) pasal 48
a. Pelayanan kesehatan. k. Kes. Gigi dan mulut.
b.Yankes tradisional. l. Penanggulangan
c. Peningkatan kes dan gangguan penglihatan
pencegahan penyakit.
dan ggn pendengaran.
d. Penyembuhan penyakit dan
pemulihan kes. m.Kesehatan matra.
e. Kes.reproduksi. n. Pengamanan &
f. Keluarga berencana. penggunaan sediaan
g. Kesehatan sekolah. farmasi & alat kes.
h. Kesehatan olah raga o. Pengamanan ma-mi.
i.Yankes pd bencana p. Pengamn zat adiktif.
j. Pelayanan darah. q. Bedah mayat
Sistem Kesehatan Daerah
1. Upaya Kesehatan (promosi, pencegahan,
pelayanan)
2. Pembiayaan Kesehatan (dukungan bagi
masy/klg miskin)
3. Sumber Daya Manusia Kesehatan
(pemerataan)
4. Obat dan Perbekalan Kesehatan
5. Manajemen Kesehatan (P1,P2,P3)
6. Pemberdayaan Masyarakat (UKBM)
Contoh beberapa pedoman
Permenkes no.228/Menkes/SK/III/2002 Tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan
Minimal rumah Sakit yang wajib dilaksanakan
daerah.

Peraturan pemerintah tentang tenaga kesehatan


nomor 32 tahun 1996: sbb
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
Sarana kesehatan adalah tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Jenis tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan terdiri dari:
Tenaga medis : Dr. Drg
Tenaga keperawatan: Perawat, Bidan
Tenaga farmasi: Apt, As.apt, Analis F
Tenaga kesehatan masyarakat: Epidemiolog,
Entomolog, Sanitarian
Tenaga gizi: Nutrisionis, Dietisien
Tenaga ketrampilan fisik: Fisioterapis,
Okupaterapis, Terapi wicara
Tenaga keteknisian medis: Radiografer, Teknisi gigi,
Refraksionis, Otorik prosteik, Perekam medik,
Teknisi tranfusi, Teknisi elektromedik
DAFTAR PUSTAKA
UUD RI 1945
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Visi
Pembangunan Kesehatan: Indonesia Sehat
2010. http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.h
tml (13 .Mei 2008)
Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (13 Oktober 2009)
Sistem Kesehatan Nasional, Kepmenkes RI No:
374/MENKES/SK/V/2009
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 , tentang
Pemerintahan Daerah
Terima Kasih

You might also like