You are on page 1of 9

Irine Ardensa Audira

J 520110032
Digunakan untuk mixed dentition
Digunakan untuk mengevaluasi jumlah ruang
yang tersedia dalam lengkung rahang untuk
erupsi C dan P
Memprediksi CP1P2 berdasarkan jumlah 4
Insisivus bawah
Ukur lebar mesiodistal gigi 12-22 RB
Tentukan jumlah ruang yang diperlukan kalau
gigi tersebut diatur dalam susunan yang baik
Ukur ruang yang tersisa sebelah distal gigi 2
sampai tepi mesial gigi 6 (untuk erupsi gigi
345)
Bandingkan dengan tabel apakah ada
kelebihan ruang, kekurangan ruang, tidak
ada sisa ruang
Untuk mengetahui ketersediaan ruang untuk
gigi permanen C,P1,P2
Ukur lebar mesiodistal gigi C,P1,P2 pada foto
rontgen.
Koreksi dengan metode Huckaba
(y)(x1)
x = -------------
(y1)
x = gigi permanen yg dicari
y = besar gigi desidui diukur pd model studi
y1=besar gigi desidui diukur pd ro foto
x1=besar gigi permanen diukur pd ro foto
Jumlahkanmesiodistal gigi c,m1,m2 lalu
bandingkan dengan pengukuran rontgen
C,P1,P2.
Digunakanuntuk mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan ke arah lateral di regio
interpremolar pertama dan intermolar
pertama

Jarak P1-P1 : (jumlah 4 I atas x 100) / 80

Jarak M1-M1 : (jumlah 4 I atas x 100) / 64


Mirip dengan metode Pont
Pengukuran menggunakan alat orthocross
Alat diletakkan paada permukaan oklusal gigi
dengan posisi garis melintang tepat pada titik
P1 kanan dan kiri Pont (titik terdistal cekung
mesial)
Penunjuk basal rahang didekatkan sampai
menempel pada tepi terdepan basis
alveolaris setinggi apeks gigi I central.
Penuntuk ditarik pelan-pelan ke posterior
setinggi permukaan labial gigi I central atas.
Indeks premolar : lebar inter P1/ mesiodistal
M1-M1 x 100%
Indeks fossa canina : lebar interfossa canina
/ lebar mesiodistal M1-M1 x 100%.
Lebar interpremolar P1 setidaknya 43%
ukuran mesiodistal M1-M1
Lebar interfossa canina setikurangnya 44%
lebar mesiodistal gigi anterior-M1, kurang dr
375 merupakan indikasi pencabutan

You might also like