Professional Documents
Culture Documents
Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat
lain, seperti dari stasiun pembangkit ke substation (gardu induk).
Macam-macam Gangguan pada Transmisi
Lightning Strikes
Animal Spannig two lines
Equipment failure
Human Error
Macam-Macam Peralatan
Proteksi Transmisi Tenaga
Listrik
1. Relay Jarak
2. Relay Arus Lebih
3. Relay Hubung Tanah
4. Relay Diferensial
Distance Relay/Relay Jarak
Relai jarak atau distance relay digunakan sebagai pengaman utama (main
protection) pada Suatu sistem transmisi, baik SUTT maupun SUTET, dan
sebagai cadangan atau backup untuk seksi didepan.
Relai jarak bekerja dengan mengukur besaran impedansi (Z), dan
transmisi dibagi menjadi beberapa daerah cakupan pengamanan yaitu
Zone-1, Zone-2, dan Zone-3, serta dilengkapi juga dengan teleproteksi
(TP) sebagai upaya agar proteksi bekerja selalu cepat dan selektif didalam
daerah pengamanannya.
Prinsip Kerja Relay Jarak
Relai jarak membaca impedansi suatu trasmisi dengan mengukur tegangan dan arus
pada jalur transmisi tersebut, seperti pada rumus :
Zf=Vf/If
Dimana:
Zf = Impedansi (ohm)
Vf = Tegangan (Volt)
If = Arus gangguan
Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur dengan
impedansi setting, dengan ketentuan:
a. Bila harga impedansi ganguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai maka relai akan trip.
b. Bila harga impedansi ganguan lebih besar daripada impedansi setting relai maka relai akan
tidak trip
Diagram Relay Jarak
DISTANCE RELAY
Jika tidak terdapat teleproteksi maka relai ini berupa step distance
saja.
SETTING DISTANCE RELAY
Zone 1
Karena adanya kesalahan pengukuran jarak akibat
kesalahan CT, PT dan relainya sendiri, tidak mungkin
menset relai sampai ujung saluran yang diamankan, yang
lazim disebut Zone 1.
A Zone 1= 80%
B
ZAB
F F
21 21
Zone - 1 = 80% x ZAB
Lanjutan
Zone 2
Untuk mengamankan sisa yang tidak diamankan Zone 1,
diaman- kan oleh Zone 2 dengan perlambatan waktu.
A B C
Zone 1= 80%
ZAB
F F
21 21
Zone 3
A B C D
Zone 1= 80%
ZAB
F F
21 21
X
ZL
1. Karakteristik mho
Ciri-ciri :
1. Titik pusatnya bergeser sehingga
mempunyai sifat directional.
Z1 Z2 Z3 2. Mempunyai keterbatasan untuk
R mengantisipasi gangguan tanah high
resistance.
3. Untuk SUTT yang panjang dipilih
X ZL
Zone-3 dengan karakteristik Mho
lensa geser.
Video karakteristik Mho
Z3
2. Karakteristik Quadrilateral
Z2
1. Ciri-ciri :Karateristik quadrilateral
Z1
R merupakan kombinasi dari 3
macam komponen yaitu:
reactance, berarah dan resistif.
2. Dengan seting jangkauan resistif
cukup besar maka karakteristik
relai quadrilateral dapat
mengantisipasi gangguan tanah
dengan tahanan tinggi.
3. Umumnya kecepatan relai lebih
lambat dari jenis mho.
RELAY DIFFERENTIAL
Daerah pengamanan
I1 I2
Saluran distribusi/transmisi
CT1 CT2
Lanjutan
I1 I2
I1 = I2
Daerah pengamanan
I1 I2
CT1 CT2
Relay Arus Lebih
Relay arus lebih adalah relay yang bekerja terhadap arus lebih, ia akan
bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai settingnya (I set).
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja
Gambar 2.
Karakteristik Relay
Arus Lebih Waktu
Tertentu (Definite
Time Relay).
Relay arus lebih waktu
terbalik
Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari
besarnya arus secara terbalik (inverse time), makin besar arus makin
kecil waktu tundanya. Karakteristik ini bermacam-macam dan setiap
pabrik dapat membuat karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik
waktunya dibedakan dalam tiga kelompok :
Standar invers
Very inverse
Extreemely inverse