You are on page 1of 26

PENGAMAN TRANSMISI

-Naufal Anindito (0416040013)


-Yudho Adjie Subekti (0416040019)
-David Lukito Adji (0416040028)
-Ridho Primawan M.N (0416040032)
Pengertian Transmisi

Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat
lain, seperti dari stasiun pembangkit ke substation (gardu induk).
Macam-macam Gangguan pada Transmisi

Lightning Strikes
Animal Spannig two lines
Equipment failure
Human Error
Macam-Macam Peralatan
Proteksi Transmisi Tenaga
Listrik
1. Relay Jarak
2. Relay Arus Lebih
3. Relay Hubung Tanah
4. Relay Diferensial
Distance Relay/Relay Jarak

Relai jarak atau distance relay digunakan sebagai pengaman utama (main
protection) pada Suatu sistem transmisi, baik SUTT maupun SUTET, dan
sebagai cadangan atau backup untuk seksi didepan.
Relai jarak bekerja dengan mengukur besaran impedansi (Z), dan
transmisi dibagi menjadi beberapa daerah cakupan pengamanan yaitu
Zone-1, Zone-2, dan Zone-3, serta dilengkapi juga dengan teleproteksi
(TP) sebagai upaya agar proteksi bekerja selalu cepat dan selektif didalam
daerah pengamanannya.
Prinsip Kerja Relay Jarak

Relai jarak membaca impedansi suatu trasmisi dengan mengukur tegangan dan arus
pada jalur transmisi tersebut, seperti pada rumus :

Zf=Vf/If

Dimana:
Zf = Impedansi (ohm)
Vf = Tegangan (Volt)
If = Arus gangguan
Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur dengan
impedansi setting, dengan ketentuan:

a. Bila harga impedansi ganguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai maka relai akan trip.

b. Bila harga impedansi ganguan lebih besar daripada impedansi setting relai maka relai akan
tidak trip
Diagram Relay Jarak
DISTANCE RELAY

Relai penghantar yang prinsip kerjanya berdasarkan pengukuran


impedansi penghantar.

Relai ini mempunyai ketergantungan terhadap besarnya SIR dan


keterbatasan sensitivitas untuk gangguan satu fasa ke tanah.

Relai ini mempunyai beberapa karaktristik seperti mho,


quadralateral, reaktans, adaptive mho dll.

Sebagai unit proteksi relai ini dilengkapi dengan pola teleproteksi


seperti putt, pott dan blocking.

Jika tidak terdapat teleproteksi maka relai ini berupa step distance
saja.
SETTING DISTANCE RELAY

Dapat menentukan arah letak gangguan


1. Gangguan didepan relai harus bekerja
2. Gangguan dibelakang relai tidak boleh bekerja

Dapat menentukan letak gangguan


1. Gangguan di dalam daerahnya relai harus bekerja

2. Gangguan diluar derahnya relai tidak boleh bekerja

Beban maksimum tidak boleh masuk jangkauan relai

Dapat membedakan gangguan dan ayunan daya


SETTING RELAY JARAK

Zone 1
Karena adanya kesalahan pengukuran jarak akibat
kesalahan CT, PT dan relainya sendiri, tidak mungkin
menset relai sampai ujung saluran yang diamankan, yang
lazim disebut Zone 1.

A Zone 1= 80%
B
ZAB

F F
21 21
Zone - 1 = 80% x ZAB
Lanjutan

Zone 2
Untuk mengamankan sisa yang tidak diamankan Zone 1,
diaman- kan oleh Zone 2 dengan perlambatan waktu.

Zone 2 juga sebagai pengaman rel ujung seksi yang


diamankan bila tidak mempunyai proteksi rel.

A B C
Zone 1= 80%
ZAB

F F
21 21

Zone - 2 = 80% x (ZAB + 80% x ZBC)


Lanjutan

Zone 3

Sebagai pengamanan cadangan ditambah relai yang


lazim disebut Zene 3, dalam hal ini harus dapat
menjangkau ujung seksi berikutnya, waktunya
diperlambat terhadap Zone 2 seksi berikutnya

A B C D
Zone 1= 80%
ZAB

F F
21 21

Zone - 3 = 80% x (ZAB + 80% ( ZBC + 80% ZCD )


KARAKTERISTIK DISTANCE RELAY

X
ZL

1. Karakteristik mho
Ciri-ciri :
1. Titik pusatnya bergeser sehingga
mempunyai sifat directional.
Z1 Z2 Z3 2. Mempunyai keterbatasan untuk
R mengantisipasi gangguan tanah high
resistance.
3. Untuk SUTT yang panjang dipilih
X ZL
Zone-3 dengan karakteristik Mho
lensa geser.
Video karakteristik Mho
Z3

2. Karakteristik Quadrilateral
Z2
1. Ciri-ciri :Karateristik quadrilateral
Z1
R merupakan kombinasi dari 3
macam komponen yaitu:
reactance, berarah dan resistif.
2. Dengan seting jangkauan resistif
cukup besar maka karakteristik
relai quadrilateral dapat
mengantisipasi gangguan tanah
dengan tahanan tinggi.
3. Umumnya kecepatan relai lebih
lambat dari jenis mho.
RELAY DIFFERENTIAL

Relay differensial merupakan suatu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan


kesimbangan (balance), yang membandingkan arus-arus sekunder transformator
arus (CT) terpasang pada terminal-terminal peralatan atau instalasi listrik yang
diamankan. Penggunaan relay differensial sebagai relay pengaman, antara lain pada
generator, transformator daya, bus bar, dan saluran transmisi. Relay differensial
digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada transformator daya
yang berguna untuk mengamankan belitan transformator bila terjadi suatu
gangguan. Relay ini sangat selektif dan sistem kerjanya sangat cepat.

Daerah pengamanan
I1 I2
Saluran distribusi/transmisi
CT1 CT2
Lanjutan

PRINSIP DASAR PROTEKSI RELAI DIFFERENTIAL

Relai diferensial arus berdasarkan H. Khirchof,


dimana arus yang masuk pada suatu titik, sama
dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

I1 I2
I1 = I2

Yang dimaksud titik pada proteksi differential ialah


daerah pengamannan, dalam hal ini dibatasi oleh 2
buah trafo arus.

Daerah pengamanan
I1 I2

CT1 CT2
Relay Arus Lebih

Relay arus lebih adalah relay yang bekerja terhadap arus lebih, ia akan
bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai settingnya (I set).
Prinsip Kerja

Prinsip Kerja

Pada dasarnya relay arus lebih adalah suatu


alat yang mendeteksi besaran arus yang
melalui suatu jaringan dengan bantuan trafo
arus. Harga atau besaran yang boleh
melewatinya disebut dengan setting.
Macam-macam karakteristik
relay arus lebih :
1. Relay waktu seketika (Instantaneous
relay)

2. Relay arus lebih waktu tertentu (Definite


time relay)

3. Relay arus lebih waktu terbalik (Inverse


Relay)
Relay Waktu Seketika
(Instantaneous relay)
Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu
tunda) ketika arus yang mengalir melebihi
nilai settingnya, relay akan bekerja dalam
waktu beberapa mili detik (10 20 ms).
Dapat kita lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Karakteristik Relay
Waktu Seketika (Instantaneous
Relay).

Relay ini jarang berdiri sendiri


tetapi umumnya dikombinasikan
dengan relay arus lebih dengan
karakteristik yang lain.
Relay arus lebih waktu
tertentu (definite time relay)
Relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi
gangguan hubung singkat dan besarnya arus gangguan melampaui
settingnya (Is), dan jangka waktu kerja relay mulai pick up sampai kerja
relay diperpanjang dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya
arus yang mengerjakan relay, lihat gambar dibawah ini.

Gambar 2.
Karakteristik Relay
Arus Lebih Waktu
Tertentu (Definite
Time Relay).
Relay arus lebih waktu
terbalik
Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari
besarnya arus secara terbalik (inverse time), makin besar arus makin
kecil waktu tundanya. Karakteristik ini bermacam-macam dan setiap
pabrik dapat membuat karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik
waktunya dibedakan dalam tiga kelompok :

Standar invers
Very inverse
Extreemely inverse

Gambar 3. Karakteistik Relay Arus Lebih Waktu Terbalik (Inverse Relay).

You might also like