Professional Documents
Culture Documents
3. F-STOP, DIAFRAGMA
F-stop adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara panjang
fokal dengan diameter lensa. Diafragma/Iris adalah bukaan lensa untuk
menangkap sinar yang masuk. Semakin kecil angka f-stop, maka
bukaan diafragma/irisnya semakin besar, dan sebaliknya semakin besar
f-stop, bukaan diafragmanya semakin kecil. Pengaturan diafragma ini
akan berkaitan pula dengan depth of field.
4. DEPTH OF FIELD
Yang dimaksud ruang tajam adalah ruang atau area pada foto semuanya akan terlihat
tajam. Ruang tajam bisa kita atur sesuai dengan yang kita inginkan. Ruang tajam sangat
dipengaruhi oleh seberapa besar aperture dibuka (besar bukaan diafragma), berapa
milimeter panjang focal dari lensa yang digunakan, dan jarak lensa terhadap tokoh yang
akan diShoot. Semakin besar bukaan diafragma dan dengan kombinasi panjang focal
lensa yang cukup panjang dan pengambilan dari jarak yang tidak terlalu dekat maka
Depth of field menjadi sempit.
5. WHITE BALANCE
Salah satu kewajiban kita sebelum merekam gambar adalah harus mengeset white
balance kamera terlebih dulu. Pada intinya televisi atau video menerima cahaya dari 3
warna primer RGB, red, green, dan blue. Bila ketiga warna ini dipadukan dalam
perbandingan yang sama, maka akan menghasilkan warna cahaya putih. Warna putih
inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek putih benar-benar terlihat putih di lensa
kamera. Padahal warna putih jika terkena cahaya warna lain sedikit saja akan berubah,
seperti kekuning-kuningan atau kebiru-biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka warna
yang ditangkap kamera video cenderung kebiru-biruan. Sedangkan di dalam
ruangan/indoor cenderung kemerah-merahan.
Untuk itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi warna dan white balance
yang dipasang di antara lensa dan tabung kamera. Pada umumnya kamera video
dilengkapi 2 filter koreksi untuk outdoor dan indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4
jenis filter koreksi warna.
6. TUBUH KAMERA
Tubuh kamera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang
berfungsi untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi
sinyal elektrik. Di tubuh kamera ini biasanya juga dilengkapi dengan
beberapa fasilitas kamera, seperti white balance, steady shot, digital
effect, shutter speed, dan lain-lain. Tergantung jenis kamera dan
kebutuhannya.
7. VIEWFINDER
Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk
bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada umumnya
viewfinder ini hanya monitor hitam putih. Tetapi saat ini banyak yang telah
berwarna seperti Handycam Sony dan CanonXL-1.
Dalam viewfinder biasanya disertai informasi fasilitas dan indicator pada
saat rekaman, seperti indicator posisi kamera record atau pause/stand by,
white balance, iris, dan battery atau kaset habis dan lain sebagainya.
8. RECORDER/VCR
Salah satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette Recorder) alat
perekam gambar dan suara. Di beberapa kamera ada yang recordernya
terpisah seperti jenis U-matic. Tetapi ada juga yang menjadi satu dengan
bodi kamera. Kelebihan menjadi satunya bodi kamera dengan recorder
adalah keringanan dan efisiensi waktu. Pekerjaan menjadi lebih mudah.
Istilah yang sering digunakan seorang kameramen saat produksi:
a. Head Room
Merupakan ruang jeda semu antara kepala tokoh dan frame. Hal ini
untuk memberi kesan longgar pada gambar.
b. Zooming Zoom
Fasilitas yang terdapat pada kamera yang memungkinkan untuk
mendapatkan gambar yang terkesan dekat walaupun kamera berada
jauh dari obyek gambar.
c. Blur
Efek yang membuat hasil gambar tampak tidak fokus/buram.
d. Fading
Istilah fading digunakan untuk menyebut tampilan gambar yang muncul
(fade in) atau menghilang (fade out) secara perlahan dari layar.
Fungsinya untuk memberi batasan ruang pada adegan film.
e. Garis Imaginer
Garis imaginer digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam
mengambil gambar agar tidak jumping dan menjaga kontinyuitas
gambar. Gampangnya kita bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri
dan kanan. Apabila kita meletakan kamera posisi di sebelah kanan,
maka untuk pengambilan berikutnya (apalagi jika kamera tidak hanya
satu) juga harus mengambil dari posisi sebelah kanan. Begitu juga
sebaliknya
JENIS JENIS SHOT :
3. Close Up (CU)
1. Extreme Close Up (ECU)
a. Natural Light
Merupakan cahaya yang berasal dari alam seperti cahaya
matahari, bulan, dan api.
b. Artificial Light
Merupakan cahaya buatan yang berasal dari cahaya lampu.
Dilihat dari komposisi tata cahaya yang tampak dalam frame
kamera, ada beberapa tata cahaya dasar, yaitu:
1) Key Light
Cahaya utama yang berfungsi sebagai penerang pokok atau
utama.
2) Fill Light
Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap.
3) Back Light
Berfungsi sebagai cahaya tambahan juga, tetapi berguna untuk
menciptakan suasana ruang di belakang adegan.
4) Available Light
Merupakan cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya
untuk mempertegas suasana. Misal menciptakan suasana malam
atau mistis dengan lampu kebiruan.
Reflektor