You are on page 1of 21

METODE PERANCANGAN TATALETAK

Pendekatan :
A. Pendekatan Aliran Bahan:
• Hanya berdasarkan pergerakan bahan dalam proses produksi.
• Aktivitas produksi didominasi oleh aliran bahan.
• Sesuai untuk industri seperti Industri CPO, Teh bubuk, dan
sejenisnya.
• Terbatas pada Ruang Produksi.
B. Pendekatan Sistematik (Systematic Layout Planning=SLP)
• Bersifat Universal (tidak terbatas pada kasus Industri Pengolahan.
• Mengintegrasikan semua komponen kegiatan (produksi dan
penunjang) dalam satu lingkungan pabrik.
• Digunakan dalam rangka Perancangan maupun Evaluasi Tataletak
yang sudah ada.
P = Poduk
Data (P, Q, R, S, T)
Q = Jumlah/Kapasitas
R = Route (Alir Proses)
Aliran Bahan Keterkaitan Aktivitas S = Services
(Pendukung Akt.
Produksi)
Diagram T = Timing.
Keterkaitan Aktivitas

Kebutuhan Luas Ruang Luasan Tersedia

Diagram
Keterkaitan Antar Ruang
Pertimbangan Keamanan Pembatas Teknis

Kebijakan Organisasi Faktor eksternal

Alternatif Rancangan

Evaluasi

Rancangan Terpilih
Perancangan dan Analisa Aliran Bahan

?? Penting dan Perlu:


• Aktivitas Produksi ~~ Sistem Aliran
Bahan: Vendor
– Efisiensi Produksi:
• Penanganan bahan sederhana
• Proses produksi lancar:
Gudang Bahan
– Waktu proses
– Penumpukan bahan
– Dll
• Pengendalian mudah
– Pengendalian Produksi sederhana
– Efisiensi Ruang
– Keamanan dan Kenyamanan Kerja.
• Dasar Perancangan Tata Letak.

Tipe Proses Produksi:


– Aliran Diskrit
Gudang Produk
– Aliran Kontinyu (Tertutup atau Terbuka)
 Aliran Horizontal
 Aliran Vertikal. Distributor/Konsumen
Komponen dalam Sistem Aliran Bahan:
1. Subjek (bahan, orang, dokumen, peralatan)
2. Sumber Pergerakan:
a. Fasilitas Pengolahan
b. Fasilitas Transportasi
c. Gudang
d. Departemen Production and Quality Control
3. Komunikasi (yang mengkoordinir “sumber pergerakan”);
a. Jadwal Produksi
b. Diagram Proses
c. Borang Perintah Produksi/Pengiriman.
d. Work Order Release
Pola Aliran Bahan:
• Aliran di dalam Stasion Kerja
• Aliran di dalam Departemen (antar Stasion Kerja).
• Aliran antar Departemen.
Bentuk Pola Aliran Bahan:
– Lokasi penerimaan dan pengiriman
– Jumlah tahapan / panjang proses.
– Prasarana transportasi di luar pabrik
– Jumlah / tingkat lantai produksi.
– Jumlah Komponen Bahan / Produk
– Ukuran dan Konfigurasi Bangunan yang ada.
Pola Aliran Bahan
• Product Layout:

• Process Layout Aisle Aisle

Aisle
Aisle Aisle
Pola Umum Aliran Horizontal:

1. Pola Garis Lurus:


1 2 3 4 5

2. Pola Huruf U:
3. Pola Zig-Zag:
1 2 3
1 4 5
6 5 4
2 3 6
4. Pola Lingkaran:
2
5. Pola Huruf L:
3
1
1
4
5 2

3 4 5 6
Perancangan Aliran Bahan
Effective
Flow between
Department

Effective
Flow
Within Department

Effective
Flow Within Work Stations

Prinsip Perancangan  Aliran yang efektif:


1. Maksimasi lintasan aliran yang langsung:
• Lintasan aliran yg tidak saling berpotongan.
• Tidak ada “ bactracking”
2. Minimasi aliran  pendekatan “work simplification”:
3. Minimasi “Cost of Flow”:
• Minimasi penanganan manual.
Faktor yang diperhatikan dalam Perencanaan Aliran Bahan

• Bahan atau produk:


– Karakteristik, volume, dan jumlah serta jenis
– Jumlah tahapan proses/operasi.
• Karakteristik aliran atau pergerakan:
– Sumber dan tujuan serta lintasan aliran
– Cakupan, jarak, kecepatan dan frekunesi aliran.
• Metode Penanganan
• Proses atau Pusat-pusat Aktifitas:
– Tipe proses, dan urutan proses.
– Persyaratan spesifik proses.
– Kebutuhan luasan untuk proses / aktifitas
• Karakteristik dan konfigurasi Bangunan.
• Site dan kondisi infrastruktur di luar / sekitar pabrik.
Prosedur Perancangan Aliran Bahan.

• Identifikasi semua elemen yang mengalir melewati fasilitas


• Kumpulkan data :
– Bahan, Limbah, Peralatan Penanganan Bahan
• Perhatikan Kriteria dan Faktor
• Kembangkan berbagai alternatif pola aliran
• Lakukan Analisis:
– Kualitatif
– Kuantitatif
• Buat Sketsa Pola Aliran yang potensial, dengan mempertimbangkan:
– Lokasi penerimaan dan pengiriman
– Transportasi
– Arah Pengembangan / Ekspansi Bangunan atau Pabrik
– Fleksibilitas
• Evaluasi
• Perbaiki dan Implementasi.

Alternatif
No Kriteria Bobot A B C
Skor Skor Skor
Skor Terbobot Skor Terbobot Skor Terbobot
1
2
.
.
Jumlah Skor Terbobot
TEKNIK ANALISA ALIRAN BAHAN

• Analisa Diskriptif - Konvensional.


– Menggunakan alat bantu Bagan / Peta-peta Kerja:
• Bagan Proses atau Bagan Proses Operasi
• Diagram Alir atau Bagan Alir Proses
– Analisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kritis:
• Apa
• Megapa
• Bagaimana atau dimana seharusnya, untuk memperoleh kriteria aliran
bahan yang baik:
– Tidak ada hambatan atau kondisi “leher botol”
– Tidak simpang siur.dan “back-tracking”
– Aliran atau jarak pergerakan dan penanganan yang minimum
– Sesuai dengan kondisi eksternal lingkungan pabrik.
• Analisa Kuantitatif:
– Bagan Perjalanan
– Keseimbangam Lini
– Teknik Antrian
KETERKAITAN AKTIVITAS
Bagaimana meletakan ruang untuk kegiatan tertentu dengan
memperhatikan keterkaitannya dengan kegiatan lain pada suatu
area tertentu.
?? Penting:
Aktivitas dalam Industri: Keterkaitan:
• Kegiatan Produksi
• Kegiatan Administrasi
• Kegiatan Pendukung Produksi: Organisasi
– Gudang, fasilitas Air, Listrik, Uap
– Limbah
Aliran
– Maintenance atau Bengkel Pengendalian
• Personil:
– Kantin, Kesehatan, dll
Lingkungan
• Parkir. Proses
Tidak semua kegiatan Produksi untuk Industri tertentu didominasi oleh
Aliran Bahan.
Dasar pengambilan keputusan dalam pengaturan Bangunan / Ruang
Tipe Hubungan Keterkaitan:
1. Antar Kegiatan Produksi (berdasarkan analisa aliran bahan)
2. Kegiatan Produksi dengan Kegiatan Pelayanan / Pendukung
3. Antar Kegiatan Pendukung / Pelayanan.

Derajad atau Tingkat Keterkaitan:


menunjukkan letak atau posisi suatu aktifitas yang satu dengan aktifitas yang lain.
Penentu:
• Urutan aliran kerja atau bahan, penggunaan alat atau data/info yg sama
• Personalia (org yang sama, tkt komunikasi, dan supervisi.
• Aliran Informasi
• Persyaratan khusus.

SIMBOL (Hurup):
A (Absolut) : harus bersebelahan dengan aktifitas yang lain
E (Especially): harus berdekatan
I (Important): cukup berdekatan
O (Ordinary): tidak harus saling berdekatan
U (Unimportant): bebas dan tidak saling terkait
X (Undesirable): tidak boleh saling berdekatan atau harus saling berjauhan.
PERENCANAAN / ANALISA KETERKAITAN AKTIFITAS

Bagan Keterkaitan Aktivitas

• Identifikasi semua aktivitas yang ada dalam lingkungan Pabrik (Struktur


Organisasi dapat dijadikan bahan).
• Tentukan “Pusat Aktifitas” yaitu aktifitas atau gabungan aktifitas yang
memerlukan ruang (tidak semua aktifitas memerlukan ruang khusus),.
• Tentukan faktor yang menentukan derajad keterkaitan.
• Buat Bagan keterkaitan aktifitas:
– Tuliskan Pusat Aktifitas (agregat atau detil)
– Berdasarkan faktor – isikan simbol/huruf derajad keterkaitan antar aktifitas.
– Tuliskan kode alasan penentuan derajad keterkaitan aktifitas.
• Lakukan kaji ulang.
Office Relationship Chart
1 President
O Val. Closeness
2 Chief Technology Officer U
A A A Absolutely
3 Engineer’s Area I I necessary
O I I E Especially
4 Secretary I I U important
A I O O
5 Office entrance A E U O I Important
X E E U O Ordinary OK
7 Equipment cabinet U A O
O U I U Unimportant
8 Photocopy equipment O X X Not desirable
U A
9 Storage room E
E
9 Storage room
.
1
1. Penerimaan dan
Pengeluaran Bahan (PPB) 2
A 3
2. Gudang Bahan Baku O 4
O A 5
3. Kantor U U 6
O U U 7
4. Gudang Barang Jadi U I U 8
U O U O 9
5. Sumber Air O X E O 10
U U O O A
6. Perlengkapan Umum U O O O 1
U E O O 2
7. Pembuangan Limbah O U A 3
I U U 4
8. Proses Produksi X O 5
E U 6
9. Fermentasi A 7
I 8
10. Pengkemasan 9
10
Total Closeness Rating – Pusat Aktifitas ke-i. (TCRi):
• Menunjukkan sebesar apa derajad keterkaitan suatu Pusat Akt. ke-i, terhada seluruh Pusat Akt.
• Menunjukkan apakah suatu Pusat Akt. tertentu menjadi “Center” dari semua aktifitas yang ada.
r ij : hubungan Pusat Aktifitas ke-i dan ke-j.
V (r ij ) : suatu fungsi nilai yang ditetapkan untuk r ij , misalkan:

V r 
– V (rij = A) = 34 = 81 V (rij = I) = 32 = 9 V (rij = U) = 30 = 1
M
– V (rij = E) = 33 = 27 V (rij = O) = 31 = 3 V (rij = X) = - 243. TCRi  ij
j 1, j  i

Total

PPB 81 3 81 1 1 1 3 3 81 255 Pkm


GBB 81 3 1 1 9 1 27 3 3 129 PPB
Ktr 3 3 3 1 3 3 3 3 - 22 PPr
GBJ 1 3 1 3 3 81 3 1 81 177 GBJ
SmA 1 1 27 1 1 1 1 1 1 35 GBB
Pum 1 3 1 3 1 3 3 9 1 25 Fmt
PLb 9 1 1 1 1 1 1 - - 15 SmA
PPr 27 81 9 3 27 3 3 27 3 183 Pum
Fmt 9 27 1 1 3 3 3 3 - 50 Ktr
Pkm 9 81 1 3 1 81 3 3 81 263 PLb

• Dasar dalam mengatur tataletak ruang Pusat Aktivitas.


DIAGRAM KETERKAITAN ANTAR AKTIFITAS

• Mengintegrasikan Tataletak ruang berdasarkan Bagan Keterkaitan Aktifitas


dengan hasil analisis Aliran Bahan.
• Tataletak ruang masih belum memperhatikan LUAS.
• Pengaturan tataleak ruang, yaitu penempatan suatu ruang terhadap ruang
yang lain, dengan Tujuan untuk Memaksimalkan Jumlah Tingkat
Keterkaitan antar Ruang yang bersangkutan.
• Perangkat lunak :

Computer Programs to Assist in Layout
•CRAFT
•SPACECRAFT
•CRAFT 3-D
•MULTIPLE
•CORELAP
•ALDEP
•COFAD
•FADES - expert system
PPB GBJ Ktr

GBB Pkm Fmt

PUm PPr SmA

PLb

You might also like