You are on page 1of 77

INDIKATOR KESEHATAN

Dr. H. Endang Sutisna Sulaeman, dr., M.Kes


Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Program Pascasarjana UNS
Pengembangan Indikator Kesehatan
• Membuat yang baru
• Mengembangkan indikator yang sudah ada

Dasar Pengembangan Indikator Kesehatan “


 Isu/masalah kesehatan  Mengetahui isu
kesehatan yang berkembang di masyarakat
 Landasan pemikiran :
 Pola pikir
 Asumsi
 Kerangka konsep
Contoh :
K1  Indikator kegiatan program KIA
 Indikator proses

Hamil

Ibu Bayi

Melahirkan Melahirkan Lahir Lahir


hidup mati hidup mati

MMR IMR
INDIKATOR
DAMPAK
ISU KESEHATAN (1)
1.Gerakan Global (Dekade 1980 -1990) :
 Gerakan kesetaraan gender : kesehatan
reproduksi
 Deklarasi hak-hak anak (New York, 1999) :
kesehatan dan gizi anak
 Gerakan HAM : kesehatan masyarakat
terasing.
ISU KESEHATAN (2)
2. Paradigma Pembangunan Berpusat pada Penduduk
(People centered development) : Fokus pada pengembangan
sumber daya manusia (SDM)  inventasi untuk
mengembangkan mutu SDM  UNICEF investasi dilakukan
sejak dini (terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel-sel
otak)  prioritas masalah kesehatan :
Kehamilan (kesehatan ibu hamil)
Kesehatan saat melahirkan (pertolongan persalinan)
Kesehatan bayi dan anak balita
Kesehatan anak sekolah.
ISU KESEHATAN (3)
3. Komitmen Global :
 Malaria, TB, HIV/AIDS, Polio, Lepra
(WHO),
 Kesehatan anak (Deklarasi Hak Anak,
New York 1999, WHO),
 Kesehatan reproduksi (Safe motherhood,
Konferensi Kependudukan Sedunia,
Kairo, 1994, WHO).
Kesehatan Reproduksi dan Hak-hak
Reproduksi
• Menggunakan pendekatan siklus hidup 
1. Kesehatan Ibu dan Anak
2. Keluarga Berencana
3. Kesehatan Reproduksi Remaja
4. Pencegahan dan Penanggulangan IMS
termasuk HIV/AIDS
5. Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut
Pemerintah RI (2000) : mencanangkan MPS

• MPS (Making Pregnancy Safer, Menjamin


Persalinan Sehat)  3 pesan
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat
pertolongan yang adekuat
3. Setiap perempuan usia subur mempunyai akses
terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan
dan penanganan komplikasi pasca keguguran
Indikator program kesehatan reproduksi
sesuai dengan MDG’s
1. Maternal Mortality Rate (MMR/IMR)
2. Child Mortality Rate (CMR, IMR, AKB)
3. Total Fertility Rate
4. Prevalensi infeksi HIV pada umur 15-24 tahun
menurun sevesar 20%
5. Setiap orang mampu melindungi dirinya dari
penularan IMS dan HIV/AIDS
Indikator program kesehatan reproduksi (2)
6. Penyediaan akses terhadap pelayanan kesehatan
reproduksi dan hak reproduksi untuk usia lanjut
7. Gender Development Index (GDI)
8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam
penanganan kesehatan dan kesehatan reproduksi
9. Human Development Index (HDI)
10. Gender Empowerment Measure (GEM)
11. Buta Huruf 15 – 45 tahun
12. Wajib Belajar 9 tahun
ISU KESEHATAN (4)
4. Komitmen Nasional
 Keluarga Berencana,
 Demam Berdarah Dengue,
 Gizi ibu hamil, balita, dan anak sekolah,
 Pengguna narkoba,
PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi), dan
 Pneumonia balita.
Enam Aspek Pembangunan Kesehatan Nasional

1. Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan


Pemberdayaan Masyarakat
2. Program Upaya Kesehatan
3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Program Sumber Daya Kesehatan
5. Program Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya
6. Program Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan
ISU KESEHATAN (5)

5.Indikator Kesejahteraan Masyarakat


(UNDP, 2004) : IPM  tiga indikator :
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi 
Indikator kesehatan ditentukan oleh
angka harapan hidup (AHH) yang
dihitung dari angka kematian bayi (AKB)
MDGs (1990-2015 ) : 8 Tujuan Pembangunan Milenium
 3 Terkait kesehatan

1.Reduce Child Mortality (penurunan angka


kematian anak).
2.Improve Maternal Health (meningkatkan
kesehatan ibu).
3.Combat HIV/AIDS, Malaria And Other
Disease (memerangi HIV/AIDS, malaria, dan
penyakit-penyakit lainnya).
Kondisi dan Target MDGs
MDG’s 1 : Menurunkan prevalensi
Balita kurang gizi: 18,4%  15,5%
MDG’s 4 :Menurunkan AKB: 34 
32/1.000 KH; AKBA : 44  32/1000
KH;
MDG’s 5 : Menurunkan AKI : 228 
102/100.000 KH
Lingkup Isu Kesehatan
• Kesehatan Reproduksi
• Kesehatan Maternal
• Kesehatan Perinatal
• Gizi
• PHBS
• Kesehatan lingkungan
• Penyakit menular (TB, HIV/AIDS, Malaria, DBD) dan
PD3I
• AKI dan AKB
Indikator Kesehatan (1)
• Pemantauan dan penilaian program kesehatan 
kegiatan pengumpulan dan analisis indikator tertentu
 seorang manajer dapat menentukan : kegiatan
pokok sesuai rencana dan menghasilkan cakupan,
efek, dampak yang diharapkan klien/masyarakat.
• Indikator yang ada, telah diuji dan telah memenuhi
kriteria sebagai instrumen pengawasan pelayanan
kesehatan dan tolok ukur kesehatan
Kriteria Indikator Kesehatan
1. Harus bermanfaat pada sistem kesehatan
2. Dapat digunakan sebagai rujukan secara nasional
untuk menyusun perencanaan program kesehatan
dan mengelola pelayanan kesehatan
3. Dapat digunakan secara operasional dan dapat
dilaksanakan secara operasional
4. Dapat dipakai untuk pemantauan dan pengelolaan
program pelayanan kesehatan
Pengertian indikator (1)
• Variabel yang membantu dalam mengukur
perubahan yang terjadi baik langsung maupun
tidak langsung (WHO, 1981)
• Suatu ukuran tidak langsung dari suatu
kejadian atau kondisi. Misal: berat badan bayi
berdasarkan umur  indikator status gizi bayi
(Wilson & Sapanuchart, 1993)
Pengertian indikator (2)
• Statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian yang
dapat membantu dalam membuat penilaian ringkas,
komprehensif, dan berimbang terhadap kondisi-kondisi
atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat
(Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteran
Amerika Serikat, 1969)
• Variabel yang memberi petunjuk tentang suatu
keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk
mengukur perubahan (Green, 1992)
Kesimpulan pengertian indikator (1)
• Variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan/status
• Memunginkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu
• Tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan,
tetapi hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang
keadaan.
Misal : insidens diare yang diperoleh dari pengolahan
data kunjungan pasien  hanya menunjukkan
sebagian dari kejadian diare yang melanda masyarakat
Kesimpulan pengertian indikator (2)
• Indikator merupakan ukuran tidak langsung dan
parsial dari suatu keadaan yang kompleks

• Dapat digunakan untuk menggambarkan situasi


• Bila pengukuran dilakukan berturut-turut sepanjang
waktu  Mengukur perubahan/tren pada jangka waktu
tertentu (arah dan kecepatan perubahan)
• Dapat dipakai untuk membandingkan daerah atau
kelompok penduduk yang berbeda pada saat
bersamaan.
• Suatu indikator diharapkan sedapat
mungkin mengarah pada dilakukannya
tindakan.
• Dalam keadaan tertentu, perlu dilengkapi
dengan informasi dari investigasi lebih
lanjut
Komponen indikator kesehatan, meliputi :

• Gambaran status kesehatan


• Kinerja pelayanan kesehatan
• Ketersediaan sumber daya
kesehatan
Fungsi indikator (1) :

• Suatu indikasi dari keadaan


• Suatu refleksi dari suatu keadaan
• Sebagai variabel untuk mengukur
perubahan
MANFAAT INDIKATOR (1)
• Memberikan gambaran perbedaan keadaan kesehatan
dalam suatu negara
• Menjadi tolok ukur setiap negara untuk
membandingkan kemajuan yang telah dicapai dengan
kemajuan negara lain
• Memberikan gambaran adanya kemajuan dalam
memperbaiki ketidakseimbangan dan menutup
kesenjangan antara yang “memiliki kesehatan” dan
yang tidak, dikaitkan dengan pelayanan kesehatan
MANFAAT INDIKATOR (2)
• Sebagai pertanda kemajuan dalam mencapai
tujuan dan sasaran/target
• Dapat memotivasi dalam melakukan suatu tindakan
• Dapat digunakan untuk menetapkan prioritas
• Membantu dalam pengambilan keputusan
• Untuk memantau program kesehatan
• Untuk mengukur pencapaian target dan sasaran
• Untuk melihat perubahan kecenderungan (tren)
status kesehatan
MANFAAT INDIKATOR (3)
• Memantau pengujian asumsi mengenai
strategi dan sasaran yang harus dicapai
• Untuk memantau kemajuan pembangunan
sosial ekonomi suatu negara. Misalnya, status
kesehatan dan gizi masyarakat merupakan
indikator langsung dari kualitas hidup dan
indikator tidak langsung dari pembangunan
sosio-ekonomi
SUMBER DATA PENDUKUNG
• Pencatatan kejadian vital
• Sensus penduduk
• Pencatatan dan pelaporan rutin
• Surveilans epidemiologi
• Survei
• Sektor terkait (kantor statistik/BPS), dll
PERSYARATAN INDIKATOR (1)
• Syarat utama : MEMPRESENTASIKAN
(ketepatan dalam menggambarkan atau
mewakili informasi  Bermakna untuk
pengambilan keputusan
Misal :
 Rasio bidan terhadap penduduk
menggambarkan informasi tentang
pemerataan bidan dibandingkan rasio
bidan terhadap kecamatan.
Misal :
Angka/indeks parasit malaria lebih menggambarkan
informasi tentang besarnya kesakitan malaria
dibandingkan persentase penderita malaria klinis.
ALASANNYA: angka/indeks parasit malaria
diperoleh dari data pemeriksaan laboratorium
terhadap darah penduduk, sedangkan persentase
penderitan malaria klinis diperoleh dari data pasien
TANPA diperiksa secara laboratoris
PERSYARATAN INDIKATOR (2)
Syarat menetapkan indikator (SMART) :
• (S) IMPLE (sederhana) : sederhana dalam
pengumpulan data dan rumus perhitungannya
• (M) EASURABLE (dapat diukur) : harus
merepresentasikan informasi dan jelas
ukurannya  dapat membandingkan antara
satu tempat dengan tempat lain atau antara
satu waktu dengan waktu lain
PERSYARATAN INDIKATOR (3)
• (A) TTRIBUTABLE (bermanfaat) : bermanfaat
untuk pengambilan keputusan  spesifik
untuk pengambilan keputusan
• (R) ELIABLE (dapat dipercaya) : harus
didukung oleh pengumpulan data yang baik,
benar, dan teliti
• (T) IMELY (tepat waktu): waktunya sesuai
dengan saat pengambilan keputusan
PERSYARATAN ILMIAH INDIKATOR
• VALIDITY : mengukur yang sebenarnya harus
diukur
• OBJECTIVES : memberikan hasil yang sama bila
diukur oleh orang yang berbeda
• SENSITIVITY : peka terhadap setiap perubahan
keadaan  keadaan kecil mampu dideteksi
• SPECIFICITY : dapat merefleksikan adanya
perubahan hanya mengenai keadaan tertentu saja
KRITERIA PRAKTIS
• MANFAAT dan KELAYAKAN 
berguna untuk mengukur status
kesehatan dan pemantauan
pelayanan kesehatan
SIFAT INDIKATOR (1)
• Evolutif : berkembang sesuai permasalahan
• Indikator kesehatan yang paling awal digunakan, tersedia
dan mudah didapatkan adalah indikator numerik. Misalnya,
angka kematian
• Di dalam masyarakat selalu berkembang masalah
kesehatan yang BARU dan MENYOLOK  harus
ditetapkan indikator baru (untuk menggambarkan/mewakili
perubahan permasalahan kesehatan yang ada) 
Indikator merupakan titik perhatian dari masalah  dapat
dilakukan intervensi untuk memecahkan masalah
kesehatan yang muncul
SIFAT INDIKATOR (2)
Misal, AKB (IMR) :
• Digunakan sebagai indikator tingkat kesehatan
masyarakat untuk negara berkembang
• Angka yang tinggi sebagai masalah yang penting
 Penurunannya relatif mudah
• Apabila numeratornya semakin kecil, maka tidak
lagi dapat menjadi indikator kesehatan yang cukup
representatif dari populasi yang besar
SIFAT INDIKATOR (3)
• Efek dari sensitivitas AKB yang menunjukkan
keberhasilan suatu intervensi dapat ditunjukkan
dalam bentuk nilai dari indikator yang sedang
berjalan
• Indikator dipilih :
Untuk menggambarkan masalah kesehatan yang ada
Untuk mencari intervensi perbaikan
mempunyai pengaruh terhadap populasi
TIPE INDIKATOR (1)
• Bersifat kuantitatif  umumnya terdiri atas
pembilang (numerator) dan penyebut (denominator)
 Pembilang = Jumlah kejadian yang sedang diukur
 Penyebut = Besarnya populasi sasaran berisiko
dalam kejadian yang bersangkutan
• Indikator yang mencakup pembilang dan penyebut
sangat tepat untuk memantau perubahan dari
waktu ke waktu dan membandingkan satu wilayah
dengan wilayah lain
JENIS INDIKATOR (1)
4 jenis indikator :
 Berbentuk absolut
 Berbentuk proporsi
 Berbentuk angka
 Berbentuk rasio
JENIS INDIKATOR (2)
• Indikator berbentuk absolut :
 Indikator yang hanya berupa
pembilang saja, yaitu jumlah dari
sesuatu hal/kejadian
 Biasanya digunakan untuk sesuatu
yang sangat jarang
 Misalnya kasus meningitis di
Puskesmas
JENIS INDIKATOR (3)
• Indikator berbentuk proporsi :
 Indikator yang nilai resultatenya
dinyatakan dengan persen karena
pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut
 Misalnya proporsi Puskesmas yang
memiliki dokter terhadap seluruh
Puskesmas yang ada
JENIS INDIKATOR (4)

•Indikator berbentuk angka :


Indikator yang menunjukkan frekuensi
dari suatu kejadian selama waktu
(periode) tertentu
Biasanya dinyatakan dalam bentuk
per 1000 atau per 100.000 populasi
(konstanta atau k)
JENIS INDIKATOR (5)
 Angka atau Rate sebagai ukuran dasar yang
digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena
angka merupakan ukuran yang paling jelas
menunjkkan probabilitas atau risiko dari penyakit
dalam masyarakat tertentu selama periode tertentu
 Misal angka malaria pada balita = pembagian
jumlah kasus malaria anak balita (pembilang)
dengan jumlah populasi anak balita dipertengahan
tahun (penyebut)
JENIS INDIKATOR (6)

• Indikator berbentuk rasio :


 Indikator yang pembilangnya
bukan merupakan bagian dari
penyebut
 Misal rasio bidan terhadap
penduduk suatu kabupaten
Indeks atau Indikator Komposit
(Composite Indicators)
• Istilah yang digunakan untuk indikator yang lebih
kompleks
• Memiliki ukuran-ukuran multidimensional yang
merupakan gabungan dari sejumlah indikator
• Dikembangkan melalui penelitian khusus karena
penggunaan secara praktis sangat terbatas.
• Misalnya, untuk mengukur beban akibat penyakit
(burden of disease), WHO menggunakan DALY
(Disability-Adjusted Life Years), IPM.
DALY (Disability-Adjusted Life Years)
• Yaitu nilai saat ini dari tahun-tahun yang bebas dari
ketidakmampuan (disability) yang hilang akibat
kematian prematur atau kasus-kasus
ketidakmampuan yang terjadi sepanjang waktu

ATAU
• Beban yang timbul akibat gangguan kesehatan
(sakit/kematian)
Menghitung DALLY :
1. Disability day: Jumlah hari yang hilang karena sakit
2. Years of Life Lost (YLL): Jumlah tahun yang hilang
karena seseorang meninggal pada usia di bawah
UHH  Waktu produktif yang hilang

Rumus : YLL = Σ d (L – t)
Keterangan: d = Jumlah kematian karena sakit
di populasi
L = UHH
t = Usia pada saat meninggal
Lanjutan……….
3.Years Lived with Disability (YLD) : Tahun
hidup dengan disability
4.Disability Adjusted Life Years (DALY) : Beban
yang timbul akibat gangguan kesehatan
(sakit/kematian)

Rumus DALLY = YLL + YLD


KLASIFIKASI INDIKATOR MENURUT
PENDEKATAN SISTEM (1)
1. Indikator masukan :
a. Indikator sumber daya
b. Indikator determinan
Meliputi :
a. Indikator sumber daya kesehatan
b. Indikator pelayanan kesehatan
c. Indikator manajemen kesehatan
d. Indikator kontribusi sektor terkait
2. Indikator proses :
a. Manajemen (P1, P2, P3)
b. Pelayanan (SOP)
KLASIFIKASI INDIKATOR MENURUT
PENDEKATAN SISTEM (2)
3. Indikator hasil :
a. Indikator hasil antara (cakupan, output)
b. Indikator hasil akhir (outcome)
4.Indikator efek : perubahan dalam
pengetahuan, sikap dan perilaku
5.Indikator dampak : perubahan status
kesehatan, fertilitas, dsb
KLASIFIKASI INDIKATOR MENURUT
PENDEKATAN SISTEM (3)
• Indikator masukan : Indikator yang digunakan untuk
menilai sumber-sumber yang dibutuhkan dalam
menjalankan suatu program kesehatan. Indikator
masukan dapat dibedakan ke dalam indikator
sumber daya dan indikator determinan
• Indikator proses : Indikator yang digunakan untuk
menilai aktivitas atau tugas-tugas yang perlu
dilakukan
KLASIFIKASI INDIKATOR MENURUT
PENDEKATAN SISTEM (4)
• Indikator hasil : indikator yang dapat mengukur semua
perubahan yang terjadi akibat berjalannya suatu program,
terdiri dari :
 Indikator hasil antara (cakupan, output) : Hasil cakupan program
kesehatan
 Indikator hasil akhir (outcome) atau efek : Indikator mortalitas,
morbiditas, dan status gizi
• Indikator efek : perubahan dalam pengetahuan, sikap dan
perilaku
• Indikator dampak : perubahan status kesehatan, fertilitas, dsb
Skema Hubungan antar Indikator Kesehatan
HASIL ANTARA

MASUKAN &
PROSES

KEADAAN DERAJAT
1. SUMBERDAYA LINGKUNGAN KESEHATAN
KESEHATAN MORBID
2. PELAYANAN
KESEHATAN
PERILAKU MENU
I
TAS
MOR
3. MANAJEMEN HIDUP J TA
KESEHATAN MASYARAKAT U STA
4. KONTRIBUSI TUS LI
SEKTOR TERKAIT AKSES & GIZI TAS
MUTU
PELAYANAN
KESEHATAN
Indikator menurut pendekatan sistem

• Dapat digunakan untuk menggambarkan/


menilai kegiatan pelayanan kesehatan
• Dapat digunakan untuk menggambarkan/
menilai keberhasilan program kesehatan
Indikator generik
• Dapat digunakan untuk
pemantauan program pelayanan
kesehatan
Contoh Kategori Indikator Generik
TINGKAT PELAYANAN TINGKAT MANAJEMEN
MASUKAN 7 M+1I (misal : tenaga, Tersedianya tenaga terlatih, obat
obat, alat kesehatan, dana), dan alat kesehatan, dana
dsb program, informasi, petunjuk
KELUARAN Pemanfaatan pelayanan, Lengkapnya pelayanan dan
kualitas pelayanan, kontak kegiatan, pelaksanaan fungsi-
PPK-klien, kunjungan, fungsi manajemen, frekuensi dan
akses ke pelayanan kualitas kegiatan manajemen.
kesehatan, biaya/harga
EFEK Perilaku termasuk cakupan, Adanya tempat pelayanan,
pengetahuan dan terjangkau, kinerja pegawai,
keterampilan tingkat pengetahun dan
keterampilan, kualitas pelayanan
Indikator efek pelayanan kesehatan
• Yaitu perubahan pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku
• Karena sikap sulit diukur, maka hanya
tiga indikator yang disarankan :
 pengetahuan
 keterampilan
 perilaku
Indikator perilaku
• Menggambarkan apakah sasaran program
kesehatan telah melakukan apa yang perlu
dilakukan sesuai dengan intervensi program
yang direkomendasikan petugas kesehatan
• Indikator perilaku : al cakupan, yang
merupakan proporsi kelompok sasaran yang
telah berperilaku sesuai dengan intervensi
program yang diberikan
Indikator pengetahuan dan keterampilan

• Indikator pengetahuan : Dapat memberikan gambaran


kepada manajer kesehatan apakah sasaran program
kesehatan telah mengerti pesan-pesan yang
disampaikan melalui program kesehatan
• Indikator keterampilan : Dapat memberikan gambaran
bahwa sasaran program telah mengerti bagaimana
melakukan satu upaya pencegahan atau pengobatan
seperti bagaiman membuat LGG (larutan gula garam)
Indikator keluaran (1)
• Pelayanan jasa yang diberikan dengan
mendayagunakan sumber daya yang ada 
menghasilkan luaran  efek terhadap
masyarakat.
• Sebagai ukuran langsung dari pelayanan
kesehatan yang diberikan
• Misal : proses pelayanan ibu hamil  dapat
diukur dengan jumlah kunjungan ibu hamil
Indikator keluaran (2)
 Aksesibilitas pelayanan kesehatan :
 Merupakan jembatan antara pelayanan
kesehatan yang diberikan dan perbaikan status
kesehatan
 Memberikan gambaran pada manajer, apakah
pelayanan kesehatan yang ada sudah
dimanfaatkan?
 Jika sudah, Bagaimana hasil dan dampaknya?
 Utilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat
 Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
Indikator efek
• Tidak terlalu sering dikumpulkan dan
dianalisis  Karena perubahan yang
bermakna tidak akan terjadi secara cepat
• Mencakup perubahan menurut waktu,
perbandingan dengan standar, perbandingan
antar puskesmas, analisis subkelompok
menurut umur, paritas, sosio-ekonomi, dll
INDIKATOR INDONESIA SEHAT (1)

1. Indikator derajat kesehatan yang merupakan


hasil akhir (outcome): hasil yang dicapai dari
suatu program berupa indikator-indikator
mortalitas (kematian) ibu, bayi, anak balita
dan umum, yang dipengaruhi oleh indikator-
indikator morbiditas (kesakitan) dan
indikator-indikator status gizi
INDIKATOR INDONESIA SEHAT (2)
2. Indikator hasil antara (output) : hasil langsung dari
proses transformasi/konversi berupa pencapaian
cakupan indikator hasil antara yang terdiri atas 3
(tiga) indikator pilar Indonesia Sehat 2010 yang
mempengaruh hasil akhir, yaitu
a. indikator-indikator keadaan lingkungan,
b. indikator-indikator perilaku hidup masyarakat,
c. indikator-indikator akses dan mutu pelayanan
kesehatan,
INDIKATOR INDONESIA SEHAT (3)
3. Indikator proses dan masukan, terdiri atas :
a. Indikator pelayanan kesehatan
b. Indikator sumber daya kesehatan
c. Indikator manajemen kesehatan
d. Indikator konstribusi sektor-sektor terkait
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (1)
DERAJAT KESEHATAN
INDIKATOR TARGET
MORTALITAS :
1. Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran 40
Hidup
2. Angka kematian Balita per-1.000 Kelahiran 58
Hidup
3. Angka kematian Ibu per-100.000 Kelahiran 125
Hidup
4. Angka Harapan Hidup waktu Lahir 67,9
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (2)
DERAJAT KESEHATAN
INDIKATOR TARGET
MORBIDITAS :
1. Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk 5
2. Persentase Kesembuhan Penderita TB Paru BTA 85
Positif
3. Prevalensi HIV (Persentase Kasus Terhadap 0,9
Penduduk Berisiko)
4. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) Usia < 15 0,9
Tahun Per-100.000 Anak
5. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue 2
(DBD) per-100.000 Penduduk
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (2)

DERAJAT KESEHATAN
INDIKATOR TARGET
STATUS GIZI :
1. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk 15
2. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi 80
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (3)
HASIL ANTARA
INDIKATOR TARGET
KEADAAN LINGKUNGAN :
1. Persentase Rumah Sehat 80
2. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat 80

PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


1. Persentase Rumah Tanggan BHBS 65
2. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 40
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (4)
HASIL ANTARA
INDIKATOR TARGET
AKSES & MUTU PELAYANAN KESEHATAN :
1. Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Puskesmas 15
2. Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Rumah sakit 1,5
3. Persentase Sarana kesehatan Dengan Kemampuan 100
Laboratorium Kesehatan
4. Persentase Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan 4 100
Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar
5. Persentase Obat Generik Berlogo Dalam persediaan 100
Obat
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (5)
PROSES & MASUKAN
INDIKATOR TARGET
PELAYANAN KESEHATAN :
1. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 90
2. Persentase Desa Yang Mencapai Universal Child 100
Immunization (UCI)
3. Persentase Desa terkena KLB yang Ditangani < 24 Jam 100
4. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe 80
5. Persentase Bayi Yang Mendapatkan ASI Eksklusif 80
6. Persentase Murid Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 100
Yang Mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut
7. Persentase Pekerja Yang Mendapatkan Pelayanan 80
Kesehatan kerja
8. Persentase Keluarga Miskin Yang Mendapatkan 100
Pelayanan Kesehatan
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (6)
PROSES & MASUKAN
INDIKATOR TARGET
SUMBER DAYA KESEHATAN :
1. Rasio Dokter Per-100.000 Penduduk 40
2. Rasio Dokter Spesialis Per-100.000 Penduduk 6
3. Rasio Dokter Keluarga Per-1.000 Penduduk 2
4. Rasio Dokter Gigi Per-100.000 Penduduk 11
5. Rasio Apoteker Per-100.000 Penduduk 10
6. Rasio Bidan Per-100.000 Penduduk 100
7. Rasio Perawat Per-100.000 Penduduk 117,5
8. Rasio Ahli Gizi Per-100.000 Penduduk 22
9. Rasio Ahli Sanitasi Per-100.000 Penduduk 40
10.Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Per-100.000 Penduduk 40
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (7)
PROSES & MASUKAN
INDIKATOR TARGET
SUMBER DAYA KESEHATAN :
11. Persentase Penduduk Yang Menjadi Peserta 80
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
12. Rata-rata Persentase Anggaran Kesehatan dala, 15
APBD Kabupaten/Kota
13. Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per- 100
Kapitan per-tahun (ribuan rupiah)
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (7)
PROSES & MASUKAN
INDIKATOR TARGET
MANAJEMEN KESEHATAN :
1. Persentase Kabupoaten/Kota Yang Mempunyai 100
Dokumen Sistem Kesehatan
2. Persentase Kabupoaten/Kota Yang Memiliki 100
”Contingency Plan” Untuk Masalah Kesehatan Akibat
Bencana
3. Persentase Kabupoaten/Kota Yang Membuat Profil 100
Kesehatan
4. Persentase Provinsi Yang Melaksanakan Surkesda 100
5. Persentase Provinsi Yang Mempunyai ”Provincial 100
Health Account”
Tabel: Indikator Indonesia Sehat (8)
PROSES & MASUKAN
INDIKATOR TARGET
KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT :
1. Persentase Keluarga Yang Memiliki Akses 185
Terhadap Air Bersih
2. Persentase Pasangan Usia Subur Yang 70
Menjadi Akseptor Keluarga Berencana
3. Angka Kecelakaan Lalu-lintas per- 10
100.000 penduduk
4. Persentase Penduduk Yang Melek Huruf 90

You might also like