You are on page 1of 21

INDIKATOR

Latar Belakang Tinjauan Pustaka

Alasan Penelitian Metode Penelitian

Tujuan Penelitian PROSEDUR KERJA


Latar Belakang

Berbagai hasil dari limbah pertanian yang memiliki kadar


selulosa tinggi dapat dimanfaatkan sebagai adsorben alternatif,
salah satunya adalah adsorben dari limbah batang jagung, dimana
batang jagung biasanya menjadi limbah dan dibakar di halaman
atau dibuang ditempat sampah setelah diambil buah jagungnya
yang tentunya mengakibatkan pencemaran lingkungan. Keadaan
ini menjadi motivasi untuk memproduksi bahan yang bernilai
tambah dari limbah batang jagung yaitu sebagai adsorben
alternatif untuk mengurangi kadar klorin pada air PDAM Di
Cilegon.
Melihat pentingnya pemakaian karbon
aktif dalam industri sebagai adsorben dan
harganya cukup mahal, maka sebagai adsroben
alternatif dimanfaatkanlah limbah batang jagung.
Penelitian ini adalah tentang pemanfaatan limbah
batang jagung sebagai adsorben alternatif pada
pengurangan kadar klorin dalam air PDAM Di
Cilegon.
Alasan dilakukannya sebuah penelitian
Digunakan sampel air PDAM karena air ini mudah
diperoleh dan banyak masyarakat yang menggunakan air ini
untuk semua kebutuhan sehari – hari. Walaupun kadar klorin pada
air PDAM telah memenuhi standar batas aman klorin yang telah
ditetapkan oleh pemerintah akan tetapi klorin yang masih ada
sedikit (sisa klor) pada air PDAM dapat menimbulkan masalah
apabila digunakan secara tidak tepat seperti digunakan sebagai air
shower dalam keadaan panas, air untuk ikan hidup dan menyiram
tumbuh –tumbuhan yang dapat merusak lingkungan karena klor
dapat bereaksi dengan senyawa – senyawa organik.
Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk


mengetahui pengaruh pemberian limbah tongkol
jagung sebagai adsorben terhadap kadar klorin pada
air PDAM di Cilegon.
Tinjauan pustaka
Jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi.
Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung
adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk
Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Berbagai produk
turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk
industri. Beberapa di antaranya adalah bioenergi, industri
kimia, kosmetika, dan farmasi.
Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai
kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namun mempunyai
kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan
tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari.
Tabel. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

No Unsur Kadar/
1 Kalori 355 Kalori
2 Protein 9,2 gram
3 Lemak 3,9 gram
4 Kabohidrat 73,7 gram
5 Kalsium 10 mg
6 Fosfor 256 mg
7 Ferrum 2,4 mg
8 Vitamin A 510 SI
9 Vitamin B1 0,38 mg
10 Air 12 gr
Klorin atau yang kita kenal dengan nama kaporit merupakan
bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum
pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan
kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita
gunakan. Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk
menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air
ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya
bagi kesehatan kita.

Dalam kimia organik, klorin adalah sebuah cincin aromatik


heterosiklik yang terdiri dari tiga pirola dan satu pirolina yang
bergandengan melalui empat tautan metina. Tidak seperti porfirin,
klorin tidak bersifat aromatik pada keseluruhan cincin walaupun
memiliki komponen pirola yang aromatik.
Klorin yang berikatan dengan magnesium disebut
klorofil dan merupakan inti pigmen fotosensitif kloroplas.
Senyawa terkait dengan dua pirola yang tereduksi disebut
bakterioklorin.

Air ledeng PDAM pada saat “pembuatan” air ledeng


umumnya menggunakan air permukaan, yang umumnya akan
lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme
merugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur.
Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai
ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air
yang mengandung khlorin tersebut.
Selain itu pada hasil studi efek klorin yang lebih
mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap tubuh
manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum,
melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup
saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal
ini terutama saat mandi dengan air hangat.
Berdasarkan Permenkes persyaratan batas klorin untuk air
minum menurut KepMenKes No.907/MENKES/SK/VII/2002
yaitu maksimum 5 mg/L (ppm) serta pengelola air minum dengan
sistem perpipaan wajib mengadakan pengawasan internal terhadap
kualitas air yang diproduksinya.
Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap
komponen tertentu dari suatu fase fluida. Kebanyakan adsorben
adalah bahan – bahan yang sangat berpori dan adsorbsi
berlangsung terutama pada dinding – dinding pori atau pada letak
– letak tertentu didalam partikel itu. Oleh karena pori – pori
biasanya sangat kecil maka luas permukaan dalam menjadi
beberapa orde besaran lebih besar daripada permukaan luar dan
bisa mencapai 2000 m/g.

Bahan baku pembuatan karbon aktif diperoleh dari darah,


daging dan tulang hewan. Dari tumbuh – tumbuhan misalnya
kayu, kayu lunak, batang jagung, lumut laut, kulit buah kapas,
jerami, biji buah – buahan, kulit buah pala, limbah penyulingan
tumbuh – tumbuhan dan lain sebagainya.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat yang digunakan :
1. Blender
2. Kertas saring
3. Saringan tepung
4. Labu erlenmeyer
5. Gelas ukur 100 ml
6. Wadah plastik diameter 6 cm
7. Wadah dengan diameter 25 cm dan tinggi 30 cm
8. Gelas kimia
9. Timbangan
10.Pipet volume
11.Buret 50 ml
12.Magnet stirrer
Bahan yang digunakan :

1. Air PDAM Cilegon


2. Indikator Amilum(Kanji)
3. Tongkol jagung
4. Larutan Na2S2O3 0,2 N
5. Padatan KI
6. Larutan asam sulfat pekat 96-97 %
7. Aquades
PROSEDUR
Batang Jagung Gambar 1. Bagan pembuatan adsorben
Pembuatan bahan adsorben batang jagung
1. Batang jagung dikeringkan kemudian di
DiKeringkan potong kecil – kecil (± 0.5 cm).
2. Dibelender batang jagung tadi kemudian di
saring dengan saringan tepung untuk
Dipotong kecil - kecil menghilangkan kotoran dan didapatkan
serbuk tongkol jagung.
3. Keringkan pada suhu ruang

Dibelender

Disaring Diperoleh Bubuk


Tongkol Jagung
Gambar 2. Penentuan volume Blanko

Aquades Penentuan volume Na2S2O3 pada larutan blanko


1. Pipet 20 ml aquadest dan masukan kedalam
labu erlenmeyer 250 ml.
Tambahkan 0,5 gram KI 2. Tambahkan 0.5 gram KI dan 2 ml asam sulfat
pekat.
3. Aduk dengan magnet stirer dan diamkan di
Tambahkan 2 ml asam ruang gelap selama 5 menit.
4. Titrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga kuning
sulfat pekat
gading.
5. Tambahkan indikator kanji (terbentuk warna
Dititrasi dengan kuning, lanjutkan titrasi hingga warna biru
NA2S2O3 hilang menjadi tidak bewarna

Ditambahkan indikator Dihitung volume


kanji larutan blanko
Penyiapan sampel Air PDAM 20 ml

Penambahan padatan 0,5 Penambahan 2,3,4,5 gram


gram KI Serbuk Batang jagung

Penambahan 2 ml Asam sulfat Penambahan Padatan 0,5 gram


pekat KI

Dititrasi dengan NA2S2O3 Penambahan 2 ml Asam Sulfat


pekat

Penambahan indikator kanji Dititrasi dengan NA2S2O3

Ditambah indikator kanji

Menghitung Kadar Klorin


Penentuan kadar klorin sebelum penambahan adsorben
1. Pipet 20 ml larutan air PDAM dan masukan kedalam labu erlenmeyer
250 ml.
2. Tambahkan 0.5 gram KI dan 2 ml asam sulfat pekat.
3. Aduk dengan magnet stirer dan diamkan di ruang gelap selama 5
menit.
4. Titrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga kuning gading.
5. Tambahkan indikator kanji (terbentuk warna kuning, lanjutkan titrasi
hingga warna biru hilang menjadi tidak bewarna.
6. Penentuan klor aktif sebagai mg Cl2/l:

Cl2 (A-B) N. 35,453


=
l V

Keterangan :
A = ml titran Na2S2O3 untuk sampel
B = ml titran Na2S2O3 untuk blanko (bisa positif atau negatif)
N = Normaliti larutan titran Na2S2O3
V = volume sampel (ml)
Penentuan kadar klorin setelah penambahan adsorben
1. Diambil variasi berat 2,3,4,5 gram adsorben kemudian masukkan
kedalam gelas kimia dan ditambahkan 40 ml air PDAM. Aduk dan
diamkam beberapa saat
2. Disaring campuran tadi dengan kertas saring
3. Hasil saringan ditempatkan di gelas kimia yang lain
4. Pipet 20 ml larutan air PDAM sudah di campur dengan adsorben
dan masukan kedalam labu erlenmeyer 250 ml
5. Tambahkan 0.5 gram KI dan 2 ml asam sulfat pekat
6. Aduk dengan magnet stirer dan diamkan di ruang gelap selama 5
menit
7. Titrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga kuning gading
8. Tambahkan indikator kanji (terbentuk warna kuning, lanjutkan
titrasi hingga warna biru hilang menjadi tidak bewarna
9. Penentuan klor aktif sebagai mg Cl2/l :
Cl2 (A-B) N. 35,453
=
l V

You might also like