You are on page 1of 47

KESEHATAN KELUARGA PENDERITA STROKE DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMBORO

Disusun oleh :
Imam Munandar, S.Ked
10 15 777 14 053

Pembimbing : dr. Tenrisana Rifai

BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS DAN ILMU KEDOKTERAN


PENCEGAHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2018
PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 juga


menegaskan adanya dua fungsi Puskesmas sebagai
berikut:

A. penyelenggaraan UKM tingkat pertama, yakni kegiatan untuk memelihara


dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

B. penyelenggaraan UKP tingkat pertama, yakni kegiatan dan/atau


serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
PENDAHULUAN

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara


Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga
keluar gedung dengan mengunjungi keluarga-keluarga di
wilayah kerjanya. Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan
secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga).

Petunjuk Teknis Penguatan


Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga (Depkes 2016)
PENDAHULUAN
Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa
gangguan fungsi otak secara fokalmaupun global yang
dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang
menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali
gangguan vaskular
Stroke pada prinsipnya terjadi secara tiba-tiba
karena gangguan pembuluh darah otak (perdarahan atau
iskemik, bila karena trauma maka tidak dimasukkan
dalam kategori stroke, tapi bila gangguan pembuluh darah
otak disebabkan karena hipertensi, maka dapat disebut
stroke.

American Stroke Association, 2011


Gambar 2. Risk Factor of stroke

The global burden of diseas, 2010


Tabel 1. Insidence & Prevalence Stoke In The
World

The international agenda for stroke, 2011


Tabel 2. Prevalence Stroke Di Indonesia

Riskesdas 2013
Tabel 3. Kasus Stroke di Wilayah Kerja
Puskesmas Mamboro

2017

164 Kasus

Sumber : Data PKM Mamboro tahun 2017


3

Gambar 3. Mortalitas Stroke In The World

WHO World Atlas on CVD/STROKE, 2006


AKIBAT STROKE

American Stroke Association, 2011


MASALAH DALAM
KELUARGA?
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

Petunjuk Teknis Penguatan


Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga (Depkes 2016)
HASIL PENGAMATAN, ANAMNESIS, DAN PEMERIKSAAN
FISIK TERHADAP KELUARGA PASIEN STROKE

 Jenis Pengamatan : Kunjungan Rumah (Home Visite)

 Waktu Pelaksanaan : 24-26 Januari 2018

(09.30 WITA - Selesai)

 Lokasi : Kelurahan Taipa Ginggiri


GENOGRAM

Tn. D Ny. A

Tn Ny Tn Ny Ny Ny Tn Ny Ny Tn Ny Ny Tn Ny Ny
.A .C .S .S .B .R .A .R .D .Z .J .K .B .A .S

Tn. Ny. Tn. Ny. Tn. Ny. Nn. Tn. Ny.


A N M D A W S Z W

An An
.S .S

KETERANGAN :

= Laki-laki = Perempuan
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

USIA PENDIDIKAN
NO NAMA JK STATUS PEKERJAAN KETERANGAN
(Tahun) TERAKHIR

1. Tn. Z ♂ Suami (Ayah) 50 SD IRT -


2. Ny. R ♀ Isteri (Ibu) 56 SMP Buruh Bangunan -
4. Tn. A ♂ Anak 1 34 SMP Buruh -
5. Ny. D ♀ Anak 2 33 SD IRT -
6. Ny. W ♀ Anak 3 32 SD IRT -
7. Nn. S ♀ Anak 4 21 SMA Tidak Bekerja -
8. Ny. W ♀ Anak 5 19 SMP IRT -
STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Rosianti


Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaam : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Taipa Ginggiri
Suku : Kaili
Agama : Islam
FOTO PASIEN
ANAMNESIS

Anamnesis (Heteroanamnesis)

Keluhan Utama :
Lumpuh Separuh Badan Sisi Kanan

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien didiagnosis oleh dokter menderita stroke dimana sisi badan bagian kanan
sulit untuk digerakkan yang di alami semenjak 3 tahun Pasien juga menderita
hipertensi dengan gejala sering mengalami pusing, cepat lelah. Pasien juga
memiliki penyakit diabetes melitus.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Awalnya 3 tahun yang lalu serangan stroke dirasakan tiba-tiba saat bangun tidur
tangan dan kaki kanan tidak bisa di gerakan dengan tekanan darah 160/110 mmHg.
Dan di rawat di RSUD Mamboro selama 3 hari kemudian pulang paksa dengan
alasan tidak ada perbaikan dan masalah ekonomi. Setelah itu dirawat dirumah, dan
tidak pernah kontrol kembali.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Keluarga :


Ayah menderita hipertensi, Suami menderita Hipertensi.

Riwayat Kebiasaan Sosial :


• Olahraga : Tidak Pernah, dan tidak pernah lagi semenjak
pasien sakit.
• Pola makan : Pasien biasanya makan 3 kali sehari untuk
makanannya sehari-hari tidak menentu. Sarapan juga
kadang-kadang. Pasien menyukai makanan yang bersantan,
konsumsi garam, dan kaledo.
• Pola rekreasi : Keterbatasan dana membuat keluarga pasien
tidak pernah pergi rekreasi.
• Merokok/alcohol: Suami Pasien merokok.
ANAMNESIS

Riwayat Keluarga :

Keadaan kesehatan sekarang : Kurang baik


Kebersihan perorangan : Kurang
Penyakit yang sedang diderita :
• Hipertensi (170/110)
• Anggota tubuh bagian kanan susah digerakan
Penyakit keturunan : tidak ada
Penyakit kronis/menular : tidak ada
Kecacatan anggota keluarga : Ny. R
Pola makan : baik
Jumlah Anggota Dalam Rumah : 4 Orang
ANAMNESIS

Hubungan psikologis dengan keluarga :


Baik. Hanya saja pasien sudah jarang bertemu keluarga semenjak
sakit dan juga keluarga yang lain jaraknya jauh.

Aktifitas sosial :
Kurang. Pasien merupakan orang yang tertutup dan jarang bergaul
dengan tetangga, bahkan mengikuti kegiatan sosial, karena merasa
minder dengan kondisi ekonomi dan lebih mengutamakan bekerja.

Kegiatan kerohanian :
Cukup Baik, setelah sakit pasien jarang beribadah.
ANAMNESIS

Status Ekonomi:
Keluarga Ny R termasuk keluarga kurang mampu, Untuk memenuhi
kebutuhann sehari-hari terkadang dari hasil bekerja suami sebagai
buruh bangunan yang tidak menentu hasilnya, sebulmnya Ny. R
bekerja di perusahaan coklat dan hasilnya pun tidak menetap, setelah
sakit hanya berharap dari penghasilan dari suami, dan anak pasien
berjualan makanan di rumah. (pendapatan perbulan 200 ribu)

Tingkat Pendidikan :
Keluarga Ny R dalam tingkat pendidikan rendah, dengan alasan
ekonomi sehingga lebih fokus untuk bekerja dari pada sekolah. (SD-
SMP)
PEMERIKSAAN FISIK

Saat diperiksa di dapatkan data bahwa :


• KU : Baik Compos mentis
• Tanda-tanda vital : TD 160/80 mmHg
• Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
penglihatan masih bagus. Wajah tampak tidak simetris. Mulut
mencong ke kanan.
• Hidung : normal, lubang nares simetris
• Telinga : bersih tidak ada kelainan, pendengaran
masih bagus
• Leher : peningkatan JVP (-), Pembesaran KGB (-)
• Thorax : simetris, pernafasan vesikuler
• Abdomen : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)
• Ektremitas : anggota gerak atas dan bawah sisi kanan
mengalami kelumpuhan.
IDENTIFIKASI MASALAH

Akibat stroke yang di derita Ny. R dalam hal ini Kecacatan,


• Memberikan beban ekonomi bagi keluarga
• Beban mental emosional yang mengganggu produktivitas anggota
keluarga yang lain.
• Pasien tidak pernah kontrol penyakit
• Tidak ada dukungan keluarga untuk berobat
• Pasien tidak memiliki BPJS untuk berobat
FAMILY CYRCLE

 Pasien

 Suami
Ny. R Nn. S

 Anak Ke-4

 Cucu An.A Tn.Z


IDENTIFIKASI FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA (APGAR)

Hampir selalu Kadang- Hampir tidak


Kriteria Pernyataan
(2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral maupun


Ya
(Adaptation) material anak

Kemitraan Semua masalah keluarga diselesaikan dengan


Ya
(Partnership musyawarah antara pasien, istri dan anak.

Dalam hal ini anak-anak dapat mengambil keputusan


Pertumbuhan
dengan tanggungjawab, serta orang tua selalu Ya
(Growth)
memperhatikan aktiftitas anak-anaknya di rumah.

Kasih sayang Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup baik


Ya
(Affection) karena adanya keakraban di antara anggota keluarga.

Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar anggota


Kebersamaan
keluarga sudah baik karena adanya waktu untuk Ya
(Resolve)
memecahkan suatu masalah.
HASIL APGAR KELUARGA NY.R

Adalah 6 Poin

4-6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat,


dalam arti hubungan antar anggota keluarga masih
perlu untuk lebih ditingkatkan

(Rosen, Geyman and Layton : 1980).


MANDALA OF HEALTH

Gaya Hidup
Kurangnya
penetahuan
Perilaku gaya hidup Lingkungan
Kesehatan sehat Psikososial
Sering konsumsi Ekonomi
makanan yang Pasien kurang
tidak hygenis, bersosialisasi
berlemak, dengan alasan
santan. minder
Pel.
Kesehatan
Keluarga Lingkungan
Meningkatkan
Ny.R Kerja
konseling
Tidak ada
dengan
penyakit PTM.
Faktor Biologi Lingkungan Fisik
Menurunya Lingkungan kurang
fungsi anggota bersih, penerangan
gerak sisi kurang, dan
kanan perabotan kurang
Komunitas dan tidak tertata
sanitasi lingkungan dengan baik
kurang bersih
IDENTIFIKASI FUNGSI PATOLOGIS KELUARGA

Fungsi Pelaksanaan Patologis

Sosial Pasien merupakan orang yang tertutup +

Budaya Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya (hal ini dapat dilihat dari pergaulan +
sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang
tidak di ikuti. Tidak mau mengikuti acara-acara bersifat kondangan, sunatan, dll

Religius Keluarga ini tidak melakukan sholat lima waktu. Ny.R jarang mengikuti kegiatan +
keagamaan.

Ekonomi Pendapatan keluarga rendah (Rp.200.000/bln) dan tidak tetap Sehingga +


kebutuhan primer sulit dipenuhi

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong rendah. (SD-SMP) +


Pengeta- Pengetahuan orangtua pasien tentang pola hidup sehat masih kurang. +
huan

Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit tidak segera di bawah ke PKM. Lebih sering +
berobat dengan obat yang dibeli sendiri di warung.
IDENTIFIKASI RUMAH SEHAT

• Jenis bangunan : permanen


• Lantai rumah : semen
• Dinding : kayu
Dapur • Luas rumah : 3x10m= 30m2
Ruang tamu • Penerangan : sedang
Kamar Tidur • kebersihan : kurang
Kamar Ruang Tamu • Ventilasi : kurang
Dapur
Gudang • Dapur : ada
Kamar Mandi Terbuka • Jamban Keluarga : tidak ada
Ruang Tamu • Sumer air minum : ambil dari tetangga
• Sumber pencernaan air : tidak
• Pemanfaatan perkarangan : tidak
DENAH RUMAH NY. R
• Sistem pembuangan air limbah : tidak
ada
• Sanitasi linkungan : kurang (kotor)
• Pembuangan sampah : tidak ada
DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis dilakukan secara holistik dengan memperhitungkan 5 aksis,


yaitu :
 Poin I (Aspek Personal)
Tekanan Darah Tinggi
• Poin II (Aspek Klinis)
Stroke
• Poin III (Aspek Resiko Internal)
Kurangnya pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat,
masalah ekonomi.
• Poin IV (Aspek Resiko Eksternal)
Keadaan lingkungan rumah dan sekitar rumah yang tidak kondusif.
• Poin V (Skala Fungsional Pasien)
Pasien tidak mampu melakukan aktifitas seperti sebelum sakit
DOKUMNTASI RUMAH NY. R

Tampak Depan Tampak samping kiri

Tampak samping kanan


Ruang Tamu
Dapur
Gudang Kamar Mandi Terbuka
PHBS

NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor


1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Tidak 0
2. Memberi ASI esklusif Tidak 0
3. Menimbang balita setiap bulan Tidak 0
4. Menggunakan air bersih Ada 1
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak 0
6. Menggunakan jamban sehat Tidak 0
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali Tidak 0
seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari Tidak 0
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak 0
10. Tidak merokok di dalam rumah Tidak 0
Total jawaban Ya 1 (Kurang baik)
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH DENGAN
PENDEKATAN SISTEM

KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


INPUT MAN 1. Kurangnya kepedulian terhadap kesehatan
2. Tidak tau bagaimana pola hidup bersih dan sehat
3. Kurangnya tingakat pendidikan keluarga

MONEY 1. Ekonomi keluarga yang minim (200 ribu/bulan)

MATERIAL 1. Tidak ada Transportasi untuk ke pelayanan kesehatan

METODE 1. Tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan


2. Inovasi konseling untuk motifasi hidup sehat

LINGKUNGAN 1. Tidak ada dukungan dari keluarga


IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
(PENDEKATAN ANALISIS FISHBONE)

METODE MAN

Tidak memanfaatkan Tidak tau bagaimana


pelayanan kesehatan pola hidup bersih dan
Kurangnya kepedulian
sehat
terhadap kesehatan

inovasi konseling untuk Kurangnya tingkat


motifasi hidup sehat pendidikan keluarga

APGAR (4-6) dan PHBS


Keluarga Yang Buruk
Tidak Ada
Transportasi
Untuk Berobat Tidak ada dukungan
dari keluarga untuk
berobat
Tidak ada
Transportasi untuk ke
pelayanan kesehatan

MONEY LINGKUNGAN
MATERIAL

Sugianto A. Metode Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Masyarakat. 2012.


IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA, DAN TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


1. Kurangnya Konseling • Memberikan informasi tentang
pengetahuan tentang penyakit stroke dan penyebabnya, beserta
keluarga tentang stroke, PHBS, faktor resiko.
penyakit yang di dan motivasi • Pengertian, gejala klinis, terapi,
derita Ny.R keluarga untuk dan dampak stroke (kematian,
tetap berobat. kecacatan)
2. Tidak Tau • Memberikan informasi Bagaimana
bagaimana pola cara hidup sehat
hidup bersih dan • Menggunakan bahasa yang
sehat mudah dimengerti, jika diperlukan
bahasa kaili.
3 Kurangnya • Memanfaatkan BPJS untuk
kepedulian terhadap membantu pengobatan dengan
kesehatan meminimalisir masalah ekonomi.
• Memanfaatkan pekarangan rumah
4.. Kurangnya tingkat • Kerja sama kelurahan pembuatan
pendidikan keluarga BPJS.
IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA, DAN TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


5. Tidak ada Penjadwalan Untuk kontrol rutin berupa Tekanan
Transportasi untuk kunjungan darah, nadi, suhu, pernapasan. Serta
ke pelayanan rumah untuk konseling.
kesehatan pasien2
disabilitas
dengan ekonomi
rendah.
ALUR PENATALAKSANAAN PASIEN

Ny. R/56 Thn

Tidak Pernah Kurang


Edukasi keluarga untuk
Kontrol perilaku
pentingnya kontrol,
hidup bersih
mengurus BPJS
dan sehat

Tidak pernah Pola makan, Edukasi dan Motivasi


olahraga berlemak, keluarga untuk
garam, san melaksanakan pola hidup
santan bersih dan sehat

Tekanan
Darah Tinggi Stroke
(Hipertensi)
Umur Ras/Budaya Jenis pekerjaan

Perubahan fisiologis Pola Makan Penghasilan


pembuluh darah

Lemak menumpuk di
pembuluh darah Strees
Penurunan elastisitas
Pembuluh Darah
Hipertensi

Viskositas
Nikotin
darah

STROKE
Merokok Konsumsi alkohol

Gaya hidup
MANAJEMEN KOMPERHENSIF

Promotif :
Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada pasien tentang penyakit
stroke yang diderita, komplikasi penyakit, dan bagaimana menjaga
kesehatan serta memakan makanan bergizi.

Preventif :
• Pembatasan makan garam; dimulai dari masa muda, membiasakan
memakan makanan tanpa garam
• Khususnya pada orang tua, perawatan yang intensif untuk
mempertahankan tekanan darah. Cegah jangan sampai penderita diberi
obat penenang berlebihan dan istirahat ditempat tidur yang terlalu lama.
Dan berkunjung ke Posbindu.
• Peningkatan kegiatan fisik, jalan setiap hari sebagai bagian dari
program kebugaran.
• Penurunan berat badan apabila kegemukan
• Berhenti merokok
MANAJEMEN KOMPERHENSIF

Kuratif :
• anti hipertensi : amlodipine 5mg
• anti platelet : aspilet 100 mg
• vitamin B12 : berperan dalam menormalkan fungsi saraf dan otak

Rehabilitasi :
Kontrol penyakit ke dokter minimal sebulan sekali.
Monitoring :
• Tekanan darah
• Suhu
• Nadi
• Pernapasan
Interaksi obat dan efek samping
Kepatuhan
KESUMPULAN
Dengan tingginya angka penyakit tidak menular di
lingkup kerja puskesmas mamobro, maka tindakan
psobindu harus di tingkatkan dengan inovasi yang lebih
menarik misalnya konseling menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti (Bahsa Kaili), menggunakan Audio dan
Visual sehingga lebih menarik, dan dapat juga di modifikasi
dengan rekreasi sesekali.
dan di pertajam dengan home visite bagi penderita
yang tidak hadir saat Posbindu untuk meningkatkan derajat
kesehatan di wilayah kerja puskesmas mamboro.
TERIMA
KASIH

You might also like