Professional Documents
Culture Documents
Waria
Pelanggan waria
LSL
WPS
Pelanggan WPS
Penasun
Laki-laki pop umum
Perempuan pop
umum
1,800,000
Tanpa peningkatan program
1,600,000
Dengan program 2006-2010
1,400,000
SRAN 2010-2014
1,200,000
1,000,000
800,000 751,816
648,322
600,000
400,000 350,550
200,000 244,103
178,911
-
1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025
KASUS IMS GLOBAL DAN REGIONAL
WHO, 2008
230 000
Wanita
75 000 Penjaja
Penasun Sex
1.13 Jt
GWL
Anak
anak
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2012, Kemenkes
ILLUSTRASI
30.0
20.0
10.0
34.5 32.0 21.6 17.0 0.7 8.5 29.0 19.6 17.0 21.2
0.0
20.0
10.0
3.3
Sifilis HIV
13.1 12.8
11.3
9.7
9.1
8
7.4 7.4
7
6.2 6.5
5.1
3
2.6
1.8 1.5
600,000
500,000
537,366
400,000
300,000
200,000 313,444
262,403
100,000
Jumlah kunjungan layanan Jumlah pasien IMS yang Jumlah kasus IMS yang
IMS ditemukan diobati
BUMIL DAN SIFILIS
Bergejala
(symptomatic)
Tanpa Gejala
(asymptomatic)
KONSEKUENSI IMS
• Penyakit Radang Panggul, Kanker serviks,
Wanita infertilitas
• Pd Kehamilan: IUFD, IUGR, BBLR &Kecacatan
Pria Infertilitas
Penguatan manajemen
1 Memutus rantai penularan
program pd populasi kunci
7 2
Melibatkan seluruh
Fasyankes (pemerintah & Penggunaan informasi
swasta
5 4 yang terpercaya
UPAYA PENGENDALIAN IMS
22
PENELITIAN OPERASIONAL /
UJI RESISTENSI PENGOBATAN GO
• Penelitian Uji Resistensi GO terhadap Antibiotika pada WPS di 3 Kota
(Jakarta, Tangerang dan Palembang)
• Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa pilihan pengobatan
dalam Pedoman 2011 masih cukup baik
• Pola Resistensi terhadap antibiotika gol. Quinolon di ketiga kota
(Jakarta. Palembang dan Tangerang cukup tinggi sehingga tidak
direkomendasikan lagi
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
• HPV merupakan salah satu penyebab IMS yang tersering (Kondiloma akuminata)
• Lebih dari 290 juta orang wanita mempunyai infeksi HPV, yang merupakan salah satu IMS
yang paling sering (Kondiloma akuminata)
26
MENGAPA INTEGRASI??
• Faktor kesamaan kuman Penyebab
• Faktor risiko tinggi pada wanita seksual aktif (usia 30-50 th)
• Faktor risiko pada wanita dengan kejadian IMS yang berulang
• Faktor kesamaan metoda pemeriksaan / deteksi IMS dan Ca cervix
• Kebutuhan sarana/fasilitas yang hampir sama
27
PENGEMBANGAN PROGRAM INTEGRASI
DETEKSI DINI CA.CERVIX (IVA), CBE DAN IMS
28
ALUR PEMERIKSAAN IMS - IVA
30
PROPORSI ALOKASI PEMBIAYAAN PUSAT-DAERAH
UTK OBAT DAN KOMODITAS LAIN PROGRAM HIV -
IMS
“Upaya tersebut meliputi penapisan pada populasi kunci, penapisan pada ibu
hamil, dan upaya pencegahan melalui penyuluhan, konseling, dan penyediaan
kondom “
UPAYA PENGENDALIAN IMS
Upaya pengendalian IMS pada populasi umum /
sasaran
Pengendalian IMS pada populasi umum ditekankan pada upaya pencegahan melalui upaya :
• Kesehatan reproduksi
• Layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir meliputi penapisan IMS pada ibu hamil dan
program eliminasi sifilis kongenital setiap ibu hamil diperiksa IMS dan HIV dalam
kunjungan ANC pertama di Puskesmas
• Dalam program Keluarga Berencana, pencegahan IMS diberikan melalui pemberian
informasi tentang kesehatan reproduksi, pemberian kondom sebagai Dual proteksi serta
melalui konseling pasangan akseptor KB
• Dalam program kesehatan reproduksi remaja, pencegahan IMS diberikan melalui
pemberian informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi, pelayanan klinis medis,
konseling, pendidikan ketrampilan hidup sehat, dan pelatihan konselor sebaya
• Deteksi dini ca serviks dengan integrasi pemeriksaan IVA dan IMS untuk wanita berusia 30-
50 tahun
UPAYA PENGENDALIAN IMS
Upaya pengendalian IMS pada populasi kunci dan
antara
• Cakupan yang tinggi dalam pemeriksaan rutin IMS dan penapisan
dengan tes sifilis pada populasi kunci merupakan faktor penting
dalam penurunan prevalensi IMS.
• Jumlah populasi kunci (WPS, LSL, Waria, dan Penasun) di Indonesia
diperkirakan sebanyak 1,5 juta orang, tersebar di seluruh provinsi.
• Penguatan program PMTS, melalui 4 pilar PMTS :
• Peningkatan peran positif pemangku kepentingan,
• Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP),
• Manajemen pasokan kondom dan pelicin, dan
• Penatalaksanaan IMS.
• Untuk dapat menjangkau populasi tersebut dibutuhkan kemampuan untuk
menyelenggarakan pelayanan IMS Sesuai dengan Permenkes No.75
tahun 2014 : Layanan IMS merupakan layanan esensial di Puskesmas
• Penyediaan Kondom sebagai bagian dari pengobatan di setiap layanan
kesehatan
STRATEGI PENGENDALIAN IMS
1. Menjamin ketersediaan layanan IMS berkualitas yang mengedepankan upaya
preventif dan promotif di puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat primer
lainnya.
2. Menurunkan penularan HIV dengan memutus rantai penularan IMS pada
populasi kunci (pekerja seks, LSL, waria, penasun).
3. Meningkatkan upaya deteksi dini dan tatalaksana sifilis, HIV dan IMS
lainnya pada ibu hamil dan bayinya dalam rangka menurunkan kematian
dan kecacatan pada bayi.
4. Memastikan ketersediaan dan penggunaan informasi yang terpercaya dalam
pengendalian IMS.
5. Melibatkan seluruh pemberi pelayanan kesehatan pemerintah serta swasta
dalam pengendalian IMS.
6. Memperkuat manajemen program, advokasi, kemitraan dan mobilisasi sumber
daya untuk pengendalian IMS di semua tingkat .
RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN IMS
2015-2019
Jumlah layanan IMS Total
Tingkat 2015-2019
Baseline 2015 2016 2017 2018 2019
Provinsi 34 - - - - - 34
Kabupaten 167 66 16 49 100 110 508
PKM yang menyediakan layanan 1.029 571 1.583 2.000 2.000 2.536 9719
diagnosis dan pengobatan IMS
Layanan IMS dengan pemeriksaan 83 100 1.000 1.000 669 500 3.352
laboratorium
Layanan lain (termasuk Fasyankes 19 40 100 200 200 90 649
Swasta, Klinik Swasta, NGO,
BUMN, Lapas/Rutan)
Total Pengembangan Layanan IMS 1.048 988 1.753 2.270 2.270 2.808 11.137
di tahun tsb
TARGET CAKUPAN LAYANAN IMS
2015 – 2019
Indikator Base line 2015 2016 2017 2018 2019
jumlah dan proporsi orang 215.734 269.667 449.445 719.112 1.258.446 1.258.446
diperiksa sifilis di antara
populasi yang berisiko* 12% 15% 25% 40% 70% 70%
proporsi (%) kasus IMS (sifilis) 215.734 382.028 647.201 1.132.602 1.132.602
yang diobati di antara kasus
Sifilis yang didiagnosis 80% 85% 90% 90% 90%
Jumlah ibu hamil diperiksa sifilis - 934.845 1.391.799 2.225.630 3.059.460 4.090.912
saat ANC
18% 27% 44% 60% 80%
Jumlah dan % ibu hamil sifilis 92.046 85.046 81.818 71.591 61.364
diobati diantara yang
terdiagnosis sifilis 90% 90% 95% 95% 100%
Jumlah Kab/Kota melakukan
Penapisan Sifilis 6 bulan sekali 167 66 16 49 100 110
Jumlah kab/kota melakukan
mobile klinik IMS setiap bulan 167 66 16 49 100 110