You are on page 1of 9

Sekar P.

012116517
Patofisiologi dan etiologi
etiologi
• _ Virus tumbuh mulai di jaringan ekstraneural
• _ Saluran napas: mumps,measles,varicella
• _ Oral-saluran cerna: poliovirus, enterovirus
• _ Inokulasi: gigitan binatang-nyamuk
• _ Placenta: rubella, CMV, HIV
• _ Penyebaran ke SSP: hematogen-neuronal
• _ Kerusakan neuron
• _ Invasi langsung-multiplikasi aktif virus
• _ Respon autoimun terhadap antigen virus
Bagaimana cara melakukan pungsi
lumbal
Memposisikan anak
Terdapat dua posisi yang bisa dilakukan:
•berbaring ke kiri (terutama pada bayi muda)
•posisi duduk (terutama pada anak umur lebih tua).
LP dengan posisi berbaring ke kiri:
•Gunakan alas tidur yang keras. Baringkan anak ke sisi kiri hingga kolumna vertebralis sejajar
dengan permukaan dan sumbu transversal tubuh dalam posisi tegak.
•Seorang asisten harus memfleksi punggung anak, tarik lutut ke arah dada dan pegang anak pada
bagian atas punggung antara bahu dan pantat hingga punggung anak fleksi. Pegang erat anak
dalam posisi ini. Pastikan jalan udara tidak terganggu dan anak dapat bernapas dengan normal.
Hati-hati bila memegang bayi muda. Jangan memegang leher bayi muda, atau memfleksi lehernya
karena dapat mengakibatkan terganggunya jalan napas.
•Cek petunjuk anatomi
Tentukan ruang antara VL-3 dan VL-4 atau antara VL-4 dan VL-5. (VL-3 berada pada pertemuan
garis antar krista iliaka dan vertebra).
•Siapkan lokasi LP
Lakukan teknik antiseptik. Gosok dan bersihkan tangan dan gunakan sarung tangan steril
Bersihkan kulit daerah tindakan dengan larutan antiseptik
Kain steril dapat digunakan
Pada anak yang lebih besar yang sadar, beri anestesi lokal (1% lignokain) infiltrasikan ke
kulit sekitar tempat tindakan.
• Lakukan LP
– Gunakan jarum LP berkawat (stylet), ukuran 22G
untuk bayi muda, 20G untuk bayi yang lebih tua dan
anak; jika tidak tersedia, dapat digunakan jarum
hipodermik. Masukkan jarum ke tengah daerah
intervertebra dan arahkan jarum ke umbilikus.
– Dorong jarum pelan-pelan. Jarum akan masuk dengan
mudah hingga mencapai ligamen di antara prosesus
spinalis vertebralis. Berikan tekanan lebih kuat untuk
menembus ligamen ini, sedikit tahanan akan dirasakan
saat duramater ditembus. Pada bayi muda, tahanan ini
tidak selalu dapat dirasakan, jadi dorong jarum
perlahan dan sangat hati-hati.
– Tarik kawatnya (stylet), dan tetesan CSS akan keluar.
Jika tidak ada CSS yang keluar, kawat dapat
dimasukkan kembali dan jarum didorong ke depan
pelan-pelan.
– Ambil contoh 0.5–1 ml CSS dan tuangkan ke wadah
steril.
– Bila selesai, tarik jarum dan kawat dan tekan tempat
tusukan beberapa detik. Tutup bekas tusukan dengan
kasa steril.
• Jika jarum ditusukkan terlalu dalam dapat merusak vena
yang akan menimbulkan luka traumatik dan CSS berdarah.
Jarum harus segera ditarik keluar dan prosedur diulang
kembali pada daerah yang lain.

prognosis
• Mortalitas dapat mencapai 40%
• _ HSV dengan acyclovir: 20%
• _ Rabies, HIV: 100%
• _ Gejala sisa pada 50% survival
• _ Intelektual, tingkah laku, psikiatrik
• _ Motorik
• _ Epileptik
• _ Penglihatan/pendengaran

You might also like