You are on page 1of 20

“OM SWASTYASTU”

PSIKOLOGI PASIEN DAN KELUARGA


DALAM KONDISI KEGAWATDARURATAN
OLEH: NI LUH PUTU PUTRI WIDIARI
NIM: P07120216010
A. KONSEP DASAR KEDARURATAN

1. PENGERTIAN :
Kondisi kedaruratan adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan integritas fisiol
ogis atau psikologis secara mendadak.
2. PRINSIP DASAR PENANGANAN KEDARURATAN:

TENANG DAN CEPAT MENGHORMATI HAK PASIEN

SABAR
DUKUNGAN KELUARGA (FAMILY S
UPPORT)
KOMUNIKATIF
1. TENANG DAN CEPAT

Dalam menangani kasus kegawatdaruratan, penentuan perma


salahan utama (diagnosa) dan tindakan pertolongannya harus
dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang tidak panik, walau
pun suasana keluarga pasien ataupun pengantarnya mungkin
dalam kepanikan
2. SABAR

Dalam hal ini petugas harus memahami dan peka bahwa dala
m situasi dan kondisi gawatdarurat perasaan cemas, ketakutan,
dan keprihatinan adalah wajar bagi setiap manusia dan kelurg
a yang mengalaminya.
3. KOMUNIKATIF

Petugas kesehatan harus berkomunikasi dengan pasien dalam bah


asa dan kalimat yang tepat, mudah dipahami, dan memperhatikan
nilai norma kultur setempat. Dalam melakukan pemeriksaan, petug
as kesehatan harus menjelaskan kepada pasien apa yang akan dip
eriksa dan apa yang diharapkan. Apabila hasil pemeriksaan norma
l atau kondisi pasien sudah stabil,upaya untuk memastikan hal itu h
arus dilakukan. Menjelaskan kondisi yang sebenarnya kepada pasi
en sangatlah penting.
4. MENGHORMATI HAK PASIEN

Setiap pasien harus diperlakukan dengan rasa hormat, tanpa


memandang status sosial dan ekonominya. Selain itu, hak-hak
pasien harus dihormati seperti penjelasan informed consen
t, hak pasien untuk menolak pengobatan yang akan diberikan
dan kerahasiaan status medik pasien.
5. DUKUNGAN KELUARGA (FAMILY SUPPORT)

SDukungan keluarga bagi pasien sangat dibutuhkan. Oleh kar


ena itu, petugas kesehatan harus mengupayakan hal itu antara
lain dengan senantiasa memberikan penjelasan kepada kelua
rga pasien tentang kondisi pasien, peka akan masalah keluarg
a yang berkaitan dengan keterbatasan keuangan, keterbatasa
n transportasi, dan sebagainya.
B. PSIKOLOGIS DALAM KONDISI KEDARURATAN

CEMAS HISTERIS

MUDAH MARAH PERILAKU KEKERASAN (PK)

KEINGINAN BUNUH DIRI GADUH/GELISAH


1. CEMAS

Cemas sering dialami oleh hampir semua manusia. Perasaan t


ersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difius, tidak menye
nangkan, seringkali disertai oleh gejala otonomik, seperti nye
ri kepala, berkeringat, palpitasi, gelisah, dan sebagainya. Kum
pulan gejala tertentu yang ditemui selama kecemasan cender
ung bervaniasi, pada setiap orang tidak sama.
2. HISTERIS

Dalam penggunaan sehari-hari nya histeria menjelaskan ekses emosi yang tidak terke
ndali. Orang yang "histeris" sering kehilangan kontrol diri karena ketakutan yang luar
biasa karena suatu kejadian atau suatu kondisi
3. MUDAH MARAH

Hal ini terjadi apabila seseorang dalam kondisi gelisah dan ti


dak tahu apa yang harus di perbuat
4. KEINGINAN BUNUH DIRI

Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan. Perilaku bunuh diri yang tampak pada seseoran
g disebabkan karena stress yang tinggi dan kegagalan mekanisme kopi
ng yang digunakan dalam mengatasi masalah (Keliat, 1993). Perilaku bu
nuh diri atau destruktif diri langsung terjadi terus menerus dan intensif
pada diri kehidupan seseorang. Perilaku yang tampak adalah berlebiha
n, gejala atau ucapan verbal ingin bunuh diri, luka atau nyeri (Rawlin dan
Heacock, 1993).
TANDA-TANDA BUNUH DIRI YANG MUNGKIN TER
JADI :

1. Bicara mengenai kematian: Bicara tentang keinginan menghilang, melompat, menembak diri
sendiri atau ungkapan membahayakan diri.
2. Baru saja kehilangan: kematian, perceraian, putus dengan pacar atau kehilangan pekerjaan, s
emuanya bisa mengarah pada pemikiran bunuh diri atau percobaan bunuh diri. Kehilangan la
innya yang bisa menandakan bunuh diri termasuk hilangnya keyakinan beragama dan hilang
nya ketertarikan pada seseorang atau pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
3. Perubahan kepribadian: seseorang mungkin memperlihatkan tanda-tanda kelelahan, keragua
n atau kecemasan yang tidak biasa.
4. Perubahan perilaku: kurangnya konsentrasi dalam bekerja, sekolah atau kegiatan sehari-hari,
seperti pekerjaan rumah tangga.
5. Perubahan pola tidur: tidur berlebihan, insomnia dan jenis gangguan tidur lainnya bisa menja
di tanda-tanda dan gejala bunuh diri.
6. DLL
5. PERILAKU KEKERASAN

• Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan unt
uk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 1993 dalam Depkes,
2000). Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kec
emasan, kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman ( Stuart d
an Sunden, 1997 ).
• Pengertian perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk ekspresi kemarahan yang ti
dak sesuai dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahaya
kan/mencederai diri sendiri, orang lain bahkan dapat merusak lingkungan.
NEXT…..
• Pada pengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien masuk kerumah sakit adalah pe
rilaku kekerasan di rumah. Dapat dilakukan pengkajian dengan cara :
• Observasi

• Muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara yang tinggi, berdebat. Sering pula
tampak klien memaksakan kehendak : merampas makanan, memukul jika tidak senang
• Wawancara

• Diarahkan pada penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda marah yang dirasakan kli
en.Keliat (2002) mengemukakan bahwa tanda -tanda marah adalah sebagai berikut :
• Emosi : tidak adekuat, tidak aman, rasa terganggu, marah (dendam), jengkel.
• Fisik : muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, keringat, sakit fisik, penyalahgunaan obat dan tek
anan darah.
• Intelektual : mendominasi, bawel, sarkasme, berdebat, meremehkan.
• Spiritual : kemahakuasaan, kebajikan/kebenaran diri, keraguan, tidak bermoral, kebejatan, kreativitas t
erhambat.
• Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan dan humor.
GAMBARAN KLINIS PERILAKU KEKERASAN:

• Gambaran klinis menurut Stuart dan Sundeen (1995) adalah sebagai berikut :
• Muka merah
• Pandangan tajam
• Otot tegang
• Nada suara tinggi
• Berdebat
• Kadang memaksakan kehendak
• Gejala yang muncul :
• Stress
• Mengungkapkan secara verbal
• Menentang
NEXT…

• Gambaran klinis menurut Direktorat Kesehatan Jiwa, Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan RI (1
994) adalah sebagai berikut :
• Pasif agresif
• Sikap suka menghambat
• Bermalas-malasan
• Bermuka masam
• Keras kepala dan pendendam
• Gejala agresif yang terbuka (tingkah laku agresif)
• Suka membantah
• Menolak sikap penjelasan
• Bicara kasar
• Cenderung menuntut secara terus-menerus
• Hiperaktivitas
• Bertingkah laku kasar disertai kekerasan
6. GADUH/GELISAH

• Tanda dan gejala pada pasien yang mengalami gaduh gelisah diantaranya:
• Gelisah * Sulit berkomunikasi
• Mondar-mandir * Tidak tidur beberapa hari
• Berteriak-teriak * Gembira +++
• Loncat-loncat * Mengganggu orang lain
• Marah-marah * Bicara kacau
• Curiga +++ * Bernyanyi +++
• Agresif * Agitasi
• Beringas
“OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM””

You might also like