You are on page 1of 54

GANGGUAN MENTAL

ORGANIK

PEMBIMBING:
dr. Darmawan, SpKJ
Pengertian
Gangguan Mental Organik meliputi
berbagai gangguan jiwa yang
dikelompokkan atas dasar penyebab
yang sama dan dapat dibuktikan dengan
adanya penyakit, cedera, atau ruda
paksa otak, yang berakibat disfungsi
otak.
Gangguan Mental Organik Termasuk
Gangguan Mental Simtomatik:
F00 Demensia pada penyakit Alzheimer
F01 Demensia Vaskular
F02 Demensia yang diklasifikasi di tempat lain
F03 Demensia yang tidak tergolongkan
F04 Sindrom amnestik organik, bukan akibat alkohol dan zat
psikoaktif lainnya
F05 Delirium, bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya
F06 Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi
otak dan penyakit fisik
F07 Gangguan keperibadian dan perilaku akibat penyakit,
kerusakan dan disfungsi otak
F09 Gangguan mental organik atau simtomatik yang tidak
tergolongkan
Demensia
PPDGJ III
(Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa)

F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER

F01 DEMENSIA VASKULAR

F02 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN

F03 DEMENSIA YANG TIDAK TERGOLONGKAN


Definisi
• Demensia : sindroma yang ditandai oleh berbagai
gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan
kesadaran. (Kaplan and sadock. Synopsis of psychiatry)

• Demensia : sindroma yang timbul menyebabkan


gangguan fungsi sosial atau pekerjaan yang berat
dan merupakan suatu penurunan dari fungsi
sebelumnya.(Diagnostic and statistical manual of mental disorder ed 4)
– Fungsi kognitif : intelengensia umum, ingatan, bahasa,
memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, konsentrasi
dan kemampuan sosial.
Epidemiologi
Kurang lebih diantara penduduk Amerika
yang berusia 65 tahun, 5 % menderita
demensia ringan dan 15% menderita
demensia berat.

Diantara penduduk amerika yang berusia


80 tahun keatas, 20 % menderita demensia
berat.
Klasifikasi
 Demensia tipe Alzheimer

 Demensia Vaskular

 Penyakit Pick

 Penyakit Creutzfeldt-Jakob

 Penyakit Parkinson

 Human Immunodeficiency Virus (HIV)

 Trauma kepala
Gambaran Klinis
 Gangguan memori

 Ganguan orientasi

 Afasia

 Apraksia

 Agnosia

 Gangguan dalam fungsi eksekutif

 Perubahan kepribadian

 Psikosis

 Gangguan lain : psikiatrik, reaksi katastropik, sindroma


sundowner

Demensia umumnya (80%) merupakan proses ireversibel


Demensia Tipe Alzheimer
F00.0 Demensia pada alzheimer dengan onset dini

F00.1 Demensia pada alzheimer dengan onset


lambat

F00.2 Demensia pada alzheimer tipe tak khas atau


tipe campuran

F00.3 Demensia pada alzheimer YTT


Kriteria Diagnostik
F00 DEMENSIA PADA ALZHEIMER

• Kriteria umum : Adanya gangguan ingatan dan


disertai terdapatnya sekurang-kurangnya satu
gejala dari defisit kognitif ( afasia, apraksia,
agnosia atau fungsi eksekutif yang abnormal).
Defisit kognitif ini menyebabkan gangguan dalam
fungsi sosial atau pekerjaan

• Defisit kognitif ini bukan disebabkan oleh


penyebab demensia lainnya
0. Demensia Tipe Alzheimer
Tipe demensia yang paling sering

Penyakit degeneratif otak yang tidak


diketahui etiologinya

Slow progresive

Metabolisme normal, tidak ada tanda fokal

Terutama memberi efek pada sistem


kolinergik
Demensia Tipe Alzheimer

Onset usia :
Dini :
Pada usia 65 tahun atau kurang
Lambat :
Setelah usia 65 tahun
1. Demensia Vaskular
F01 Demensia vaskular
F01.0 Demensia vaskular onset akut
F01.1 Demensia multi infark
F01.2 Demensia vaskular subkortikal
F01.3 Demensia vaskular campuran kortikal
dan subkortikal
F01 8 Demensia vaskular lainnya
F01.9 Demensia vaskular yang tak
tergolongkan
Kriteria Diagnostik
F01 DIMENSIA VASKULAR

Kriteria umum untuk diagnosis demensia


terpenuhi.

Diagnosis demensia vaskular memerlukan


bukti klinis maupun laboratoris yang
mendukung penyebab vaskular dari
demensia.
2. DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN
Kriteria umum untuk diagnosis demensia
terpenuhi

Terdapat bukti bahwa gangguan merupakan


akibat langsung dari suatu kondisi medis
seperti: penyakit HIV, trauma kepala, penyakit
Parkinson, penyakit Huntington, penyakit Pick
atau penyakit Creutz-feldt-Jakob.
3. DEMENSIA YANG TIDAK TERGOLONGKAN

Bila kriteria umum untuk


diagnosis demensia terpenuhi,
tetapi tidak mungkin diidentifikasi
pada salah satu tipe tertentu.
Diagnosis banding
Pemeriksaan Lengkap
Farmakoterapi untuk gangguan kognitif

1. Kolinesterase Inhibitor - ACHEI, BuCHEI (fisostigmin,


rivastigmin, donepezil, metrifonat, galantamin, huperzin, takrin,
velnakrin)
2. CHEI + selegilin
CHEI + lecitin
CHEI + propentophylin
3. (CHEI) + agen nootropik + agen dengan efek yang belum
diketahui (piracetam, pyritinol, Gingko biloba dll, vitamin E)
4. Agonists muscarinik (M1, M3) dan reseptor nikotinik asetilkolon
(nikotin)
5. Agen nootropik (peningkat metabolik serebral) + Antagonis Ca
channel (nimodipin, cinnarizin)
6. agen nootropik + agen antiinflammatori (asid acetylosalisilik ,
ibuprofen, indometacin)
7. Faktor perkembangan saraf (cerebrolisin)
Penatalaksanaan
Farmakologis

Asetilkolinesterase Inhibitor -(fisostigmin,


rivastigmin, donepezil, metrifonat, galantamin,
huperzin, takrin, velnakrin) : demensia tipe
alzheimer

Antikolinergik : Thioridazine (Mellaril) : obat


yang efektif dalam mengontrol perilaku pasien
demensia jika diberikan dalam dosis kecil.
• Antipsikosis
• anxiolitik dan sedatif : benzodiazepin
• Antidepresan : SSRI
• Insomnia : hipnotik non-
benzodiazepine (zolpidem, zopiklon)
• Epilepsi :carbamazepin,
valproic acid, Na valproate

Non farmakologis
Psikoterapi
1.Reedukasi fungsi kognitif, emosional +
gangguan perilaku
2.Terapi keluarga
4. Sindrom Amnestik Organik
Etiologi
Gambaran Klinis
Diagnosis
5. DELIRIUM
Pengertian
ditandai dengan penurunan tingkat
kesadaran dan kognisi yang akut,
dengan hendaya tertentu dalam
perhatian (atensi)
ETIOLOGI
FAKTOR RISIKO
TANDA DAN GEJALA
GAMBARAN KLINIS
PERJALANAN PENYAKIT
ooIngatan
Ingatan tentang
tentang apa
apa yang
yang dialami
dialami selama
selama
delirium,
delirium,hilang
hilangtimbul,
timbul,sering
seringdianggap
dianggapsebagai
sebagai
mimpi
mimpiburuk,
buruk,hanya
hanyadiingat
diingatsecara
secarasamar
samar

Bila terapi tak adekuat  gejala sisa/ menetap,


faktor risiko terhadap:
 Demensia
 Sindrom Amnestik
 Kepribadian Organik
 bahkan kematian
TERAPI
1. Terapi primer :
 Etiologi multifaktorial  intervensi multipel
 Mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang
mendasari delirium
 Terapi obat hanya pada indikasi kuat
 Batasi obat yang memicu delirium atau dampak
pada kognitif

2. Terapi lingkungan fisik/sosial

3. Farmakoterapi
Terapi lingkungan
fisik/sosial:
Farmakoterapi
6. GANGGUAN MENTAL
LAINNYA AKIBAT
KERUSAKAN DAN
DISFUNGSI OTAK DAN
PENYAKIT FISIK
Pedoman Diagnostik
kriteria umum

 Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau


penyakit fisik sistemik yang diketahui berhubungan dengan
salah satu sindrom mental yang tercantum

 Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu atau bulan)


antara perkembangan penyakit yang mendasar dengan
timbulnya sindrom mental

 Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau


dihilangkannya penyebab yang mendasarinya

 Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif


dari sindrom mental ini
HALUSINASI ORGANIK
Kriteria umum
Adanya halusinasi dalam segala bentuk (biasanya visual
atau auditorik), yang menetap atau berkurang
Kesadaran yang jernih (tidak berkabut)
Tidak ada penurunan fungsi intelek yang bermakna
Tidak ada gangguan afektif yang menonjol
Tidak jelas adanya waham

Diagnosis Banding
Halusinosis alkoholik
skizofrenia
GANGGUAN KATATONIK ORGANIK
Kriteria umum
Disertai :
a. Stupor
b. Gaduh gelisah
c. Kedua-duanya (silih berganti secara cepat dan
tak terduga dari hipo- ke hiper- aktivitas)

Diagnosis Banding
Skizofrenia katatonik
Stupor disosiatif
Stupor YTT
GANGGUAN WAHAM ORGANIK (LIR-SKIZOFRENIA)
Kriteria umum
Disertai :
waham yang menetap atau berulang (waham kejar, tubuh
yang berubah, cemburu, penyakit, atau kematian dirinya
atau orang lain)
Halusinasi, gangguan proses pikir, atau fenomena
katatonik tersendiri
Kesadaran dan daya ingat tidak terganggu

Diagnosis Banding
Gangguan psikotik akut dan sementara
Gangguan psikotik akibat obat
Gangguan waham yang menetap
skizofrenia
GANGGUAN AFEKTIF
ORGANIK
Kriteria umum

Diserati kondisi yang sesuai dengan salah satu


diagnosis dari gangguan yang tercantum dalam
F30-F33

Diagnosis Banding
Gangguan afektif non-organik atau YTT

Gangguan afektif hemisferik kanan


GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS)
ORGANIK
Gangguan yang ditandai oleh gambaran
utama dari gangguan cemas menyeluruh,
gangguan panik atau campuran dari
keduanya, tetapi timbul sebagai akibat
gangguan organik yang dapat menyebabkan
disfungsi otak (seperti epilepsi lobus
temporalis, tirotoksikosis atau
feokromositoma)
GANGGUAN DISOSIATIF
ORGANIK
Gangguan yang memenuhi persyaratan
untuk salah satu gangguan dalam
gangguan disosiatif dan memenuhi
kriteria umum untuk penyebab organik
Gangguan Astenik
Organik
Gangguan yang ditandai oleh
labilitas atau tidak terkendalinya
emosi yang nyata dan menetap,
kelelahan atau berbagi sensasi fisik
yang tak nyaman dan nyeri, sebagai
akibat adanya gangguan organik
Gangguan Kognitif Ringan
Gambaran utama :

Turunnya penampilan kognitif (termasuk


gangguan daya ingat, daya belajar, sulit
konsentrasi), tidak sampai memenuhi diagnosis
demensia, sindrom amnestik organik. Gangguan
ini dapat mendahului, menyertai atau mengikuti
berbagai macam gangguan infeksi dan
gangguan fisik, baik serebral maupun sistemik
7. GANGGUAN KEPRIBADIAN
DAN PERILAKU AKIBAT
PENYAKIT, KERUSAKAN DAN
DISFUNGSI OTAK
GANGGUAN KEPRIBADIAN ORGANIK
 Riwayat yang jelas

 Disertai dua atau lebih gambaran berikut :

1. Penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk


mempertahankan aktivitas yang bertujuan (goal- directed
activities)

2. Perubahan perilaku emosional

3. Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa mempertimbangkan


konsekuensi atau kelaziman sosial

4. Gangguan proses pikir

5. Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyata

6. Perilaku seksual yang berubah


Diagnosis banding
perubahan kepribadian yang
berlangsung lama setelah
mengalami katastrofa akibat
penyakit psikiatrik
Sindrom pasca-kontusio
Sindrom kepribadian khas
SINDROM PASCA-ENSEFALITIS
Sindrom ini mencakup perubahan perilaku sisa
setelah kesembuhan dari suatu ensefalitis virus
atau bakterial

Gejalanya tidak khas dan berbeda dari satu orang


ke orang lain

Sindrom ini terjadi setelah trauma kepala dan


termasuk beberapa gejala yang beragam seperti
nyeri kepala, pusing, kelelahan, iritabilitas, sulit
berkonsentrasi dan melakukan suatu tugas mental,
gangguan daya ingat, insomnia, menurunnya
toleransi terhadap stres, gejolak emosional, atau
terlibat alkohol
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU ORGANIK AKIBAT PENYAKIT,
KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK
Sindrom tertentu dan terduga dari perubahan
kepribadian dan perilaku akibat kerusakan,
penyakit atau disfungsi otak, dan kondisi
dengan gangguan fungsi kognitif ringan yang
belum sampai demensia dengan gangguan
mental progresif seperti penyakit alzheimer ,
parkinson
8. Gangguan mental
organik atau simtomatik
yang tidak tergolongkan

You might also like