Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Putri Yulandari R. Husain
Pembimbing :
dr. Alfreth Langitan Sp. B, FINACS
PENDAHULUAN. . . . . .
Hernia inguinalis
dibagi menjadi
hernia ingunalis
hernia ingunalis lateralis
lateralis dan hernia
ditemukan lebih banyak dua
ingunalis medialis pertiga dari hernia ingunalis
medialis. Sekitar 75 % dari
hernia inguinal merupakan
hernia inguinal lateralis dan
25% merupakan hernia
inguinalis medialis.
ANATOMI. . . . . . .
Kulit
Fasciasuperfic
ialis,terdiridar
Peritoneum
ifasciacamperi
danfasciascarp parietale
ae
Lapisandindingabdomen
Ototdindin Lemakextr
ganterior aperitonea
abdomen l
Fasciatransv
ersalis
ANATOMI. . . . . . .
1. Muskulus Obl. Abd.Eksternus (MOE),bagian medial berbentuk
Apponeurosis dan mendekati tuberkulum pubikum
membentuk crus superior dan inferior.
2. Muskulus Obl.Abd.Internus.
3. Muskulus Transversus Abd. Conjoined tendon
4. Ligamentum Inguinale (Poupart),mulai dari SIAS sampai
tuberkulum pubikum, ini merupakan tepi bawah MOE.
5. Ligamentum Lakunare Gimbernati.
6. Fascia Transversa, ligamentum COOPER.
7. Anulus Internus yang dibentuk oleh Lig.Ing, Conjoined
tendon dan vasa epigastrika inferior,ini merupakan
tempat keluarnya hernia inguinalis lateralis.
6
8. Kanalis Inguinalis panjang 3-5 cm, dibentuk oleh :
Bag.ventral : App. M.O.E.
Bag. Kaudal : Lig.Inguinale.
Bag. Dorsal : Fascia transversa.
Bag. Kranial : Conjoined tendon.
7
Funikulus Spermatikus
( Spermatic cord ),terdiri atas :
1.Nervus : Ileo inguinal, genito femoral dan
serat serat simpatis.
2.Arteri : Cremaster, Testikular, Arteri
yang menuju vas deferens.
3.Vena : Pleksus Pampiniformis.
4.Muscle : Cremaster.
5.Vas deferens.
6.Kantong hernia ( hernia ing. Lat).
8
Lapisan dinding perut lebih dalam.
9
Gambar:1 Gambar:3
Hernia ing. Lat.
Gambar:2 Gambar:4
Anulus internus
Segi tiga
Hasselbach
10
Isi kantong hernia: usus,omentum,buli,atau organ retroperitoneum,
11 Dapat pula kosong, karena isi kantong masuk cavum peritoneum.
HERNIA INGUINALIS
DEFINISI
• Suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah
yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia
dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek
melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.
Kantonghernia,merupakankantong(divertikulum)peritoneidan Pelapisherniadibentukdarilapisan-lapisandindingabdomen
mempunyaileherdanbadan(corpus) yangdilaluiolehkantonghernia
Bagianher
nia
Faktor penyebab . . . .
TEKANAN INTRA ABD. MENINGKAT :
– Batuk batuk khronis
– Konstipasi
– Gangguan miksi sering mengejan BPH,striktur
urethra,stenosis urethra
– Ascites
– Pekerjaan yang berat
Kelemahan otot dinding abdomen :
• Obesitas
14
Gejala klinis ( pemeriksaan ) . . . .
Anamnesa :
– Benjolan dipelipatan paha atau skrotum yang timbul bila
berdiri, mengejan atau batuk.
– Bila benjolan tidak ada – test VALSAVA.– keluar.
– Benjolan menghilang bila berbaring.
– Kadang benjolan tidak bisa kembali (hilang).
– Kadang kadang nyeri
– Pekerjaan penderita,dan penyakit lain yang dapat
menyebabkan tekanan intraperitoneal meningkat :
batuk,gangguan miksi,defekasi.
– Pada bayi atau anak timbul saat menangis atau bermain.
15
Pemeriksaan Status Lokalis . . . .
• Posisi berbaring,bila ada
benjolan masukkan dulu
(biasanya oleh penderita). 2
3
ZIEMAN TEST : 4
18
Pemeriksaan lain yang berhubungan dengan
hernia :
19
PENATALAKSANAAN
1. TEKNIK KONSERVATIF
Anak-
anak:Herniotomy Dewasa:
Herniorrhaphy
TEKNIK-TEKNIK OPERASI
• Tujuan operasi adalah menghilangkan hernia dengan cara
membuang kantung dan memperbaiki dinding abdomen.
a. Pemeriksaan Umum :
• Keadaan umum : sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda – tanda vital :
– Tekanan darah : 120/80x/menit
– Nadi : 74 x/menit
– Respiration : 20 x/menit
– Suhu : 36,7ºC
• Status generalis:
• Kepala:
• Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
• Hidung : tidak ada secret/bau/perdarahan
• Telinga : tidak ada secret/bau/perdarahan
• Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada
pigmentasi, mukosa tidak pucat.
• Leher:
Dalam batas normal
• Thoraks:
• Cor:
I: ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis teraba di ICS IV MCLS
P: batas jantung ICS IV PSL dekstra sampai ICS V
MCL sinistra
A: S1S2 tunggal
Pulmo:
• I: Simetris, tidak ada retraksi
• P: Fremitus raba normal
• P: Sonor
• A: Vesikuler +/+, Ronkhi-/- Wheezing -/-
Abdomen:
• I: permukaan datar, massa (-), jejas (-)
• A: bising usus (+) kesan normal
• P: tympani seluruh lapang abdomen
• P: tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas:
• Akral hangat +/+ Oedem - /-
Status Lokalis:
• Regio inguinalis sinistra :
• Inspeksi : terdapat benjolan berbentuk lonjong pada
scrotum sinistra, diameter ± 10 cm x 6 cm, permukaan rata,
warna sesuai warna kulit, tidak kemerahan.
• Palpasi :tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak
jelas, dapat dimasukkan, transluminasi (-), terasa nyeri.
• Auskultasi : bising usus (+).
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hasil Laboratorium (14 Maret 2018):
• Hematologi
• Hb : 10,2 gr/dl (13,4-17,7 gr/dL)
• Lekosit : 9,3 x 109 /L (4,3-10,3 x 109/L)
• Hematokrit : 32,3% (38-42%)
• Trombosit : 174 x 109 /L (150-450 x 109/L)
• GDS : 138 mg/dL
RESUME
Pasien laki-laki, usia 50 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan ada benjolan di
lipatan paha kiri yang dirasakan sejak kurang lebih dua tahun, benjolan dirasakan
makin membesar,masih bisa keluar masuk spontan saat berlari,batuk dan
mengedan.
Pemeriksaan fisik:
DIAGNOSIS KERJA
• Hernia Inguinalis Lateral Sinistra reponibilis
DIAGNOSIS BANDING
RENCANA TATALAKSANA
• Medikamentosa :
• IVFD RL 28 tpm
• Inj. Ranitidine 1 ampul/12 jam
• Inj. Ketorolac 1 ampul/8 jam
• Rencana tindakan Hernioraphy
• Konsul jantung : tidak ada kontraindikasi absolut untuk
dilakukan tindakan operasi
• Instruksi post op:
• IVFD RL 28 tpm
• Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
• Inj. Ketorolac 1 ampul/8 jam
• Inj. Ranitidin 1 ampul/ 12 jam
PROGNOSIS
• Dubia et bonam
LAPORAN OPERASI
• Anestesi spinal, pasien diposisikan dalam posisi supinasi,
disinfeksi daerah operasi dan memasang duk steril
• Insisi regio inguinal sinistra lapis demi lapis, tampak kantong
hernia
• Insisi kantong hernia, kantong berisi cairan dan usus. Usus
viable
• Mengembalikan usus ke dalam cavum abdomen
• Melakukan hernioraphy
• Jahit luka lapis demi lapis sampai kutis
• Tutup luka operasi dengan kasa steril
• Operasi selesai
Follow Up
21 Maret 2018 S: Nyeri luka operasi (+), BAB P:
(-), flatus (+), BAK (per kateter) IVFD RL 28 tpm
O: TD 110/70 mmHg Ceftriaxone 1 gr/ 12jam
N 80x/menit Ranitidin 50 mg/ 8 jam
S 36,7°c Ketorolac 30 mg/ 8 jam
P 20x/menit Mobilisasi bertahap
Abdomen : peristaltik (+), Diet lunak
distensi (-)
A: hernia inguinalis lateralis
sinistra reponibilis + post
hernioraphy (S) H-1
Follow Up
22 Maret 2018 S: nyeri pada luka bekas P
operasi mulai berkurang, IVFD RL 28 tpm
BAB (-) dan BAK biasa Ceftriaxone 1 gr/ 12jam
O: TD 110/70 mmHg Ranitidin 50 mg/ 8 jam
N 82x/menit Ketorolac 30 mg/ 8 jam
S 36,5°c
P 20x/menit
Abdomen : peristaltik (+),
distensi (-)
A: hernia inguinalis lateralis
sinistra ireponibilis + post
hernioraphy (S) H-2
Follow Up
23 Maret 2018 S: nyeri pada luka bekas P
operasi mulai berkurang, AFF Infus
BAB (-) dan BAK biasa AFF Kateter
O: TD 100/70 mmHg Cefadroxyl 2 x 500 mg
N 82x/menit Ranitidin 2x1
S 36,5°c Asam mefenamat 3x500 mg
P 20x/menit
Abdomen : peristaltik (+),
distensi (-)
A: hernia inguinalis lateralis
sinistra ireponibilis + post
hernioraphy (S) H-3
PEMBAHASAN
Teori :
hernia inguinalis lateralis sisnistra reponibilis
adalah jika isi kantong dapat direposisi kembali ke
rongga abdomen akibat adanya perlengketan
dengan usus dan biasanya tidak disertai dengan
keluhan nyeri. Pada hernia inguinalis lateralis
sinistra reponibilis benjolanakan selalu ada dan
akan menghilang dalam posisi berbaring.
• Pada pemeriksaan fisik (visible test),
didapatkan adanya benjolan pada inguinal
sebelah kiri dan berwarna sama seperti kulit
disekitarnya. Dari palpasi didapatkan bahwa
terdapat nyeri tekan dan suhu lebih hangat
dibanding daerah yang lainnya.Dan pada
pemeriksaan auskultasi didapatkan bunyi
bising usus positif kesan normal.
• Untuk penatalaksanaan dari hernia ingunalis lateralis adalah
dengan dilakukan tindakan operatif. Pada pasien ini dilakukan
tindakan hernioraphy untuk mengatasi keluhan pasien, hal ini
sudah sesuai dengan teori. Pengobatan yang dilakukan pada
kasus ini adalah dilakukan operasi hernioraphy.Operasi
hernioraphy yang dilakukan berupa herniotomi dan
hernioplasti, pada pasien ini telah dilakukan herniotomi
dimana dilakukan pembukaan kantong hernia untuk
memastikan isi kantong hernia dan setelah dilakukan
pembukaan kantong hernia, yang didapatkan berupa usus
halus.
TERIMAKASIH