You are on page 1of 22

OLEH:

ANITA PARLINA
15710273
DM RSUD SIDOARJO

PEMBIMBING:
DR. MEIVY ISNOVIANA, SH
KASUS 1
Dokter Medi harus menghentikan prakteknya dan bergegas menuju Puskesmas. Setelah
pemeriksaan dan pemberian pertolongan dasar, Dokter Medi menjelaskan kepada pasien dan
keluarga bahwa berdasarkan kondisi pasien dan lokasi rumah sakit yang jauh, ia bermaksud
untuk melakukan kuretase secara manual sebelum melakukan rujukan. Dokter Medi meminta
persetujuan pasien secara tertulis. Setelah itu Dokter Medi kembali ke prakteknya. Seorang Ibu
muda meminta didahulukan gilirannya karena ada keperluan lain. Ia akan terlambat, karena tadi
Dokter Medi menghentikan praktek. Namun Dokter Medi meminta Ibu tersebut untuk antri
sesuai urutan, meskipun Ibu tadi terlihat kesal. Ia menyuruh pasien berikutnya seorang laki-laki
48 tahun masuk. Pasien ini mengeluh sejak dibukanya tambang batubara di utara desa, ia dan
keluarganya terkena gatal-gatal di kulit karena sungai sumber air mereka sudah tercemar.
Bagaimana tanggung jawab pemilik tambang atas akibat kegiatan mereka. Tampak Dokter Medi
mengangguk-anggukan kepala sambil terus memeriksa pasien.
KDB 1 Beneficence
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) 
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung dokter 
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya. 

5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 


6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia 
7.Pembatasan Goal-Based 
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein 
9.Minimalisasi akibat buruk. 
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat 
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 
16. Menerapkan Golden Rule Principle 
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. 
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi
elektif)
3. Berterus terang 
4. Menghargai privasi. 
5. Menjaga rahasia pribadi 
6. Menghargai rasionalitas pasien. 
7. Melaksanakan informed consent 
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri. 
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien. 
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat keputusan,
termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri. 
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi. 
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. 
13. Menjaga hubungan (kontrak)


DILEMA ETIK
• Beneficence :
Dokter telah menyarankan untuk melakukan kemoterapeutik.
• Autonomy :
Dokter menjelaskan kondisi penyakit yang dialami pasien kepada
keluarga, bahwa kondisinya kurang baik dan kemungkinan untuk
sembuh sangat kecil, tetapi pasien dan keluarganya tetap meminta
untuk tidak melakukan kemoterapi karena faktor biaya dan pilihan
pengobatan lain yang di pilih oleh keluarganya, dokter menghargai
pilihan pasien untuk tidak melakukan kemoterapi.
• Prima Facie :
Autonomi
Client Preferences:
Medical Indications: Dalam mengambil keputusan pasien
Dx Kanker Prostat Satdium lanjut berdiskusi dengan keluarganya,
Dilakukan Kemoterapeutik Keluarga yang terlibat adalah anak
pasien

4 BOX METHODE

Contextual Features:
Quality of Life:
Pasien berasal dari ekonomi rendah,
Buruk karena pasien menolak tindakan karena menolak untuk dilakukan
kemoterapeutik dan kemungkinan untuk
sembuh kecil kemoterapeutik akibat tidak mampu
membeli obat kemoterapeutik
Profesionalisme
• Altruism : Dokter mendahulukan kepentingan pasien
• Accountability: Dokter menjelaskan tentang kondisi
pasien
• Excellence : Dokter tersebut rajin mengikuti seminar-
seminar tentang kesehatan
• Duty: dokter menyarankan untuk melakukan
kemoterapeutik, dan mengutamakan kesehatan pasien
• Honour and integrity: dokter tidak melakukan
penyimpangan-penyimpangan terhadap pasien.
• Respect for others : Dokter menghargai keputusan
pasien untuk tidak melakukan operasi
• Humanity : Ada empati
KASUS 2
• Kembar siam lahir di manchester 8 agustus 2008. Nama yang
sebenarnya tidak di umumkan, tetapi oleh pengadilan inggris untuk
mudahnya diberi nama Mary dan Jodie. Dari segi medis, kondisi
mereka sangat berat. Tulang pinggulnya mereka menempel dan
tulang punggung beserta seliruh bagian bawah tubuh menyambung.
Kaki-kaki ada pada tempatnya dalam posisi silang menyilang.
Keadaan itu tampak pada gambar yang dikeluarkan oleh RS St.
Mary’s. Jantung dan paru-paru mary tidak berfungsi, lagi pula
otaknya tidak berkembang penuh. Jodie tampak dalam keadaan fisik
normal, tetapi janung dan paru-parunya mendapat beban berat.
Karena harus menyediakan darah beroksigen juga untuk saudaranya.
Menurut para dokter keadaan ini hanya bias berlangsung tiga sampai
enem bulan. Kalau keadaan ini dibiarkan lebih lama, duaduanya akan
meninggal dunia.
• Dengan demikian kasus kembar siam ini menimbulkan suatu dilema yang amat memilukan.
Orang tua, staf medis, dan semua pihak yang terlibat dalam kasus ini menghadapi suatu
pilihan yang sangat sulit. Jika Mary dan Jodie tidak di pisahkan, mereka dua-duanya
meninggal. Jika mereka dipisahkan melalui operasi, mary pasti akan mati, karena ia tidak
bisa benafas sendiri, sedangkan jodie mempunyai peluang baik untuk hidup dengan agak
normal, walaupun dalam keadaan cacat dan harus menjalani banyak operasi lagi untuk
sedikit demi sedikit membetullkan kondisi fisiknya. Orang tua kedua bayi perempuan ini
adalah pemeluk agama yang saleh. Mereka berpendapat, Mary dan Jodie sebaiknya tidak di
pisahkan, karena cinta mereka untuk kedua anak ini sama besarnya. Merka tidak bisa
menerima jika yang paling lemah harus di korbankan kepada yang kuat. Karena itu mereka
memilih menyerahkan seluruh masalah ini kepada kehendak Tuhan. Staf medis di RS Mary’s
tidak setuju. Sesuai dengan naluri kedokteranyang umum, mereka beranggapan bahwa
kehidupan yang mungkin tertolong, harus di tolong juga.
KDB 1 Beneficence
Kriteria Ada Tidak ada

1. Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) √

2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia √

3. Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung dokter √

4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan √


keburukannya
5. Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang √

6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia √

7. Pembatasan goal based √


Kriteria Ada Tidak ada

8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan /preferensi pasien √

9. Minimalisasi akibat buruk √

10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat √

11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan √

12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan √

13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan √

14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus √

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah √

16. Menerapkan golden rule principle √


KDB 3 Autonomi

Kriteria Ada Tidak Ada


1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. 
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi
elektif) 
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi. 
5. Menjaga rahasia pribadi 
6. Menghargai rasionalitas pasien. 
7. Melaksanakan informed consent 
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri. 
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien. 
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat keputusan,
termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri. 
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi. 
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. 
13. Menjaga hubungan (kontrak)


Non-Maleficence
Kriteria Ada Tidak ada

1. Menolong pasien emergensi √

2. Mencegah bahaya atau kehilangan tersebut, tindakan keokteran tersebut terbukti √


efektif, manfaat bagi pasien > kerugian dokter atau hanya mengalami resiko minimal
3. Mengobati pasien yang luka √

4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √

5. Tidak menghina/ mencaci maki / memanfaatkan pasien √

6. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek √

7. Mengobati tidak secara proposional √


Kriteria Ada Tidak ada

8. Tidak mencegah pasien dari bahaya √

9. Menghindari mispresentasi dari pasien √

10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √

11. Tidak memberikan semangat hidup √

12. Tidak melindungi pasien dari serangan √

13. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan / kerumah sakitan √
yang merugikan pihak pasien dan keluarganya
Autonomy
Kriteria Ada Tidak ada

1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien √

2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan ( pada kondisi elektif) √

3. Berterus terang √

4. Menghargai privasi √

5. Menjaga rahasia pasien √

6. Menghargai rasionalitas pasien √

7. Melaksanakan informed consent √


Kriteria Ada Tidak ada

8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri √

9. Tidak mengintervasi atau menghalangi autonomi pasien √

10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk √
keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil oleh pasien pada kasus non √
emergensi
12. Tidak berbohong pada pasien meskipun demi kebaikan pasien √

13. Menjaga hubungan (kontak) √


justice
Kriteria Ada Tidak ada

1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √

2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan √

3. Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama √

4. Menghargai hak sehat pasien ( affordabilitty, equility, accessibility, availability, and √


quality)
5. Menghargai hak hukum pasien √

6. Menghargai hak orang lain √

7. Menjaga kelompok yang rentan ( yang paling di rugikan ) √


Kriteria Ada Tidak ada

8. Tidak melakukan penyalahgunaan √

9. Bijak dalam makro alokasi √

10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien √

11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya √

12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian ( biaya, beban, dan sanksi) √
secara adil
13. Mengembalikan hak kepaa pemiliknya pada saat yag tepat yang berkompeten √

14. Tidak memberi beban secara tidak mrata tanpa alasan yang sah/ tepat. √
Kriteria Ada Tidak ada

15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan √

16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial dan lain-lain. √
Medical Indications:
Tulang pinggul Mary dan Jodie saling
Client Preferences:
menempel, paru-paru dan jantung Mary
tidak berfungsi, otak Mary tidak
informed consent yaitu
berkembang, jantung dan paru-paru Jodie orang tuanya dan mereka tidak
mendapat beban berat. member persetujuan
Riwayat pasien tidak tercantum dalam
Skenario
Diagnosis : Pasien kembar siam
4 BOX
METHODE
Quality of Life: Jika mendapat
pengobatan: Contextual Features:
pasien hidup tapi cacat Tidak ada penjelasan lebih lanjut
Tanpa pengobatan: pasien dari scenario
akan mengalami kematian

You might also like