Professional Documents
Culture Documents
NORMAL
KELOMPOK 26
FERTILISASI
• Pada saat sanggama, air mani dapat terpancar ke ujung atas vagina
sebanyak 2-6 cc.
• Dalam air mani, terdapat spermatozoa sebanyak 20-250 juta sel/cc.
• Bentuk sel mani seperti kecebong dengan kepala yang lonjong dan
ekor yang panjang seperti cambuk.
• Didalam tuba, sel mani menunggu kedatangan sel telur. Jika pada
saat ini kebetulan terjadi ovulasi, mungkin fertilisasi akan
berlangsung. Jika tidak terjadi ovulasi, fertilisasi tidak mungkin
terjadi. Sanggama sekitar saat ovulasi yang dapat menghasilkan
kehamilan.
• Sebelum terjadinya fertilisasi, sel telur maupun sel mani telah
mengalami proses pematangan yang tidak hanya berwujud dalam
perubahan bentuk, tetapi juga perubahan kromosom. Induk sel telur
disebut oogonium, yang menghasilkan sebuah sel telur dan 3 buah
benda poler yang hanya mempunyai separuh kromosom sel biasa.
Induk sel mani disebut spermatogonium yang menghasilkan 4 buah
spermatozoa, juga memiliki separuh kromosom sel biasa. Setelah
fertilisasi, zigot mempunyai 46 buah kromosom kembali, 23 buah
dari sel mani dan 23 buah dari sel telur.
PENENTUAN JENIS KELAMIN
• Sifat kelamin seorang anak sudah ditentukan pada waktu terjadinya
fertilisasi, bukan oleh sel telur, melainkan oleh sel mani.
• Perbedaan antara sel laki-laki dan sel perempuan terletak pada
kromosom seksnya.
• Sel laki-laki mempunyai sepasang kromosom seks yang berlainan.
Terdiri dari 22 pasang kromosom biasa, sebuah kromosom seks X
dan sebuah kromosom seks Y.
• Sel perempuan mempunyai kromosom seks yang sama. Terdiri dari
22 pasang kromosom biasa dan 2 buah kromosom seks X.
• Jika spermatozoon dengan 22 kromosom biasa dan sebuah
kromosom X membuahi sel telur, terjadilah zigot dengan 44
kromosom biasa dan 2 buah X kromosom. Zigot ini akan menjadi
anak perempuan.
• Jika spermatozoon dengan 22 buah kromosom biasa dan sebuah
kromosom Y membuahi sel telur, terjadilah zigot dengan 44
kromosom biasa, sebuah X kromosom dan sebuah Y kromosom.
Zigot ini akan menjadi anak laki-laki.
PERTUMBUHAN TELUR
• Pada waktu sel telur bertemu dengan spermatozoa, mungkin
beberapa spermatozoa masuk ke dalam korona radiata, tetapi
hanya satu diantaranya yang dapat memasuki sel telur.
• Setelah sel telur dimasuki spermatozoa, terjadilah perubahan-
perubahan pada permukaan sel telur.
• Inti sel mani dan inti sel telur bersatu disertai bercampurnya
kromosom dari kedua inti.
• Masing-masing kromosom membelah diri sehingga
didapatkan 2 pasangan yang terdiri dari 46 kromosom.
• Ovum yang telah dibuahi mengalami proses segmentasi,
terjadi blastomer. Kemudian terjadi pembagian sel.
• Saat ini telur terdiri dari sekelompok sel yang menyerupai
buah murbei dan disebut morula.
• Kelompok sel tersebut akan bergerak menuju ke cavum uteri
(± 3 hari).
• Dalam morula terbentuk suatu rongga yang disebut
eksoselom (terletak tidak di tengah-tengah, tetapi eksentris).
• Sel morula terbagi menjadi 2 jenis:
1. sel sel yang terletak di sebelah luar yang merupakan
dinding dari telur disebut trofoblas. Fungsi trofoblas adalah
untuk mencari makanan bagi telur.
2. Sel-sel yang terletak di sebelah dalam, yang merupakan
kelompok sel, disebut bintik bening atau nodus embrionale.
Bayi akan terbentuk dari sel ini.
• Pada tingkat ini, telur disebut blastokista. Telur menanamkan
diri ke dalam endometrium yang disebut nidasi. Nidasi terjadi
± 6 hari setelah fertilitas.
• Nidasi biasanya terjadi pada dinding depan atau dinding
belakang, sekitar fundus uteri.
• Dalam bintik benih, timbul pula sebuah rongga, yang
dinamakan ruang amnion. Ruangan amnion ini kelak menjadi
besar dan meliputi seluruh embrio.
• Dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh.
• kira-kira pada waktu bersamaan, timbul sebuah rongga lain di
bawah ruangan amnion, yaitu ruang kuning telur, yang kelak
akan menjadi traktus intestinalis.
• Ruang kuning telur dibatasi oleh 2 lapisan, yaitu
entoderm di sebelah dalam dan mesoderm di
sebelah luar.
• Ruang amnion dibatasi oleh ektoderm disebelah
dalam dan mesoderm disebelah luar, sedangkan
eksoselom dibatasi mesoderm di sebelah dalam
dan trofoblas di sebelah luar
• Ruang amnion makin lama makin besar sehingga
mengisi seluruh eksoselom.
Pertumbuhan Pada Permukaan Telur
2. Ukuran melintang
• Diameter biparietalis berukuran 9 cm.
• Diameter bitemporalis berukuran 8 cm.
3. Ukuran lingkaranA
• Sirkumferensia suboccipitobregmatika (lingkaran kecil kepala) berukuran 32 cm
• Sirkumferensia frontooccipitalis (lingkaran sedang kepala) berukuran 4 cm.
• Sirkumferensia mentooccipitalis (lingkaran besar kepala) berukuran 35 cm.
FISIOLOGI JANIN
• Sejak permulaan anak harus mengambil makanan dari ibu.
Setelah implantasi, endometrium yang dicairkan oleh enzim
trofoblas menjadi bahan makanan selanjutnya janin
mengambil makanan dari darah ibu.
Peredaran Darah Janin
• Darah janin dialirkan ke plasenta melalui a. Umbilicalis, darah
ini mengangkut bahan makanan yang berasal dari darah ibu.
• Kemudian darah ini masuk ke dalam badan janin melalui v.
Umbilicalis yang bercabang 2 setelah memasuki dinding janin.
Cabang kecil bersatu dengan v. Porta, darahnya beredar dalam
hati dan kemudian diangkut melalui v. Hepatica ke dalam v.
Cava inferior. Cabang satunya ialah ductus venosus arantii
akan mengandung “darah bersih” yang bercampur dengan
“darah kotor” dari anggota bawah janin.
• Darah dari vena cava inferior, setelah masuk ke dalam serambi
kanan, sebagian masuk ke serambi kiri melalui foramen ovale,
dan sebagian mengalir ke dalam bilik kanan bersama-sama
dengan darah v. Cava superior yang membawa darah dari
kepala dan anggota tubuh atas.
• Darah dari bilik kanan masuk ke dalam arteri pulmonalis,
tetapi sebelum sampai ke paru-paru, sebagian besar dialirkan
ke aorta melalui duktus arteriosus botalli. Sebagian kecil darah
menuju ke paru-paru, masuk ke serambi kiri melalui vena
pulmonalis, dan bersama dengan darah dari vena cava inferior
masuk ke dalam bilik kiri, kemudian terus ke aorta.
• Darah yang masuk ke dalam paru-paru bukan untuk
pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-
paru yang sedang bertumbuh.
• Darah aorta disebarkan ke semua anggota badan, tetapi darah
banyak yang menuju ke arteri hypogastricae (cabang dari
arteri iliaca communis). lalu menuju ke a. Umbilicales, dan
selanjutnya ke plasenta.
• Dengan demikian, darah yang beredar dalam janin selalu
bersifat “darah campuran” dan isi vena cava inferior lebih
bersih daripada isi aorta.
• Setelah anak lahir, terjadi penurunan tekanan dalam a.
Pulmonalis karena anak bernapas sehingga banyak darah
mengalir ke paru-paru. Duktus arteriosus botalli tertutup 1-2
menit setelah anak bernapas. Dengan terguntingnya tali
pusat, darah dalam v. Cava inferior berkurang sehingga
tekanan dalam serambi kanan ikut berkurang. Sebaliknya,
tekanan di serambi kiri bertambah karena darah yang datang
dari paru-paru juga bertambah sehingga terjadi penutupan
foramen ovale.
• Sisa duktus arteriosus disebut ligamentum arteriosum,
sedangkan sisa duktus venosus Arantii menjadi ligamentum
teres hepatis. Dan dari aa. Umbilicales menjadi ligamentum
vesico umbilicale laterale dekstra et sinistra.
• Seperti disebutkan sebelumnya, oksigen janin lebih rendah
dibandingkan dengan orang dewasa. Untuk mengimbangi
keadaan ini, peredaran darah janin menjadi lebih cepat, kadar
Hb janin menjadi tinggi (sampai 18 gr%) dan eritrositnya
banyak (5,5 juta per mm³).
• Hb janin sedikit berbeda dari Hb orang dewasa. Hb janin
terutama dibentuk didalam hati, sedangkan Hb orang dewasa
pada sumsum merah. Hb janin lebih mudah mengambil dan
menyerahkan oksigen daripada Hb pada darah orang dewasa.
Hb janin baru diganti seluruhnya oleh Hb biasa pada umur 4
bulan atau lebih.
• Selama berada dalam rahin, janin ternyata telah melakukan
pergerakan pernapasan. Pergerakan ini ternyata diperlukan
untuk perkembangan pembuluh darah paru, dengan demikian
pernapasan setelah anak lahir sebetulnya hanya kelanjtan dari
gerakan pernapasan intrauterin.
Perubahan Pada Badan Ibu
UTERUS
• Pada kehamilan, uterus bertambah besar, dari alat yang
beratnya hanya 30gr menjadi 1000gr dengan ukuran panjang
32cm, lebar 24cm, dan ukuran muka belakang 22cm
• Perbesaran rahim disebabkan oleh hipertrofi otot-otot rahim,
tetapi pada kehamilan muda terbentuk juga sel-sel otot yang
baru. Bulan-bulan pertama pertumbuhan rahim disebut
pertumbuhan aktif, karena dinding rahim menjadi tebal
disebabkan pengaruh hormon estrogen pada otot-otot rahim.
• Karena telur lebih cepat tumbuhnya daripada rahim sendiri,
sekitar bulan ke-IV, desidua kapsularis akan menempel pada
desidua vena sehingga rongga rahim tidak ada lagi.
• Mulai saat ini, pertumbuhan rahim diregang oleh isinya,
sehingga disebut pertumbuhan pasif. Dinding rahim akan
menjadi tipis karena renggangan ini.
• Ismus uteri juga akan berangsur tertarik ke atas karenanya,
dan menjadi bagian bawah dinding rahim yang terkenal
dengan nama segmen bawah rahim.
• Batas antara corpus uteri dan segmen bawah rahim disebut
Lingkaran retraksi yang fisiologis
• Pada kehamilan, pertumbuhan uterus tidak merata. Uterus
lebih cepat tumbuh di daerah implantasi ovum dan di daerah
insersi plasenta (tanda piskacek). Selain itu, dalam
pertumbuhannya bentuk rahim juga berubah.
• Mual-mula bentuknya seperti bola lampu, kemudian menjadi
bundar dan setelah bulan IV sampai akhir kehamilan
berangsur-angsur menjadi lonjong
• Mula-mula rahim berada di tengah-tengah rongga panggul.
Akan tetapi pada bulan ke IV, rahim menjadi terlalu besar
untuk rongga panggul yang kecil sehingga rahim akan naik dan
terletak di dalam rongga perut.
• Rahim pada saat kehamilan sering mengalami kontraksi tanpa
perasaan nyeri. Demikian juga jika disentuh, misalnya sewaktu
pemeriksaan dalam, kita kadang-kadang meraba konsistensi
rahim dari lunak menjadi keras, kemudian lunak kembali.
CERVIX
• Yang terpenting adalah menjadi lunaknya cervix.
• Gejala ini sudah dapat ditentukan sebulan setelah konsepsi,
dan merupakan tanda kehamilan yang harus diketahui.
• Sebab-sebab perlunakan cervix ialah karena pembuluh darah
dalam cervix bertambah, dan karena timbulnya edema cervix,
serta hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix.
• Pada akhir kehamilan, cervix menjadi lunak sekali, portio
menjadi pendek (lebih dari seengahnya mendatar), sehingga
dapat dimasukan dengan mudah dengan satu jari. Cervix yang
sedemikian disebut cervix yang matang dan merupakan syarat
untuk persalinan anjuran.
VAGINA
• Dalam kehamilan, pembuluh darah dinding vagina bertambah
sehingga warna selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick).
Kekenyalan (elastisitas vagina bertambah, artinya daya regang
bertambah, sebagai persiapan persalinan.
• Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam kehamilan,
reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan
oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil penghancuran
glikogen yang berada dalam sel-sel epitel vagina oleh basil
doderlein.
OVARIUM
• Dapat ditemukan corpus luteum graviditatum, tetapi setelah
bulan IV, corpus luteum ini mengisut.
DINDING PERUT
• Pada primigravida, sering timbul garis-garis memanjang atau
serong di perut saat kehamilan lanjut. Garis-garis ini disebut
striae gravidarum.
• Kadang-kadang terdapat pada buah dada dan paha
• Warna garis-garis ini membiru dan disebut striae lividae.
• Pada seorang multigravida di samping striae yang biru,
terdapat juga garis putih-putih agak mengilat yang merupakan
bekas parut (sikatriks) dari striae gravidarum pada kehamilan
yang lalu
• Striae yang putih ini disebut striae albicans
Pertukaran zat
• Wanita yang hamil akan mengalami perubahan berat badan sebagai
berikut :
• Dalam triwulan pertama penambahan berat + 1 kg
• Dalam triwulan kedua penambahan berat + 5 kg
• Dalam triwulan ketiga penambahan berat + 5,5 kg