MAYA DANY PUSPITASARI (15030234014/KB-15) APRITA ERIN WARDIANA (15030234047/KB-15) Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari pirimidin? 2. Bagaimana struktur pirimidin? 3. Bagaimana metabolisme pirimidin? 4. Bagaimana biosintesis nukleotida pirimidin? 5. Bagaimana katabolisme pirimidin? 6. Bagaimana kelainan pirimidin? Tujuan Penulisan Makalah
a. Mengetahui pengertian dari pirimidin. Manfaat Penulisan Makalah
b. Mengetahui struktur pirimidin. a. Memenuhi tugas mata kuliah c. Mengetahui metabolisme pirimidin. Biokimia II d. Mengetahui biosintesis nukleotida b. Menambah khasanah ilmu pirimidin. pengetahuan mengenai pirimidin e. Mengetahui katabolisme pirimidin. c. Memperoleh data-data ilmiah f. Mengetahui kelainan pirimidin. mengenai struktur pirimidin, metabolisme pirimidin, biosintesis Pengertian Pirimidin Pirimidin merupakan salah satu komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD, NADP, ATP, UDPG). Inti pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3. Pirimidin merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara de novo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak mengkonsumsi asam nukleat. Pirimidin dalam Makanan
Pirimidin sama seperti purin, ditemukan dalam konsentrasi
tinggi dalam daging dan produk daging, terutama organ dalam seperti hati dan ginjal. Contoh makanan yang mengandung pirimidin adalah • Daging sapi muda (sweetbreads • Teri • Sarden • Hati, ginjal sapi, otak • Ekstrak daging Struktur Kimia Pirimidin
Dalam asam nukleat, tiga jenis
nucleobases adalah turunan pirimidin: sitosin (C, 2-oksi-4- amino pirimidin), timin (T, 2,4- dioksi-5-metil pirimidin), dan urasil (U, 2,4-dioksi pirimidin). Sebenarnya ada juga orotat (2,4-dioksi-6-karboksil pirimidin). Cincin pirimidin berasal dari bicarbonat (C-2), amida dari glutamin (N- 3), aspartat (C-4, C-5, C- 6, dan N-1) KOMPONEN – KOMPONEN Metabolisme Purin dan Pirimidin NUKLEOPROTEIN
ASAM NUKLEAT
MONONUKLEOTIDA
MONONUKLEOSIDA
ASAM URAT PURIN PIRIMIDIN CO2 DAN H2O
Metabolisme Pirimidin Biosintesis Pirimidin
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan
pembentukan yang sama misalnya PRPP(Fosforibosilpirofosfat), glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4). Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan gugus ribosa-P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih jauh. METABOLISME DE NOVO NUKLEOTIDA PIRIMIDIN Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan dari reaksi antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P sintetase yang berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerja pada reaksi pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan didalam mitokondria. Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa karbamoil-asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase. Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase. Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid). Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP (orotidin mono posphate). Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat dan menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada biosintesis pirimidin. Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida pirimidin yang membutuhkan turunan tetrahidrofolat. Gugus metilen pada N5, N10 –metilen-tetrahidrofolat direduksi menjadi gugus metal yang ditransfer dan tetrahidrofolat dioksidasi menjadi dihidrofolat. Agar sintesis pirimidin dapat berlangsung dihidrofolat harus direduksi kembali menjadi tetrahidrofolat, reaksi ini dikatalisis oleh dehidrofolatreduktase. Oleh karena itu, sel yang sedang membelah, yang harus mengasilkan TMP dan dihidrofolat. Mekanisme kontrol pada de novo sintesa nukleotida pirimidin Pada manusia kontrol sintesis nukleotida pirimidin terutama pada tahap CPS II. Enzim ini dihambat UTP yang berkompetisi dengan ATP. PRPP mengaktivasi CPS II. Ada tempat pengontrolan yang lain, seperti OMP dekarboksilase yang dihambat oleh UMP dan CMP, akan tetapi pada keadaan normal tidak terlalu penting. Penyelamatan = daur ulang (salvaging) pirimidin nukleotida Tipe kedua penyelamatan=daur ulang (salvage pathway) yang terdiri dari dua tahap merupakan jalur utama “salvaging” pirimidin. (Tipe pertama : enzim orotat PRT dapat memakai pirimidin yang lain nukleosida yang sesuai) Basa + Ribosa 1-fosfat Nukleosida + Pi (nukleosida fosforilase) Nukleosida + ATP Nukleotida + ADP (nukleosida kinase) Ada enzim uridin fosforilase dan uridin kinase dan deoksitimidin fosforilase dan timidin kinase yang dapat mendaur ulang (salvage) timin apabila tersedia dR 1-P. Katabolisme Pirimidin Katabolisme pirimidin terjadi di hati Hasil akhir katabolisme pirimidin berupa CO2, ammonia, beta alanin dan propionat serta mudah larut dalam air. Ciri katabolisme pirimidin 1. Ekskresi asam amino isobutirat meningkat pada leukemia dan radiasi sinar X,akibat peningkatan destruksi sel dan DNA nya. 2. Ekskresi asam amino isobutirat juga meningkat pada 25% orang normal dari etnis Cina dan Jepang. 3. Untuk pseudouridin yang terdapat dalam tRNA, tidak ada mekanisme hidrolisa atau fosforilasi untuk nukleosida ini menjadi basa pirimidinnya (urasil), sehingga pseudouridin diekskresikan sebagai pseudouridin dalam urine manusia Kelainan Metabolisme Pirimidin Hiperurikemia dengan overproduksi PRPP yaitu peningkatan nukleotida dan peningkatan ekskresi dari betalanin. Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP. Aminoisobutirat Aciduria, yaitu kelainan autosomal resesif. Sifatnya diturunkan, dan tidak ada hubungannya dengan penyakit lain. Enzim transaminase, mempengaruhi fungsi siklus urea selama deaminasi asam α keto amino Reye’s syndrome yaitu gangguan pada mitokondria hati. Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondria memakai karbamoil fosfat (pada defisiendi ornitin transkarbamoilase) overproduksi asam orotat Defisiensi ornitin transkarbamoilase (enzim dalam mitokondria hati untuk sintesis urea dan arginin) yaitu terjadi peningkatan eksresi dari asam orotat, urasil, dan uridin. Karena blok enzim sehingga terjadi akumulasi enzim tersebut dalam mitokondria. Enzim ini dapat berdifusi keluar dari sitosol dan katalisa intesis pirimidin. Kesimpulan
Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD, NADP,
ATP, UDPG). Inti pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Pirimidin merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik), meskipun tidak mengkonsumsi asam nukleat.