Professional Documents
Culture Documents
REAKTOR BATCH
Kelompok 2 :
1. Dela Astriana Indah N
2. Deni Setiyadi
3. Eva Kholifatul Zanah
Fase cair
Skala proses yang kecil
Proses membutuhkan waktu lama
Reaktor Batch
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Lebih murah. Tidak untuk fase gas,
Lebih mudah dalam karena rentan bocor pada
pengoperasian dan masukan pengaduknya.
pengontrolan. Tidak untuk skala besar
karena membutuhkan waktu
yang lama.
NERACA MASSA
If
constant
density
If
density
changes
(single
gas-
phase)
If
constant
volume
Panas yang
Panas dari pendingin
koil/jaket
dihasilkan/ Panas akumulasi
dibutuhkan
Transfer panas (R IN/ R OUT)
Dimana,
U = koefisien transfer panas (J/m2.s.K)
AC = Luas pemanas/pendingin koil (m2)
TC = Suhu koil
(Tc-T)m = beda suhu rata-rata untuk transfer panas (K)
Bila Q > 0 TC > T (panas masuk)
Q<0 TC < T (panas keluar)
Panas Generasi
Bila,
Panas Akumulasi
Operasi Non Isotermal
Adiabatis (Q=0)
Non Adiabatis (Q 0)
Operasi Adiabatis
Temperatur akan naik dalam reaksi
eksotermis dan turun dalam reaksi endotermis.
Persamaan Neraca Energi Adiabatis, Q = 0
Diintegralkan :
Neraca Energi Reaktor Batch non Isotermal dan
non Adiabatis
Example 3
Dekomposisi fasa gas A --> R + S, dilangsungkan
dalam reaktor batch dengan kondisi awal T0 = 300
K, V0 = 0,5 m3, dan tekanan total konstan 500 kPa.
Harga Cp untuk A, R, dan S adalah 185,6; 104,7;
dan 80,9 J mol-1 K-1. Entalpi reaksi = -6280 J mol-1
dan reaksi orde satu terhadap A dg kA=1014e-10000/T
h-1 .Tentukan fA dan T sebagai fungsi t, bila Q = 0, fA
= 0,99.
Penyelesaian
Pers. Laju reaksi :
Dari pers. NM :
............... (1)
Dengan Ka = 1014e-10.000/T ............(2)
Neraca energi operasi adiabatis(bila -∆HRA, Cp,
dan nt konstan):
Substitusikan ke pers. Neraca Energi :
.......(3)
Pengendalian Transfer Panas Untuk
Menjaga Kondisi Isotermal