You are on page 1of 27

Laporan kasus

 Kornea merupakan jaringan transparan.


Sifat tembus cahayanya disebabkan
strukturnya yang uniform, avaskuler dan
deturgenses
 Ulkus kornea termasuk kasus kegawat
daruratan pada penyakit mata dimana mata
terancam akan kehilangan fungsi
penglihatan karena terganggunya
transparansi kornea
(AAO, 2017; Riordan-Eva 2013)
 Transparan dan avaskuler
 Diameter horizontal 11-12
mm dan diameter vertikal
10-11 mm
 Nutrisi dari humor akuos
melalui proses difusi,
lapisan air mata, dan
pembuluh darah limbus
 Serabut saraf sensoris
terbanyak
 Ulkus Kornea adalah keadaan patologik
kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat
supuratif disertai defek kornea bergaung,
diskontinuitas jaringan kornea dapat
terjadi dari epitel sampai stroma

(Bowling, 2016)
 Infeksi
 Non Infeksi
 Imunologis
 Trias kornea
 Visus yang menurun
 Mata merah dan nyeri
 Sensasi benda asing di mata
 Sekret mukopurulen
 Spasme pada kelopak mata
 Injeksi silier pada kornea
 Infiltrat
 Hipopion
 Thinning hingga perforasi
(PERDAMI, 2002; Bowling, 2016)
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan fisik
penunjang
• Gejala yang • Status generalis • Pemeriksaan lab
dirasakan • Visus • Scrapping
• Riwayat trauma • TIO • Kultur sensitifitas
• Riwayat penyakit • Slit lamp antibiotik
sistemik
• Riwayat pekerjaan
• Riwayat penyakit
keluarga
• Pengobatan
sebelumnya

(PERDAMI 2002; Riordan-Eva, 2011)


Medikamentosa
• Antibiotik
• Anti nyeri
• Siklopegik

Bedah
• Krioterapi
• Keratektomi superficial
• Keratoplasti
• Graft amnion multilayer
• Flap konjunctiva
• Graft fascia lata . (Shandiz, 2013; Bowling, 2016)
 Glaukoma sekunder
 Endoftalmitis
 Panoftalmitis
 Perforasi kornea  prolaps isi bola mata
 Kebutaan

(Bartolomei, 2017)
Tergantung pada
 Tingkat keparahan
 Cepat lambatnya mendapat pertolongan
 Jenis mikroorganisme penyebab
 Komplikasi yang timbul.

(Bartolomei, 2017)
 Nama : Tn B
 Usia : 49 tahun
 Suku : Jawa
 Alamat : Surabaya
 Pasien menngeluh mata kiri nyeri sejak 5
hari sebelum masuk rumah sakit
 Awalnya pasien merasa kemasukan debu
pada mata kiri 7 hari SMRS
 2 Hari SMRS muncul putih-putih pada
mata
 Selain nyeri pasien juga mengeluh mata
merah disertai keluar kotoran yanng
banyak, serta penglihatan yang semakin
buram
 Riwayat pengobatan :
Klinik medika yani  chloramphenicol dan
MP
klinik tritya  Dirujuk ke RSDS
 Riwayat kacamata : -
 RPD : HT -, DM -, penyakit mata –
 Riwayat operasi : -
 Keadaan umum : cukup
 Kesadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 130/80
 Nadi : 80x/ menit
 RR : 18x/ menit
OD OS

6/6.6 PH 6/6 Visus 1/300 PI baik

17.3 mmHg TIO N Palpasi


SEGMEN
OD OS
ANTERIOR
Edema -, spasme - Palpebra Edema -, spasme +

Hiperemia - Konjungtiva Hiperemi +

Keruh, Infiltrat

Jernih + Kornea diameter 3 mm, Ulkus

+, Fl test +
Bilik Mata
Dalam + Hipopion ½ BMD
Depan
Radier + Iris
Bulat +, Reflex
Pupil SDE
Cahaya +, ø 3 mm
Keruh min Lensa
OD OS

Fundus reflex (+), SDE


Papil N.II Batas tegas,
warna normal.
Retina: perdarahan (-),
eksudat (-),
mikroaneurisma (-)
Reflex makula(+)
OD OS
 Laboratorium
WBC 18.42
Lain-lain dalam batas normal
Kedua mata dalam
batas normal dengan
axial length mata kanan
23.17 mm dan mata kiri
24.50 mm
 OS ulkus kornea cum hipopion
 OD katarak insipien
 Diagnosa
Scrapping dan kultur
 Terapi :
 Ceftriaxone 1 gram tiap 12 jam intravena
 Asam mefenamat tiap 8 jam peroral
 Moxifloxacin HCl 0.5% 1 tetes tiap jam mata
kiri
 Tobramycin 1 tetes tiap jam mata kiri
 Monitoring
 Keluhan
 Visus
 TIO
 Luas infiltrat dan ulkus
 Tinggi hipopion
Pro OS parasintesis + 15/6/17 dilakukan OS
kultur hipopion parasintesis + kultur
+krioterapi+ injeksi hipopion +krioterapi+
antibiotik cefuroxime injeksi antibiotik
intracameral tgl 14-6-17 cefuroxime intracameral
tetapi tertunda karena Durante op  perforasi
ronde sebelumnya kornea jam 6
memanjang
12-6-17

17/6/17 (post op hari 1)


16/6/17Dilakukan AMT+
flap konjunctiva + BCL
Visus menurun
Trias kornea Spasme palpebra
Laki-laki 49 tahun mata merah + sekret Infiltrat dan defek
Riwayat trauma kornea
Hipopion ½ BMD
• Ceftriaxone IV  ulkus central,
Antibiotik indikasi MRS, Kenaikan leukosit
• Moxifloxacin dan tobramycin 
broad spectrum antibiotik

• Mengurangi nyeri karena


Anti nyeri
defek kornea

• Perforasi kornea karena komplikasi


Flap konjunctiva ulkus
+ AMT • Pilihan yang tersedia di RSDS dan
relatif murah
 Ulkus Kornea adalah keadaan patologik
kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat
supuratif disertai defek kornea bergaung,
diskontinuitas jaringan kornea dapat
terjadi dari epitel sampai stroma
 Diagnosis dan terapi yang sesuai
diperlukan untuk membuat morbiditas
pada pasien sekecil mungkin

You might also like