Professional Documents
Culture Documents
PENYAKIT DALAM
OLEH
AZZREN V PASYA
DARA MARISSA WP
I MADE AFRYAN SUSANE L
TARRINNI I
Definisi Syok
Sumber :http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/shock
Klasifikasi syok
Syok hipovolemi
Syok kardiogenik
Syok distributif
Syok obstruktif
Sumber
Sumber
Syok hipovolemik
Sumber: ttps://www2.tulane.edu/som/departments/surgery/medical-education/medical-students/upload/Hypovolemic-
Syok hipovolemik
Penyebabnya :
Perdarahan (syok
hemoragik)
Non perdarahan
Kehilangan cairan berlebih (
severe vomiting, diare, luka bakar)
Redistribusi cairan ( pacreatitis,
“third spacing” setelah operasi)
Sumber : http://benthamopen.com/contents/pdf/TOPEDJ/TOPEDJ-7-10.pd
Sumber : https://med.uth.edu/anesthesiology/files/2015/05/Chapter-10-Hypovolemic-and-Hemorrhagic-Shock.pdf
Tanda klinis
Transfusi dengan :
1. Whole blood : (Hbx – Hb pasien ) x BB x 6 = ml
2. Packed red cell : (Hbx – Hbpasien) x BB x 3 = ml
Inisial
1. Pastikan Airway dan breathing dalam kondisi baik,
sesak: beri oksigen
2. Pasang akses vena untuk resusitasi cairan
3. Posisi syok
4. Epinefrin 1:1000 sebanyak 0,3-0,5 mg IM. Dapat
diulang 5-15 menit
Jika hipotensi
1. Posisi trendelenburg
2. Resusitasi cairan isotonic
3. Gejala klinis belum membaik : epinefrin 1:10.000 dg
dosis 0,3-0,5 Ml IV perlahan, pertimbangkan infus
epinefrin
4. Apabila hipotensi belum teratasi, pertimbangkan
infus norepinefrin 0,05-0,5 ug/menit atau dopamine
hcl 2-10 ug/kgBB/menit
Syok Kardiogenik
Syok Kardiogenik
https://eurheartj.oxfordjournals.org/content/ehj/early/2015/03/01/eurheartj.ehv051.full.pdf
Terapi syok kardiogenik
Epinephrine 0,05 – 2 2+ 2+ 2+
mcg/kg/min
Fenilephrine 2 – 10 mcg/kg/min -/0/+ 2+ 2+
SEPTIC SHOCK
a) Antibiotika
b) Stabilkan hemodinamik :
- terapi cairan
- vasopresor nor epinephrine
- Inotropik perfusi buruk Dobutamin,
Dopamin
a) Oksigen
SYOK OBSTRUKTIF
Penyebab : hambatan terhadap aliran darah
yang menuju jantung (venous return) akibat
tension pneumothorak dan cardiac temponade.
Perubahan hemodinamik : CO BP SVR
Tujuan terapi untuk menghilangkan sumbatan
Tindakan
- kristaloid isotonik untuk mempertahankan
volume intravaskuler
- pembedahan
KETOASIDOSIS DIABETIK
KOMPLIKASI DM
Ketoasidosis
Diabetik
Hipoglikemi
DEFINISI
ANAMNESIS:
Riwayat DM
Polidipsi, poliuri, polifagi
Riwayat berhenti menyuntik insulin/demam/infeksi
Pemurunan kesadaran
Mual muntah
Nyeri perut
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik:
Pernafasan Kussmaul (cepat & dalam)
Nafas bau aseton
Tanda dehidrasi (turgor berkurang, lidah dan bibir
kering)
Demam /infeksi
Tanda-tanda syok
DIAGNOSIS
Pemeriksaan laboratorium:
Darah
Hiperglikemia (GDS > 250 mg/dL)
Asidosis (pH < 7,3; bikarbonat <15 mmol/L)
Ketonemia
Anion gap yang tinggi
Gangguan elektrolit (Na, K, Ca, Cl)
Urin
Glukosuria
ketonuria
Apa yang harus dilakukan?
Pemeriksaan cito!
GDS
Elektrolit
Ureum kreatinin
Aseton darah
Urine rutin
Analisa gas darah
EKG
Apa yang harus dilakukan?
Tatalaksana umum:
O2 bila PO2 <80 mmHg
Antibiotika adekuat
Heparin: bila ada DIC atau hiperosmolar (>380 mOsm/L)
Prinsip tatalaksana
Penggantian cairan dan garam yang hilang
Menekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoneogenesis sel
hati dengan pemberian insulin
Mengatasi stres sebagai pencetus KAD
Mengembalikan keadaan fisiologis normal
Penyesuaian pengobatan
Apa yang harus dilakukan?
Dosis
KCl kemudian disesuaikan
dengan hasil pemeriksaan Kalium
sebaiknya diberikan melalui vena
sentral
Bikarbonat
Diberikan hanya bila pH < 7.1
Apa yang harus dilakukan?
Pemantauan
TTV tiap jam
Kesadaran tiap jam
Keadaan hidrasi (turgor, lidah/bibir) tiap jam
Produksi urin (kateterisasi)
Balance cairan
GDS tiap jam
AGD bila pH saat masuk <7 -> tiap 6 jam hingga pH
>7,1; kemudian periksa tiap hari
Elektrolit (Na+, K+, Cl-) tiap 6 jam selama 24 jam
KOMPLIKASI
Syok hipovolemik
Edema paru
Hipertrigliseridemia
Infark miokard akut
Hipoglikemia
Hipokalemia
Hiperkloremia
Edema otak
Hipokalsemia
Hipoglikemia
HIPOGLIKEMIA DITANDAI DENGAN ADANYA
PENURUNAN KADAR GLUKOSA DI SIRKULASI DARAH
<70 MG/DL.
Etiologi
Pada pasien DM Terapi Dm secara agresif
Defisiensi insulin , penurunan kadar glukagon
Terapi DM dengan target glukosa terlalu rendah
Riwayat hipoglikemia
Gagal ginjal
Gagal jantung
Asupan makanan tidak adekuat
Pada Non DM
Konsumsi alkohol berlebihan
Penyakit kronis
Defisiensi hormon
Krtisol
Glukagon dan epinefrin
Obat-obatan
Klasifikasi
Hipoglikemia Berat
Membutuhkan orang lain untuk pemerian karbohidrat dan glukagon
serta resusitasi lainnya
Hipoglikemia Simptomatik
Apabila GDS <70mg/dl disertai gejala klinis
Hipoglikemia Asimptomatik
Apabila GDS <70mg/dl tanpa disertai gejala klinis
Hipoglikemia Relatif
Apabila GDS >70mg/dl disertai gejala klinis
Probable Hipoglikemia
Gejala klinis + Tanpa pemeriksaan GDS
Trias wipple
Adanya gejala gipoglikemia
Kadar glukosa rendah
Gejala berkurang setelah pengobatan
Tatalakasana
Hipoglikemia Ringan:
Pemberian konsumsi makanan tinggi glukosa (karbohidrat
sederhana)
Glukosa murni (pilihan utama)
Makanan berlemak
Glukosa 15-20 g (2-3 Sendok makan) dilarutkan kedalam air ->
berikan pada pasien yang masih sadar
Pemeriksaan glukosa dilakukan 15 menit sekali-> jika kadar
normal -> dapat makan atau konsumsi snack
Pengobatan Hipoglikemia Berat:
Gk Neuroglikopenia (+) -> Dextrose 20% sebanyak
50 cc diikuti infus D5% / 10%
Lakukan pemeriksaan setiap 15 menit -> jika target
belum tercapai -> ulang pemberian dextrose
Jika terdapat perbaikan -> lakukan monitoring 1-2
jam -> jika hipoglikemia berulang -> Berikan
Dextrose 20% ulang
Evaluasi Penyebab hipoglikemia.
KRISIS HIPERTENSI
HIPERTENSI HIPERTENSI URGENCY
EMERGENCY
situasi dimana terdapat
situasi dimana
peningkatan tekanan
diperlukan penurunan
darah yang bermakna
tekanan darah yang
tanpa adanya gejala
segera dengan obat
yang berat atau
antihipertensi parenteral
kerusakan organ target
karena adanya
progresif dan tekanan
kerusakan organ target
darah perlu diturunkan
akut atau progresif
dalam beberapa jam
SBP >
HIPERTENSI
180
KRISIS
DBP >
120
HIPERTENSI EMERGENCY HIPERTENSI URGENCY
SSP (encefalopati
hipertensi, SAB, PIS) HT aselerasi
Ischemic stroke maligna
Decomp kiri akut, Infark serebri
angina tidak stabil, IMA
Eklampsia Rebound
Edem pulmo hypertension
Trauma kepala
Penderita
Renal damage
(proteinuria, hematuria, hipertensi berat
ARF) yang memerlukan
Microangiopathic operasi segera
hemolytic anemia;
preeclampsia- Hipertensi berat
eclampsia
pasca operasi
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK