You are on page 1of 33

Kelompok 6

Yudi Syahputra
Yoan Pranata Tarigan
Fauziah Ali
Ridwan Chandra
Alfath Yosav
Anisa Nevi Saerina 21100113120032
Deasy Gitasari
Nindyan Agna Ramadhan
David Widyanto 21100113120034
Satria Dirgantara
OUTLINE

 Aplikasi Geologi Teknik
 Pemukiman
 Irigasi
 Jalan dan Jembatan
 Bendungan
APLIKASI GEOLOGI TEKNIK

 Geologi Teknik adalah aplikasi geologi untuk
kepentingan keteknikan, yang menjamin pengaruh
faktor-faktor geologi terhadap lokasi, desain, konstruksi,
pelaksanaan pembangunan (operation) dan pemeliharaan
hasil kerja keteknikanatau engineering works (American
Geological Institute dalam Attewell & Farmer, 1976).
Didalamnya mempelajari antara lain:
 Mekanika Tanah dan Batuan
 Teknik Pondasi
 Struktur Bawah Tanah
PEMUKIMAN

 Persiapan tanah (Perataan dan Pengolahan)
Tanah yang akan didirikan pemukiman di olah terlebih
dahulu dengan mendirikan alat. Kondisi lahan proyek
kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada
lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka
pembukaan lahan dapat dilakukan dengan
menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah
paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk
pembentukan permukaan supaya rata selain dozerdapat
digunakan juga motor grader.Jika pada suatu lahan dilakukan
penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan

 Penguatan lereng dengan Grouting
Grouting merupakan suatu metode atau teknik yang
dilakukan untuk memperbaiki keadaan bawah tanah
dengan cara memasukkan bahan yang masih dalam
keadaan cair, dengan cara tekanan, sehingga bahan
tersebut akan mengisi semua retakan-retakan dan
lubang-lubang yang ada di bawah permukaan tanah,
kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut akan
mengeras, dan menjadi satu kesatuan dengan tanah
yang ada sehingga kestabilan suatu permukaan tanah
akan tetap terjaga.
Gambar Grouting

Gambar pemukiman

Sesuai geologi teknik Tidak sesuai geologi


teknik
IRIGASI

Definisi Irigasi
 Daerah Studi adalah Daerah Proyek ditambah dengan
seluruh daerah aliran sungai (DAS) dan tempat-tempat
pengambilan air ditambah dengan daerah-daerah lain yang
ada hubungannya dengan daerah studi
 Daerah Proyek adalah daerah di mana pelaksanaan
pekerjaan dipertimbangkan dan/atau diusulkan dan daerah
tersebut akan mengambil manfaat langsung dari proyek
tersebut.
 Daerah Irigasi Total/brutto adalah, daerah proyek dikurangi
dengan perkampungan dan tanah-tanah yang dipakai untuk
mendirikan bangunan daerah yang tidak diairi, jalan utama,
rawa-rawa dan daerah-daerah yang tidak akan
dikembangkan untuk irigasi di bawah proyek yang
bersangkutan.
IRIGASI

 Daerah Irigasi Netto/Bersih adalah tanah yang ditanami
(padi) dan ini adalah daerah total yang bisa diairi dikurangi
dengan saluran-saluran irigasi dan pembuang primer,
sekunder, tersier dan kuarter, jalan inspeksi, jalan setapak dan
tanggul sawah. Daerah ini dijadikan dasar perhitungan
kebutuhan air, panenan dan manfaat/ keuntungan yang
dapat diperoleh dari proyek yang bersangkutan. Sebagai
angka standar luas netto daerah yang dapat diairi diambil 0,9
kali luas total daerah-daerah yang dapat diairi.
 Daerah Potensial adalah daerah yang mempunyai
kemungkinan baik untuk dikembangkan. Luas daerah ini
sama dengan Daerah lrigasi Netto tetapi biasanya belum
sepenuhnya dikembangkan akibat terdapatnya hambatan-
hambatan nonteknis.
Penahapan Perencanaan
Irigasi

Proses pembangunan irigasi dilakukan secara berurutan berdasarkan akronim
SIDLACOM untuk mengidentifikasi berbagai tahapan proyek. Akronim
tersebut merupakan kependekan dari :
 S – Survey (Pengukuran/Survei)
 I – Investigation (Penyelidikan)
 D – Design (Perencanaan Teknis)
 La – Land acquisition (Pembebasan Tanah)
 C – Construction (Pelaksanaan)
 O – Operation (Operasii)
 M – Maintenance (Pemeliharaan)
Akronim tersebut menunjukkan urut-urutan tahap yang masing-masing
terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berlainan. Tahap yang berbeda-beda
tersebut tidak perlu merupakan rangkaian kegiatan yang terus menerus
mungkin saja ada jarak waktu di antara tahap-tahap tersebut.
Gambar daerah-daerah
irigasi

Saluran + pembuang
Primer dan Sekunder + Tanggul , jalan
Daerah tak bisa diairi Desa Jalan primer Jalan petani Saluran tersier dan kuarter setapak

Luas bersih yang bisa diairi

Daerah proyek Luas total yang bisa diairi


JALAN DAN JEMBATAN

 Jalan raya ialah jalur-jalur diatas permukaan bumi yang
sengaja dibuat oleh manusia dengan ukuran, konstruksi
dan bentuk tertentu sehingga dapat dipakai sebagai jalur
lalu lintas orang, hewan dan kendaraan.
 Pengertian jembatan secara umum adalah suatu
konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua
bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau,
saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang
melintang tidak sebidang dan lain-lain.
JALAN

Macam - Macam Jalan Raya Menurut Konstruksinya
 Jalan tanah yaitu jalur yang belum memiliki lapisan
perkerasan, lapisan pondasi dan lapisan bidang
permukaan. Dalam pembuatan jalan di Indonesia
perlu mempertimbangkan penyusutan
 Jalan kerikil/jalan batu pecah yaitu jalur jalan yang
telah memiliki lapisan perkerasan, yang terdiri dari :
kerikil atau batu
 Jalan yang diaspal yaitu jalur jalan batu
pecah/kerikil yang dilapisi aspal
GAMBAR


 . Perencanaan Geometrik Jalan Raya
Perencanaan Geometrik Jalan merupakan bagian dari
perencanaan jalan yang dititik beratkan pada
perencanaan bentuk fisik jalan sehingga dapat
memenuhi, fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan
pelayanan optimum (keamanan dan kenyamanan)
pada arus lalu-lintas dan sebagai akses kerumah-
rumah.

Tujuan dari perencanaan Geometrik jalan adalah “menghasilkan
infrastruktur yang aman, effisiensi pelayanan arus lalu lintas dan
memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya pelaksanaan”.Ruang,
bentuk, dan ukuran jalan dikatakan baik, jika dapat memberi rasa
aman dan nyaman kepada pemakai jalan.
 Dasar dari perencanaan geometrik adalah
 1) Sifat gerakan, dan
 2) Ukuran kendaraan,
 3) Sifat pengemudi Dalam Mengendalikan Gerak Kendaraannya,
 4) Karakteristik arus lalu-lintas.
Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana
sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak
kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang
diharapkan
Survey Geologi
Pembangunan Jalan

Beberapa hal yang dilakukan pada saat survey geologi sebagai berikut:
a) Penyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail pada peta dasar
topografi skala 1:250.000 s/d skala 1:25.000. Pencatatan kondisi geoteknik
disepanjang rencana trase jalan untuk setiap jarak 500 – 1000 m.
b) Pekerjaan penyelidikan lapangan dilakukan dengan menggunakan peralatan:
1) Palu geologi untuk mengambil contoh batuan.
2) Kompas geologi untuk menentukan jurus dan kemiringan lapisan batuan.
3) Loupe (kaca pembesar) untuk mengidentifikasi jenis mineral yang ada.
kemudian hasilnya diplot di atas peta geologi teknik termasuk di dalamnya
pengamatan tentang:
 Gerakan tanah.
 Tebal pelapukan tanah dasar.
 Kondisi drainase alami, pola aliran air permukaan dan tinggi muka airtanah.
 Tata guna lahan.
 Kedalaman.
 Kondisi stabilitas badan jalan
Jembatan

Aspek - Aspek Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membangun
Jembatan
1.Survei dan Investigasi
Dalam perencanaan teknis jembatan perlu dilakukan
survei dan investigasi yang meliputi :
 1) Survei tata guna lahan,
 2) Survei lalu-lintas,
 3) Survei topografi,
 4) Survei hidrologi,
 5) Penyelidikan tanah,
 6) Penyelidikan geologi,
 7) Survei bahan dan tenaga kerja setempat.

Hasil survei dan investigasi digunakan sebagai dasar untuk
membuat rancangan teknis yang menyangkut beberapa hal
antara lain :
 1) Kondisi tata guna lahan, baik yang ada pada jalan
pendukung maupun lokasi jembatan berkaitan dengan
ketersediaan lahan yang ada.
 2) Ketersediaan material, anggaran dan sumberdaya
manusia.
 3) Kelas jembatan yang disesuaikan dengan kelas jalan
dan volume lalu lintas.
 4) Pemilihan jenis konstruksi jembatan yang sesuai
dengan kondisi topografi, struktur tanah, geologi,
hidrologi serta kondisi sungai dan perilakunya.
 2. Analisis Data

Sebelum membuat rancangan teknis jembatan perlu dilakukan
analisis data hasil survei dan investigasi yang meliputi, antara lain :
1) Analisis data lalu-lintas, analisis data lalu-lintas digunakan untuk
menentukan klas jembatan yang erat hubungannya dengan
penentuan lebar jembatan dan beban lalu-lintas yang direncanakan.
2) Analisis data hidrologi, analisis ini dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya debit banjir rancangan, kecepatan aliran, dan
gerusan (scouring) pada sungai dimana jembatan akan dibangun.
3) Analisis data tanah, data hasil pengujian tanah di laboratorium
maupun di lapangan yang berupa pengujian sondir, SPT, boring,
dsb.digunakan untuk mengetahui parameter tanah dasar
hubungannya dengan pemilihan jenis konstruksi fondasi jembatan.
4) Analisis geometri, analisis ini dimaksudkan untuk menentukan
elevasi jembatan yang erat hubungannya dengan alinemen vertikal
dan panjang jalan pendekat (oprit).

Hasil survei dan investigasi (analisis data) digunakan
sebagai dasar untuk membuat rancangan teknis yang
menyangkut beberapa hal antara lain :
 1) Kondisi tata guna lahan, baik yang ada pada jalan
pendukung maupun lokasi jembatan berkaitan dengan
ketersediaan lahan yang ada.
 2) Ketersediaan material, anggaran dan sumberdaya
manusia.
 3) Kelas jembatan yang disesuaikan dengan kelas jalan
dan volume lalu lintas.
 4) Pemilihan jenis konstruksi jembatan yang sesuai
dengan kondisi topografi, struktur tanah, geologi,
hidrologi serta kondisi sungai dan perilakunya.
Gambar Jembatan

BENDUNGAN

Tujuan Pembangunan Bendungan :
 Sesuai dengan tujuan pembuatan bendungan ini yaitu sebagai
sarana untuk mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan
sumber-sumber air serta pengendalian erosi
Manfaat Pembangunan Bendungan :
Tempat penampung air untuk persediaan dimusim kemarau, dan
pada waktu musim 
hujan dapat mengurangi debit banjir di hilir
bendungan
 Tempat pengendapan lumpur dan pasir (sedimen) yang terbawa
air sebagai hasil 
erosi di daerah pengaliran sungai di hulu
bendungan
 Sebagian air di waduk ini akan meresap ke dalam tanah di
sekitarnya sehingga 
memperbesar cadangan air tanah dan
memperbesar ketersediaan air pada musim 
kemarau
 Air waduk bisa dimanfaatkan untuk perikanan dan tempat
rekreasi. 


Tahapan dalam perencanaan Bendungan:
 Studi kelayakan pendahuluan (Pre Feasibility Study)
 Studi kelayakan (Feasibility Study)
 Perencanaan teknis (Detailed Design)
 Pelaksanaan pembangunan (Contruction) 

SYARAT-SYARAT
BENDUNGAN

Studi Kelayakan Pendahuluan

Pencarian informasi data perencanaan diperlukan kegiatan
penyelidikan pada data-data yang akan dijadikan bahan analisis selanjutnya.
Pengumpulan data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
 Peta-petatopografi 

 Peta-petageologi 

 Fotoudara 

 Dataklimatologi 

 Datahidrologi 

 Data jaringan irigasi (pengairan) 

Studi Kelayakan

 Di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua
perhitungan dan desain yang telah dibuat terdahulu.
 Lalu melakukan pemetaan topografi dengan skala yang
lebih kecil, memasang alat-alat pengukur parameter
hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan geologi.
 Dari data yang diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis
beberapa bangunan terutama yang diperlukan dan dalam
perhitungan ekonomis proyek.
 Pada tahap ini sudah dapat ditentukan lokasi proyeknya,
hanya saja untuk tipe dan letak bendungan masih
terdapat beberapa alternatif.

Perencanaan Teknis

 Analisis Hidrologi
 Tanpa diketahui secara jelas sifat
dan 10 besaran hidrologinya, maka tidak akan dapat
menentukan sifat dan besaran hidrauliknya. Perancangan
hidraulik bangunan diperlukan patokan rancangan yang
benar, sehingga akan mendapatkan bangunan yang
berfungsi secara optimal baik secara struktural maupun
fungsionalnya. Analisis hidrologi yang dihasilkan dan
sebagai informasi (data) perencanaan hidraulik dari
bangunan yang akan dibuat adalah :
Evapotranspirasi, Infiltrasi , Curah hujan , Ketersediaan air,
Kebutuhan air , Debit banjir , Patokan rancangan , Volume
genangan dan Sedimentasi 


 Analisis Hidraulik
Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk
mendapatkan dimensi bangunan secara hidrolis dengan
mendapatkan parameter-parameter bangunan baik
ukuran maupun parameter hidraulik lainnya. Adapun
bangunan-bangunan yang perlu direncanakan dalam
rangka perencanaan bendungan yaitu :
 Saluran pengelak
 Cofferdam
 Mein Bandungan 

GAMBAR


 Perhitungan Stabilitas
Untuk mendapatkan tingkat stabilitas
dari bendungan perlu dilakukan analisis gaya- gaya yang akan
bekerja pada bendungan. Gaya-gaya yang bekerja pada
bendungan adalah akibat berat sendiri tubuh bendungan,
beban hidrostatis, tekanan air pori, dan beban seismis. Analisis
stabilitas bendungan biasanya dilakukan terhadap lereng
bendungan (tipe urugan) dan akibat filtrasi. 

 Analisa Ekonomi
Hasil perhitungan anggaran biaya dari
informasi gambar bestek didapatkan besaran tertentu.
Hitungan ini juga dapat dijadikan informasi pembuatan jadwal
kerja (time schedule), kebutuhan bahan dan material (material
schedule) dan kebutuhan tenaga kerja (man power schedule).
Pelaksanaan

 Secara umum urutan pekerjaan dilakukan mulai dari
pembuatan jalan akses (acces road), pembuatan base
camp dan mobilisasi, pembuatan saluran pengelak,
pembuatan cofferdam, penggalian pondasi, penimbunan,
penutupan alur sungai danpenutupan saluran pengelak.
Urutan pekerjaan tersebut berbeda untuk setiap tipe
bendungan.
 Program dan skedul pelaksanaan serta jenis dan kapasitas
pekerjaan supaya disusun secara teliti yang didasarkan
pada karakteristik masing-masing pekerjaan dari setiap
komponen bendungan. Juga perlu dipertimbangan
terhadap kondisi medan pelaksanaannya.
GAMBAR REKONSTRUKSI

You might also like