You are on page 1of 26

PSAP 06

Nurul (123161027)
AKUNTANSI
Hikmatul Maulah (123161054)
INVESTASI Ervina (123161066)
PSAP NO. 06
AKUNTANSI INVESTASI
TUJUAN

Mengatur perlakuan akuntansi untuk


investasi dan pengungkapan informasi
penting lainnya yang harus disajikan
dalam laporan keuangan.
RUANG LINGKUP

1 Standar ini diterapkan dalam penyajian seluruh


investasi pemerintah dalam laporan keuangan.

Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam


menyusun laporan keuangan pemerintah pusat,
2 pemerintah daerah, dan laporan keuangan
konsolidasian, tidak termasuk perusahaan
negara/daerah.

Standar ini mengatur perlakuan akuntansi investasi


3 pemerintah pusat dan daerah baik investasi jangka
pendek maupun investasi jangka panjang
RUANG LINGKUP

Pernyataan Standar ini tidak mengatur:

1
Penempatan uang yang termasuk dalam
lingkup setara kas;

2 Investasi dalam perusahaan asosiasi;

3 Investasi dalam Kerjasama operasi (KSO)

4 Investasi dalam properti.


“DEFINISI INVESTASI”
Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau
manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
“BENTUK INVESTASI”

Pemerintah melakukan investasi untuk memperoleh


pendapatan teratur dalam jangka panjang atau
memanfaatkan dana untuk investasi jangka pendek
dalam rangka manajemen kas

Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat


dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang
serupa. Hakikat suatu investasi dapat berupa
pembelian surat utang baik jangka pendek maupun
jangka panjang, serta instrumen ekuitas.
Investasi Jangka Pendek

Investasi Jangka Panjang


Investasi Jangka Pendek harus memenuhi kualifikasi
sebagai berikut :
• Dapat segera diperjual belikan secara
bebas/dicairkan;

• Ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya


pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila
timbul kebutuhan kas dan membeli investasi tersebut
apabila berlebih kas, untuk meningkatkan
produktivitas aset; dan
9

• Berisiko rendah.
• Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau
1 dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits)

• Surat Utang Negara (SUN) jangka pendek dan Sertifikat Bank


2 Indonesia (SBI).

• Saham diperoleh dengan tujuan dijual kembali dalam tempo 12


3 bulan atau kurang setelah tanggal neraca

• Reksa dana;
4
Dimaksudkan untuk di miliki lebih dari 12 bulan

Sifat Penanaman Investasi:

Permanen

Non Permanen

11
Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
berkelanjutan. Investasi permanen dapat berupa :

• Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan


negara/daerah, badan internasional dan badan
1 usaha lain yang bukan milik negara;

• Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh


pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau
2 meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
tidak berkelanjutan. Investasi non permanen dapat berupa :

• Obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk


1 dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah

• Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan


2 kepada pihak ketiga

• Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat


seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok
3 masyarakat

• Investasi nonpermanen lainnya.


4
PENGAKUAN INVESTASI

Investasi diakui apabila memenuhi kriteria :

Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial


1 atau jasa potensial di masa yang akan datang atas
suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah

Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat


2 diukur secara andal (reliable)
PENGUKURAN INVESTASI

Pengukuran Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek dalam bentuk surat


berharga, misalnya saham dan obligasi jangka
pendek, dicatat sebesar biaya perolehan

 Apabila investasi dalam bentuk surat berharga tidak


diketahui biaya perolehannya, maka investasi dinilai
berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal
perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
PENGUKURAN INVESTASI

Pengukuran Investasi Permanen

Investasi jangka panjang yang bersifat permanen


misalnya penyertaan modal pemerintah, dicatat
sebesar biaya perolehannya, meliputi harga transaksi
investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul
dalam rangka perolehan investasi tersebut.
PENGUKURAN INVESTASI

Pengukuran Investasi Non Permanen


 Investasi non permanen dalam bentuk pembelian obligasi
jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk
dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya

 Investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk


penyehatan/penyelamatan perekonomian, dinilai sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan.

 Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di


proyek-proyek pembangunan pemerintah dinilai sebesar biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk
perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke
pihak ketiga.
PENGUKURAN INVESTASI

Pengukuran Investasi Non Permanen

Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari


pertukaran aset pemerintah, maka nilai investasi
diakui sebesar nilai wajar aset yang diperoleh. Jika
nilai wajar aset yang diperoleh tidak tersedia, nilai
investasi diakui sebesar nilai wajar aset yang
diserahkan atau nilai buku aset yang diserahkan
apabila tidak diketahui nilai wajarnya.
PENGUKURAN INVESTASI

 Nilai perolehan investasi dalam valuta asing yang


dibayar dengan mata uang asing yang sama harus
dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai
tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku pada
tanggal transaksi

 Diskonto atau premium pada pembelian investasi


diamortisasi selama periode dari pembelian sampai
saat jatuh tempo sehingga hasil yang konstan diperoleh
dari investasi tersebut
METODE AKUNTANSI INVESTASI

1. Metode biaya ; Investasi dicatat sebesar biaya


perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui
sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya investasi pada badan
usaha/badan hukum yang terkait.
Permanen
2. Metode ekuitas ; Pengakuan awal aset investasi dicatat
sebesar biaya perolehan dan ditambah bagian laba
atau dikurangi bagian rugi pemerintah setelah tanggal
perolehan. Bagian laba pemerintah dicatat sebagai
pendapatan hasil investasi pada laporan operasional
dan menambah nilai investasi pemerintah.

3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan ; Non


Investasi dicatat sebesar nilai yang dapat direalisasikan. Permanen
METODE PENILAIAN INVESTASI

1. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;

2. Kepemilikan 20% sampai dengan 50%, atau kepemilikan


kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan
menggunakan metode ekuitas;

3. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;

4. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai


bersih yang direalisasikan.
PENGAKUAN HASIL INVESTASI

 Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek,


antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan
dividen tunai dicatat sebagai pendapatan.

 Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari PMP


yang pencatatannya menggunakan :
 Metode Biaya Dicatat sebagai pendapatan hasil
investasi.
 Metode Ekuitas Dicatat sebagai pendapatan dan
sekaligus pengurang nilai investasi pemerintah
PENGAKUAN HASIL INVESTASI

 Hasil investasi berupa dividen saham yang diperoleh dari PMP


yang pencatatannya menggunakan :
 Metode Biaya Dicatat sebagai penambahan jumlah
investasi.
 Metode Ekuitas tidak ada pencatatan, karena
penambahan jumlah investasi sudah dicatat pada saat
diumumkan laba.
PELEPASAN INVESTASI

• Pelepasan aset investasi pemerintah dapat


berbentuk penjualan aset investasi, pertukaran
dengan aset lain, kompensasi utang pemerintah,
1 hibah dan donasi, pembebasan utang bagi
penerbit efek obligasi, dan lain sebagainya.

• Perbedaan antara hasil pelepasan investasi


dengan nilai tercatatnya diakui sebagai
surplus/defisit pelepasan investasi. Surplus/defisit
2 pelepasan investasi disajikan dalam laporan
operasional.
PENGUNGKAPAN
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan
pemerintah berkaitan dengan investasi pemerintah, antara lain:

1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;


2. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;
3. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi
jangka panjang yang memiliki harga pasar;
4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan
tersebut;
5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;
6. Rekonsiliasi nilai investasi awal dan akhir atas investasi dengan metode
ekuitas;
7. Investasi yang disajikan dengan nilai nihil/negatif;
8. Perubahan klasifikasi pos investasi.
9. Perubahan porsi kepemilikan atau pengaruh signifikan yang
mengakibatkan perubahan metode akuntansi.

You might also like