You are on page 1of 50

TUMOR JINAK

PADA VULVA

Dr. Armyn Oesman, SpOG


1
KISTA SEBASEA
 Etiologi :
Sumbatan pada duktus oleh debris ataupun
oleh fibrosis.
 Gejala :
- Nodul berwarna kekuningan
- Nyeri (-)
- Ukuran 3-4 cm
- Pada labium minor ukuran lebih kecil & multipel
- Sering disertai infeksi sekunder
 Terapi :
Eksisi, bila : infeksi
ukuran > 0,5 – 1 cm
alasan kosmetik 2
KISTA EPIDERMOID
 Etiologi : - Kongenital
- Didapat : tertanamnya epitel saat
tindakan episiotomi
 Lokasi :
- Midline  kongenital
- Dinding posterior vagina
- Perineum
 Gejala :
- Umumnya asimptomatik
- Berukuran kecil dan multipel
- Dapat terjadi infeksi dan erosi
 Terapi :
Eksisi, bila simptomatik
3
KISTA HYMENEAL DAN KISTA KLITORIDAL
 Berasal dari sisa duktus Wolffian (Gartner)
 Infeksi  abses yang rekuren, atau
sinus persisten.

KISTA DUKTUS SKENE


 Pelebaran kistik dari kel. Skene
 Lokasi : dekat muara uretra di vestibulum
 Umumnya asimptomatik & berukuran kecil,
bila besar  obstruksi sal. kemih  eksisi

4
Abses duktus skene

5
KISTA KELENJAR BARTHOLINI

 Paling banyak ditemukan


 Terjadi akibat oklusi duktus kel. Bartholini oleh
akumulasi mukus
 Diawali oleh infeksi akut pada vulva, terutama
oleh Gonokokkus  abses
 Umumnya asimptomatik
 Ukuran 1-8 cm
 Terapi : Marsupialisasi

6
KONDILOMATA AKUMINATA

 Etiologi : Virus Papovirus


 Multipel
 Bertangkai  gambaran Cauliflower
 Dapat menjadi ganas
 Terapi :
Eksisi  elektrokauter
Ablasi  cryoterapi, bahan kimia
seperti podophyllin
Vaksinasi

7
KONDILOMA AKUMINATA

8
PAPILLOMA VESTIBULER

 Etiologi :
Belum jelas
0-9% dihubungkan dengan HPV
 Gejala :
Papil kecil, 0,1 – 0,3 cm, single, dapat
multipel, terutama pada aspek medial
labium minor.
Umumnya asimptomatik
Pruritus
 Terapi :
Asimptomatik  kauter
9
FIBROEPITELIOMA

 Tumor jinak dengan inti seluler, myxoid dan


mengandung jaringan kolagen, kaya
vaskularisasi, dilapisi oleh epitel skuamosa.

• Gejala :
- Polipoid, bertangkai yang lembut dan lunak
- Single/multipel
- Umumnya asimptomatik

• Terapi
Eksisi
10
HIDRADENOMA

• Berasal dari kel. Keringat


• Lokasi : utamanya sulkus intralabial
• Soliter
• Umumnya asimptomatik, kecuali bila terjadi
erosi  massa papiler, ulserasi, eksofitik
sehingga sering dikacaukan
dengan karsinoma
• Terapi :
Eksisi

11
LIPOMA

• Berasal dari jaringan lemak di labium mayor


dan daerah fossa iskiorektal.
• Gejala : lunak, tapi kadang-kadang keras bila
disertai dengan jar. fibrous
• Terapi :
Eksisi

12
HEMANGIOMA

Granuloma pyogenik
• Terutama daerah ekstragenital anak-anak
• Orang dewasa pada vulva
• Keluhan utama : perdarahan kontak
• Lesi batas tegas, soliter, berwarna merah dan
permukaan keras
• Terapi : eksisi
• Diagnosis banding : karsinoma sel basal

13
Angiokeratoma
• Soliter atau multipel
• Umumnya asimptomatik
• Multipel  curiga peny. Fabry
• Lesi menonjol, berbatas tegas, berwarna ungu
• Terapi :
Soliter : biopsi eksisi
Multipel : ablasi laser

Cherry angioma
• asimptomatik
• penanganan : konservatif
• pada anak-anak : regresi spontan
• orang dewasa : laser atau cryoterapi bila lesi besar
14
NEVUS
• Cenderung ganas bila ditemukan divulva
• Jenis :
- Nevus junctional : berada di pada dermal –
epidermal junction, berbentuk makula,
coklat kehitaman
- Nevus compound : berada di dermis dan
epidermis, lesi berupa makula yang
sedikit mengalami peninggian
- Nevus intradermal : ditemukan di dermis,
polipoid, pucat, merah kecoklatan
 Jinak : berbatas tegas, reguler, warna merata
 Ganas : tepi & warna ireguler
15
LENTIGO SIMPLEKS
• Lesi makular, ireguler, ukuran berariasi
• Ditemukan di vestibulum, labium minor, labium
mayor
• Umumnya asimptomatik
• DD : Melanoma
• Terapi :
Biopsi eksisi bila : ukuran > 4 mm,
mengalami peninggian,
permukaan tidak rata, atau mengalami
perubahan, atau simptomatik

16
TUMOR JINAK PADA
VAGINA

17
KISTA VAGINAL
 Kebanyakan berasal dari struktur sekitarnya
 Klinis : sifat dan asalnya ditentukan dari lokasinya

Kista dari struktur vestigial


Jenis-jenis :

1. Mullerian
- ukurannya sangat kecil, single atau multiple
- dilapisi oleh jaringan yang sama epitel servikal
- mengandung mucin
- berasal dari kel.serviks atau divertikulum
mullerian
18
2. Wolffian
- bentuknya kecil dan multipel, dapat sampai
sebesar kepala bayi
- dilapisi oleh selapis epitel kuboid/kolumner,
atau transisional
- isi kista bebas dari mucin
- sebagian besar berasal dari duktus Gartner

3. Lain-lain
Misalnya Kista midline di dinding posterior
vagina, diduga berasal dari lidah coelom

19
Gejala Klinik :
 Kecil  asimptomatik
 Besar  dispareunia, infertilitas,distosia,
sensasi rasa penuh pada vagina
 DD : uretrokel, sistokel, divertikulum uretra,
kista lain pada lokasi tersebut.
Sulit dibedakan dengan : paravaginal
lipoma, soft fibroma dan myxoma
Terapi :
• Asimptomatik  Tidak perlu penanganan
• Simptomatik  eksisi
• Marsupialisasi  bila besar dan terletak dekat
ureter atau buli-buli 20
Kista dari tubulus skene

 Berasal dari kel. Skene yang mengalami


inflamasi dan obstruksi
 Bila besar : terjadi gejala penekanan dan
gangguan pada traktus urinarius  eksisi
 Bila kecil tidak diperlukan penanganan
 DD : divertikulum uretra ( utk membedakan
dilakukan uretroskopi dan sistouretrogram)

21
Kista duktus Gartner

 Umumnya asimptomatik
 Ditemukan pada pemeriksaan rutin pelvis
 Bila besar  menonjol keluar dari orifisium
vagina  penekanan
 Lokasi : dinding anterolateral vagina
 Sebagian besar tidak membutuhkan
penanganan
 Drainase sederhana tdk efektif  rekuren

22
Kista epidermoid
• Berasal dari implantasi epitel vagina yang
memproduksi sebum
• Umumnya mengikuti luka obstetrik (perineorafi)
• Lokasi : bagian bawah dinding posterior vagina
• Umumnya kecil, jarang menimbulkan keluhan
sehingga tidak membutuhkan penanganan

Kista endometriotik
 Berasal dari jar. parut pada vagina
 Lokasi terutama pada forniks posterior

23
NEOPLASMA JINAK

 Dapat sesil atau bertangkai


 Lokasi terutama pada paravaginal
 Berasal dari jaringan parakolpos

Jenis-jenis:
Papilloma
 Sering ditemukan
 Kebanyakan merupakan skin tag

24
Adenoma
• Jarang, berhubungan dengan duktus Gartner
• Umumnya kecil dan multipel
• Pada anak anak dapat dikacaukan dengan
karsinoma

Fibroma dan Lipoma


• Berasal dari lapisan luar vagina dan jaringan
parakolpos, dapat meluas ke ligamentum
latum dan fossa ischiorektal

25
TUMOR MYXOID
 Lunak, berfluktuasi
 Mengandung jaringan fibrous dan myxomatous
 Lokasi : fossa ischiolateral dan jaringan bokong
 Tidak mengalami metastase, tetapi dapat
rekuren
 Gejala Klinik :
- Umumnya asimptomatik
- Dapat menyebabkan perdarahan kontak
dan discharge
- Keluhan : dispareunia, infertilitas, iritabilitas
kandung kemih, penekanan pada rektum
Terapi : Eksisi lokal
26
TUMOR JINAK
TUBA FALLOPII

27
KELAINAN PADA EPITEL

Papiloma dan polip


 Jarang ditemukan
 Terjadi akibat proliferasi papiler
 Sering ditemukan bersama salpingitis
 Dihubungkan dengan infertilitas

Teratoma
 Berlokasi di lumen tuba
 Kistik dan berukuran kecil, walaupun dapat
membesar
 Terutama pada wanita usia 31 – 40 tahun
28
Lesi Musinosus
 Dihubungkan dengan adenokarsinoma pada
bagian lain saluran genitalia dan sindroma
Peutz-Jeghers

KELAINAN PADA OTOT

Leiomyoma
 Dapat single atau multipel
 Sering pada pars interstisial tuba
 Sering bersama leiomyoma uteri
 Umumnya asimptomatik
 Dapat alami degenerasi akut
 Dapat akibatkan sumbatan tuba atau torsi 29
KELAINAN PADA SEROSA
Tumor adenomatoid
• Terbanyak ditemukan pada tuba
• Ditemukan di bawah lapisan serosa

Kista inklusi mesotelial


• Dibentuk akibat invaginasi dari lapisan serosa
tuba
• Dilapisi oleh sel mesotelial
• Dapat mengalami metaplasia menjadi sel
dengan inti ovoid yang ireguler dan nukleus
panjang & berlekuk (Coffee bean appearance)
• Ditemukan secara kebetulan 30
TUMOR JINAK
KORPUS UTERI

31
ADENOMA

• Dapat disertai atau tanpa hiperplasia


endometrium membentuk polip
• Dapat tunggal atau multipel
• Ukuran jarang melebihi buah anggur
• Pada tumor tampak kelenjar dan stroma
endometrium
• Diduga sebagai reaksi terhadap hormon ovarium
pada fase menstruasi
• Terutama pada usia postmenopause
• Cenderung berulang setelah pengangkatan
• Penyebab pasti belum diketahui
32
Gambaran klinik :
• Minimal, terutama bila terjadi nekrosis
dan ulserasi, yaitu :
menoragi
perdarahan setelah koitus
Kolik uterus
• Diagnosis pasti : setelah tindakan kuretase,
histeroskopi atau histerotomi
• Penanganan :
Kuretase  kadang kurang memuaskan
Histerektomi

33
MYOMA UTERI

• Terbanyak ditemukan dari seluruh tumor pelvik


• Terdiri dari jaringan otot, tetapi dapat terjadi
bebarapa variasi jumlah jaringan fibrosa.
• Sering multipel
• Cenderung berbentuk bulat, meskipun
permukaannya dapat lobulated
• Dikelilingi oleh pseudokapsul
• Konsistensi tumor dapat lebih keras dan bagian
permukaannya terdapat gambaran putih dan
melingkar ukuran bervariasi
• Tumor cenderung avaskuler
34
Etiologi:
 Umur : jarang < 20 tahun
 Terutama usia 35 – 45 tahun
 Utamanya pada nullipara atau wanita infertil
 Banyak ditemukan pada wanita negro
 Dianggap sebagai reaksi fibromuskuler terhadap
tekanan mekanik pada dinding miometrium
 Dihubungkan dengan rangsangan estrogen
yang berlebihan  kurang dianut karena
sebagian besar ditemukan setelah menopause
& tidak mengalami atropi setelah menopause

35
Tipe histologi :
 Leiomyoma selluler
 Leiomyoma atipik
 Leiomyoma epiteloid
 Mixed leiomyoma
 Lipomyoma
 Leiomyoma dengan tubulus

36
Gejala :
• Menoragi yang berlangsung secara bertahap &
progresif  anemia
• Dismenorea spasmodik
• Perdarahan terus menerus bila terjadi ulserasi
• pada permukaan tumor, perubahan sarkomatosa,
• kehamilan dan karsinoma
• Gejala penekanan oleh tumor  rasa berat pada
panggul
Sal. Pencernaan : dispepsia, konstipasi
V. urinaria : vesika urinaraia iritabel
Vena dan limfe : udema dan varises
Saraf : nyeri
37
Pengaruh myoma terhadap kehamilan :
 Subinfertilitiy
 Abortus dan prematur
 Malposisi atau malpresentasi janin
 Obstruksi jalan lahir
 Gerakan abnormal uterus

Pengaruh kehamilan terhadap myoma :


• Terjadi pembesaran akibat kongesti, edema, dan
degenerasi & kembali setelah persalinan
• Torsi
• Infeksi
38
Gejala :
 Bulat atau lobulated
 Pemeriksaan bimanual : tumor dapat ditemukan
pada uterus atau melekat pada uterus
• Mioma subserosa yang bertangkai  sulit
dikenali dan kadang sulit dibedakan dengan
tumor ovarium
• Bila alami degenerasi  lunak dan kistik

39
Diagnosis banding :

• Adenomyosis
• Lunak  sulit dibedakan dengan kehamilan
• Tumor adneksa
• Tuberkulosis piosalfing
• Tumor jaringan konektif retrosakral atau tumor
tulang panggul

40
Penanganan :

• Kecil & gejala kurang  observasi


• Terapi paliatif : menoragi dgn danazol atau
Noretisteron asetat
• Terapi umum : atasi anemia
• Kuretase  untuk diagnosik terutama bila
memberi kesan keganasan
• Polipektomi dan miomekltomi vaginal  bila
polip tampak di vagina
• Miomektomi abdomen  Pilihan

41
Miomektomi pada kehamilan :
• Tidak berpengaruh  terbanyak
• Abortus dan lahir prematur
• Ruptur pada luka bekas operasi

Histerektomi : pada pasien diatas usia 40 tahun


dan tidak menginginkan anak

42
Komplikasi :
• Torsi
• Hemoragik
• Asites
• Infeksi
• Perubahan keganasan
• Degenerasi : hialin
kistik
myxomatosa
perlemakan
merah
• Atropi
• Edema
43
MIOMA UTERI SUBMUKOSA, MIOMA UTERI INTRAMURAL
MIOMA UTERI SUBSEROSA

44
ADENOMIOSIS

• Disebut juga endometriosis interna, karena


jaringan endometrium ditemukan pada daerah
myometrium
• Menoragi dan dismenorea  gejala klasik
• Terapi supresi menstruasi seperti progesteron
atau danazol pada pasien muda, jika kuretase
tidak efektif

45
ADENOMIOSIS & LEIOMIOMA

46
HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

• Ditandai dengan proliferasi abnormal pada


stroma dengan komponen kelenjar yang
dominan.
• Terjadi akibat rangsangan estrogen yang
memanjang tanpa hambatan progesteron
disertai fase menstruasi yang tidak teratur,
dan banyak

47
HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

48
HEMANGIOMA

• Jarang
• Umumnya meluas ke miometrium tapi tidak
menyebabkan pembesaran uterus yang
bermakna

49
50

You might also like