You are on page 1of 26

Materi 7

MANAJEMEN BENCANA
KOMUNIKASI
Latar Belakang
Apa yang perlu kita ketahui dari
bencana ?

• Arti dari bencana dan musibah massal


• Masalah yang ada dalam bencana - musibah
massal
• Pengelolaan permasalahan
Definisi

Bencana :
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan
prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat dan pembangunan
nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan secara khusus.
Musibah Masal :
Adalah peristiwa yang menyebabkan terjadinya banyak korban gawat
yang pertolongan tidak dapat dilakukan seperti biasa (oleh satu
unit pelayanan kesehatan) oleh karena itu diperlukan mobilisasi dan
koordinasi dari sistim pelayanan kesehatan.
Masalah Umum Bencana-korban Massal

• Musibah massal atau bencana umumnya tak dapat


diramalkan
• Informasi awal tak jelas
• Jumlah korban banyak dan dalam keadaan gawat
darurat
• Jumlah penolong terbatas
• Lokasi jauh terutama untuk bencana
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU

KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN :
MULTI DISIPLIN
PENCEGAHAN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI
Geomapping YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR
Pemberdayaan AWAM UMUM DOKTER
Pengamatan AWAM KHUSUS PERAWAT TUJUAN
Pemantauan PETUGAS KES/ MENCEGAH
Pencatatan -KEMATIAN
Pelaporan -KECACADAN

KOMUNIKASI
PREPAREDNESS TRANSPORTASI
Kesiapsiagaan
+
PASIEN “AMBULANS” PUSKESMAS RS RS.KLAS B KLAS A
MITIGASI
Pelatihan
PRA RS INTRA RS INTRA RS
ANTAR RS

PENDANAAN
TIME SAVING IS LIFE SAVING
RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
Faktor Keberhasilan Penanganan
Bencana - Korban Massal

1. ORGANISASI (STRUKTURAL, TUGAS)

2. FASILITAS (SARANA & PRASARANA)

3. KOMUNIKASI (ALAT, JARING, PROSEDUR).

4. DATA (SDM, KOM, FAS, OPS)

5. PENANGANAN OPERASIONAL ( PRA RS, DI RS , ANTAR


RS).
Peran Komunikasi

Komunikasi berperan sebagai penghubung semua


fase penanganan kegawat daruratan

1.Komunikasi pra rumah sakit, intra rumah sakit, antar


rumah sakit
2.Komunikasi lintas sektor
Komunikasi dalam Penanganan Bencana

• Disaster response memerlukan


kerja tim dalam satu koordinasi
bukan kerja individu, hal ini
tidak mungkin berlangsung tanpa
komunikasi

• Kesulitan dalam komunikasi bukan hanya masalah


bagaimana berbicara tetapi bagaimana mengkomunikasikan
hal-hal penting yang dapat diketahui banyak pihak (petugas
maupun korban bencana).
Permasalahan Komunikasi Di Indonesia

1. Fasilitas komunikasi yang ada belum memadai


dan belum merata (pulau terpencil tanpa fasilitas
telepon, telepon satelit mahal)
2. Fasilitas komunikasi umum tidak terjamin
dari terjadinya bebas gangguan (kerusakan
telepon/ gangguan teknis)
3. Toleransi minimal untuk pelayanan kasus
emergensi bila terjadi hambatan komunikasi

Unavailable facilities & Public communication disrupted


Masalah Yang Terjadi Bila Tidak Ada
Komunikasi

• Sulit memperkirakan apa yang terjadi, baik keadaan


bencana, keadaan korban
• Seluruh anggota team penanganan bencana memerlukan
komunikasi antar team maupun antar lapangan dan
Posko . Sulit melakukan koordinasi antar instansi
• Dalam skala besar tidak dapat berkomunikasi baik
secara regional, nasional maupun internasional
Permasalahan Yang Timbul

• Terjadi konflik antara instrusksi atau informasi yang ada

• Menyebabkan kebingungan petugas dilapangan maupun


korban

• Tidak dapat dilakukan upaya penanganan yang efektif


Penerapan Sistem Komunikasi – Informasi
dalam Bencana
JARING KOMUNIKASI ALAT KOMUNIKASI
(Hardware)

1. KOMUNIKASI 1. TELP Emg (one way


INFORMASI comm)
2. KOMUNIKASI 2. Telp , Fax, Radio, Telex
KOORDINASI
3. KOMUNIKASI 3. Telp , Fax, Radio, Telex
ADMINSTRASI
LOGISTIK
4. KOMUNIKASI 4. Radio komunikasi (two
PENGENDALIAN way comm, terbatas)
OPERASI
 Fasilitas komunikasi harus terintegrasi (dapat
saling berhubungan – dalam satu sistem).
 Dapat menghubungkan titik pelayanan terendah
sampai pusat rujukan tertinggi.
 Dapat mengatasi keadaan terjelek dari segi
teknis
PROSEDUR UMUM (General procedure)

1. Tahu cara memanggil stasiun radio tujuan:


SEBUTKAN KODE PANGGIL KITA DAN KODE
PANGGIL SATSIUN YG DITUJU
2. Bicara dengan jelas (Talk brief and clear)
3. Tahu cara mengeja kata-kata sulit, misalnya: A=Alfa,
B=Bravo, C= Charlie ..dst atau menggunakan nama
kota yang kita kenal bersama di Indonesia misal A =
Ambon, B = Bandung, C = Cirebon
PROSEDUR UMUM (General procedure)

• Jangan diskusikan keadaan pasien, gunakan kata


sandi/ kode untuk menyampaikan berita terbatas
misalnya pasien berlabel merah (tidak perlu disebut
pasien dengan ancaman kematian), DOA (Death on
arrival = pasien meninggal saat datang)

• Bila memungkinkan berbicara dengan operator radio


yang tetap dengan memenuhi aturan yang berlaku
PROSEDUR UMUM (General procedure)

Mengirim Berita/ Laporan


1. Sebut sifat berita (laporan umum, terbatas/rahasia)
2. Sebut tingkat prioritas ( berita penting/urgent, biasa)
3. Sebutkan jenis laporan (laporan keadaan pasien, KLB,
laporan khusus, laporan rujukan)
4. Gunakan formulir khusus (formulir pelaporan, formulir
khusus, formulir isian)
5. Gunakan sandi yang sudah disepakati (berlatih bila
belum terbiasa menggunakan komunikasi radio)
PROSEDUR UMUM (General procedure)

Komunikasi dengan Rumah Sakit penerima


• Rumah sakit penerima seharusnya menerima data dari Posko
tentang jumlah korban yang akan dikirim, jenis kasus dan alat
transportasi yang digunakan.

• Dari petugas dilapangan komunikasi untuk RS yang akan


menerima tujuan pasien adalah konfirmasi tentang jumlah
korban yang dikirim, keadaan pasien dan ditambahkan
tindakan pertama yang diberikan serta tindakan selama
transportasi.

• Rumah sakit penerima korban bencana harus selalu


menyiapkan fasilitas walaupun pasien dikirim tanpa
informasi dari lapangan.
FORMULIR
PENGIRIMAN BERITA

Pengirim berita Tujuan berita (nama institusi tujuan):


Posko Kesehatan......., Rumah sakit :……………
Nama : ……………….. ………………………………
Telp./Callsign : ………………... Nama penerima berita : ……………………
Tanggal : ......................
Waktu : pk .................

Sifat berita : penting/segera/biasa


Nomor berita :.............................

Isi berita : ………………………………………………….


…………………………………………………..
…………………………………………………..
…………………………………………………..

Tanda tangan pengirim berita : ……………………………….


………………………………..
FORMULIR PENERIMA BERITA

Pengirim berita Penerima berita


Nama : ……………….. Nama : ………………..
Nomor Telp./Callsign : ………………... Waktu : Pkl……………..
Tanggal : …………………
Sifat berita : penting/segera/biasa
Nomor berita : .............................
Isi berita : ………………………………………………….
…………………………………………………..
…………………………………………………..
…………………………………………………..

Catatan : Berita -dicek kembali : ……………………………….


- tidak dicek : ……………………………….

Tanda tangan pengirim/ penerima berita : ……………………………….


………………………………..
Hospital Response On Disaster /
RS Tanggap Bencana

• Rumah sakit harus memiliki sistem kewaspadaan


(alerting system ) khususnya bagian / Unit Gawat
Darurat berupa sistem informasi dan sistem bagaimana
menyatakan kesiagaan penanganan bencana (how to
declare disaster situation) serta adanya sentra
pengendalian (switchboard control).

• Mengaktifkan HOSPITAL DISASTER PLAN (HOSDIP),


memobilisasi SDM dan fasilitas
Komunikasi Di Dalam Rumah Sakit

• Ditetapkan area penerimaan korban (reception area) ,


sebaiknya seluruh korban masuk melalui satu pintu (I
dan perlu didisain area penerimaan korban dengan
rencana pencatatan administrasi waktu masuk (plan for
admission registration)

• Perpindahan pasien dari satu unit ke unit lain (UGD ke


ICU, UGD ke OK, UGD ke radiologi dll ) memerlukan
komunikasi informasi .

• SOP atau pedoman kegiatan di UGD akan banyak


membantu bagi setiap petugas medis relawan yang akan
membantu
Dalam Penanganan Korban Masal

LAPORAN
LAPORAN AWAL
LANJUTAN
(Communications Initial Report)
Dari lokasi kejadian dapat dilaporkan

– Lokasi kejadian (Location of – Jumlah korban yang ditangani


incident) berdasarkan pengelompokkan
– Jenis kasus (trauma/medical) label (Triage category)
– Perkiraan awal jumlah korban – Melaporkan keadaan khusus
– Perkiraan awal kasus gawat (Age/Gender)
darurat – Menetapkan tujuan pengiriman
– Tindakan awal yang sudah pasien/ korban
dilakukan – Jumlah alat transportasi yang
tersedia dilapangan

LAPORAN AKHIR (FINAL REPORT)


– Mendata ulang dan memastikan
posisi/ lokasi semua korban atau
pasien baik yang dikirim maupun
yang di tangani di lapangan.
SISTEM INFORMASI
1. Diperlukan data atau informasi untuk penyusunan kebijakan
maupun perencanaan dalam upaya pencegahan dan penyiagaan
untuk menghadapi ancaman terjadinya bencana.
2. Informasi tentang adanya bahan berbahaya/ bahan kimia di sebuah
intitusi kesehatan (RS) harus diberikan , sebagai antisipasi
pertolongan pertama bila terjadi bencana.
3. Pembuatan peta tentang
1. Daerah dengan ancaman bahaya (hazard mapping, risk
mapping),
2. Alur untuk bantuan medis dan alur penanganan medis
3. Lokasi fasilitas kesehatan untuk rujukan
SISTEM INFORMASI

4. Kegiatan pelaporan dan monitoring serta evaluasi dari


berbagai usaha sejak penyiagaan sampai dengan
penanganan, dilakukan secara periodik dan teratur,
dengan pola tertentu agar dapat dievaluasi untuk
perbaikan atau pengembangan yang diperlukan.
5. Data dan informasi ini dapat dimanfaatkan oleh semua
fihak yang memerlukan, sehingga terjalin suatu
kesamaaan konsep dan keterpaduan dalam upaya
penanganan.
INFORMASI UNTUK MASYARAKAT

• Diperlukan informasi yang sudah disiapkan untuk media


masa
• Informasi yang diberikan harus akurat dan jangan
memberi pernyataan untuk hal hal yang belum jelas
(jangan spekulatif)
• Informasi yang diberikan secara teratur / periodik akan
lebih baik dan menguntungkan
• Petugas Humas yang diberi tugas menyampaikan
informasi harus dipilih karena kemampuannya dan tetap
berada dibawah pos komando / sentra pengendalian.
Terima
…………………kasih

You might also like