Professional Documents
Culture Documents
Di bimbing oleh :
LILIS MAGFUROH S.Kep. Ns. M.Kes
Di susun oleh :
5-A Keperawatan
Kelompok 9
SRI RAHAYU
EKA NOVI ANDRIANI
MILHATUT TAQWIYAH
No. MRS
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama:
Biasanya klien mengeluh organ genitalia eksternalnya tidak berkembang sesuai jenis kelaminnya.
Riwayat kesehatan masa lalu:
Bisanya klien mengalami penyakit ini dari lahir.
Riwayat psikososial:
Biasanya klien depresi, menarik diri karena bentuk tubuhnya berbeda dengan orang lain yang normal.
Riwayat kehamilan:
-Pre natal: Mutasi gen LHCGR menyebabkan hipoplasia/aplasia sel leydig sehingga mengganggu reseptor dari luteinizing hormon
dan chorionic gonadotropin hormon. Hal ini bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk bereaksi dengan hormon-hormon ini. Pada
laki-laki, mutasi ini menyebabkan hanya sedikit perkembangan atau tidak adanya sel leydig dan mengganggu produksi dari
androgen.
-post natal: Kekurangan androgen mengganggu perkembangan organ reproduksi pria sebelum lahir dan terlihat perubahan saat
pubertas. Mutasi mencegah produksi dari beberapa fungsi reseptor protein yang menyebabkan beberapa ciri yang berat pada aplasia
sel leydig. Dan mutasi tersebut menunjukkan tanda dan gejala yang ringan.
B3(brain)
Stimulus HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testoran menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak
sempurna,perkembangan penis mengecil.
B4(bladder)
Stimulus HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testoran menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak
sempurna,perkembangan penis mengecil.
B5(bowel)
Stimulus HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testoran menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak
sempurna,perkembangan penis mengecil.
B6(bone)
Tidak di temukan masalah
4. Pemeriksaan head to toe
Wajah
Inspeksi : simetris, tidak ada edema, tidak tumbuh rambut diatas bibir (kumis), di dagu (jenggot)
Kulit dan rambut
Inspeksi : warna kulit : normal, tidak ada lesi
Warna rambut : Hitam
Kepala
Inspeksi :bentuk simetris, tidak ada lesi
Palpasi :tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi : Bentuk bola mata lonjonng, simetris anatara kanan dan kiri, scela berwarna putih, mata normal
Telinga
Inspeksi : Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada benjolan
Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi
Palpasi :Tidak ada benjolan
Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris lidah dan gigi bersih
Leher
Inspeksi : Warna kecoklatan
Palpasi : tidak ada peningkatan JVP,tidak ada pembesaran
Thoraks
Inspeksi : tumbuh payuda, tidak ada rambut dada
Paru
Inspeksi : Simetris antara kanan dan kiri
Palpasi : Getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung
Inspeksi: -
Palpasi :-
Perkusi : Redup
Auskultasi : BJ 1,BJ 2 normal,tidak ada suara tambahan
Abdomen
Inspeksi : Perut datar simetris antara kanan dan kiri,tidak ada lesi, tidak tumbuh rambut pada abdomen
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Genetalia
Penis kecil (mikropenis), tidak keluar sperma, uretra berada di bawah penis (hipospadiase), tidak mampu untuk ereksi.
Ekstermitas
Tidak ada kelainan
5. Pola fungsi kesehatan
Pola nutrisi: normal
Pola eliminasi: normal
Pola istirahat: biasanya terganggu karena keadaan dirinya yang berbeda dengan orang lain.
Pola aktivitas: biasanya terganggu karena malu akan dirinya.
Pola seksual: biasanya klien mengalami penurunan libido dan disfungsi seksual.
Pola persepsi/ konsep diri: biasanya klien merasa memiliki identitas yang berbeda tidak sesuai
dirinya.
Pola nilai dan keyakinan: tentang kegiatan keagamaan yang dilakukan klien.
Pola hubungan dan peran: biasanya klien mengalami penurunan peran dalam keluarga, dan
masyarakat.
6. Pemeriksaan Penunjang
Sel leydig tidak berkembang, hormon androgen rendah
khususnya testosteron, LH tinggi, kelenjar gonad kecil.
6. Penatalaksanaan keperawatan
2. Ds: ibu mengatakan anak rewel badan panas. Proses infeksi hipertermi
Do:
s:38 c
leukosit meningkat
3. Ds: ibu mengatakan anak rewel tidak mau di beri Penurunan nafsu makan Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari
ASI kebutuhan tubuh
Do : nafsu makan menurun,susah minum ASI
A :smrs :3 kg
Mrs: 2,75 kg
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan suhu - Monitori ttv
tubuh dalam batas normal dengan KH: - Tingkatkan sirkulasi udara, selimuti px bila perlu, beri kompres
- Suhu tubuh dalam rentan normal hangat bila perlu
- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing - Anjurkan px untuk memakai pakaian yang tipis dan mudah
menyerap keringat
- Kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian
antipiretik
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nutrisi - Observasi TTV dan intake output px
dapat terpenuhi dengan KH: - Monitory BB px setiap hari dan kaji turgor kulit
- Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan - Berikan makanan yang sudah terpilih (sudah dikonsultasikan
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi degan ahli gizi)
- Tidak terjadi penurunan BB - Anjurkan px untuk makan sedikit tp sering
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemilihan nutrisi yang tepat.
Kesimpulan
Aplasia sel leydig adalah tidak berkembangnya sel leydig
yang mempengaruhi perkembangan seksual laki-laki.
Kelainan ini disebabkan oleh mutasi gen. Aplasia sel leydig
terbagi kedalam dua tipe, yaitu tipe satu dan tipe dua. Tipe
satu lebih berat karena pada pria, tetapi mempunyai sifat
kewanitaan.
Saran
Sehubungan dengan kelainan ini yang jarang, penulis
menyarankan kepada perawat agar bisa lebih teliti lagi dalam
mengenali orang-orang yang mempunyai kelainan genetik
seperti ini. Dan saran untuk masyarakat, agar bisa lebih
menerima orang-orang yang mempunyai kelainan seperti ini