You are on page 1of 18

MAKALAH ENDOKRIN II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA APLASIA SELLEYDIG

Di bimbing oleh :
LILIS MAGFUROH S.Kep. Ns. M.Kes

Di susun oleh :
5-A Keperawatan
Kelompok 9

SRI RAHAYU
EKA NOVI ANDRIANI
MILHATUT TAQWIYAH

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN


TAHUN 2017/2018
Definisi
Aplasia sel leydig adalah tidak berkembangnya sel leydig yang
mempengaruhi perkembangan seksual laki-laki. Hal itu ditandai dengan
tidak berkembangnya sel leydig di dalam testis. Sel leydig mensekresi
hormon seks pria (androgen) yang penting untuk perkembangan seksual
laki-laki normal sebelum lahir dan selama pubertas. Apalsia sel leydig
menyebabkan pola kromosom pria yang khas dan mungkin mempunyai
beberapa keabnormalan genital. Keparahan dari gejala aplasia sel leydig
yang menentukan tipe dari kelainan tersebut. Aplasia sel leydig tipe 1 lebih
berat dari pada tipe 2. Pada tipe 1, dimana seseorang tersebut berjenis
kelamin pria tetapi berkembang organ genitalia eksternal dan sifat-sifat
perempuan. (A. Aziz Alimul. 2007).
Etiologi
Mutasi genetik adalah perubahan yang terjadi pada gen baik DNA maupun
RNA.mutasi gen hanya menyebabkan perubahan sifat individu tanpa
adanya perubahan jumlah dan susunan kromosomnya seperti yang terjadi
pada mutasi kromosom.mutasi gen sering disebut dengan mutasi kecil atau
titik.sehingga mutasi gen terjadi secara terus dan terus berkesinambungan
,terus menerus besar kemungkinan suatu saat akan muncul jenis species
baru yang sangat berbeda dengan induknya.
Manifestasi klinis
Tipe1 Tipe 2
Terjemah: Terjemahan:
 Sel leydig tertinggal Sel leydig tertinggal
 Testosterone serum sangat rendah  Testosterone sangat rendah
 Tinggkat luteinizing hormone tinggi  Tinggkat luteinzing hormone tinggi
 Penis kecil  Defisiensi androgen
 Hipospadia  Pria atau fenotipe perempuan
 Hipogonadisme Tergantung pada keparahan kondisi
 Defisiensi androgen  Penis kecil
 Fenotipe perempuan  Hipospadia
 Blind berakhir vagina  Hipogonadisme
 Amenore primer  Masalah kesuburan.
 Kurangnya difisiensiasi seks.
Sekunder pada masa pubertas
 Masalah kesuburan
 Genetalia eksternal perempuan
Patofisiologi
Disfungsi jantung yang akan menurunkan aliran darah segar tidak mengalir
sempurna dan menyebabkan pertumbuhan penis terganggu,dan Stimulus
HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testosteron
menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak sempurna,perkembangan
penis mengecil.dan akan menyebabkan uretra memendek sehingga akan
menurun ke sel darah putih dan akan menyebabkan hipertensi yang akan
menyebabkan nafsu makan menurun dan menyebabkan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas
Nama
:
Usia Pada usia neonatus. :
Alamat :
Jenis kelamin : pada laki-laki.
Hanya terjadi
:
Agama
:
Suku :
Bangsa :

No. MRS
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama:
Biasanya klien mengeluh organ genitalia eksternalnya tidak berkembang sesuai jenis kelaminnya.
Riwayat kesehatan masa lalu:
Bisanya klien mengalami penyakit ini dari lahir.

Riwayat kesehatan sekarang:


Biasanya klien mempunyai penis yang kecil, mengalami hipospadias, tidak punya anak.

Riwayat kesehatan keluarga:


Biasanaya keluarga klien tidak mempunyai kelainan yang sama, tetapi keluarganya ada yang membawa kelainan gen tersebut.

Riwayat psikososial:
Biasanya klien depresi, menarik diri karena bentuk tubuhnya berbeda dengan orang lain yang normal.

Riwayat kehamilan:
-Pre natal: Mutasi gen LHCGR menyebabkan hipoplasia/aplasia sel leydig sehingga mengganggu reseptor dari luteinizing hormon
dan chorionic gonadotropin hormon. Hal ini bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk bereaksi dengan hormon-hormon ini. Pada
laki-laki, mutasi ini menyebabkan hanya sedikit perkembangan atau tidak adanya sel leydig dan mengganggu produksi dari
androgen.

-Intra natal: Biasanya bayi dilahirkan 36 minggu.

-post natal: Kekurangan androgen mengganggu perkembangan organ reproduksi pria sebelum lahir dan terlihat perubahan saat
pubertas. Mutasi mencegah produksi dari beberapa fungsi reseptor protein yang menyebabkan beberapa ciri yang berat pada aplasia
sel leydig. Dan mutasi tersebut menunjukkan tanda dan gejala yang ringan.

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan:


Biasanya klien dari lahir mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda dengan orang lain.
3. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :composmetis,biasanya klien terlihat sedih,depresi dan menarik diri.
Tanda-tanda vital:
TD : (hipertensi)
Suhu : (meningkat)
Nadi :(meningkat)
Rr : (meningkat)
c.Body system.
1. B1(breathing)
Disfungsi jantung yang akan menurunkan aliran darah segar tidak mengalir sempurna dan menyebabkan pertumbuhan penis terganggu.
B2(Blood)
Stimulus HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testoran menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak
sempurna,perkembangan penis mengecil.

B3(brain)
Stimulus HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testoran menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak
sempurna,perkembangan penis mengecil.

B4(bladder)
Stimulus HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testoran menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak
sempurna,perkembangan penis mengecil.

B5(bowel)
Stimulus HCG pada sel leydig terganggu dan menyebabkan produksi testoran menurun,dan menyebabkan fentrikel penis tidak
sempurna,perkembangan penis mengecil.
B6(bone)
Tidak di temukan masalah
4. Pemeriksaan head to toe
Wajah
Inspeksi : simetris, tidak ada edema, tidak tumbuh rambut diatas bibir (kumis), di dagu (jenggot)
Kulit dan rambut
Inspeksi : warna kulit : normal, tidak ada lesi
Warna rambut : Hitam
Kepala
Inspeksi :bentuk simetris, tidak ada lesi
Palpasi :tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi : Bentuk bola mata lonjonng, simetris anatara kanan dan kiri, scela berwarna putih, mata normal
Telinga
Inspeksi : Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada benjolan
Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi
Palpasi :Tidak ada benjolan
Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris lidah dan gigi bersih
Leher
Inspeksi : Warna kecoklatan
Palpasi : tidak ada peningkatan JVP,tidak ada pembesaran
Thoraks
Inspeksi : tumbuh payuda, tidak ada rambut dada
Paru
Inspeksi : Simetris antara kanan dan kiri
Palpasi : Getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung
Inspeksi: -
Palpasi :-
Perkusi : Redup
Auskultasi : BJ 1,BJ 2 normal,tidak ada suara tambahan
Abdomen
Inspeksi : Perut datar simetris antara kanan dan kiri,tidak ada lesi, tidak tumbuh rambut pada abdomen
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Genetalia
Penis kecil (mikropenis), tidak keluar sperma, uretra berada di bawah penis (hipospadiase), tidak mampu untuk ereksi.
Ekstermitas
Tidak ada kelainan
5. Pola fungsi kesehatan
Pola nutrisi: normal
Pola eliminasi: normal
Pola istirahat: biasanya terganggu karena keadaan dirinya yang berbeda dengan orang lain.
Pola aktivitas: biasanya terganggu karena malu akan dirinya.
Pola seksual: biasanya klien mengalami penurunan libido dan disfungsi seksual.
Pola persepsi/ konsep diri: biasanya klien merasa memiliki identitas yang berbeda tidak sesuai
dirinya.
Pola nilai dan keyakinan: tentang kegiatan keagamaan yang dilakukan klien.
Pola hubungan dan peran: biasanya klien mengalami penurunan peran dalam keluarga, dan
masyarakat.
6. Pemeriksaan Penunjang
Sel leydig tidak berkembang, hormon androgen rendah
khususnya testosteron, LH tinggi, kelenjar gonad kecil.
6. Penatalaksanaan keperawatan

-Memberikan dukungan psikologis kepada ibu.


-meningkatkan fungsi yang optimal
-memberikan informasi tentang proses penyakit kepada ibu.
Analisa data
No Data Etiologi Problem
1. Ds: ibu pasien mengatakan anak menangis ketika Obstruksi mekanik Perubahan eliminasin (retensi urin)
pipis karena penisnya kecil,terlihat sulit pipis.
Do:penis terlihat kecil 1.5 cm

2. Ds: ibu mengatakan anak rewel badan panas. Proses infeksi hipertermi
Do:
s:38 c
leukosit meningkat
3. Ds: ibu mengatakan anak rewel tidak mau di beri Penurunan nafsu makan Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari
ASI kebutuhan tubuh
Do : nafsu makan menurun,susah minum ASI
A :smrs :3 kg
Mrs: 2,75 kg

B:hematrokit:40-68% hb:24 gr/dl


C:kulit kering,pertumbuhan rambut tidak merata.
D:minum ASI 2x/hari
Diagnosa
1. perubahan eliminasi (retensi urin) b.d obstruksi mekanik

2. Hipertermi b.d proses infeksi

3. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan nafsu makan


Perencanaan
No Noc Nic
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan - Monitory intake dan output
retensi urin berkurang dengan KH: - Monitory penggunaan obat antikolionergik
- Kandung kemih kosong secara penuh - Monitor derajat distensi bladder
- Tidak ada residu urin >100-200cc - Instruksikan pada px dan keluarga untuk mencatat output urin
- Bebas dari ISK - Monitory tanda gejala ISK (panas, hematuria, perubahan bau
- Tidak ada spasme bladder dan konsistensi urin)
- Balance cairan seimbang

2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan suhu - Monitori ttv
tubuh dalam batas normal dengan KH: - Tingkatkan sirkulasi udara, selimuti px bila perlu, beri kompres
- Suhu tubuh dalam rentan normal hangat bila perlu
- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing - Anjurkan px untuk memakai pakaian yang tipis dan mudah
menyerap keringat
- Kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian
antipiretik
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nutrisi - Observasi TTV dan intake output px
dapat terpenuhi dengan KH: - Monitory BB px setiap hari dan kaji turgor kulit
- Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan - Berikan makanan yang sudah terpilih (sudah dikonsultasikan
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi degan ahli gizi)
- Tidak terjadi penurunan BB - Anjurkan px untuk makan sedikit tp sering
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemilihan nutrisi yang tepat.
Kesimpulan
Aplasia sel leydig adalah tidak berkembangnya sel leydig
yang mempengaruhi perkembangan seksual laki-laki.
Kelainan ini disebabkan oleh mutasi gen. Aplasia sel leydig
terbagi kedalam dua tipe, yaitu tipe satu dan tipe dua. Tipe
satu lebih berat karena pada pria, tetapi mempunyai sifat
kewanitaan.
Saran
Sehubungan dengan kelainan ini yang jarang, penulis
menyarankan kepada perawat agar bisa lebih teliti lagi dalam
mengenali orang-orang yang mempunyai kelainan genetik
seperti ini. Dan saran untuk masyarakat, agar bisa lebih
menerima orang-orang yang mempunyai kelainan seperti ini

You might also like