Professional Documents
Culture Documents
“DISENTRI KOLITIS
HEMORAGIK”
KELOMPOK 3
1. HARIYATI 20144260A
2. SURYANI 20144269A
3. APRILLYA PUTRYANI 20144273A
4. INDAH UTARI 20144279A
Diagnosis biasanya dari gejala yang ada, dimana penderita mengalami diare berdarah.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan diagnose antara lain :
1. Pemeriksaan contoh tinja, untuk melihat adanya E.coli strain tertentu atau toksin yang
dihasilkannya
2. Kolonoskopi, bisa dilakukan jika dicurigai ada kelainan lain yang menyebabkan diare
berdarah
STUDY KASUS
• P.J., a 3-year-old girl, is brought to the emergency department because of “stomach pains” and nonbloody diarrhea that has progressed to
bloody diarrhea during the past 48 hours. Five days before the onset of
diarrhea, the family celebrated a birthday at a fast-food restaurant; P.J.’s parents ate fish sandwiches and P.J. ate a hamburger. P.J.’s mother noted
that, unlike previous hamburgers eaten at the restaurant, this hamburger was not thoroughly cooked because the juices from the hamburger
were still pinkish. P.J. has no significant medical history. During the week, she attends a day-care center. On physical examination P.J. is afebrile,
with signs of mild to moderate dehydration. A stool sample is negative
for fecal leukocytes. The physician assesses her illness as bloody diarrhea, possibly caused by STEC. The plan is to admit P.J. to the hospital for
hydration, observation, and further workup. Forty-eight hours after admission to the hospital, P.J. is pale and has developed several
“bruises” on her extremities. The nurse recorded only a minimal output of darkened urine during the past 24 hours. New laboratory tests
reveal the following:
• Blood urea nitrogen (BUN), 150 mg/Dl
• Serum creatinine (SCr), 6 mg/dL
• Serum potassium (K), 6.8 mEq/L
• WBC count, 20,000 cells/μL
• Hemoglobin (Hgb), 7 g/dL
• Platelets, 50,000 cells/μL
• Urinalysis, positive for blood and protein The stool specimen sent on admission is positive for E. coli O157:H7.
• P.J., seorang gadis berusia 3 tahun, dibawa ke gawat darurat karena "sakit perut" dan diare yang tidak berair yang telah
berkembang menjadi diare berdarah selama 48 jam terakhir. Lima hari sebelum permulaan
Diare, keluarga merayakan ulang tahun di sebuah restoran makanan cepat saji; Orang tua P. J. makan sandwich ikan dan
P.J. makan hamburger. Ibu P.J. mencatat bahwa, tidak seperti hamburger sebelumnya yang makan di restoran, hamburger
ini tidak dimasak dengan matang karena jus dari hamburger
masih merah muda P.J. tidak memiliki riwayat medis yang signifikan. Selama seminggu, dia menghadiri sebuah pusat
penitipan anak. Pada pemeriksaan fisik P.J. adalah afebris, dengan tanda dehidrasi ringan sampai sedang. Sampel tinja
bersifat negatif
untuk leukosit fekal Dokter menilai penyakitnya sebagai diare berdarah, kemungkinan disebabkan oleh STEC. .
Rencananya adalah untuk mengakui P.J. ke rumah sakit untuk hidrasi, observasi, dan pemeriksaan lebih lanjut. Empat
puluh delapan jam setelah masuk ke rumah sakit, P.J. pucat dan telah mengembangkan beberapa
"Memar" pada ekstremitasnya. Perawat mencatat hanya sedikit output urin yang gelap selama 24 jam terakhir. Tes
laboratorium baru mengungkapkan hal berikut:
Nitrogen urea darah (BUN), 150 mg / Dl
Serum kreatinin (SCr), 6 mg / dL
Kalium serum (K), 6,8 mEq / L
WBC menghitung, 20.000 sel / μL
Hemoglobin (Hgb), 7 g / dL
Trombosit, 50.000 sel / μL
Urinalisis, positif untuk darah dan protein Spesimen tinja yang dikirim saat masuk positif untuk E. coli O157: H7.
PENYELESAIAN KASUS
• TATA LAKSANA :
Untuk meringankan tanda dan gejala disentri Menyembuhkan pasien dan memperbaiki kualitas
colitis hemoragik hidup.
Meningkatka kepatuhan pasien selama pengobatan. Untuk meringankan tanda dan gejala disentri
Menyembuhkan pasien secepat mungkin. colitis hemoragik serta membunuh dan
membersihkan E. coli O157: H7 .
Menurunkan kadar WBC.
Mencegah terjadinya penularan.
Mencegah terjadinya komplikasi.
STRATEGI TERAPI
Diare berdarah dan Sabjek : Belum diberikan terapi Pasien harus segera di berikan
dehidrasi Nama : ank. PJ sama sekali. terapi.
Usia : 3 tahun.
Tes laboratorium baru mengungkapkan hal
berikut:
Nitrogen urea darah (BUN), 150 mg / Dl
Serum kreatinin (SCr), 6 mg / dL
Kalium serum (K), 6,8 mEq / L
WBC menghitung, 20.000 sel / μL
Hemoglobin (Hgb), 7 g / dL
Trombosit, 50.000 sel / μL
PLAN
Terapi non farmakologi :
Pernanyak minum air putih. Terapi farmakologi :
Konsumsi makanan dan minuman yang Oralit 200 ml, jika sudah mengalami
bersih (tanpa cemaran). dehidrasi berikan 600 ml selama 4-7
Istirahat yang cukup. hari.
Konsumsi makanan tinggi zat gizi. Metronidazole 280 mg/hari selama 5-
Menjaga sanitasi/kebersihan lingkungan 10 hari, 3 x sehari.
sekitar tempat tinggal dan tubuh.
KIE
Memberikan edukasi kepada pasien agar meminum obat sesuai jadwal dan aturan pakainya.
Memberikan informasi tentang obat (mengenai nama obat,dosis obat,aturan pakai,cara penggunaan dan
penyimpaannya).
Memberikan informasi, intruksi dan peringatan kepada pasien dan keluarga pasien, tentang efek terapi dan efek
samping obat, yang mungkin timbul selama mengkonsumsi obat tsb.
Di upayakan pasien tidak lupa meminum obat yang telah dijadwalkan, jika lupa maka waktu pasien meminum
tidak boleh di double dengan obt yg kemaren belom diminum.
Memberikan edukasi kepada pasien untuk selalu menjaga sanitasi higienis tubuh dan lingkungan sekitarnya.
EVALUASI DAN
MONITORING
• Monitoring terhadap hasil pemeriksaan lab WBC.
• Amati gejala pada pasien sampai obat yg diberikan habis.
• Jika pasien belum sembuh diberikan terapi lanjutan.
•TERIMAKASI