Professional Documents
Culture Documents
Kurikulum 2013
18 Februari 2013
4 Agustus 2012
Sidkab Paripurna
RPJMN 2010- Komite Pendidikan 22 November 2012
Arahan Presiden:
2014 Laporan awal : Raker Komisi X DPR RI:
“kurikulum 2013 lebih
INPRES 1/2010 Penataan dan Penyempurnaan “sepakat pembahasan
disosialisasikan secara
(Pengembangan) Kurikulum pengembangan kurikulum dalam
masif untuk
Komite Pendidikan Menyetujui panja Kurikulum”
pelaksanaannya
3 mulai
TA 2013/2014”
3
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi
1968 1994 (KBK)
Kurikulum Kurikulum 1994 2013
Sekolah Dasar ‘Kurikulum 2013’
1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Revisi Kurikulum 1994
Pendidikan
Sekolah Dasar
Materi pengetahuan Produk
4
Kurikulum Sebagai Materi
5
Kurikulum Sebagai Produk
• Result oriented, mewakili pandangan produktif
• Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an
• Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus
dikuasai oleh lulusan (produk) program pendidikan
• Berkembang dari Inggris (sejak 1980an)
• Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting
hasil akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi
sebagaimana dirumuskan.
• Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat)
sejalan dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada
hasil akhir yang harus sesuai standar
• Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan
modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang
harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar
isi
6
Kurikulum Sebagai Proses
• Action Oriented, mewakili pandangan praktis
• Tidak pernah digunakan di Indonesia
• Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat
diseragamkan
• Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an)
• Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan
nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan
(guru, siswa, pengelola)
• Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan
proses dan capaiannya secara ketat
• Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran
(relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya)
• Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat
dan minatnya
7
Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual
• Pengertian baru dalam Kurikulum
• Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan
penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar
pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai
bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target
tertentu yang telah ditetapkan.
• Pendekatan sistem: materi proses produk
(konsep: teoritispraktisproduktif)
• Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi
dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection)
• Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari
siswa untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan
• Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema
pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk
memastikan praksisnya relevan
Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized.8
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Konteks Materi Inti
Kebutuhan: Kompetensi Pembelajaran
-Individu lulusan Proses Dokumen
-Masyarakat (Sikap,
-Bangsa dan Negara Pembelajaran Kurikulum
Keterampilan,
-Peradaban Pengetahuan) Proses
Bervariasi Standar Penilaian
(produk) Standar
(materi dan proses)
Lulusan yang
Kompeten
Pembelajarmulia yang Sukses *
Pembelajaran Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Metode Penyampaian
-Intelektual
-Metode Penilaian -Peradaban
- Spiritual
Kurikulum
Manajemen dan
Budaya Sekolah
Kepemimpinan
Penilaian)
1.
Kebutuhan
Akademis
Pengembang
Kurikulum
3. 2.
Kebutuhan Toleransi
Kebutuhan
Operasional
Aspirasi
12
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013
Sedang Dikerjakan
Modal -Kurikulum
Kompeten
SDM Pembangunan - PTK
8 SNP
-Sarpras
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan
-Pendanaan
Melimpah Beban -Pengelolaa
Tidak Kompeten
Pembangunan n
15
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 16
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an Dekade 1990an-2010an Dekade 2020an dst
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Ekonomi Berbasis Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Sumberdaya Pengetahuan Berbasis Peradaban
Sumber Daya Alam
Pengetahuan sebagai Peradaban sebagai
sebagai
Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Modal Pembangunan
Pendidikan
Pendidikan
Sumber Daya SDM Berpengetahuan SDM Beradab
Manusia sebagai sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Modal Individu
Pembangunan
Kesejahteraan
Modal Sosial- Modal
Budaya
Modal SDM
Peradaban -Sikap
Modal Sistem -Keterampilan
Pemerintahan -pengetahuan
Modal
Pengetahuan/
Keterampilan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada
urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati Terwujud Melalui
urutan ke 27 Keutuhan ASK
18
men
• Komunikasi
• Etika kerja
• Kemampuan memahami prosedur (dan membuat)
• Kerjasama
• Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
(5 dengan skor tertinggi dari 28 kompetensi generik yang diteliti Farkas (2010))
•Menciptakan latihan
pembelajaran, dukungan SDM
dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi
pengalaman dan integrasinya di
kelas
•Memungkinkan peserta didik
untuk belajar yang relevan
dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan
keterlibatan komunitas dalam
pembelajaran, baik langsung
maupun online 22
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan
dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
100% Level 6
90%
80%
70% Level 5 Hampir semua siswa Indonesia hanya
60%
50% menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
40% Level 4
30% sementara negara lain banyak yang sampai
20% Bahasa Level 3 level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
10%
0% bahwa semua manusia diciptakan sama,
Level 2
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
Level 1b yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan
Level 1a zaman penyesuaian kurikulum
27
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Turkey
Turkey
Malaysia
Malaysia
Thailand
Iran
Thailand
Iran
Japan
Japan
Singapore
Morocco
Singapore
Morocco
Indonesia
Korea, Rep. of
Saudi Arabia
Korea, Rep. of
Saudi Arabia
Indonesia
Chinese Taipei
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara Chinese Taipei
hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
28
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Turkey
Turkey
Chinese Taipei
Iran
Chinese Taipei
Iran
Singapore
Japan
Singapore
Japan
Morocco
Morocco
Korea, Rep. of
Korea, Rep. of
Malaysia
Malaysia
Thailand
Thailand
Indonesia
Indonesia
Saudi Arabia
Saudi Arabia
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
29
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Chinese Taipei
Iran
Chinese Taipei
Iran
Singapore
Singapore
Indonesia
Indonesia
Saudi Arabia
Morocco
Morocco
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih
dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan
bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
30
Model Soal TIMSS
31
Contoh Soal PISA
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter
2. Energy forms, transformations, heat, and temperature
3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth 1. Earth’s structure and physical features
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
2. Earth’s processes, cycles, and history
Science
3. Earth’s resources, their use, and conservation
4. Earth in the solar system and the universe
34
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations) Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas,
surface areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data & 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
Chances
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 35
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractions
4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
8. Number patterns
Geometry 1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
2. Comparing and drawing angles
Shapes
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
and 4. Elementary properties of common geometric shapes
Measu- 5. Reflections and rotations
rement 6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
Display
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS
36
Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA)
All Science Biology Chemistry Physics Earth Science
(20 Topics) (7 Topics) (4 Topics) (5 Topics) (4 Topics)
Iran 91 82 98 98 91
Turkey 89 93 99 97 63
Saudi Arabia 88 86 91 85 92
Thailand 74 69 92 67 72
Chinese Taipei 68 92 98 59 5
Indonesia 67 73 82 79 27
Singapore 65 63 80 83 31
Malaysia 63 61 80 72 38
Morocco 57 56 59 55 62
Japan 57 35 86 76 41
Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh
pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini
sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka
pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham
Source: TIMSS 2011 International Science Report. 37
Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS
(Matematika)
All Data and
Number Algebra Geometry
Mathematics Chance
(5 Topics) (5 Topics) (6 Topics)
(19 Topics) (3 Topics)
Turkey 94 100 92 89 98
Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81
Saudi Arabia 92 99 85 93 88
Japan 91 99 92 93 75
Singapore 88 99 94 75 83
Malaysia 84 98 73 93 63
Iran 80 100 74 81 58
Chinese Taipei 79 99 97 84 4
Thailand 77 98 62 80 65
Indonesia 69 97 84 61 12
Morocco 62 97 61 46 35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar
apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
Watak/Perilaku Kolektif
Kompetensi: Watak/
Sistem -Sikap Aktualisasi Internalisasi
Perilaku
Nilai -keterampilan (Action) (Reflection)
-Pengetahuan Individu
Kurikulum
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain:
SarPras,... 42
Kebudayaan Pendidikan
Sosial
Kultural
Spiritual
Kinestesis
Intelektual
Inovatif
Produktif
Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Bangsa yang
Kolaboratif-Kompetitif
43
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
44
Dukungan Pembelajaran Kreatif
Creative
Pedagogy
Teaching
Peran Creative Peran Buku
for
Kurikulum Learning (Sarpras) dan
Creativity Budaya Sekolah
45
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Standar Isi
Kerah Saku
47
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan
58 cm)
38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah Belakang
Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Lengan Kanan
48
Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Standar Isi diturunkan dari Standar
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan melalui
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi Inti yang bebas mata
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran
Pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk Semua mata pelajaran harus
sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk berkontribusi terhadap
pengetahuan pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat oleh
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah kompetensi inti (tiap kelas)
6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari SKL,
SI, Proses, Penilaian
49
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas
Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu dengan
Guru adanya buku
Beban Berat Ringan
Efektivitas waktu untuk Rendah [banyak waktu Tinggi
kegiatan pembelajaran untuk persiapan]
Peran penerbit Besar Kecil
Buku Variasi materi dan proses Tinggi Rendah
Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya Tidak sepenuhnya tergantung
Siswa pada guru guru, tetapi juga buku yang
disediakan pemerintah
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pemantauan
Pengawasan Sulit, hampir tidak Mudah
mungkin
50
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya Pengembangan dari yang
Penyusunan oleh SK-KD] sudah disiapkan
Silabus Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan
Penerbit Kuat Lemah
Penyediaan Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan
Buku Pemerintah Kecil, untuk kelayakan Mutlak untuk buku teks
penggunaan di sekolah
Penyusunan Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan
Rencana dari yang ada pada buku teks
Pelaksanaan Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan Supervisi pelaksanaan dan
Pembelajaran pemantauan pemantauan
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pelaksanaan Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian Pemantauan kesesuaian
Pembelajaran dengan rencana [variatif] dengan buku teks [terkendali]
51
Penyesuaian PP 19/2005 PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No.
54/2013)
Organizing/
Analyzing Internalizing Associating Analyzing SMA/K
Under- Under-
standing Responding Questioning
standing S
D
Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering
Knowledge Attitude Skill Knowledge
(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
53
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013 SI
Faktual
SD/MI
Konseptual
SMP/MTs
Prosedural SMA/MA/
SMK/MAK
Meta-
kognitif
54
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 SKL
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
SIKAP
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA
DUNIA DAN PERADABANNYA
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH KONKRET DAN ABSTRAK
PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Belajar
Mengap
a
Keteram- Pengetahuan
Pengetahuan Sikap
pilan
Pemanfaatan A-S-K 56
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang
Pendidikan
Proses Perumusan
Tujuan
KIKI
KL
Kelas VI Pendidikan
KIKIKL Kelas VI
KIKI Kelas V PT/PTA Nasional
Kelas
SMA/KV
KIKI KL
Kelas IV
Kelas IV
KL /MA/MAK
Kelas IIII
Kelas IIII
SMP/MTs
SD/MI
Proses Pembentukan
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Pelajaran
Mata Kompetensi Inti
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran Dasar
Himpunan Kompetensi
Mata
MataPelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
MataPelajaran
Pelajaran KL : Kompetensi Lulusan
57
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar
dan Matapelajaran untuk SD
Proses Perumusan
KIKI Kompetensi
KI Kompetensi
KIKI Kelas
KelasVIKI
VI Lulusan
KelasKI Kelas VI Lulusan
Kompetensi
KIKI KelasVKI
V Kelas VI
KelasKI Kelas V Lulusan
KIKI KelasIVKI
IV Kelas V
Kelas KIKI Kelas IV
KIKI KelasIIIIIIII Kelas IV
KelasKI Kelas IIII
KIKI KelasIIKI
II Kelas IIII
Proses Pembentukan
KelasKI Kelas II
KelasIKI
I Kelas II
Kelas I
Kelas I Mata Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata Pelajaran Dasar
Himpunan Kompetensi
Mata
MataPelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
MataPelajaran
Pelajaran
.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan KI : Kompetensi Inti
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
lulusan 58
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
59
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
Lulusan berimbang
Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
• Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) • Tematik Integratif •Mata pelajaran •Mata pelajaran •Kompetensi
dalam semua IPA dan IPS wajib, peminatan, keterampilan
mata pelajaran masing- lintas minat, dan yang sesuai
masingnya pendalaman dengan standar
adalah terpadu minat industri
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar,
Menyajikan, dan Mencipta.
Proses
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
pembelajaran
dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan60
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi
Penilaian hasil
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
belajar
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • Pramuka (wajib)
• UKS • OSIS
• PMR • UKS
• Bahasa Inggris • PMR
• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
61
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
mendukung kompetensi tertentu [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain
sendiri dan memiliki standar dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi lulusan sendiri kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan
mapel lain keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
dengan pendekatan berbeda sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait
diajarkan terpisah [separated dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau
curriculum] integrated curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya
Tematik untuk kelas I – III [belum Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
integratif] 62
Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa
SD
Pelaku Beban Penyelesaian
Menyusun Silabus Disediakan buku
Mencari buku yang sesuai pegangan guru
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan
cara berbeda
Pendekatan tematik
Guru Mengajar banyak mata pelajaran
terpadu menggunakan
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai satu buku untuk semua
penghela mata pelajaran yang lain sehingga mata pelajaran sehingga
selaras dapat selaras dengan
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kemampuan Bahasa
penggerak pembahasan Indonesia sebagai alat
Mempelajari banyak mapel komunikasi dan carrier of
knowledge
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
Murid berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks oleh
Membeli lembar kerja siswa pemerintah/daerah 63
Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013
Sumber Kompetensi Buku Aktivitas Guru
Pend. Agama
Agama & Budi Pekerti
Guru PA&BP
Pancasila &
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Kewarganegaraan
Bahasa Buku
Indonesia Tema
Matematika
Buku
Buku
Terpadu
Buku
Tema Siswa
Tema
Tema : Guru
IPA (Tematik Sekolah
(Tematik
-Dalam Mapel
(Tematik Kelas
(Intra-disiplin)
Terpadu Dasar
IPS Terpadu
Terpadu
-Antar Mapel
(Inter-disiplin)
Seni Budaya & )))Mapel
-Luar
/Kontekstual
Prakarya (Trans-disiplin)
Olahraga &
Guru PJOK
Kesehatan
(Bahasa Indonesia sebagai
penghela mapel lain) 64
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
mendukung kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
tertentu
Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
berdiri sendiri dan memiliki lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi dasar sendiri kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
pengetahuan carrier of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
dengan pendekatan yang pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik
berbeda melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Kurangnya penekanan pada Semua mata pelajaran menekankan pentingnya
kemampuan prosedural prosedur rinci dalam penyelesaian masalah
67
Manfaat Tematik Terpadu
68
Sistem Implementasi Kurikulum
Pendidik dan
KURIKULUM Buku Tenaga
(+SarPras Kependidikan
Lain)
69
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum Faktor Penentu
dan buku teks
Peserta Didik
Lulusan yang
Kompeten
Kurikulum
KEPALA
PENGAWAS
INTI
SEKOLAH GURU INTI
INTI
76
Kegiatan Pembelajaran
• Pramuka (Wajib)
Ekstra • UKS
• PMR
Kurikuler • ...
Kurikuler Ko
Kurikuler
77
SMA/SMK
• Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam:
– Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan
(bila ada) bagi siswa
– Mengantispasi perubahan minat
– Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum
2013
• Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk:
– Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai
Kelas XI padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006
– Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013
padahal selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK
• Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk
keterlibatan aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial
• Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat,
pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar
mandiri, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
• Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas
XII SMK melakukan praktek industri
• Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran
walaupun buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran
78
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.
3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran
4 Ulangan harian (dapat berbentuk Guru terintegrasi dengan proses
penugasan) pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir Guru (di bawah koord. Semesteran
Semester satuan pendidikan)
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Tiap tingkat kompetensi yang tidak
Pemerintah) bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan Tiap akhir tingkat kompetensi
metode survei) (yang bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai Akhir jenjang sekolah
dengan peraturan)
9 Ujian Nasional sebagai Ujian Pemerintah (sesuai Akhir jenjang sekolah
Tingkat Kompetensi pada akhir dengan peraturan)
jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Penilaian Diri
Waktu: Akhir jenjang sekolah
Waktu: Sebelum ulangan
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
harian
Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi
80
Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan
Pengetahuan untuk Membangun
Soft Skills dan Hard Skills1
PT
SMA/SMK
SMP
SD
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Kompetensi Inti SMA
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, peduli (gotong royong, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), kerjasama, toleran, damai), kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro- santun, responsif dan pro- santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap aktif dan menunjukkan sikap aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi sebagai bagian dari solusi sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan atas berbagai permasalahan atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai menempatkan diri sebagai menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam cerminan bangsa dalam cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. pergaulan dunia pergaulan dunia
Kompetensi Inti SMA
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
3. Memahami,menerapkan, Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan dan menganalisis menganalisis dan
faktual, konseptual, pengetahuan faktual, mengevaluasi pengetahuan
prosedural berdasarkan rasa konseptual, prosedural, dan faktual, konseptual,
ingintahunya tentang ilmu metakognitif berdasarkan prosedural, dan metakognitif
pengetahuan, teknologi, rasa ingin tahunya tentang berdasarkan rasa ingin
seni, budaya, dan humaniora ilmu pengetahuan, tahunya tentang ilmu
dengan wawasan teknologi, seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi,
kemanusiaan, kebangsaan, humaniora dengan wawasan seni, budaya, dan humaniora
kenegaraan, dan peradaban kemanusiaan, kebangsaan, dengan wawasan
terkait penyebab fenomena kenegaraan, dan peradaban kemanusiaan, kebangsaan,
dan kejadian, serta terkait penyebab fenomena kenegaraan, dan peradaban
menerapkan pengetahuan dan kejadian, serta terkait penyebab fenomena
prosedural pada bidang menerapkan pengetahuan dan kejadian, serta
kajian yang spesifik sesuai prosedural pada bidang menerapkan pengetahuan
dengan bakat dan minatnya kajian yang spesifik sesuai prosedural pada bidang
untuk memecahkan masalah dengan bakat dan minatnya kajian yang spesifik sesuai
untuk memecahkan masalah dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
Kompetensi Inti SMA
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
terkait dengan terkait dengan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang pengembangan dari yang pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu secara mandiri, bertindak secara mandiri serta
menggunakan metoda secara efektif dan kreatif, bertindak secara efektif dan
sesuai kaidah keilmuan serta mampu menggunakan kreatif, dan mampu
metoda sesuai kaidah menggunakan metoda
keilmuan sesuai kaidah keilmuan
Keterkaitan SKL, KI, dan KD
Kompetensi Kompetensi
SKL
Inti dasar
SIKAP KD 1.1.
KI 1
KD1.2. dst
KI 2 KD 2.1.
KD 2.2. dst
Pengetahuan KI 3 KD 3.1.
KD 3.2.
KD 3.3. dst
KD 4.1.
Keterampilan KI 4
KD 4.2.
KD 4.3. dst
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Alur berpikir/bekerja menjabarkan KD
KD 3
Indikator KD 4
Tujuan
Indikator KD2/KD1
Penilaian
Tujuan Indikator
Penilaian Tujuan
Penilaian
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Acuan Pelaksanan Pembelajaran
Permendikbud 65 Permendikbud 81 A
tahun 2013 tahun 2013 tentang
tentang Standar Implementasi
Proses Kurikulum
Lampiran IV
PELAKSAANAAN
PEMBELAJARAN
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Pendekatan Ilmiah
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Langkah-Langkah Pembelajaran
Experimen- Networking
Observing Questioning Associating
ting (membentuk
(mengamati) (menanya) (menalar)
(mencoba) Jejaring)
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan
Kegiatan Belajar dan Maknanya.
LANGKAH KEGIATAN BELAJAR YANG
PEMBELAJARAN KOMPETENSI DIKEMBANGKAN
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Permendikbud Permendikbud
67,68,69, 70 tahun 65 tahun 2013
2013 tentang tentang Standar
Kerangka Proses
Dasar dan KI -KD
RPP
Permendikbud 81 A Permendikbud
tahun 2013 tentang 66 tahun 2013
Implementasi tentang
Kurikulum Stnadar
Buku Guru & Penilaian
Lampiran IV
Buku Siswa
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
• Pengukuran adalah kegiatan membandingkan
hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau
ukuran.
• Penilaian adalah proses mengumpulkan
informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan
menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran.
• Evaluasi adalah proses mengambil keputusan
berdasarkan hasil-hasil penilaian.
Penilaian Pembelajaran
Model Penilaian
dan Model
Rapor
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang penilaian
(Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Lampiran IV)
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru (Pendidik)
b. Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
Nilai Proses atau Nilai Harian (NP)
Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
c. Nilai Proses (NP) atau Nilai Harian (NH) diperoleh dari
hasil ulangan harian yang terdiri atas: tes tulis, tes
lisan, dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap
akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
d. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari
hasil tes tulis yang dilaksanakan pada tengah semester.
Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh
kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan
saat pelaksanaan UTS.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
e. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil
tes tulis yang dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS
mencakup seluruh kompetensi pada semester tersebut.
f. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata
Nilai Proses (NP), Ulangan Tengah Semester (UTS),
Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan.
g. Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan
penilaian kuantitatif 1 – 4:
Sangat Baik = 4
Baik =3
Cukup =2
Kurang =1
dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di
belakang koma
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
h. Penghitungan nilai pengetahuan adalah
dengan cara :
Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
Menetapkan pembobotan.
Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan
peserta didik.
Nilai harian/nilai proses disarankan untuk diberi bobot
lebih besar dari pada UTS dan UAS karena lebih
mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi
peserta didik.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Keterampilan
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru (Pendidik).
b. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang
terdiri atas:
Nilai Praktik
Nilai Portofolio
Nilai Proyek
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan
satu KD.
d. Pengolahan Nilai untuk Keterampilan menggunakan penilaian
kuantitatif 1 – 4:
a. Sangat Baik = 4
b. Baik =3
c. Cukup =2
d. Kurang =1
dengan kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma
seperti sebagai berikut: tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
e. Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:
Menetapkan pembobotan.
Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta
didik.
Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar
daripada Nilai Portofolio dan Proyek karena lebih
mencerminkan proses perkembangan pencapaian
kompetensi peserta didik.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Sikap
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
Penilaian Sikap
a. Penilaian sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh
guru (pendidik).
b. Penilaian sikap diperoleh menggunakan instrumen:
Penilaian observasi (Penilaian Proses)
Penilaian diri sendiri
Penilaian antarteman
Jurnal catatan guru
c. Nilai observasi diperoleh dari hasil pengamatan
terhadap proses sikap tertentu pada sepanjang
proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
d. Untuk penilaian sikap spiritual dan sosial (KI 1 dan KI 2)
menggunakan nilai kualitatif sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60
e. Penghitungan nilai sikap adalah dengan cara :
Menetapkan pembobotan.
Pembobotan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta
didik.
Nilai proses atau nilai observasi disarankan diberi bobot
lebih besar dari pada penilaian diri sendiri, Nilai
antarteman, dan nilai jurnal guru karena lebih lebih
mencerminkan proses perkembangan perilaku peserta
didik yang otentik.
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id
tuwuh_lpmpjateng@yahoo.co.id