You are on page 1of 24

ANALISIS TEHNIKAL

Di susun oleh : sri nuryati (1730603299)


Jurusan : S1 Perbankan syariah
Dosen pengampu : Ibu lemiyana, SE., M.Si
No Hp : 083178921907
Dalam perkembangan investasi modern, tampaknya
keputusan investasi lebih banyak mengandalkan analisis
tahnikal daripada analisis fundamental, terutama untuk
keputusan investasi jangka pendek. Menurut mayers (1994:3)
ini terjadi karena pergerakan harga sekuritas bukan lagi secara
random, melainkan secara berulang dan membentuk pola
tertentu yang dapat diidentifikasi.
Ada 3 prinsip yaqng kiranya bisa digunakan sebagai patokan
dalam memahami analisis tehnikal. Ketiga prinsip tersebut
adalah :
1. segala sesuatu yang terjadi yang bisa mempengaruhi baik
yang rasional maupun irasional sudah direfleksikan dalam
harga yang terbentu.
2. harga bergerak dalam suatu tren dan tren ini tidak mungkin
di manipulasi .
3. aksi pasar (market action) selalu berulang. Artinya para
analisis tehnikal percaya bahwa setiap investor akan
mengulangi tindakan yang sama jika kondisi pasar yang terjadi
juga sama.
 Analisis tehnikal analisa yang memfokuskan pada perkiraan
harga sekuritas (saham/obligasi) di masa yang akan datang
berdasarkan data pergerakan harga sekuritas dan juga
volume perdagangan sekuritas dimasa lalu.
 Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga
saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga
saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lalu tanpa
memperhatikan faktor-faktor fundamental.
Asumsi dasar Analisis tehnikal :
 Harga pasar ditentukan oleh interaksi penawaran dan
permintaan
 Penawaran dan permintaan di pengaruhi oleh banyak
faktor, baik rasional atau tidak
 Harga saham bergerak dalam trend terus menerus dan
berlangsung cukup lama, meskipun ada flaktuasi kecil
dipasar
 Perubahan trend disebabkan hukum permintaan dan
penawaran
 Penyebab terjadinya pergeseran permintaan dan
penawaran tidak menjadi masalah, dapat dideteksi lambat
atau cepat melalui chart transaksi
 Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya
Model Analisis Tehnikal
 Banyak teori atau model yang digunakan oleh analisis
tehnikal yang pada umumnya menggunakan chart (grafik-
grafik) dimana nama pola antara analisis satu dengan
lainnya berbeda
 Dengan menggunakan grafik-grafik, maka analisis ini disebut
chartis
 Dari sekian banyak teori/model grafik, diantaranya adalah :
a. Dwo theory
b. The Head and Shoulders Top (HST)
a. Dow Theory
Merupakan salah satu analisis tehnikal yang sudah lama
dan cukup populer. Teori ini terdiri dari 3 gerakan harga saham
1. primary trend
Secara umum disebut pasar dalam keadaan “bear”
atau “bull”.
Gambaran primary trend adalah tujuan utama teori ini
yang dibagi menjadi upward primary trend dan downward
primary trend
2. Secondary movement
Hanya beberapa bulanyang terkadang disebut
“correction”
3. Tertiary moves
Adalah fluktuasi harian sederhana.
analisis membuat grafik dan memplot harga saham
atau indeks pasar setiap hari dalam upaya menemukan
primary trend dan secondary trend
b. The Head and Shoulders Top (HST)
Model ini mempelajari pola perdagangan saham. Tingkah laku
pasar yang dibentuk teori ini dapat dikategorikan dalam 4
fase, yaitu :
1. The Left Shoulder
yaitu periode pembelian yang ramai dan diikuti dengan
sepinya perdagangan,kemudian mendorong harga ke puncak
yang baru,sebelum harga mulai menurun lagi
MENGENAL GRAFIK UNTUK ANALISIS TEHNIKAL
 Ada 4 jenis grafik yang masing-masing memiliki
keistimewaan penggunaannya dan indikator yang
diberikannya. Keempat jenis grafik itu adalah :
1. Grafik garis atau line chart
2. Grafik bar (bar chart)
3. Candlestick chart
4. Point & figure chart
Grafik garis di antara keempat jenis grafik, grafik garis adalah
yang paling sederhana dan paling mudah untuk membuatnya.
Kita tinggal meletakan harga dengan menggunakan grafik
baris, kita hanya butuh satu data harga. Kita bisa memilih
harga pembukaan,penutupan,tertinggi atau terendah. Yang
penting kita konsisten. Artinya jika sudah menggunakan harga
penutupan maka seterusnya harga ini yang kita pakai sebagai
data. Jangan ditengah-tengah diubah misalnya dengan data
harga tertinggi
Grafik bart. Kalau grafik garis merupakan grafik yang
paling sederhana dan mudah dibuat, maka grafik bar
merupakan yang paling lazim digunakan dalam analisis
tehnikal. Data harga yang digunakan untuk membuat
grafik ini adalah seluruh data harga yang ada, yaitu harga
pembukaan,penutupan,tertinggi,terendah. Prinsipnya
grafik terdiri atas satu garis lurus vertikal, yang dikiri dan
kanan garis lurus itu terdapat garis yang memotong
secara horizontal. Akhir bawah garis vertikal menunjukan
harga terendah,sedang akhir atasnya menunjukan harga
tertinggi. Kemudian,garis horizontal sebelah kiri
menunjukkan harga pembukaan dan sebelah kanan
menunjukkan harga penutupan.
Grafik candlestick. Grafik ini sebenarnya tidak ada bedanya
dengan grafik bar, yaitu menggunakan keempat data harga
sebagai bahan pembuatan grafik. Hanya saja bentuk keduanya
berbeda. Pada grafik bar, kita sudah menyaksikan
bentuknya,yaitu terdiri satu garis vertikal yang dipotong oleh
garis horizontal. Pada grafik candlestick, garis horizontal
pemotong garis vertikal tersebut dihubungkan dengan garis
vertikal sehingga membentuk tabung.
Grafik point & figure. Grafik ini sangat membantu para
investor ketika software pembuat grafik belum ditemukan. Ini
disebabkan begitu mudah pembuatannya dan sangat jelasnya
informasi yang diberikannya. Berbeda dengan grafik-grafik
lainnya,grafik point & figure tidak menggunakan sumbu
horizontal sebagai skala waktu, melainkan sebagai informasi8
dinamika pasar terutama naik dan turunnya harga.
Semakin panjang bidang horizontal yang digunakan
menunjukkan pasar bergerak sangat fluktuatif. Sebaliknya,jika
grafik lebih banyak menggunakan bidang vertikal,ini
menunjukan pasar bergerak tren tertentu naik terus atau
turun terus.
Grafik point & figure juga tidak menggunakan titik atau garis
sebagai penanda harga, melainkan tanda X dan O. Tanda X
digunakan untuk memberikan informasi adanya kenaikan
harga,sedang tanda O menunjukan adanya penurunan harga.
Setiap tanda X atau O dilukiskan pada satu kotak.
Sehingga setiap kotak mewakili satu pergerakan
harga. Namun, tidak semua harga akan bisa
memenuhi syarat untuk dijadikan wakil dari kenaikan
(X) atau penurunan (O). Jadi sebelum membuat
grafik point & figure, kita harus menentukan dulu
berapa nilai setiap kotak dan berapa kotak yang
dijadikan titik balik dari kenaikan harga atau
penurunan harga. Ini semua bergantung pada kita
sendiri. Tapi prinsipnya, untuk investasi jangka
panjang setiap kotak sebaiknya diberi nilai yang
tinggi,sedang untuk investasi jangka pendek diberi
nilai rendah. Demikian pula untuk titik balik.
Sebagai contoh, berikut disajikan pergerakan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS. Misalnya kita sudah menentukan nilai
setiap kotak adalah Rp 100. berarti perubahan nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS hanya akan di catat dalam kotak jika
nilai peruahan tersebut minimal Rp 100 per dolar AS. Kita juga
bisa menetukan nilai satu kotak ini Rp 50. seperti sudah
dikatakan semakin kecil nilai kotak maka hasil grafik yang
dapat makin akurat. Dengan demikian nilai kotak Rp 50 lebih
akurat di banding nilai kotak Rp 100.
Yang paling umum digunakan sebagai titik balik adalah tiga
kotak,jika kita menganut kaidah umum ini berarti titik balik
(perubahan harga dari naik ke turun atau sebaliknya) hanya
akan kita lukiskan jika terjadi perubahan harga sebesar itu, kita
tidak di bolehkan melukiskan titik balik.
Pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kita
menyaksikan pergerakan dari Rp12.000/U$$ naik menjadi
Rp12.100 (dolar AS menguat). Karena itu kita meletakkan X
pada kotak Rp12.100. selama dolar AS terus menguat kita akan
terus melukiskan X pada kolom pertama.
Pola Grafik
Setelah kita mahir membuat grafik pekerjaan selanjutnya ini
adalah menen tukan pola dari grafik yang kita buat. Dalam
analisis teknikal ini pola grafik sangat penting, menurut
penelitianpara analisis tehnikal pola pergerakan harga ini akan
selalu berulang. Jika kita berhasil memetakkan pola perilaku
suatu insstrumen investasi misalnya saham, kita akan memiliki
pola oengembalian keputusan yaitu kapan waktunya membeli
dan kapan waktunya menjual
Ada sembilan pola yang sering muncul dalam dunia
investasi keuangan yaitu:
1. Key reversals
2. Head and shouders tops and bottoms
3. Ascending and descending triangles
4. Rounding tops and bottoms
5. Rectangles
6. Double and triple tops and bottoms
7. Diamond
8. Rising and falling wedges
9. V formations (spikes)

You might also like