You are on page 1of 26

Faktor Operasi Distilasi

Kondisi Feed
• Keadaan campuran feed dan komposisi feed
mempengaruhi garis operasi sehingga mempengaruhi
jumlah tahapan yang diperlukan untuk pelaksanaan
separasi.
• Kondisi feed juga mempengaruhi lokasi dari feed tray.
Selama operasi, jika penyimpangan dari spesifikasi
desain berlebihan, maka ada kemungkinan kolom tidak
lagi mampu menangani separasi yang dilakukan.
• Untuk mengatasi masalah yang terkait dengan feed,
sejumlah kolom dirancang untuk memiliki beberapa
titik feed saat feed diharapkan mengandung berbagai
jumlah komponen yang berbeda.
Kondisi Reflux
• Jika rasio refluks meningkat,
gradien operasi untuk bagian
reaktifikasi bergerak menuju
nilai maksimum 1
• Rasio reflux >> perbandingan
antara flow rate fed yang
kembali ke kolom dengan
overhead product flowrate
• Semakin banyak cairan yang
mudah meguap, pemisahan
menjadi lebih bai, sehingga
hanya dibutuhkan sedikit tray
Aliran Uap
Kondisi aliran uap yang tidak baik dapat
menyebabkan:
• Foaming
• Entraiment
• Weeping/Dumping
• Flooding
Aliran Uap (2)
Foaming:
• Ekspansi cairan yang disebabkan oleh bagian uap
atau gas. Foaming yang berlebihan menyebabkan
penumpukan cairan pada tray.
• Pada beberapa kasus, foaming dapat berakibat
sangat fatal karena busa/buih nya dapat
bercampur dengan cairan pada tray di atasnya.
• Terjadinya foaming bergantung pada sifat fisika
dari campuran, dan terkadang bergantung pada
kondisi dan rancangan tray. Foaming menurunkan
efesiensi separasi
Aliran Uap (3)
Entraiment:
• Cairan yang dibawa oleh uap ke tray yang lebih
tinggi dan disebabkan oleh aliran uap yang sangat
tinggi.
• Efisiensi dari tray menjadi berkurang, karena
material dengan volatilitas yang lebih rendah
dibawa ke sebuah plat yang mengandung cairan
dengan volatilitas yang lebih tinggi.
• Entrainment juga bisa mengkontaminasi
kemurnian distilasi. Entrainment yang berlebihan
dapat menyebabkan flooding
Aliran Uap (4)
Weeping/Dumping:
• Disebabkan oleh aliran uap yang rendah.
• Tekanan yang diberikan oleh uap tidak cukup untuk
menahan cairan yang ada pada tray sehingga cairan
mulai bocor melalui perforasi.
• Weeping yang berlebihan akan menyebabkan
dumping, yaitu peristiwa dimana seluruh cairan pada
tray akan jatuh ke bagian dasar kolom dan kolom pun
harus di susun ulang.
• Weeping diindikasikan dengan penurunan tekanan
yang tajam dalam kolom dan mengurangi efisiensi
separasi
Aliran Uap (5)
Flooding:
• Disebabkan oleh aliran uap yang berlebihan di
sepanjang kolom.
• Peningkatan tekanan karena uap yang berlebihan
juga menahan cairan dari bagian bawah sehingga
meningkatkan penumpukan cairan di plat bagian
atas.
• Flooding dideteksi dengan peningkatan tekanan
diferensial kolom yang tajam dan penurunan
signifikan dari efisiensi separasi.
Diameter Kolom
• Kecepatan aliran uap bergantung pada
diameter kolom
• Jika diameter kolom tidak diukur dengan
benar, kinerja kolom akan kurang baik
• Akan terjadi masalah pada saat operasi
• Terjadi penghambatan pencapian hasil akhir
separasi
Kondisi Tray dan Packing
• Efisiensi plate dan packing memengaruhi
jumlah tray yang diperlukan untuk setiap
proses distilasi
• Penurunan efisiensi tray (bergantung pada
sifat dari cairan yang sedang diproses) karena
Fouling, Keausan, dan Korosi
• Konstruksi tray harus dari bahan yang tepat
Faktor Eksternal
• Suhu luar distilasi yang mempengaruhi
penghasilan uap dan hasil separasi
• Pelaku distilasi harus mengetahui kebutuhan
dari distilasi tertentu
Aspek Desain
Penentuan Jumlah Stage
Metode McCabe-Thiele Metode Ponchon Savarit
• Tidak memerlukan • Memerlukan Perhitungan
perhitungan neraca kalor Neraca kalor
• Mengasumsikan laju alir • Mengasumsikan tidak ada
molar cair dan uap konstan kehilangan kalor
Metode McCabe-Thiele
1. Membuat diagram neraca massa
2. Membuat kurva kesetimbangan uap-cair
3. Membuat garis operasi Rectifying
4. Membuat garis operasi Stripping
5. Membuat garis umpan (q line)
6. Membuat garis dan menentukan jumlah
stage
Membuat kurva kesetimbangan
• Kurva kesetimbangan uap-
cair (Vapor Liquid
Equilibrium)
• Data VLE untuk tekanan
konstan dapat diketahui
dari diagram titik didih.
• Kurva VLE menunjukkan
bubble- point dan dew-
point dari sebuah
campuran biner pada
tekanan konstan.
Membuat kurva kesetimbangan
• Kurva VLE dibuat dengan menggunakan relative
volatilitas:

• Jika diketahui tekanan operasi kolom (biasanya


diasumsikan tidak terjadi penurunan tekanan
dalam kolom) maka kurva kesetimbangan dapat
dibuat dengan persamaan:
Membuat garis operasi Rectifying
Untuk membuat garis operasi rectifying, dapat
digunakan persamaan:

Dimana:
Ln = laju alir molar liquid stage ke n
Vn+1 = laju alir molar uap stage ke n+1
Xn = fraksi liquid ke n+1 komponen ringan
XD = fraksi destilat komponen ringan
D = laju alir molar destilat
Membuat garis operasi Rectifying
Garis rectifying juga dapat dijabarkan dalam
persamaan lain, yaitu:

Dimana:
R = rasio reflux
Rasio reflux:
perbandingan arus
yang diumpan
kembali ke kolom /
arus produk atas
yang diambil (L’/D)
Membuat garis operasi Rectifying
Garis operasi
rectifying dimulai
dari titik (XD, XD)
dan berakhir di titik
𝑋𝐷
(0, ) atau
𝑅+1
perpotongan
antara garis
rectifying dengan
sumbu y
Membuat garis operasi stripping
Untuk membuat garis operasi stripping, dapat
digunakan persamaan:

Dimana:
Lm = laju alir molar liquid stage ke m
Vm+1 = laju alir molar uap stage ke m+1
Xm = fraksi liquid ke m+1 komponen ringan
XB = fraksi bottom produk komponen ringan
B = laju alir molar bottom produk
Membuat garis operasi stripping
Jika slope Lw/Vm
diketahui, maka garis
operasi stripping dapat
dibuat. Tapi biasanya
untuk memudahkan
pembuatan garis
stripping, garis dibuat
setelah garis umpan
dibuat (q line)
Membuat garis umpan (q line)
Feed yang masuk ke kolom distilasi
dapat dalam berbagai kondisi,
yaitu:
1. Feed pada kondisi dingin, q > 1
2. Feed pada kondisi saturated
liquid, q = 1
3. Feed pada kondisi campuran
uap-cair, 0 < q< 1
4. Feed pada kondisi titik embun,
saturated vapor q = 0
5. Feed pada kondisi uap panas
lanjut, q < 0
Membuat garis umpan (q line)
Garis umpan menunjukkan “kualitas” dari umpan
tersebut. Persamaan garis feed line:
𝑞 𝑥𝐹
𝑦=− 𝑥+
1−𝑞 (1 − 𝑞)
dimana :
q = nilai kualitas umpan
XF = fraksi umpan atau feed komponen ringan

Cold Liquid: Superheated Vapor:


𝐶𝑝𝐿 (𝑇𝑏 − 𝑇𝑓 ) 𝐶𝑝𝑉 (𝑇𝑓 − 𝑇𝑑 )
𝑞 =1+ 𝑞=−
𝜆 𝜆
Membuat garis umpan (q line)
Umumnya lebih mudah menggambar garis q-line
dengan menggunakan slope q/(q-1), untuk q = 1,
slope menjadi tak terhingga
Garis umpan ini berawal dari titik (XF,YF) dan berakhir
pada perpotongan dengan garis operasi rectifying,
sehingga dengan cara lain garis umpan dapat dibuat
dengan menentukan titik perpotongan antara garis
umpan dan garis operasi rectifying
Membuat garis umpan (q line)
Membuat garis dan menentukan jumlah stage

Membentuk garis stage dari


ujung distilat (XD) hingga
melewati perpotongan kedua
garis operasi, kemudian
melanjutkan garis stage
hingga XB dengan
menggunakan garis yang
memberikan jumlah stage
paling sedikit, kemudian
jumlah stage dapat dihitung
(jumlah segitiga)

You might also like