You are on page 1of 17

Journal Reading

Deksametason dan Risiko


Perdarahan pada Tonsilektomi
Pediatri : Tinjauan Sistematis dan
Meta-analisis
J. R. Bellis1*, M. Pirmohamed4, A. J. Nunn3, Y. K. Loke5, S. De2, S. Golder6 and J. J.
Kirkham7
1 Research and Development, 2 Department of Paediatric Otolaryngology,Head and Neck Surgery and 3 Department of Women’s and Children’s
Health, Institute of Translational Medicine (Child Health), University of Liverpool, Alder Hey Children’s NHS Foundation Trust, Eaton Road,
Liverpool L12 2AP, UK
4 Department of Molecular and Clinical Pharmacology, University of Liverpool, Ashton Street, Liverpool L69 3GE, UK
5 Norwich Medical School, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of East Anglia, Norwich NR4 7TJ, UK
6 Centre for Reviews and Dissemination, University of York, York YO10 5DD, UK
7 Department of Biostatistics, University of Liverpool, Shelley’s Cottage, Brownlow Street, Liverpool L69 3GS, UK

Oleh : Ruth FJR C111 10 180

Supervisor Baca :
dr. Abdul Wahab, Sp.An
abstrak
Pada anak-anak yang menjalani tonsilektomi,
deksametason dianjurkan untuk mengurangi risiko
mual dan muntah pasca operasi sementara obat
anti-inflamasi non-steroid (NSAID) digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit.
Kami bertujuan mengetahui apakah anak-anak yang
menerima deksametason atau deksametason
dengan NSAID lebih mungkin untuk mengalami
perdarahan pasca-operasi amandel.
Tiga meta-analisis yang juga telah membahas masalah ini:
• menggunakan 14 Randomized Controlled Trials dari
orang dewasa dan anak-anak yang menjalani
tonsilektomi  tidak ada perbedaan dalam tingkat
pendarahan ditunjukkan antara deksametason dan
pembanding ;
• menggunakan 12 dari 23 studi yang melaporkan data
tingkat perdarahan  tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam perdarahan pasca operasi penerima
dosis tunggal deksametason vs plasebo; dan
• menggunakan data dari 29 RCT dari pasien dewasa dan
anak, 10 hasil yang dikumpulkan mengungkapkan 
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perdarahan
pasca operasi pada pasien yang menerima
deksametason vs mereka yang tidak.
masalah
• perdarahan post tonsilektomi merupakan efek
samping yang jarang terjadi dan karenanya, data
bahwa perdarahan berasal dari efek
deksametason mungkin tidak digeneralisasikan
• Dalam rangka keterbatasan ini, peneliti
memasukkan baik RCT (Randomized Controlled
Trials) dan NRS (Non Randomized Study),
kemudian menilai kualitas metodologis
pendataan dan pelaporan tingkat perdarahan
metode
Data diambil dari :
• Semua operasi yang menggunakan deksametason
atau, deksametason dikombinasi dengan NSAID;
• Pasien adalah anak-anak sampai usia 18 tahun;
• Studi diterbitkan dalam bahasa Inggris.
Jika ada perbedaan pendapat  resensi ketiga
(AJN)
Jumlah makalah yang diambil dan dikecualikan
dicatat
data yang diambil dari setiap studi RCT :

• Karakteristik Studi: jumlah peserta, jumlah


peserta di setiap kelompok intervensi, tahun
selesainya, pengaturan, kriteria inklusi, definisi
perdarahan pasca operasi, dan jangka waktu
follow-up.
• Karakteristik Peserta: usia, jenis kelamin,
penyakit yang mendasari, indikasi untuk operasi.
data yang diambil dari setiap studi RCT :

• Intervensi: jumlah kelompok intervensi,


rincian intervensi: obat perioperatif termasuk
dosis, teknik bedah.
• Hasil dilaporkan: tingkat perdarahan pasca
operasi.
• Data tambahan yang berkaitan dengan
perdarahan: keparahan, waktu (perlu untuk
intervensi, primer atau sekunder).
Data yang diambil dari setiap NRS:

• Karakteristik Studi: jumlah peserta, jumlah


peserta di setiap kelompok intervensi, tahun
selesai, pengaturan, kriteria inklusi, definisi
perdarahan pasca operasi, dan jangka waktu
follow-up.
• Karakteristik Peserta: usia, jenis kelamin, penyakit
yang mendasari, indikasi operasi.
Data yang diambil dari setiap NRS:

• Karakteristik operasi: teknik bedah, obat-


obatan perioperatif termasuk dosis.
• Karakteristik perawatan perioperatif: obat-
obatan.
• Data yang berkaitan dengan perdarahan:
jumlah perdarahan, keparahan, waktu (perlu
untuk intervensi, primer atau sekunder),
faktor risiko diidentifikasi.
Penilaian Kualitas
• Alat evaluasi berbasis domain Cochrane
Collaboration  menilai risiko bias.
• Skala Penilaian Kualitas McMaster Harms 
Kualitas metodologis pendataan tingkat
perdarahan dan pelaporannya, baik secara
acak maupun NRS
hasil
• Dari 39 RCT, 32 membandingkan deksametason
dengan intervensi lain;
– 17 studi (1.973 peserta)  tidak ada perdarahan
– Sisa 7, semua peserta menerima deksametason, dan
empat tidak melaporkan adanya perdarahan (588
peserta).
• Sembilan dari 22 NRS membandingkan
deksametason dengan intervensi lain.
– enam studi (688 peserta)  tidak ada perdarahan.
– Sisa 13, semua peserta menerima deksametason, dan
dua tidak melaporkan ada perdarahan (258 peserta).
diskusi
Ringkasan
Data dari 15 RCT dan 3 NRS di mana
deksametason dibandingkan dengan
intervensi lain menunjukkan bahwa risiko
keseluruhan pasca tonsilektomi perdarahan
pada anak tidak signifikan meningkat dengan
penggunaan deksametason perioperatif.
keterbatasan
• Keseluruhan risiko bias tinggi atau tidak jelas
untuk semua RCT yang disertakan
• Heterogenitas klinis
• Peristiwa perdarahan dan pelaporannya tidak
cukup banyak di sebagian besar studi.
• Banyak studi tidak melakukan follow-up cukup
lama terhadap anak-anak
keterbatasan
• Studi yang mengandalkan masuk kembalinya
pasien ke rumah sakit  hanya mengetahui
sebagian kecil perdarahan yang terjadi, karena
perdarahan yang terjadi berhenti sendiri atau
ditangani di fasilitas kesehatan lain.
• Studi yang menggunakan kuesioner  tidak
efektif karena kuesioner yang tidak lengkap atau
dibalas.
• Sangat sedikit studi dengan surveilans aktif untuk
hasil yang merugikan;
kesimpulan
Kami tidak menemukan bukti bahwa
deksametason secara statistik atau klinis
signifikan meningkatkan risiko perdarahan
pasca-tonsilektomi.
Namun, tingkat ketidaktepatan estimasi kami
mencegah kita dari mengesampingkan klinis
yang relevan dengan risiko.
kesimpulan
• Untuk selanjutnya, tingkat perdarahan harus terdapat pada
studi penelitian sebagai hasil utama.
• Sebelumnya, kelompok konsensus dokter, perawat, dan
pasien harus sepakat mengenai tingkat keparahan mana
yang akan ditetapkan untuk digunakan dalam penelitian di
seluruh dunia
• Metodologi yang kuat perlu dikembangkan dengan strategi
untuk prospektif dan aktif menangkap data pada hasil
perdarahan untuk semua peserta selama periode tindak
lanjut yang memadai.
• Mengumpulkan variabel dasar penting seperti dosis /
waktu analgesik, jenis operasi, dll , sehingga faktor risiko
perdarahan dan efek samping yang serius dapat dievaluasi.
Terima Kasih

You might also like