Professional Documents
Culture Documents
- Nama : Ibu S
- Usia : 51 tahun
- Pekerjaan : IRT
- Alamat : Bojongsoang
- St. Menikah : Menikah
- Tanggal periksa : 5 juni 2018
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Nyeri bokong
Keluhan penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri bokong kanan dan kiri yang dirasakan sejak 2 bulan yang
lalu. Keluhan dirasakan sampai ke paha bawah. Keluhan muncul setelah pasien jatuh dengan posisi
duduk. Keluhan dirasakan sepanjang hari dan paling nyeri dirasakan ketika bangun tidur. Pasien
mengatakan keluhan berkurang jika beristirahat dengan berbaring terlentang. Pasien mengatakan
sakit yang dirasakan masih bisa ditahan namun pasien mengatakan aktivitas sehari – harinya
sedikit terganggu.
Keluhan dirasakan bertambah berat pada saat beraktivitas khususnya pada saat berdiri,
berjalan dan duduk terlalu lama. Pasien menyebutkan bahwa keluhannya menyebabkan pasien
tidak dapat berjalan lama, hanya sekitar 30 menit. Keluhan ini juga disertai nyeri yang dirasakan pada
kedua lututnya.
Keluhan nyeri lutut ini telah dirasakan oleh pasien selama kurang lebih 3 bulan yang lalu,
awalnya dirasakan hanya pada kaki kanan namun sekarang pada lutut kirinya mengeluhkan nyeri. Rasa
nyeri yang dirasakan pasien berupa rasa perih, muncul secara tiba-tiba, dan tidak menjalar ke daerah
anggota badan lainnya. Nyeri muncul apabila pasien berjalan di jalan yang menurun, naik tangga,
berdiri lama, dan terasa lebih nyeri apabila pasien berdiri dalam waktu yang lama. Untuk meredakan
rasa nyerinya biasanya pasien beristirahat dan meminum obat antinyeri dari dokter. Karena rasa
nyerinya pasien tidak lagi dapat melakukan pekerjaan rumah yang mengharuskan pasien untuk beridiri
dalam waktu yang lama seperti memasak serta menyapu, dan pasien memakai kursi jika sedang solat.
Untuk keluhan nyeri lutut ini pasien telah berobat ke dokter dan diberikan obat antinyeri yang pasien
tidak ingat namanya. Keluhan nyeri dirasakan membaik setelah pasien mengkonsumsi obat tersebut,
tetapi nyeri tetap muncul kembali apabila pasien berdiri lama.
Keluhan nyeri bokong ini tidak disertai disertai dengan demam, nyeri kepala hebat, mual
dan muntah, penurunan berat badan, adanya kesemutan dan menyangkal adanya baal. Pasien
menyangkal nyeri pinggang disertai nyeri saat buang air kecil, pasien juga menyangkal pernah
melakukan tindakan operasi sebelumnya. Pasien menyangkal memiliki tekanan darah tinggi
sebelumnya.
Pasien memiliki riwayat asam urat yang tinggi. Pasien menyangkal memiliki penyakit
diabetes, kolesterol tinggi dan tidak terdapat riwayat penyakit apapun dari keluarganya.
Pemeriksaan Fisik :
– Keadaan umum: Tampak sakit sedang
– Kesadaran : Kompos Mentis
– Gait : Antalgic
Tanda Vital
- Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Pernafasan : 22x/menit
- Suhu : 36.5°c
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi :
• Krepitasi +/+
• Nyeri tekan +/+
• Patelar grinding +/+
Fungsi sensorik Reflek patologis
Raba Halus : +/+ Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Refleks fisiologis Oppenheim : -/-
Bicep : +/+ Gordon : -/-
Tricep : +/+ Scheiffer : -/-
Patella : +/+
Achilles : +/+ Otonom
BAB (+), BAK (+), Keringat (+)
Diagnosis Banding :
- Low Back Pain ec Piriformis Syndrome + Osteoarthritis Genu Bilateral
- Radiculopathy lumbar
Diagnosis Kerja :
Low Back Pain ec Piriformis Syndrome + Osteoarthritis Genu Bilateral
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imaging modalities
- X-ray Lumbosakral AP/Lateral
- CT scan
- MRI
- X-ray Genu AP/Lateral
Penatalaksanaan
Non Farmakoterapi
Edukasi mengenai penyakit yang diderita
Konsul rehab medik untuk dilakukan fisioterapi
Farmakoterapi
• Meloxicam 15 mg tab 1x 1
PROGNOSIS
Posterior
Latisimus dorsi
Paraspinalis
(ekstensor spine)
OTOT
Abdomen
NERVE
DEFINISI
Urutan kedua
400.000 kasus
tersering setelah
karena pekerjaan
nyeri kepala
FAKTOR RESIKO
ETIOLOGI
Disk hernia
Stenosis spinalis lumbalis
Fraktur tulang belakang
Tumor metastatik
Osteomyelitis
KLASIFIKASI
Berdasarkan waktu
Lumbal
Degeneratif spondilosis,
Berdasarkan
etiologi Osteroarthritis
Neoplastik
Skoliosis,
Kongenital
displastik
Infeksi vertebral
Infeksi disk
Berdasarkan
etiologi
Lumbal strain
Muskuloskeletal akut dan kronis,
LBP mekanis
Abdominal aortic
Vaskular aneurysm, renal
artery thrombosis
PEMERIKSAAN
Edukasi
proper body
Terapi latihan
mechanics
Terapi
Farmakoterapi
modalitas
PROGNOSIS
LBP akut : 60% penderita kembali ke
fungsi semula dalam 1 bulan
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Palpasi
Pasien akan merasakan nyeri pada greater sciatic notch, sendi sacroilliac dan sepanjang
otot piriformis
Test ( Piriformis sign, lasegue sign, freiberg sign, beatty sign dan pace sign)
• Pemeriksaan penunjang
Neurofisiologi test electromiografi (EMG), hasil : normal pada otot bagian proksimal
piriformis dan abnormal pada otot bagian distal
Radiography memiliki keterbatasan untuk mendiagnosis piriformis sindrom, dengan MRI
dan CT scan akan terdapat pembesaran dari otot piriformis.
1. Piriformis sign
Kontraksi otot piriformis ipsilateral external hip
rotasi
Ketika pasien relaksasi dengan posisi supinasi,
ipsilateral kaki ekternakl rotasi
Kaki akan terasa nyeri jika digerakkan ke midline
2. Lasegue sign
3. Freiberg sign
Pasif internal rotasi nyeri +
4. Pace sign
Tes FAIR ( flexi, adduksi, dan internal rotasi), dilakukan dalam
posisi lateral recumbent, dengan sisi yang terkena naik,
pinggul di tekuk dengan sudut 60 derajat, dan lutut ditekuk
dengan sudut 60 – 90 derajat. Saat menstabilkan pinggul,
penguji internal rotasi dan adduksi pinggul dengan
memberikan tekanan ke bawah ke lutut.
Sebagai alternatif, tes FAIR dapat dilakukan dengan pasien
terlentang atau duduk, lutut dan pinggul tertekuk, dan
pinggul dirotasi medial, sementara pasien menolak upaya
pemeriksa untuk memutar dan menarik pinggul secara
eksternal.
5. Beatty test
Pasien berbaring pada sisi yang tidak
nyeri, kemudian mengangkat dan
memegang lutut superior sekitar 4 inchi
dari meja pemeriksaan.
Jika nyeri +
DIAGNOSIS BANDING
EXERCISES
EXERCISES FOR PIRIFORMIS SYNDROME FOCUS ON STRETCHING AND STRENGTHENING THE HIP MUSCULATURE.
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI
Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan
dengan kerusakan kartilago sendi, merupakan suatu penyakit
kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak
diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko
yang berperan.
EPIDEMIOLOGI
• >21% dewasa di US
• Penyebab kecacatan kedua setelah penyakit jantung
iskemik pada pria usia > 50 tahun yang
menyebabkan gangguan dalam bekerja.
• Meningkat pada usia 60 tahun
• Wanita > Pria
FAKTOR RISIKO
1. Usia
Prevalensi dan beratnya penyakit osteoartritis semakin meningkat dengan
bertambahnya umur.
2. Jenis kelamin
wanita lebih sering terkena osteoartritis pada sendi lutut
laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelengan tangan dan leher.
3. Pekerjaan
pekerjaan berat maupun pemakaian satu sendi yang terus-menerus berkaitan
dengan peningkatan risiko osteoartritis.
4. Kegemukan: peningkatan beban pada sendi
5. Suku bangsa
osteoartritis genu lebih sering ditemukan pada orang Asia,
osteoartritis panggul lebih sering pada orang Kaukasia.
osteoartritis paha lebih jarang pada kulit hitam dan asia dibanding
kaukasia.
6. Genetik
adanya mutasi pada gen prokolagen II atau gen-gen struktural lain untuk
unsur-unsur tulang rawan seperti kolagen tipe IX dan XII, protein
pengikat atau proteoglikan
7. Faktor lain
tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan risiko
timbulnya osteoartritis.
Trauma
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri sendi (bertambah saat beraktivitas dan berkurang saat
istirahat)
2. Penurunan ROM
3. Kekakuan sendi
4. Krepitasi
5. Pembengkakan sendi
6. Perubahan gaya berjalan dan gangguan fungsi sendi
7. Tanda inflamasi akut sendi : peningkatan suhu, nyeri tekan,
gangguan gerak, kemerahan
SPECIAL TEST
• patellar grinding
Patella
• patellar tracking
• anterior drawer test
ACL
• lachman test
• posterior drawer test
PCL
• posterior sag sign
• Apley's grinding
Meniscus
• McMurray's test
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Digunakan 2 sisi (AP dan lateral)
staging system of Kellgren
77
TERAPI
Flexibility Strengthening
joint
modalities
protection
DAFTAR PUSTAKA